Ganggu

Happy reading guys 👇👇

Suara Elvan tertawa dihalaman belakang, membuat Bianca dan Ayu melihat apa yang dilakukan oleh Elvan.

Elvan berlari membawa makanan bebek, dan bebek yang di panggil Elvan dengan ayah bebek mengikutinya.

"Anak itu sudah gembira lagi, seminggu ini kita tidak pernah mendengar tawanya," kata Ayu.

"Semoga ini yang pertama dan terakhir Elvan masuk rumah sakit ," ucap Bianca.

"Amin, semoga kita sehat seterusnya. Jauhkan kita dari segala macam penyakit." timpal Ayu.

"Assalamu'alaikum." suara orang mengucapkan salam terdengar dari luar.

"Waalaikumsalam," sahut Ayu dan Bianca secara bersamaan.

"Bian, seperti suara Pak Lurah," ucap Ayu.

Dengan cepat Ayu keluar, dan di susul Bianca.

Hei..ada Pak Lurah ganteng." sapa Ayu dengan cengengesan.

Wajah Lurah yang tergolong masih muda tersebut, langsung berubah warna merah.

"Mbak," ucap Bianca pada Ayu, yang telah membuat lurah menjadi malu.

"Selamat siang Pak." sapa Bianca.

"Selamat siang mbak Bianca, saya dengar Elvan sudah pulang dari rumah sakit," kata Pak Lurah.

"Iya Pak Lurah, baru saja," jawab Bianca.

Sedangkan Ayu, masih menatap wajah tampan sang Lurah yang masih muda. Dan seorang dokter hewan juga.

"Pak Lurah," ucap Ayu dengan suara yang lembut, dan sedikit memainkan matanya.

Bianca yang melihat tingkah Ayu merasa heran dengannya.

"Mbak Ayu kesurupan jin mesum sepertinya ini." batin Bianca.

"Mbak." Bianca mencubit lengan Ayu, agar menghentikan tingkahnya yang membuat pak lurah tidak nyaman.

"Ada apa Bu Ayu?" tanya Pak Lurah, Danil Rahmadi.

"Lah.. Pak Lurah, saya di panggil ibu. Bianca di panggil Mbak, Pak Lurah. Saya dan Bianca itu hanya terpaut umur dua tahunan pak. Saya 25 tahun, Bianca 22 tahun. Sama-sama jendes Pak," ucap Ayu sewot.

"Maaf mbak Ayu," ucap Pak Lurah sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dadanya.

"Mbak ini, ngerjain Pak Lurah saja. Ada apa ya Pak?" tanya Bianca, dengan kedatangan Pak Lurah kerumahnya.

"Begini mbak Ayu dan mbak Bianca, besok ada penyemprotan di desa kita ini," kata Pak Lurah, Danil Rahmadi.

"Berapa bayarannya Pak?" tanya Bianca.

"Gratis mbak, dan saya ingin memberitahukan. Besok ada kerja bakti, untuk membersihkan lingkungan masing-masing," ucap Pak Lurah.

"Kerja bakti Pak?" tanya Ayu membuka mulutnya, setelah sedari tadi hanya diam menatap wajah Pak Lurah.

"Iya, mbak. Besok dilakukan jam 7 sampai selesai," ucap Pak lurah.

"Baik Pak, besok kami akan ikut kerja bakti," ucap Bianca.

"Saya juga ikut kerja bakti Pak, saya akan menyediakan Snack untuk yang kerja bakti," kata Ayu.

"Terima kasih mbak Ayu, mbak Bianca," ucap Pak Lurah, sebelum berlalu dari rumah Bianca.

"Sama-sama Pak," sahut Bianca.

Sedangkan Ayu.

"Terima kasih kembali Pak Lurah Danil yang ganteng," ucap Ayu sambil tertawa kecil.

"Mbak ini, suka sekali ganggu Pak Lurah," kata Bianca.

