reading guys 🥰🥰
☘️☘️☘️
"Elvan sayang, jangan begitu jual telurnya ya," ucap Ayu.
"Kenapa budhe, kan bagus. Biar yang beli telur asin kita, bokongnya kencang," ucap Elvan dengan mimik wajah yang serius, apa yang didengarnya dari para penjual telur asin yang lain. Itu yang dikatakannya pada Ayu.
"Aduh.. semoga Bian nggak tahu, otak anaknya tercemar emak-emak." gumam Ayu dengan menepuk jidatnya.
"Kita jual telur saja ya, tidak usah ngurus bokong," ucap Ayu.
"Oh..." Ucap Elvan.
"Bilang saja telur...telur...ya El." Ayu mengajarkan Elvan untuk berjualan telur.
"Ok budhe," sahut Elvan.
Elvan kembali menjajakan telur, dengan suara yang lantang memanggil orang untuk membeli telur asin dagangan.
"Nak, sini." Panggil seorang wanita dari dalam mobil yang berhenti didepan lapak Ayu.
"Mau telur Bu, telur dagangan Elvan paling enak sepanjang jalan ini," ucap Elvan dengan bersemangat menjajakan telur jualannya.
"Mulutmu pintar sekali menjajakan dagangan mu Nak." puji ibu tersebut.
"Kalau tidak pintar, dagangannya tidak akan habis Bu," ucap Elvan.
"Anak baik, kasih ibu dua bungkus ya."
Elvan berlari mengambil dua bungkus telur asin, dan kembali secepatnya dengan membawa dua bungkus telur asin ditangannya.
"Ini Bu, dua bungkus ." Elvan memberikan dua bungkus yang dipegangnya kepada ibu yang ingin membeli.
"Berapa Nak harganya?"
"Berapa ya? tunggu ya Bu, biar El tanya dulu.." Elvan berlari ketempat Ayu yang sedang melayani pembeli.
"Budhe, berapa harga dua bungkus telur asinnya?" tanya Elvan.
"Tiga puluh ribu ," ucap Ayu.
Setelah mengetahui harga telur asinnya, Elvan kembali.
"Tiga puluh ribu Bu," ucap Elvan.
"Ini Nak, ambil saja kembaliannya," ujar ibu tersebut.
"Kembalian?" Elvan bingung dengan apa yang dikatakan ibu tersebut.
"Budhe, ini uangnya." Elvan memberikan satu lembar uang biru kepada Ayu .
"Mana orangnya El, ini kembaliannya belum diberikan," ucap Ayu, saat melihat mobil yang berhenti didepan lapak telur asinnya sudah tidak ada.
"Kata ibu itu, kembaliannya untuk Elvan budhe, Kembalian itu apa budhe?" tanya Elvan.
"Kembalian itu, uang ibu itu lima puluh ribu. Sedangkan belanjaannya tiga puluh ribu, sisa uang ibu itu ada dua puluh ribu. Nah..ini untuk Elvan..." Ayu memberikan dua puluh ribu kepada Elvan.
"Untuk Elvan?" tanya Elvan sembari memandang uang dua puluh ribu di tangannya.
"Iya untuk Elvan, apa Elvan tidak mau ?" tanya Ayu karena melihat kebingungan di wajah Elvan.
"Apa mama tidak marah budhe, Elvan tidak mencuri kan ?"
"Tidak, Elvan tidak mencuri. Itu tips, karena telah membantu budhe jualan," ucap Ayu.
"Apa tips budhe?" tanya Elvan yang tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Ayu.
"Tips itu...ahh.. bingung aku." Ayu mengacak-acak rambutnya.
"Sudah El, budhe bingung. Elvan pulang dulu ya, sudah siang. Nanti mama cari-cari Elvan," ucap Ayu.
"Uang ini?" Elvan masih bingung dengan uang yang berada ditangannya.
"Itu untuk Elvan, untuk di tabung," ucap Ayu.
"Tabung? seperti tabungan milik Agus, gambar ayam. Agus setiap pulang sekolah masukkan uang kedalamnya, tapi budhe. Elvan tidak ada tabungan ayam seperti punya Agus."
"Besok budhe belikan, sekarang. Elvan pulang dulu, sudah siang. Elvan belum makan siang kan, nanti perutnya sakit," ucap Ayu.
☘️☘️☘️
Jonathan membawa mobilnya menuju club malam, di mana dia sering berkumpul dengan teman-temannya untuk melepaskan lelah pikiran dengan pekerjaan dan masa lalu yang belum bisa hilang dalam pikirannya.
Setelah memarkirkan mobilnya ditempat khusus, Jonathan langsung masuk kedalam ruangan private yang khusus untuk Jonathan dan teman-temannya jika ia mengunjungi club tersebut.
