Tetangga Lucknut

Aku tak langsung pulang. Minum dua gelas dulu baru pulang ke rumah. Aku butuh sedikit minuman yang memabukkan untuk menghadapi kenyataan hidup yang menyakitkan.

Aku bisa bersikap baik-baik saja di depan Tara, namun sebenarnya aku sangat sakit hati. Masih kuingat jelas saat Tara mendesah dibawah kungkungan Damar. Bagaimana Tara begitu menikmati permainan dan tersenyum puas.

Aku selama ini menyalahkan diriku. Apa aku segitu lemahnya di atas ranjang seperti yang Tara katakan? Apa Tara harus mencari kenikmatan dari laki-laki lain dan mengorbankan pernikahan kami?

Aku teringat saat kami sedang dalam proses perceraian. Aku membuka rekaman CCTV untuk melihat seberapa sering mereka berdua mengkhianatiku.

Aku melihat diriku sedang berpamitan dengan Tara. Ya, aku hendak bekerja dan Tara mengantarku dengan penuh cinta. Setidaknya itulah menurutku. Melambaikan tangan dengan senyum manis di wajahnya.

Namun kenyataan sebenarnya tidaklah begitu. Setelah melihat aku pergi, Tara tak langsung masuk. Ia terlihat menghubungi seseorang dan tak lama orang yang dihubungi datang.

Damar datang dengan mengendarai sepeda motor kerennya. Membuka helmnya dan tersenyum ke arah Tara yang sudah memasang senyum duluan.

Bak seorang istri yang menyambut kedatangan suaminya, Tara menggadeng Damar dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Aku mengepal tanganku sampai buku jariku memerah. Sudah terlalu sering mereka menghianatiku. Aku memang bodoh dan tak pernah sekalipun mencurigai mereka.

Damar sahabatku, orang yang sangat kupercaya. Aku tak menyangka akan mendapatkan penghianatan dari dua orang yang amat begitu dekat denganku.

Kuputar rekaman CCTV yang berada di ruang tamu. Dua orang gila itu bahkan bermain di sofa ruang tamuku! Sofa yang kubeli dengan mencicil selama 6 bulan! Gila!

Mereka bahkan tak malu menunjukkan perselingkuhan mereka meski tahu di depan rumah dan di ruang tamu rumahku ada CCTVnya.

Bukti perselingkuhan mereka jelas aku miliki. Mudah saja bagiku mengajukan gugatan cerai, namun ternyata Tara sudah mengajukan gugatan cerai terhadapku duluan.

Tak ada perasaan menyesal seakan Tara sudah mempersiapkan perceraian kami sebelumnya. Aku benar-benar tak berarti sama sekali di mata Tara.

Aku mencintainya sepenuh hati. Aku menyayanginya dan bekerja keras demi membahagiakannya. Namun ternyata yang lebih membahagiakan Tara adalah servis Damar di ranjang!

Rasa amarah kembali menggelegak dalam ragaku. Kupesan supir untuk mengantarku pulang ke rumah. Sudah terlalu mabuk dan tak ada teman-temanku yang menemani. Mereka sudah asyik dengan dunianya sendiri.

Supir mengantarku sampai depan rumah, setelah memberikan uang tips aku tak langsung masuk ke dalam rumah. Aku sengaja duduk di dalam mobil lebih lama.

Aku mendengar suara musik klasik dari dalam rumah tetangga baruku. Jam segini dan mereka menyetel musik klasik? Gila banget!

Memang sih lingkungan tempat tinggalku terkesan acuh dan tak peduli dengan tetangga sekitarnya. Namun tetap saja ini sudah jam 2 pagi dan mereka tak memperdulikan tetangga sendiri!

Aku keluar dari dalam mobil dan saat membuka pintu rumah aku kembali teringat saat lantunan musik klasik juga terdengar di dalam rumahku. Ya, musik klasik adalah musik yang mengiringi percintaan panas Tara dan Damar.

Aku mengepalkan buku jariku menahan rasa amarah yang kini menggelegak dalam diriku. Apakah itu tujuan mereka pindah ke depan rumahku? Apakah mereka akan terus membuka luka lama yang tak kunjung sembuh ini?

Aku masuk ke dalam rumah dan membaringkan tubuhku diatas tempat tidur. Kututup rapat kedua telingaku dengan bantal agar tak mendengar lagi musik klasik sialan itu lagi! Sampai aku masuk ke dunia mimpiku.

****

Tok...tok...tok...

"Permisi, Pak!" suara Mbak Inah membangunkan tidurku.

