Marah

Jangan lupa untuk mengklik tombol like ya 🙏

Happy reading guys 🥰🥰

👇👇👇

Ayu menghentikan motornya, dia ragu untuk menjalankan motornya.

"Kenapa berhenti Mbak? Mbak, pria itu.." Bianca membisikkan sesuatu ke telinga Ayu.

"Apa! dia.., kenapa terlihat berbeda dengan yang aku lihat di akun media sosialnya. Di sini terlihat matang, Pantas kau tergila-gila dengannya," ucap Ayu.

"Mbak, nanti bicaranya. Sekarang, cepat jalankan motornya dengan kencang..!" titah Ayu.

"Tabrak saja mbak Ayu..!" seru Bianca, dia lupa dengan telinga Elvan yang mendengar apa yang dikatakannya.

"Maa, kata Bu guru. Kita tidak boleh menabrak siapapun juga," ucap Elvan yang mendengar apa yang dibicarakan oleh Bianca dan Ayu.

"El, ini darurat. Kita tidak boleh tertangkap oleh burung elang, kita ini anak ayam yang malang. Kita harus melarikan diri," kata Bianca.

"Mbak cepat tabrak..tabrak, jika tidak. Dia akan menangkap ku., mbak ," bisik Bianca, takut Elvan mendengar apa yang dikatakannya.

"Apa! Kau ingin aku membunuhnya?" Kaget Ayu mendengar perintah Bianca, agar menabrak pria yang berdiri ditengah jalan.

"Tidak akan mati mbak Ayu, badannya besar begitu. Motor kita kecil begini," kata Bianca.

"Jika dia mati, aku tidak mau masuk penjara Bian," kata Ayu.

"Dia tidak akan apa-apa mbak, percayalah," kata Bianca.

"Dia pasti menghindar mbak, tidak mungkin dia mau cedera." sambung Bianca.

Didepan, Jonathan melangkah sedikit demi sedikit mendekati motor yang dikendarai Ayu dan Bianca.

"Kenapa mereka berhenti?" gumam Jonathan.

"Pak Joe, hati-hati," kata penjaga makam, yang ikut bersama dengan Jonathan menghadang motor Ayu.

"Cepat mbak, dia mendatangi kita," ujar Bianca.

"Bismillah, pegangan." perintah Ayu.

Ayu memainkan gas motornya dan motor melaju dengan kecepatan tinggi.

"Dia mau menabrak kita pak Joe..!" seru penjaga makam, saat melihat motor melaju kencang.

"Tidak akan aku biarkan kau lolos dengan mudah Bianca..!" seru Jonathan yang masih bertahan ditengah jalan, saling berhadapan dengan motor yang dikendarai oleh Ayu.

"Pinggir Pak Joe..!" penjaga makam berusaha untuk menarik tangan Jonathan, tapi Jonathan melepaskan pegangan tersebut.

"Dia tidak akan berani menabrak..!" seru Jonathan.

Penjaga makam minggir dari tengah jalan, dia tidak ingin mati konyol.

"Pak Joe, orang itu nekad. Pinggir Pak..!" teriak bapak penjaga pemakaman.

Ayu memutar gas motornya sedikit melebihi batas normal.

Dan..

"Pinggir..!" teriak Ayu seraya melajukan motornya kencang.

"Tidak...!" teriak Jonathan sambil merentangkan kedua tangannya.

Ayu terus melajukan motornya, tangannya memutar gas motornya dengan penuh.

"Pinggir mas Joe..!"  teriak Bianca dengan keras, saat melihat Jonathan masih berada ditengah jalan dengan merentangkan kedua tangannya.

"Tidak..! tabrak aku..!' teriak Jonathan, dengan memejamkan matanya.

"Aaww...!" Ayu hampir menabrak Jonathan, jika tidak ada tangan orang yang menarik Jonathan. Tubuh Jonathan sudah terpental, terkena hantaman sepeda motor yang dikendarai Ayu.

Jonathan jatuh bersama dengan orang yang menariknya.

