Sakit

"Mama...!" suara kecil nyaring menyadarkan Bianca dari lamunannya, dengan cepat Bianca menghapus sisa-sisa air mata dan keluar menyambut Elvan yang baru pulang sekolah.

"Kenapa teriak-teriak El ? nggak mengucapkan salam?" tanya Bianca pada Elvan.

"Maaf, lupa.," ucap Elvan seraya menunjukkan senyum dibibirnya.

"Assalamu'alaikum.." Elvan mengucapkan salam, apa yang tidak dilakukannya tadi saat masuk kedalam rumah.

"Wa'alaikumsalam," jawab Bianca.

"God boy." Bianca mengacungkan dua jari jempolnya.

🍀🍀🍀

Sekembalinya dari kota T, Jonathan tidak langsung pulang. Dia mampir ke makam Yudistira, setiap tahun dia nyekar ke makam papa bianca. Pada saat hari meninggalnya Yudistira.

Bukan tanpa sebab Jonathan melakukan nyekar pada tanggal meninggalnya papa Bianca, tapi dia menunggu Bianca.

Tapi selama dia mengunjungi makam, tidak ada bekas-bekas tanda orang berziarah. Penjaga makam juga mengatakan, bahwa makam tidak pernah di kunjungi.

"Pak Joe." sapa penjaga makam, yang sudah mengenal Jonathan. Karena Jonathan meninggalkan kartu namanya, jika Bianca datang untuk menziarahi makam kedua orang tuanya. Jonathan minta penjaga makam untuk segera menghubunginya.

"Apa tidak ada yang datang juga Pak ?" tanya Jonathan.

"Tidak ada Pak, apa mungkin putrinya tidak tinggal di kota ini?"

"Mungkin," sahut Jonathan.

"Waktu terakhir dia ke sini, sebulan sesudah ayahnya meninggal. Saya tahu putri pak Yudistira, dulu sering datang berdua ziarah ke makam ibunya. Saya tanda dengan anak itu," kata penjaga makam.

"Jika datang, jangan lupa. Kabari saya Pak," ucap Jonathan.

Sebelum meninggalkan makam, Jonathan memberikan uang untuk membersihkan makam kedua orang tuanya Bianca.

🍀🍀🍀

"Mama." suara Elvan membangunkan Bianca.

"Ada apa El ? mau kekamar mandi?" tanya Bianca.

"Dingin," ucap Elvan dengan suara yang bergetar.

"Dingin?" Bianca menyentuh dahi Elvan.

Betapa kaget Bianca, karena tubuh Elvan yang sangat panas.

"Elvan demam."

Bianca secepatnya bangkit dan bergegas keluar dari dalam kamar.

"Mana obat demam, aku ada beli semalam. Kemana obat itu aku simpan? hih..situ butuh tidak kelihatan..!" Bianca sangat kesal, karena tidak menemukan obat yang dibutuhkannya.

Bianca menghentikan pencariannya, dia berdiri dan berpikir. Di mana dia meletakkan obat yang di carinya.

"Ya Allah, kenapa aku lupa. Obat masih dalam tas ." Bianca menepuk jidatnya, karena hal sekecil itu dilupakannya.

Secepatnya Bianca mengambil air minum, dan membawanya masuk kedalam kamar. Dan mengambil botol obat penghilang demam khusus untuk anak-anak.

"El, bangun sayang. Minum obat dulu, nanti tidur lagi." Bianca menepuk pipi Elvan dengan lembut.

"Nggak mau, pahit." Elvan menolak untuk minum obat, karena pernah minum obat yang agak pahit. Membuat ia trauma.

"Sayang, ini obatnya tidak pahit. Obatnya rasa jeruk, coba sedikit. Mama tidak bohong ." bujuk Bianca, agar Elvan mau minum obatnya.

Elvan membuka matanya, dan memandang wajah Mamanya.