Mataku masih sangat mengantuk rasanya. Tak mau bangun dan ingin tidur seharian.

"Iya, Mbak. Saya masih di kamar!" teriakku.

"Baik, Pak Agas! Saya bersihkan tempat yang lain dulu!"

Suara Mbak Inah pun pergi menjauh. Aku yang sudah terlanjur terbangun tak mau lagi memejamkan mata.

Aku masih tertidur dengan keadaan seperti saat aku mabuk semalam. Kubuka kancing baju dan kulemparkan ke dalam tempat baju.

Aku membasahi seluruh tubuhku dengan air shower yang dingin. Membuat pikiranku kembali jernih.

Aku keluar kamar setelah sudah berpakaian rapi dan siap untuk sarapan. Mbak Inah sudah menyediakanku sarapan pagi lengkap dengan susu hangat.

"Pak, maaf kalau lancang. Tadi saya melihat Ibu Tara. Apa benar sekarang Ibu Tara tinggal di depan rumah?" tanya Mbak Inah.

"Iya, benar. Tara tinggal di depan sama Damar!" kataku sambil mengunyah roti bakar dengan lahap. Lapar sekali rupanya aku hari ini. "Jangan biarkan dia masuk ke rumah ini! Dan satu lagi, jangan menjawab pertanyaan yang Ia ajukan ya! Pokoknya kalau dia mencari informasi tentang saya, jangan kamu jawab apapun!"

"Baik, Pak!"

***

Aku mengambil kunci mobilku dan bersiap ke showroomku yang lain. Sialnya, aku melihat adegan seorang istri baik yang sedang memakaikan suaminya dasi dan mengantar suami hasil selingkuhnya berangkat kerja.

Apa aku pindah rumah saja ya?

Kenapa pagi-pagi kedua pasangan lucknut di depanku sudah merusak moodku saja?

"Hati-hati ya Sayang!" ujar Tara dengan suara manja yang sengaja dikeraskan agar aku mendengar kemesraan diantara mereka.

Aku menghela nafas dengan kasar lalu berjalan menuju mobilku dan pergi meninggalkan Tara yang terus melihatku.

Aku memeriksa showroom milikku yang berada di daerah Kelapa Gading. Selanjutnya aku mengendarai mobilku dan pergi ke showroomku yang kemarin aku datangi.

Aku mendengar ada peningkatan penjualan kemarin karena ada sebuah perusahaan yang ingin mengganti mobil operasional perusahaannya dengan yang baru. Wow, ini namanya rejeki besar. Tak boleh disia-siakan.

Aku tak terjun langsung mengurusnya. Kubiarkan anak buahku yang mengurus semuanya. Aku hanya memperhatikan dan mengarahkan jika ada masalah.

"Cici mana?" tanyaku pada salah seorang rekan sesama marketingnya.

"Cici lagi ada kuliah, Pak. Katanya hari ini enggak datang, ada UAS."

"Oke."

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" marketing itu tersenyum menggoda padaku.

Mungkin Cici sudah menyebarkan rumor tentangku yang sering diservis secara pribadi dengannya. Aku tak peduli.

Aku harus bersikap profesional. Tidak semua anak buahku bisa kuajak bersenang-senang atau citraku akan hancur nantinya.

"Enggak ada! Saya di ruangan kalau ada yang mencari ya!" kutinggalkan marketing yang terlihat kecewa karena penolakanku.

Aku kembali memeriksa laporan dan tumpukan berkas yang harus aku tanda-tangani, sampai aku harus berhenti karena suara perutku yang berbunyi. Rupanya sarapan roti bakar dan susu tak bisa bertahan lama. Aku lapar dan tak ada Cici yang bisa kusuruh memesankan makanan. Aku tak menyuruh anak buahku yang lain lebih baik aku pergi sendiri saja.

Aku mengambill dompet milikku dan berjalan menyebrangi jalan raya. Pilihanku jatuh pada warung soto yang kemarin aku pesan.

Aku masuk dan memesan soto ayam pisah nasi. Pelayan yang melayaniku bukan Tari yang kemarin mengantarkan makanan untukku.

"Mbak, Tarinya mana?" tanyaku.

"Tari enggak masuk, Pak. Lagi sakit katanya!"

"Oh saya pikir Tari itu anak yang punya warung soto ini." kataku.

"Bukan, Pak. Dia cuma kerja serabutan disini. Kadang kerja di warteg depan juga. Pokoknya mah dimana aja dia kerjain. Maklum orang susah, kalau enggak kerja ya enggak makan!"