"Aku selamat," ujar Jonathan.

Jonathan melihat, motor yang dikendarai Ayu sudah jauh dari tempatnya terjatuh

"Bianca..! kau ingin menabrakku, dulu kau telah memperkosaku..! sekarang, kau ingin membunuhku..!" teriak Jonathan dengan sangat emosional, dia tidak memikirkan. Di mana saat ini dia berada.

"Anda tidak apa-apa Pak Joe?" tanya orang yang telah menyelamatkan dirinya.

Jonathan berdiri dan melihat kearah orang yang telah menariknya tadi.

Deg...

Pria yang telah menolongnya tadi adalah guru olahraga, di sekolah Bina bangsa. Di mana, sekarang Jonathan Dwipangga yang menjabat sebagai kepala sekolahnya. Menggantikan Yudistira, Papa Bianca yang telah meninggal.

"Saya tidak apa-apa, saya harap Pak Sammy buta dan tuli dengan kejadian tadi," ucap Jonathan, kemudian pergi dari hadapan guru olahraga tersebut.

"Buta dan tuli, apa maksudnya?" Sammy bingung dengan perkataan Jonathan Dwipangga.

Jonathan menghampiri penjaga pemakaman, Pak Soleh.

Sedangkan Ayu, sudah jauh meninggalkan area pemakaman.

"Mbak, jangan ngebut lagi. Nanti kita kena tangkap polisi," ucap Bianca, saat motor mulai menjauhi area pemakaman.

Ayu tidak menanggapi ucapan Bianca, dia mengikuti apa yang dikatakan oleh Bianca.

"Mbak belok kiri." titah Bianca.

"Berhenti Mbak." Pinta Bianca.

Begitu motor berhenti, Ayu langsung turun. Dan membuka helmnya, napasnya terasa sesak. Ayu mengelus dadanya seraya berjalan bolak-balik.

Bianca mengangkat Elvan dari atas motor, membuka helm Elvan.

"Elvan tidak apa-apa?" tanya Bianca pada putranya, Elvan.

"Kita menang Maa?" tanya Elvan.

"Iya, kita menang," jawab Bianca.

"Bian, cukup! Jangan kau suruh aku melakukan seperti tadi lagi, aku bisa mati berdiri. Lihatlah, aku ngompol Bian..!" Ayu menunjukkan celananya yang sedikit basah.

"Mbak Ayu..!" Mata Bianca membola, melihat kearah celana jeans ayu yang basah.

"Aaarrgghhh..!" Ayu mengacak-acak rambutnya.

"Budhe pipis di celana?" tanya Elvan.

"Iya, lihat ini. Bagaimana ini Bianca, Kelihatan kan?" tanya Ayu.

"Tidak kelihatan mbak, sure..!" kata Bianca.

"Elvan tidak ngompol lagi budhe," ujar Elvan.

"Karena Elvan anak pemberani, budhe penakut," kata Ayu.

"Dan kau Nyonya, Sampai motel. Kau harus menceritakan semua padaku," kata Ayu seraya naik keatas motor.

**

Sedangkan Jonathan masih berada ditempat pemakaman, untuk melihat rekaman yang diambil oleh penjaga pemakaman, Pak Soleh.

"Ini Pak Joe." Pak Soleh memberikan ponselnya pada Jonathan, kemudian Jonathan memindahkan rekaman tersebut ke ponselnya. Kemudian menghapus video yang ada didalam ponsel Pak Soleh.

"Terima kasih Pak, ini uang capek untuk bapak," ucap Jonathan sembari memberikan beberapa uang merah kepada Pak Soleh.

"Terima kasih Pak Joe," ucap Pak Soleh dengan gembira.

Jonathan bergegas melangkah menuju mobilnya terparkir di belakang rumah Pak Soleh, Jonathan sengaja datang melalui jalan belakang. Untuk menangkap Bianca, tetapi apa yang diinginkannya tidak terlaksana. Buruannya lepas.

Begitu masuk dalam mobil, Jonathan bergegas membuka ponselnya. Dan melihat isi video tersebut.

