Tentang Ozge 1

"Beg?!" Gendis terlihat sangat terkejut melihat keberadaan Ozge.

Ozge menatap Gendis dengan tatapan yang sulit diartikan. Sampai gadis itu merasa sangat terintimidasi.

"Mar, kamu ke kamar dulu," perintah Gendis.

Tanpa membantah, Damar pun langsung masuk ke salah satu kamar yang ada di dalam apartement itu.

"Apa yang terjadi? kenapa kamu bisa di sini? kenapa harus Eser? kenapa kamu tidak menghubungiku?" tanya Ozge begitu dingin.

Gendis pun menceritakan apa yang menimpa dirinya dan Damar karena ulah Darto. Ozge mengepalkan tangannya, hanya soal uang. Dia pun bisa menyelesaikan dengan mudah. Tanpa harus terikat dengan Eser.

"Aku akan memberikanmu uang. Keluar dari sini dan jangan bekerja menjadi sekretaris Eser," ucap Ozge. Seperti tidak ingin dibantah.

Gadis itu menundukkan kepala. Dia tidak sanggup bercerita tentang foto-foto di tangan Eser. Andai Ozge tahu, ini tidak hanya sekedar urusan uang.

"Biarkan seperti ini, Beg. Gendis tidak ingin ada masalah lagi. Lagipula kita sekantor bukan?" tolak Gendis dengan hati-hati.

"Kamu tidak perlu menyerahkan kebebasanmu pada Eser,Ndis. Dia tidak sebaik yang terlihat. Eser bisa melakukan apapun untuk mendapatkan yang dia mau," tukas Ozge.

"Gendis bisa menjaga diri. Percayalah! Gendis mau hubungan kita murni, tidak ada balas budi atau keterikatan karena uang. Biarkan Gendis cukup berhutang uang pada pak Eser. Jika Bebegim memang mencintai Gendis, maka jangan beri uang atau apapun untuk sekarang ini." Gendis mengucapkannya dengan pelan sembari menundukkan kepalanya.

Ozge melangkah maju mendekati Gendis, tatapannya sungguh membuat gadis itu sedikit takut. "Tatap aku, Ndis!" perintahnya.

Gendis pun memberanikan diri mendongakkan kepalanya.

"Kamu adalah milikku, hanya milikku. Jika kamu memilih terlibat dengan Eser, aku akan menjagamu lebih dekat. Lusa, aku akan mengajakmu bertemu dengan orangtuaku. Aku ingin kita menikah. Tidak ada bantahan. Kalau kamu bisa menurut pada Eser. Kamu harus lebih menurut pada ucapanku." Ozge menahan tengkuk leher Gendis.

Pria itu lalu menundukkan kepala dan memiringkannya sedikit. Menempelkan bibirnya yang kemerehan pada bibir Gendis yang ranum. Ozge memagut lembut bibir Gendis yang masih mengatup dengan sempurna.

Entah dari mana dorongan itu berasal. Gendis perlahan membuka bibirnya, memberi celah pada Ozge untuk menjelajah lebih jauh.

Ini adalah ciuman bibir berbalasnya untuk pertama kali, Gendis belum bisa menikmati. Seperti layaknya seseorang yang masih belajar, Gendis masih pasrah dengan apa yang dilakukan Ozge dengan lidahnya.

"Nikmati saja, jangan banyak berpikir. Kamu milikku, hanya milikku. Lakukan apa yang ha5ratmu ingin lakukan. Jangan malu-malu," bisik Ozge, sesaat setelah membebaskan bibir Gendis dari bibirnya.

Gadis itu menelan ludahnya sendiri dengan kasar, memejamkan matanya, sapuan lembut bibir dan lidah Ozge masih terasa melekat.

Kini Gendis menjinjitkan badannya, tangannya dituntun Ozge agar mengalumg di leher pria itu.

"Kamu milikku, selamanya milikku." Ozge kembali menautkan bibirnya pada bibir Gendis.

Perlahan tapi sedikit ada keraguan. Gendis pun membalas pagutan Ozge. Membuat pria itu semakin bersemangat, ciuman yang tadinya lembut pun kini sedikit menuntut.