"Hai Bro, apa kabar?" sapa temannya Antonio.
"Tumben kau datang cepat, biasanya kau datang tengah malam," kata Kamal, temannya yang memiliki club malam tersebut.
Jonathan tidak menanggapi ucapan teman-temannya, tangannya langsung menyambar satu gelas minuman dan meneguknya hanya sekali tegukan.
"Sepertinya, ada yang masih galau. Bro, hidup terus berjalan. Apapun terjadi, yang penting happy," ucap Kamal, sahabat Jonathan si pemilik club malam.
"Apa kau belum menemukannya?" tanya Antonio.
"Siapa yang dia cari?" tanya Amar pada kedua temannya.
"Ya, siapa yang di carinya. Dia kehilangan dua gadis, yang satu gadis yang sangat dicintainya. Dan yang satu lagi, gadis yang membuat dia kehilangan gadis yang di cintainya," ucap Antonio.
"Sudah pasti, gadis yang sangat di cintainya. Gadis yang satu itu, pasti sangat di bencinya. Tidak mungkin Jonathan mencarinya," kata Kamal.
"Betulkan Bro?" ucap Antonio.
"Berisik kalian..!" Jonathan memberikan tatapan mata yang tajam kepada temannya, hingga teman-temannya saling pandang.
"Kenapa dia?" tanya Amar dengan berbisik pada Antonio yang duduk disebelahnya.
Antonio hanya mengangkat bahunya, sambil menyesap minumannya.
"Joe, santai. Apa kau ingin ditemani gadis? ada gadis baru masuk, badannya. ck..ck..ck..tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Bagaimana? biar aku calling untuk datang," ucap Kamal.
"Mal, apa kau menyediakan gadis di sini?" tanya Antonio, karena setahunya. Club milik Kamal tidak menyediakan gadis penghibur.
"Aku tidak menyediakan, tapi jika kalian mau. Aku tinggal tekan nomor, gadis akan datang," jawab Kamal.
"Untukmu saja." Jonathan berdiri dan berjalan keluar tanpa mengatakan apapun pada temannya lagi.
"Hei..mau kemana?" panggil Amar.
"Sudah! tidak usah urus anak itu, dia masih galau dengan Bianca. Katanya tidak suka, tapi. Otaknya dipenuhi dengan nama dan wajahnya, alasannya saja mencari Chelsea," ucap Antonio.
"Chelsea, bagaimana jika dia tahu. wujud dari gadis cantik itu." gumam Kamal.
"Kenapa kau tidak katakan saja, siapa Chelsea," kata Amar.
"Orang sedang jatuh cinta, tidak akan percaya dengan apa yang kita katakan. Dia pasti mengira, kita tertarik dengan gadisnya." ucap Antonio.
"Betul," sahut Amar.
Ceklek...
Pintu terbuka, ketiganya melihat kearah pintu. Karena mengira, Jonathan datang kembali. Ternyata yang datang Mira, gadis yang tergila-gila dengan Jonathan. Tapi Jonathan tidak menanggapinya.
"Mana Joe?" tanya Mira, karena tidak melihat keberadaan pria yang membuatnya datang ke club malam.
"Kau terlambat, dia sudah pergi," sahut Kamal.
"Kalian tidak sedang menipuku kan?" selidik Mira dengan menatap wajah ketiga pria tersebut.
"Untuk apa kami menipumu ," ujar Amar.
"Mira, apa kau tidak menyerah. Dari bangku kuliah, kau tidak berhasil memikat hati Joe. Sudah saatnya kau mengalihkan target hatimu, seperti padaku," ujar Antonio.
"Maaf, hatiku tidak deg..deg..kan di dekatmu," kata Mira, kemudian pergi dari ruangan tersebut.
"Hahahaha..! kasihan kau Anto, belum apa-apa sudah di tolak." Kamal dan Amar menertawai temannya tersebut.
"Dasar gadis sombong! apa dikiranya Jonathan dapat di milikinya," ucap Antonio kesal.
"Apa kau serius menyukainya?" tanya Amar.
"Aku? menyukai gadis itu..! seperti tidak ada gadis lain saja dimuka bumi ini," ujar Antonio, kembali menyesap minumannya.
"Hei.. cukup, kau harus ingat dengan jantungmu." Amar mengambil minuman dari tangan Antonio, menjauhkannya dari jangkauan tangannya.
"Kau seperti orangtuaku saja." gerutu Antonio.
Bersambung 👉👉👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
💜jiminaa💜🐣
aku lebih suka Elvan cadel thor lucu bnget
2022-11-04
0
Dream Girl
Suka n lanjut
2022-04-22
1
TK
🌷🌷
2022-04-05
1