"Bangun sayang, biar cepat sembuh. Kalau Elvan sakit begini, Mama jadi sedih. Apa Elvan mau melihat Mama sedih?" Bianca terus membujuk sang putra, Elvan.

Mendengar Mamanya akan sedih, Elvan spontan bangun.

"Elvan mau makan obat Maa," ujar Elvan.

"Anak baik." puji Bianca.

Bianca menuangkan sirup penghilang demam kedalam sendok obat.

"Buka mulutnya, El. Obat ini tidak pahit, lihatlah. Ada gambar jeruk, obat ini rasa jeruk," ucap Bianca.

Elvan membuka mulutnya sedikit.

"Buka lebar dikit mulutnya El ," ucap Bianca.

Elvan membuka mulutnya dengan lebar, dan Bianca memasukkan obat kedalam mulut Elvan. Kemudian memberikan air putih.

"Bagaimana? tidak pahit kan?" tanya Bianca.

Elvan menggelengkan kepalanya, matanya sayu memandang Bianca.

"Sudah, tidur lagi. Biar besok sudah sehat."

Elvan kembali merebahkan tubuhnya, ketika dia ingin mengambil selimut. Bianca menghalanginya.

"Jangan selimut yang ini El, biar Mama ambil yang tidak terlalu tebal," ucap Bianca.

Bianca keluar untuk mengambil selimut yang tidak terlalu tebal, begitu kembali masuk kedalam kamar. Elvan sudah tidur dengan memeluk guling karakter boneka, guling favoritnya sejak dia masih bayi.

Bianca merebahkan tubuhnya, dia memiringkan tubuhnya kearah Elvan. Jemari Bianca mengusap rambut Elvan.

"Elvan hadiah hadiah terindah yang diberikan Tuhan kepada Mama, walaupun. Cara Mama mendapatkan Elvan telah menyakiti beberapa orang," ucap Bianca seraya mengelus rambut putranya.

Dia teringat, bagaimana idenya telah membuat Yunita menjulukinya sebagai gadis gila.

🌟 Flashback on🌟

"Gila..! kau sungguh gila. Bagaimana jika papamu tahu Bian..?" Yunita kaget, mendengar Bianca ingin hamil anak Jonathan. Saat mendengar kabar, Jonathan telah punya kekasih. Dan tak lama lagi akan menikahi kekasihnya tersebut.

"Yun, aku ingin mempunyai kenang-kenangan dari mas joe. Aku mencintainya Yun," ucap Bianca.

"Cinta, tapi tidak dengan memiliki anak darinya! dia pasti tidak akan mau Bian..!"

"Aku ada ide, aku akan memberikan dia obat. Setelah kami bercinta, aku akan pergi. Kita akan memakaikan dia busana, dia pasti tidak sadar. Bahwa kami telah bercinta, dia pasti merasa bahwa itu hanya mimpi," ucap Bianca memberitahukan tentang idenya.

"Kau kira satu kali melakukannya, langsung bisa hamil Bian..!" seru Yunita sembari tertawa, menertawakan ide konyol temannya yang cinta buta pada orang yang tidak pernah menganggap dia ada.

"Kau dengar dulu, aku akan berkonsultasi dengan dokter kandungan," ucap Bianca.

"Apa!?" Yunita benar-benar kaget dengan ide Bianca yang sudah sangat-sangat ekstrim menurutnya.

"Kau ini sebenarnya masih 18 tahun apa sudah 25 tahun? isi otakmu itu tidak mencerminkan usia mu," kata Yunita.

"Kau ingin membantuku, tidak?" tanya Bianca.

"Bagaimana jika kau hamil, apa yang akan kau katakan pada papamu?" tanya Yunita.

"Aku akan kuliah luar kota, mungkin ke Sulawesi Utara. atau Kalimantan, yang pasti keluar dari kota ini. Tidak mungkin Papa akan menjengukku," kata Bianca.

"Ternyata, kau sudah merencanakan dengan matang semua rencanamu itu," ucap Yunita.