Tangan Ozge tidak lagi menahan tekuk leher Gendis. Melainkan sudah turun ke bawah, mer3m4s bokong Gendis yang kenyal dan sintal.

Andai bibir keduanya tidak bertautan, pasti suara lenguhan sudah meluncur dari keduanya.

Gendis merasakan bagian tengah tubuh Ozge mengeras saat pria itu menggesek-gesekkannya di tubuhnya.

Ozge melepas pagutan bibirnya. "Aku mencintaimu, Beg." ucapnya, lalu langsung berjalan cepat ke arah toilet.

Gendis berdiri terpaku memegangi bibirnya sembari memejamkan mata.

'Astaga, begini ternyata rasanya. Aku bisa gila setelah ini,' batin Gendis.

*********

Sementara itu di kantor SVK lantai 25. Wajah Eser begitu memerah melihat monitor di atas meja kerjanya.

Dia menyambar ponsel di atas meja, lalu menghubungi seseorang. Setelah berbicara beberapa saat dengan serius, dia pun meletakkan kembali ponselnya dengan kasar.

Di tengah kekacauan pikirannya. Eser todak menyadari kehadiran Sevket yang kini sudah tepat duduk di depan meja kerjanya.

"Semua baik-baik saja?" tanya suara bariton itu berhasil membuyarkan pikiran Eser.

"Ya, semua baik," jawabnya dengan cepat.

Meski tidak menyangka akan kedatangan Sevket yang tiba-tiba, Eser menunjukkan wajah yang dingin dan tanpa ekspresi. Biasanya, pasti ada sesuatu yang sangat penting kalau sampai papinya itu datang ke perusahaan.

"Siapa gadis itu?" tanya Sevket, langsung membuat Eser mengerutkan keningnya.

"Gadis siapa? gadis yang mana? Aku mempunyai banyak gadis," kilah Eser, sukses membuat Sevket berdecih.

"Gadis yang membuat kalian berdua akhirnya mempunyai kesamaan." Sevket berdiri, memutari meja kerja putranya, lalu berhenti saat melihat monitor di meja anaknya itu menunjukkan gambar bergerak putra keduanya itu sedang bersama seorang gadis.

"Bawa gadis itu ke rumah," perintah Sevket dengan santainya.

"Dia bukan siapa-siapa. Dia sama dengan gadis-gadis yang lain," kilah Eser.

Sevket tersenyum sinis. Tidak ingin mendebat putranya sekarang. Dia tidak bodoh. Tentu saja dia sudah menyelidiki apa yang dilakukan anak-anaknya akhir-akhir ini.

"Pastikan dia gadis yang kuat, ada banyak hal yang akan kalian hadapi di depan. Terutama Ozge. Dia harus mempertanggungjawabkan kesalahannya segera atau perang antar keluarga akan terjadi," ucap Sevket, terdengar dan terlihat sangat serius.

"Papi hanya datang untuk mengatakan ini? Kami sudah besar. Kami bisa bertanggungjawab sendiri. Bahkan, seharusnya papi tidak menjodohkan aku dengan siapapun."

"Kamu harus cepat menikah, dengan siapapun. Papi tidak masalah. Jika kamu tidak bisa mencari gadis sendiri, maka jodoh dari papi kemarin adalah pilihan terakhir. Kalian mengira diri kalian sudah dewasa, nyatanya kalian tidak tahu bahaya yang sedang mengancam diri kalian." Sevket melempar bolpoint ke arah Eser.

Dengan sigap, Eser menangkap bolpoin itu. "Maksud Papi?" tanya putra pertamanya itu. Masih jauh dari kata mengerti.

"Apa yang dilakukan Ozge beberapa tahun yang lalu, ternyata berdampak besar pada kehidupan mereka. Mereka kembali, entah akan menuntut kita atau tidak. Satu hal yang pasti, setidaknya kalian harus hati-hati. Jangan libatkan orang lain yang tidak berdosa, Jika gadis itu tidak sekuat batu karang, jangan bawa dia masuk ke dalam keluarga kita," tegas Eser, sembari melirik monitor yang masih menunjukkan kebersamaan Ozge dan Gendis.