Aku rasanya seperti tak percaya. Meski penampilannya terkesan sederhana dan jadul namun kalau melihat dari wajahnya, Tari seperti berasal dari keluarga yang mapan. Kenapa kenyataannya bertolak belakang sekali?

*****

Siapa yang minta double Up?

Aku akan kabulkan hari ini double Up asalkan vote novel ini masuk sampai 10 besar. Gimana?

Makanya yang belum Vote ayo vote sekarang, oke? 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

siti yanti

siti yanti

sesuai judul partnya "tetangga lucknut" tuh siTara dan siDamar

2023-11-14

0

anonim

anonim

gila ya Tara bisa2nya pindah rumah didepan mantan suaminya pakai adegan memanasi mantan suami. ntar kena karma baru nyahok

2023-10-19

0

Yuli Purwa

Yuli Purwa

dibom aja tu rumah Tara 🙄🙄🙄🙄

2023-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan Tara
2 Perceraian
3 Tetangga Baru
4 Penawaran Service
5 Duda Nackal
6 DJ yang Terpesona
7 Tetangga Lucknut
8 Rasa Ingin Tahu
9 Si Gadis Polos
10 Vira Si Anak Mahasiswa
11 Tara Anggraini
12 Cobaan Rumah Tangga
13 Pemaksaan
14 Kedatangan Papa dan Mama
15 Cici yang Semakin Agresif
16 Dukungan Papa
17 Papa Si Pedas Lidah
18 Permintaan Tari
19 Baju Ganti Untuk Tari
20 Percakapan Di Bawah Langit Malam
21 Saran Papa
22 Setuju
23 Perjanjian
24 Si Polos yang Tak Mudah Dibohongi
25 Si Jadul
26 Si Gaptek Yang Pintar
27 Rasa Ingin Tahu Tara
28 Membujuk Mama
29 Menyambut Calon Suami Nackal Pulang
30 Om-om Gaje
31 Mixer Baru
32 Mama yang Jutek
33 My Wedding Day
34 Ternyata Ini Pengalaman Pertamanya
35 Istri Solehah
36 Malaikat Penolong Yang Sebenarnya
37 Kesempatan Dari Allah
38 Nama yang Hampir Sama
39 Aku Akan Merubah Om Agas
40 Usaha Tari
41 Kita Akhiri Semuanya
42 Aku Akan Mendukungmu
43 Merajut Mimpi Bersamamu
44 Syarat dari Tari
45 Kursus
46 Cerita Mbak Inah
47 Membuat Perang Makin Memanas
48 Tara Vs Tari
49 Ajakan Sholat
50 Lari Pagi
51 Melampiaskan Kekesalan
52 KDRT
53 Sepanjang Jalan Kenangan
54 Warung Seafood
55 Arti Bersyukur
56 Si Polos yang Cepat Tanggap
57 Mie Ayam Homemade
58 Pelukan Penyesalan
59 Menangis Tanpa Suara
60 Cita-cita Tari
61 Mengajak Si Polos Ke Diskotek
62 Aku adalah Buaya
63 Kamu Itu Belanda
64 Doa di Tengah Malam
65 Bukan Manusia Suci
66 Belajar Membuat Butter Cream
67 Mencari Kado
68 Memata-matai Istri Sendiri
69 Konflik Memanas
70 Musibah
71 Rumah Sakit
72 Berkata Jujur
73 Apa Kamu Punya Teman?
74 Pulang Kursus yang Menegangkan
75 Tempat Ternyaman
76 Menasehati Mama
77 Terpaan Fitnah
78 Sebuah Senyum
79 Akrab
80 Istri Vs Mantan
81 Permohonan Tara
82 Ajakan Poligami
83 Hadiah
84 Permintaan Tara
85 Sakit Malas
86 Mirip
87 Pusing
88 Rumah yang Gelap
89 Pengunduran Diri
90 Pertengkaran-1
91 Pertengkaran-2
92 Konsep Cafe Baru
93 Balada Sirup
94 Barbeque
95 Aku Bersyukur
96 Bad Dream
97 Resepsi Pernikahan Bastian
98 Membuka Ikatan yang Membelenggu
99 Mood Swing Lagi
100 Testpack
101 Aku Akan Menjadi Seorang Papa
102 Bak Seonggok Batu
103 Bukan Teh Ini Tapi Teh Itu
104 Abi
105 Pembukaan Cafe