"Anak ini, bukankah anak yang aku temui di kebun binatang di kota T. Apakah dia tinggal di kota T ?"

"Anak ini? oh my God..!" Jonathan ingat dengan raut wajah Elvan.

"Apa dia anakku, tapi kami melakukannya hanya sekali. Apa langsung menghasilkan ?"

Jonathan bingung dengan, apa yang baru saja diketahuinya.

"Kalau dia benar-benar anakku, sialan kau Bianca..! kau telah membawa kabur anakku..!"

"Aku akan membuat perhitungan denganmu Bianca, tunggu saja. Aku akan mencarimu," ucap Jonathan dengan geram.

Jonathan menghidupkan mobilnya, dan mobilnya secara perlahan meninggalkan area pemakaman.

**

Bianca tiba di motel, dengan cepat Ayu masuk kedalam kamar mandi. Begitu selesai membersihkan diri, Ayu menagih janji Bianca untuk menceritakan tentang kejadian di pemakaman tadi.

"Sekarang, ceritakan." titah Ayu pada Bianca.

Setelan melihat, Elvan asik dengan es krim yang dibelikan Bianca didepan motel. Bianca menceritakan tentang kejadian di pemakaman tadi.

"Sungguh kebetulan sekali, kau ziarah dan bertemu dengannya," kata Ayu.

"Bian rasa tidak hanya kebetulan Mbak, Bian rasa. Pertemuan ini ada campur tangan penjaga pemakaman itu," kata Bianca.

"Kan tadi sudah aku katakan Bian, aku curiga dengan tindak-tanduk pria itu. Dia memegang ponselnya, seperti sedang merekam kita," kata Ayu.

"Apa mungkin, dia mata-mata mas Joe" kata Bianca.

Ayu menganggukkan kepalanya.