"Aku bukan kali ini saja suka godain Pak Lurah kita itu Bian, Pak Lurah kita itu. Kakak kelasku, orangnya pemalu, tapi pintar. Di desa kita ini, dia satu-satunya yang tamatan perguruan tinggi. Lihatlah, baru beberapa bulan dia menjabat menjadi lurah. Desa kita sudah semakin teratur dan bersih, sampai nyamuk DBD saja betah bersarang di desa kita ini," kata Ayu.

"Mbak Ayu, ada-ada saja." gumam Bianca sambil berjalan masuk kedalam rumahnya kembali.

🍂🍂🍂

Tiga mobil sport terparkir dikediaman Dwipangga, dan tiga cowok tampan keluar dengan gayanya masing-masing.

Pintu besar terbuka, keluar Jonathan dengan sang sekretaris yang baru dua hari menemaninya. Setelah sekertaris lamanya resign, karena menikah. Setelah perhatian yang diberikannya pada Jonathan tidak berbalas, Maureen akhirnya mundur untuk mendapatkan cinta Jonathan Dwipangga.

Jonathan berjalan keluar, diikuti oleh sekretarisnya yang berada dibelakangnya.

Tiba-tiba Jonathan berhenti berjalan.

Dan

Bug...

Tubuh kecil Arumi terbentur, punggung kokoh Jonathan. Hingga Arumi hampir saja terhempas kebelakang, jika Arumi tidak terburu memegang tiang besar yang ada didekatnya.

Jonathan membalikkan badannya, menghadap Arumi.

"Apa matamu kurang lagi ? setelah memakai empat mata, apa kau tidak melihat aku di depanmu ini?"

"Maaf Pak Joe," ucap Arumi dengan menundukkan kepalanya.

"Dasar mata empat..!" Ucap Joe dengan kesal.

Dia sangat tidak menyukai sekretaris pemberian sang Papa, karena dia melihat. Arumi selalu menundukkan kepalanya, jika berhadapan dengannya.

Setelah puas melotot dan sedikit mengomel pada Arumi, Jonathan melanjutkan langkahnya. Menghampiri ketiga temannya.

"Ada apa kalian kesini pagi-pagi? aku mau keluar kota," kata Jonathan.

"Bro, rehat sejenak. Jangan kau terus mengisi pundi-pundi uang di rekening mu ," kata Amar.

"Nanti terlalu full, kau bingung untuk menggunakannya untuk apa." timpal Kamal, sembari menatap Arumi yang berdiri dibelakang Jonathan.

"Joe, siapa cewek imut mata empat di belakangmu?" tanya Kamal dengan menatap wajah Arumi yang menunduk.

"Sekretaris baru," jawab Jonathan.

"Ada apa? kau jangan menganggu dia..!" Jonathan memberi peringatan kepada Kamal, jangan menganggu Arumi.

"Kenapa? jangan bilang kau berminat dengan dia, kau sudah bisa melupakan Chelsea?"

"Pertanyaan tidak bermutu, kalian pulang saja. Aku mau keluar kota," kata Jonathan.

"Kau mau kemana? akhir pekan, kau juga akan bekerja juga?" tanya Antonio pada Jonathan, tetapi matanya melirik Arumi.

"Jaga pandangan mata kalian, jika masih ingin hidup." ancam Jonathan.

"Kau pelit sekali, ada yang bening-bening mau kau simpan untuk dirimu sendiri," kata Amar.

"Dasar orang gila ************, Arumi. Masuk kedalam mobil." titah Jonathan pada Arumi, karena kesal. Ketiga temannya selalu memandang kearah Arumi.

Arumi dengan menundukkan kepalanya masuk kedalam mobil, dia juga tidak nyaman berada disekitar Jonathan.

"Laki-laki hidung belang..! kalau tidak karena titah Tante Maya untuk aku menjadi sekretaris Pak Joe, aku juga tidak mau. Mulutnya yang pedas seperti ada kebon cabe didalam mulutnya, ih..." Arumi melepaskan kekesalannya terhadap Jonathan dan teman-temannya.

"Apa salah aku mata empat, tidak tahu saja mereka. Kalau aku berdandan, artis-artis juga kalah dengan kecantikanku." omel Arumi berlanjut, sampai Pak Ahmad yang masuk kedalam mobil tanpa disadarinya.