106 Belajar Untuk Lebih Baik Lagi
107 Anak Mahasiswa Centil
108 Cafe di Hari Senin
109 Terus Belajar dan Belajar
110 Weekend
111 Trauma Masa Lalu
112 Iblis Berkedok Sahabat
113 Tari si Keras Kepala
114 Menginap di Cafe
115 Mimpi Buruk
116 Level Cinta Tertinggi
117 Andai Bisa Kembali ke Masa Lalu
118 Dukungan Sahabat
119 Awal Timbulnya Sebuah Keberanian
120 Kedatangan Vira
121 Bertemu Vira
122 Ketakutan Tari
123 Gombalan Mantan Duda Nackal
124 Teror
125 Merasa Takut
126 Bertemu Pak Menteri
127 Negosiasi
128 Dibuntuti
129 Babak Belur
130 Teror Baru
131 Permintaan Maaf
132 Agastya Wisesa Dilawan!
133 Dibalik Layar Usaha Agas-1
134 Dibalik Layar Usaha Agas-2
135 Dibalik Layar Usaha Agas-3
136 Permintaan Maaf-1
137 Permintaan Maaf-2
138 Maaf = Bayar Kompensasi
139 Kerukunan Antar Tetangga
140 Ngidam yang Aneh
141 Kedatangan Nyonya Besar
142 Memeriksa Cafe Baru
143 Jalan-jalan di Mall
144 Ngidam yang Aneh (Lagi)
145 Pulang Kampung Dadakan-1
146 Pulang Kampung Dadakan-2
147 Pulang Kampung Dadakan-3
148 Pembukaan Cafe Kembali
149 Meyakinkan Pelanggan Ala Mantan Duda Nackal
150 Kesibukan di Cafe
151 Investasi Masa Depan
152 Proses Melahirkan
153 Proses Melahirkan-2
154 Mencari Nama Anak
155 Wirata Agastya
156 Tamu yang Datang Menjenguk Wira
157 Kedatangan Mama di Rumah Sakit
158 Malam Pertama Menjadi Abi
159 Mamanya Mbak Tara
160 Kedatangan Oma
161 Membuktikan Tanpa Harus Melalui Tes DNA
162 Ulah Jahil Mama
163 Tanda Lahir
164 Abi Vs Wira
165 Acara Aqiqah
166 Menjaga Wira
167 Sehari Bersama Oma
168 Ijin Menambah Ilmu
169 Hamil... Lagi
170 My Boy
171 Ngeeng.... Ngeeng....
172 Wira Hilang!!
173 Si Pembuat Onar
174 Si Biang Keladi Datang
175 Melindungi Wira dari Pengaruh Buruk
176 I Love You
177 Boncap: Dan Terjadi Lagi
178 Boncap: Kisah Lama yang Terulang Kembali (End)
179 Bisnis Plus Plus
180 PERANGKAP CINTA CARMEN
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Perselingkuhan Tara
2
Perceraian
3
Tetangga Baru
4
Penawaran Service
5
Duda Nackal
6
DJ yang Terpesona
7
Tetangga Lucknut
8
Rasa Ingin Tahu
9
Si Gadis Polos
10
Vira Si Anak Mahasiswa
11
Tara Anggraini
12
Cobaan Rumah Tangga
13
Pemaksaan
14
Kedatangan Papa dan Mama
15
Cici yang Semakin Agresif
16
Dukungan Papa
17
Papa Si Pedas Lidah
18
Permintaan Tari
19
Baju Ganti Untuk Tari
20
Percakapan Di Bawah Langit Malam
21
Saran Papa
22
Setuju
23
Perjanjian
24
Si Polos yang Tak Mudah Dibohongi
25
Si Jadul
26
Si Gaptek Yang Pintar
27
Rasa Ingin Tahu Tara
28
Membujuk Mama
29
Menyambut Calon Suami Nackal Pulang
30
Om-om Gaje
31
Mixer Baru
32
Mama yang Jutek
33
My Wedding Day
34
Ternyata Ini Pengalaman Pertamanya
35
Istri Solehah
36
Malaikat Penolong Yang Sebenarnya
37
Kesempatan Dari Allah
38
Nama yang Hampir Sama
39
Aku Akan Merubah Om Agas
40
Usaha Tari
41
Kita Akhiri Semuanya
42
Aku Akan Mendukungmu
43
Merajut Mimpi Bersamamu
44
Syarat dari Tari
45
Kursus
46
Cerita Mbak Inah
47
Membuat Perang Makin Memanas
48
Tara Vs Tari
49
Ajakan Sholat
50
Lari Pagi
51
Melampiaskan Kekesalan