"Aku tidak ingin kehilangannya, Yun. Aku ingin memiliki kenang-kenangan dengan memiliki anak darinya," ucap Bianca dengan suara yang lirih.

Akhirnya, Yunita mau menemani Bianca menemui dokter kandungan. Dengan dokter kandungan, Bianca mengatakan bahwa dirinya akan menikah. Dan pihak suaminya ingin cepat-cepat mendapatkan cucu, sehingga Bianca menemui dokter kandungan untuk konsultasi. Karena percaya dengan apa yang dikatakan oleh Bianca, dokter kandungan meresepkan obat penyubur kandungan dan vitamin kepada Bianca.

Dokter juga memberitahukan, kapan masa subur pada Bianca untuk melakukan hubungan suami istri.

Akhirnya...

Hari itu tiba, sayang. Rencana tinggal rencana, Bianca ketiduran sampai pagi. Dan di pergoki oleh Chelsea, kekasih Jonathan.

Akhirnya, di sinilah dia berada. Bersama dengan putra yang benihnya di curi paksa oleh Bianca.

🌟 Flashback off🌟

"Elvan bukan anak hasil kesalahan, Elvan anak hasil yang di rencanakan secara matang," ucap Bianca sembari tersenyum.

"Bagaimana keadaan Tante Yunita ya El, dia tidak tahu. Ide Mama untuk memiliki kenang-kenangan dari mas joe berhasil," ucap Bianca.

**Bersambung 👉👉👉

Cerita ini maju mundur cantik ya, banyak flashback. Untuk menceritakan apa yang terjadi pada Bianca dan Jonathan**.