Bersambung 👉👉👉👉

Terpopuler

Comments

Mama Muda

Mama Muda

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bude ngompol

2024-04-27

0

Meili

Meili

🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-11

0

Maizaton Othman

Maizaton Othman

Bianca kan cuma curi satu benihmu,joe

2023-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Jebakan
3 Marah
4 Galau
5 Mimpi
6 Takut
7 Masih Flashback
8 Sakit
9 sakit bersama
10 Kriteria calon mantu
11 Bertemu saingan
12 Mengingat
13 Mengingat mantan
14 Ganggu
15 Bertemu
16 Masih bertemu
17 Gelisah
18 Ziarah
19 Lari
20 Marah
21 Pingsan
22 Marahnya sang Mama
23 Masih marah
24 Puas
25 Sedekahkan suami
26 Rahasia
27 Mencari
28 Takut
29 Gosip
30 Akhirnya
31 Bertemu
32 Ancaman
33 Kisah Joe, Chelsea and Riko
34 Hutang seumur hidup
35 Nikah dadakan
36 Nikah terpaksa
37 Ada suka dan tidak suka
38 Marah
39 Ada apa dengan joe?
40 Kembali
41 Gugup
42 Tuan mesum
43 Sudah punya Ayah
44 Anak tiri
45 Drama fitting baju.
46 Go publik
47 Menuju sah
48 Sah
49 Ada saja mulut jahat
50 Ada bahagia dan duka
51 Gatot ??
52 Akhirnya
53 Kehilangan
54 Bebas
55 Takut
56 Ada apa dengan Joe?
57 Bertemu
58 Permintaan El
59 Sakit! Tapi bahagia?
60 Berusaha bahagia
61 Cinta, Tidak harus memiliki.
62 Serangan malam
63 Bahagia yang singkat
64 Ketahuan
65 Saling diam
66 Nyai ratu marah.
67 Menang kalah
68 Layu sebelum berkembang
69 Menghajar
70 Berterus terang
71 Ungkapan abu-abu
72 Mama bertindak
73 Mama vs mantan
74 Mama vs mantan 2
75 Ada yang senang, ada yang marah.
76 Marah
77 Diam-diaman
78 Di sidang
79 Janji Jonathan
80 Merayu ala mas Joe
81 Maaf
82 Ketahuan??
83 Ketahuan 2
84 Mengganggu
85 Menunggu maaf
86 Bodyguard
87 Ungkapan Hati
88 Cemburu
89 Kawan jadi musuh
90 Hukuman
91 Hilang
92 Hilang 2
93 Penyelamatan
94 Salah duga
95 Marah
96 OLD
97 Mengunjungi
98 Tersisih
99 Mencari
100 Rahasia
101 Berbagi
102 Sakit
103 Panik
104 Panik 2
105 Hati ke hati
106 Pernikahan siapa?
107 Pencuri
108 Aneh
109 Kado
110 Surprise
111 Ngidam menyusahkan orang
112 Bertemu
113 Ketahuan
114 Akal-akalan Jonathan
115 Pengakuan Jonathan
116 Mendekati
117 Bertemu
118 Kalap
119 Masa lalu
120 Kaget
121 Kehidupan baru
122 Anggota baru
123 Tamat
124 Info cerita baru
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Awal kisah
2
Jebakan
3
Marah
4
Galau
5
Mimpi
6
Takut
7
Masih Flashback
8
Sakit
9
sakit bersama
10
Kriteria calon mantu
11
Bertemu saingan
12
Mengingat
13
Mengingat mantan
14
Ganggu
15
Bertemu
16
Masih bertemu
17
Gelisah
18
Ziarah
19
Lari
20
Marah
21
Pingsan
22
Marahnya sang Mama
23
Masih marah
24
Puas
25
Sedekahkan suami
26
Rahasia
27
Mencari
28
Takut
29
Gosip
30
Akhirnya
31
Bertemu
32
Ancaman
33
Kisah Joe, Chelsea and Riko
34
Hutang seumur hidup
35
Nikah dadakan
36
Nikah terpaksa
37
Ada suka dan tidak suka
38
Marah
39
Ada apa dengan joe?
40
Kembali
41
Gugup
42
Tuan mesum
43
Sudah punya Ayah
44
Anak tiri
45
Drama fitting baju.
46
Go publik
47
Menuju sah
48
Sah
49
Ada saja mulut jahat
50
Ada bahagia dan duka
51
Gatot ??
52
Akhirnya
53
Kehilangan
54
Bebas
55
Takut
56
Ada apa dengan Joe?
57
Bertemu
58
Permintaan El
59
Sakit! Tapi bahagia?
60
Berusaha bahagia
61
Cinta, Tidak harus memiliki.
62
Serangan malam
63
Bahagia yang singkat
64
Ketahuan
65
Saling diam
66
Nyai ratu marah.
67
Menang kalah
68
Layu sebelum berkembang
69
Menghajar
70
Berterus terang
71
Ungkapan abu-abu
72
Mama bertindak
73
Mama vs mantan
74
Mama vs mantan 2
75
Ada yang senang, ada yang marah.
76
Marah
77
Diam-diaman
78
Di sidang
79
Janji Jonathan
80
Merayu ala mas Joe
81
Maaf
82
Ketahuan??
83
Ketahuan 2
84
Mengganggu
85
Menunggu maaf
86
Bodyguard
87
Ungkapan Hati
88
Cemburu
89
Kawan jadi musuh
90
Hukuman
91
Hilang
92
Hilang 2
93
Penyelamatan
94
Salah duga
95
Marah
96
OLD
97
Mengunjungi
98
Tersisih
99
Mencari
100
Rahasia
101
Berbagi
102
Sakit
103
Panik
104
Panik 2
105
Hati ke hati
106
Pernikahan siapa?
107
Pencuri
108
Aneh
109
Kado
110
Surprise
111
Ngidam menyusahkan orang
112
Bertemu
113
Ketahuan
114
Akal-akalan Jonathan
115
Pengakuan Jonathan
116
Mendekati
117
Bertemu
118
Kalap
119
Masa lalu
120
Kaget
121
Kehidupan baru
122
Anggota baru
123
Tamat
124
Info cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!