52
KDRT
53
Sepanjang Jalan Kenangan
54
Warung Seafood
55
Arti Bersyukur
56
Si Polos yang Cepat Tanggap
57
Mie Ayam Homemade
58
Pelukan Penyesalan
59
Menangis Tanpa Suara
60
Cita-cita Tari
61
Mengajak Si Polos Ke Diskotek
62
Aku adalah Buaya
63
Kamu Itu Belanda
64
Doa di Tengah Malam
65
Bukan Manusia Suci
66
Belajar Membuat Butter Cream
67
Mencari Kado
68
Memata-matai Istri Sendiri
69
Konflik Memanas
70
Musibah
71
Rumah Sakit
72
Berkata Jujur
73
Apa Kamu Punya Teman?
74
Pulang Kursus yang Menegangkan
75
Tempat Ternyaman
76
Menasehati Mama
77
Terpaan Fitnah
78
Sebuah Senyum
79
Akrab
80
Istri Vs Mantan
81
Permohonan Tara
82
Ajakan Poligami
83
Hadiah
84
Permintaan Tara
85
Sakit Malas
86
Mirip
87
Pusing
88
Rumah yang Gelap
89
Pengunduran Diri
90
Pertengkaran-1
91
Pertengkaran-2
92
Konsep Cafe Baru
93
Balada Sirup
94
Barbeque
95
Aku Bersyukur
96
Bad Dream
97
Resepsi Pernikahan Bastian
98
Membuka Ikatan yang Membelenggu
99
Mood Swing Lagi
100
Testpack
101
Aku Akan Menjadi Seorang Papa
102
Bak Seonggok Batu
103
Bukan Teh Ini Tapi Teh Itu
104
Abi
105
Pembukaan Cafe
106
Belajar Untuk Lebih Baik Lagi
107
Anak Mahasiswa Centil
108
Cafe di Hari Senin
109
Terus Belajar dan Belajar
110
Weekend
111
Trauma Masa Lalu
112
Iblis Berkedok Sahabat
113
Tari si Keras Kepala
114
Menginap di Cafe
115
Mimpi Buruk
116
Level Cinta Tertinggi
117
Andai Bisa Kembali ke Masa Lalu
118
Dukungan Sahabat
119
Awal Timbulnya Sebuah Keberanian
120
Kedatangan Vira
121
Bertemu Vira
122
Ketakutan Tari
123
Gombalan Mantan Duda Nackal
124
Teror
125
Merasa Takut
126
Bertemu Pak Menteri
127
Negosiasi
128
Dibuntuti
129
Babak Belur
130
Teror Baru
131
Permintaan Maaf
132
Agastya Wisesa Dilawan!
133
Dibalik Layar Usaha Agas-1
134
Dibalik Layar Usaha Agas-2
135
Dibalik Layar Usaha Agas-3
136
Permintaan Maaf-1
137
Permintaan Maaf-2
138
Maaf = Bayar Kompensasi
139
Kerukunan Antar Tetangga
140
Ngidam yang Aneh
141
Kedatangan Nyonya Besar
142
Memeriksa Cafe Baru
143
Jalan-jalan di Mall
144
Ngidam yang Aneh (Lagi)
145
Pulang Kampung Dadakan-1
146
Pulang Kampung Dadakan-2
147
Pulang Kampung Dadakan-3
148
Pembukaan Cafe Kembali
149
Meyakinkan Pelanggan Ala Mantan Duda Nackal
150
Kesibukan di Cafe
151
Investasi Masa Depan
152
Proses Melahirkan
153
Proses Melahirkan-2
154
Mencari Nama Anak
155
Wirata Agastya
156
Tamu yang Datang Menjenguk Wira
157
Kedatangan Mama di Rumah Sakit
158
Malam Pertama Menjadi Abi
159
Mamanya Mbak Tara
160
Kedatangan Oma
161
Membuktikan Tanpa Harus Melalui Tes DNA
162
Ulah Jahil Mama
163
Tanda Lahir
164
Abi Vs Wira
165
Acara Aqiqah
166
Menjaga Wira
167
Sehari Bersama Oma
168
Ijin Menambah Ilmu
169
Hamil... Lagi
170
My Boy
171
Ngeeng.... Ngeeng....
172
Wira Hilang!!
173
Si Pembuat Onar
174
Si Biang Keladi Datang
175
Melindungi Wira dari Pengaruh Buruk
176
I Love You
177
Boncap: Dan Terjadi Lagi
178
Boncap: Kisah Lama yang Terulang Kembali (End)
179
Bisnis Plus Plus
180
PERANGKAP CINTA CARMEN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!