Terpopuler

Comments

Yen Margaret Purba

Yen Margaret Purba

ada aja yah mau hamil anak labil,
ga mikirin masa depan org lain

2022-05-28

0

Dream Girl

Dream Girl

Salut sama Bianca💖

2022-04-22

0

Mira kader Mira

Mira kader Mira

apakah jo dan bianca bisa bersatu atau tdk

2022-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Jebakan
3 Marah
4 Galau
5 Mimpi
6 Takut
7 Masih Flashback
8 Sakit
9 sakit bersama
10 Kriteria calon mantu
11 Bertemu saingan
12 Mengingat
13 Mengingat mantan
14 Ganggu
15 Bertemu
16 Masih bertemu
17 Gelisah
18 Ziarah
19 Lari
20 Marah
21 Pingsan
22 Marahnya sang Mama
23 Masih marah
24 Puas
25 Sedekahkan suami
26 Rahasia
27 Mencari
28 Takut
29 Gosip
30 Akhirnya
31 Bertemu
32 Ancaman
33 Kisah Joe, Chelsea and Riko
34 Hutang seumur hidup
35 Nikah dadakan
36 Nikah terpaksa
37 Ada suka dan tidak suka
38 Marah
39 Ada apa dengan joe?
40 Kembali
41 Gugup
42 Tuan mesum
43 Sudah punya Ayah
44 Anak tiri
45 Drama fitting baju.
46 Go publik
47 Menuju sah
48 Sah
49 Ada saja mulut jahat
50 Ada bahagia dan duka
51 Gatot ??
52 Akhirnya
53 Kehilangan
54 Bebas
55 Takut
56 Ada apa dengan Joe?
57 Bertemu
58 Permintaan El
59 Sakit! Tapi bahagia?
60 Berusaha bahagia
61 Cinta, Tidak harus memiliki.
62 Serangan malam
63 Bahagia yang singkat
64 Ketahuan
65 Saling diam
66 Nyai ratu marah.
67 Menang kalah
68 Layu sebelum berkembang
69 Menghajar
70 Berterus terang
71 Ungkapan abu-abu
72 Mama bertindak
73 Mama vs mantan
74 Mama vs mantan 2
75 Ada yang senang, ada yang marah.
76 Marah
77 Diam-diaman
78 Di sidang
79 Janji Jonathan
80 Merayu ala mas Joe
81 Maaf
82 Ketahuan??
83 Ketahuan 2
84 Mengganggu
85 Menunggu maaf
86 Bodyguard
87 Ungkapan Hati
88 Cemburu
89 Kawan jadi musuh
90 Hukuman
91 Hilang
92 Hilang 2
93 Penyelamatan
94 Salah duga
95 Marah
96 OLD
97 Mengunjungi
98 Tersisih
99 Mencari
100 Rahasia
101 Berbagi
102 Sakit
103 Panik
104 Panik 2
105 Hati ke hati
106 Pernikahan siapa?
107 Pencuri
108 Aneh
109 Kado
110 Surprise
111 Ngidam menyusahkan orang
112 Bertemu
113 Ketahuan
114 Akal-akalan Jonathan
115 Pengakuan Jonathan
116 Mendekati
117 Bertemu
118 Kalap
119 Masa lalu
120 Kaget
121 Kehidupan baru
122 Anggota baru
123 Tamat
124 Info cerita baru
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Awal kisah
2
Jebakan
3
Marah
4
Galau
5
Mimpi
6
Takut
7
Masih Flashback
8
Sakit
9
sakit bersama
10
Kriteria calon mantu
11
Bertemu saingan
12
Mengingat
13
Mengingat mantan
14
Ganggu
15
Bertemu
16
Masih bertemu
17
Gelisah
18
Ziarah
19
Lari
20
Marah
21
Pingsan
22
Marahnya sang Mama
23
Masih marah
24
Puas
25
Sedekahkan suami
26
Rahasia
27
Mencari
28
Takut
29
Gosip
30
Akhirnya
31
Bertemu
32
Ancaman
33
Kisah Joe, Chelsea and Riko
34
Hutang seumur hidup
35
Nikah dadakan
36
Nikah terpaksa
37
Ada suka dan tidak suka
38
Marah
39
Ada apa dengan joe?
40
Kembali
41
Gugup
42
Tuan mesum
43
Sudah punya Ayah
44
Anak tiri
45
Drama fitting baju.
46
Go publik
47
Menuju sah
48
Sah
49
Ada saja mulut jahat
50
Ada bahagia dan duka
51
Gatot ??
52
Akhirnya
53
Kehilangan
54
Bebas
55
Takut
56
Ada apa dengan Joe?
57
Bertemu
58
Permintaan El
59
Sakit! Tapi bahagia?
60
Berusaha bahagia
61
Cinta, Tidak harus memiliki.
62
Serangan malam
63
Bahagia yang singkat
64
Ketahuan
65
Saling diam
66
Nyai ratu marah.
67
Menang kalah
68
Layu sebelum berkembang
69
Menghajar
70
Berterus terang
71
Ungkapan abu-abu
72
Mama bertindak
73
Mama vs mantan
74
Mama vs mantan 2
75
Ada yang senang, ada yang marah.
76
Marah
77
Diam-diaman
78
Di sidang
79
Janji Jonathan
80
Merayu ala mas Joe
81
Maaf
82
Ketahuan??
83
Ketahuan 2
84
Mengganggu
85
Menunggu maaf
86
Bodyguard
87
Ungkapan Hati
88
Cemburu
89
Kawan jadi musuh
90
Hukuman
91
Hilang
92
Hilang 2
93
Penyelamatan
94
Salah duga
95
Marah
96
OLD
97
Mengunjungi
98
Tersisih
99
Mencari
100
Rahasia
101
Berbagi
102
Sakit
103
Panik
104
Panik 2
105
Hati ke hati
106
Pernikahan siapa?
107
Pencuri
108
Aneh
109
Kado
110
Surprise
111
Ngidam menyusahkan orang
112
Bertemu
113
Ketahuan
114
Akal-akalan Jonathan
115
Pengakuan Jonathan
116
Mendekati
117
Bertemu
118
Kalap
119
Masa lalu
120
Kaget
121
Kehidupan baru
122
Anggota baru
123
Tamat
124
Info cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!