Pak Ahmad menegurnya, baru Arumi sadar.

"Kenapa Neng ?" tanya Pak Ahmad melirik Arumi dari kaca mobil.

"Heh... Pak Ahmad, Arum kaget. Arumi kira, Arumi sendiri tadi."

"Neng Arumi mengomel terus, sampai tidak tahu saya masuk. Mengomeli apa?" tanya Pak Ahmad.

"Tuh.. teman-temannya Pak Joe, matanya seperti ingin menerkam Arumi saja. Padahal Arumi sejelek ini," kata Arumi sambil membetulkan ikat rambutnya.

"Siapa bilang Neng Arumi jelek, Neng Arumi cantik. Cuma Neng Arumi tidak seperti gadis-gadis yang lain, berlomba-lomba untuk cantik. Sampai melakukan operasi plastik," kata Pak Ahmad.

Diluar, teman-temannya Jonathan pada mau ikut Jonathan ke kota T. Membuat Jonathan kesal.

"Untuk apa kalian mau ikut? aku kesana ingin bekerja, bukan holiday.!" ketus Jonathan.

"Joe, kami ingin mencari kembang desa untuk di jadikan istri. Dengar-dengar kota T itu terkenal dengan gadis cantiknya," ucap Amar.

"Awas jika kalian menganggu pekerjaan ku..!" Jonathan pergi masuk kedalam mobilnya.

"Joe, kami naik apa?" tanya Kamal.

"Naik angin...!" jawab Jonathan.

Brak..

Jonathan masuk kedalam mobilnya.

"Jalan..!" titah Jonathan pada sopirnya.

"Baik.."

**Bersambung 👉👉👉👉

Jangan lupa untuk menekan tombol like ya kakak-kakak, biar author semangat untuk berhalu.

Pada kakak-kakak reader ingin juga menulis, mongo. Kita belajar bersama. SEMANGAT**...!!!

Terpopuler

Comments

Mama Muda

Mama Muda

moga aja ketemu ama Bianca

2024-04-27

0

Hartaty

Hartaty

wah bisa ketemu Ama Bianca nih

2023-07-27

0

Sulati Cus

Sulati Cus

kocak

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Jebakan
3 Marah
4 Galau
5 Mimpi
6 Takut
7 Masih Flashback
8 Sakit
9 sakit bersama
10 Kriteria calon mantu
11 Bertemu saingan
12 Mengingat
13 Mengingat mantan
14 Ganggu
15 Bertemu
16 Masih bertemu
17 Gelisah
18 Ziarah
19 Lari
20 Marah
21 Pingsan
22 Marahnya sang Mama
23 Masih marah
24 Puas
25 Sedekahkan suami
26 Rahasia
27 Mencari
28 Takut
29 Gosip
30 Akhirnya
31 Bertemu
32 Ancaman
33 Kisah Joe, Chelsea and Riko
34 Hutang seumur hidup
35 Nikah dadakan
36 Nikah terpaksa
37 Ada suka dan tidak suka
38 Marah
39 Ada apa dengan joe?
40 Kembali
41 Gugup
42 Tuan mesum
43 Sudah punya Ayah
44 Anak tiri
45 Drama fitting baju.
46 Go publik
47 Menuju sah
48 Sah
49 Ada saja mulut jahat
50 Ada bahagia dan duka
51 Gatot ??
52 Akhirnya
53 Kehilangan
54 Bebas
55 Takut
56 Ada apa dengan Joe?
57 Bertemu
58 Permintaan El
59 Sakit! Tapi bahagia?
60 Berusaha bahagia
61 Cinta, Tidak harus memiliki.
62 Serangan malam
63 Bahagia yang singkat
64 Ketahuan
65 Saling diam
66 Nyai ratu marah.
67 Menang kalah
68 Layu sebelum berkembang
69 Menghajar
70 Berterus terang
71 Ungkapan abu-abu
72 Mama bertindak
73 Mama vs mantan
74 Mama vs mantan 2
75 Ada yang senang, ada yang marah.
76 Marah
77 Diam-diaman
78 Di sidang
79 Janji Jonathan
80 Merayu ala mas Joe
81 Maaf
82 Ketahuan??
83 Ketahuan 2
84 Mengganggu
85 Menunggu maaf
86 Bodyguard
87 Ungkapan Hati
88 Cemburu
89 Kawan jadi musuh
90 Hukuman
91 Hilang
92 Hilang 2
93 Penyelamatan
94 Salah duga
95 Marah
96 OLD
97 Mengunjungi
98 Tersisih
99 Mencari
100 Rahasia
101 Berbagi
102 Sakit
103 Panik
104 Panik 2
105 Hati ke hati
106 Pernikahan siapa?
107 Pencuri
108 Aneh
109 Kado
110 Surprise
111 Ngidam menyusahkan orang
112 Bertemu
113 Ketahuan
114 Akal-akalan Jonathan
115 Pengakuan Jonathan
116 Mendekati
117 Bertemu
118 Kalap
119 Masa lalu
120 Kaget
121 Kehidupan baru
122 Anggota baru
123 Tamat
124 Info cerita baru
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Awal kisah
2
Jebakan
3
Marah
4
Galau
5
Mimpi
6
Takut
7
Masih Flashback
8
Sakit
9
sakit bersama
10
Kriteria calon mantu
11
Bertemu saingan
12
Mengingat
13
Mengingat mantan
14
Ganggu
15
Bertemu
16
Masih bertemu
17
Gelisah
18
Ziarah
19
Lari
20
Marah
21
Pingsan
22
Marahnya sang Mama
23
Masih marah
24
Puas
25
Sedekahkan suami
26
Rahasia
27
Mencari
28
Takut
29
Gosip
30
Akhirnya
31
Bertemu
32
Ancaman
33
Kisah Joe, Chelsea and Riko
34
Hutang seumur hidup
35
Nikah dadakan
36
Nikah terpaksa
37
Ada suka dan tidak suka
38
Marah
39
Ada apa dengan joe?
40
Kembali
41
Gugup
42
Tuan mesum
43
Sudah punya Ayah
44
Anak tiri
45
Drama fitting baju.
46
Go publik
47
Menuju sah
48
Sah
49
Ada saja mulut jahat
50
Ada bahagia dan duka
51
Gatot ??
52
Akhirnya
53
Kehilangan
54
Bebas
55
Takut
56
Ada apa dengan Joe?
57
Bertemu
58
Permintaan El
59
Sakit! Tapi bahagia?
60
Berusaha bahagia
61
Cinta, Tidak harus memiliki.
62
Serangan malam
63
Bahagia yang singkat
64
Ketahuan
65
Saling diam
66
Nyai ratu marah.
67
Menang kalah
68
Layu sebelum berkembang
69
Menghajar
70
Berterus terang
71
Ungkapan abu-abu
72
Mama bertindak
73
Mama vs mantan
74
Mama vs mantan 2
75
Ada yang senang, ada yang marah.
76
Marah
77
Diam-diaman
78
Di sidang
79
Janji Jonathan
80
Merayu ala mas Joe
81
Maaf
82
Ketahuan??
83
Ketahuan 2
84
Mengganggu
85
Menunggu maaf
86
Bodyguard
87
Ungkapan Hati
88
Cemburu
89
Kawan jadi musuh
90
Hukuman
91
Hilang
92
Hilang 2
93
Penyelamatan
94
Salah duga
95
Marah
96
OLD
97
Mengunjungi
98
Tersisih
99
Mencari
100
Rahasia
101
Berbagi
102
Sakit
103
Panik
104
Panik 2
105
Hati ke hati
106
Pernikahan siapa?
107
Pencuri
108
Aneh
109
Kado
110
Surprise
111
Ngidam menyusahkan orang
112
Bertemu
113
Ketahuan
114
Akal-akalan Jonathan
115
Pengakuan Jonathan
116
Mendekati
117
Bertemu
118
Kalap
119
Masa lalu
120
Kaget
121
Kehidupan baru
122
Anggota baru
123
Tamat
124
Info cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!