"Gadis itu urusan Ozge, bukan urusanku," kilah Eser lagi dan lagi.

"Jika kamu memang tertarik padanya, rebut dia dari Ozge. Urusan Ozge tidak akan pernah selesai sampai dia berani bertanggung jawab. Kita memang punya kuasa, tapi jika kita berada di posisi yang salah. Kita bisa apa?" Sevket berjalan keluar meninggalkan Eser yang masih nampak sedang berpikir keras.

Sevket dibalik sifatnya yang semena-mena terhadap perempuan, tapi sangat peduli pada anak-anaknya. Terutama pada Eser, rasa bersalahnya pada sang istri yang meninggal akibat ulahnya. Menjadikan Sevket, lebih dominan sayangnya pada Eser ketimbang pada Ozge.

"Ini tidak benar. Pasti ada hal yang lebih besar yang Papi sembunyikan dari kami," gumam Eser

Terpopuler

Comments

Tua Jemima

Tua Jemima

aq juga maux gendis sama eser siapa tau gendis bisa metubah eser menjadi baik

2023-02-20

1

Me ☺

Me ☺

masalah besar apa y😯🤨

2022-10-20

1

𝓣𝓜

𝓣𝓜

Ketagihan ya ndis ?

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Neraka
2 Pergi dari rumah
3 Mulai bekerja
4 Eser Sevket & Ozge Sevket
5 Kesialan Gendis
6 Akal licil Eser
7 Dijemput Tesla
8 Kantor Eser
9 Ozge
10 Bullying di tempat kerja
11 Bersama Ozge
12 perjodohan di keluarga Sevket
13 Nyamuk
14 Bebeg
15 Janji harus ditunaikan
16 Ke mana Damar?
17 Rumah Tua
18 Apartemen Eser
19 Tentang Ozge 1
20 Tentang Ozge 2
21 Kediaman Sevket 1
22 Kediaman Sevket 2
23 Hantu Ozge
24 Ponsel baru
25 Siapa
26 kopinya pas
27 semakin dekat
28 Jia
29 Rencana Ozge
30 Pernikahan dibatalkan
31 Akal-akalan Eser
32 Pernikahan sederhana
33 Tidak seperti pengantin
34 Phiu Mhiu
35 Bingung
36 Gia
37 Sop dan Tempe
38 Eser mulai ser-ser
39 Nonton bioskop
40 Hari yang agak manis
41 Membantu Ozge
42 Melihat Jia atau Gia
43 Sevket teki
44 Ketahuan
45 Tiga kekasih
46 Kunjungan Ozge
47 Ke tempat Alex
48 Ulah Gendis
49 Satu lagi Ancaman untuk Eser
50 Amarah Eser
51 Ingin mengulang hukuman
52 Kerjasama dengan Ozge
53 Licik vs Licik
54 Accident
55 Paraplegia
56 Bisa sembuh
57 Rencana Gendis dan Ozge
58 Emosi yang mulai tidak stabil
59 Bertemu anak Ozge
60 Berbicara dengan Sevket
61 Kekhawatiran untuk Gendis
62 Ada yang menyerah
63 Firasat Phiu
64 Pergi dengan ikhlas
65 kesepakatan apa?
66 Syarat
67 Menikahi Jia?
68 Percaya akan kekuatan doa
69 Kangen tapi gengsi
70 Ada yang bergerak tapi belum tegak
71 Masih mode berusaha
72 Tidak tahu dirinya Ozge
73 Ricuh
74 Ozge masih berharap
75 Sudah bisa kah?
76 Ke rumah sakit
77 Ke gereja
78 Salah menyuarakan isi hati
79 Kembalinya si Teser
80 Masih ingat punya suami, Mhi?
81 Masih saja jahat
82 Membuntuti Jia
83 Tidak paham kode
84 Mendekati Erick
85 Negosiasi dengan Erick
86 Video sudah di tangan
87 Pembuktian Teser
88 Dahlia
89 Penangkapan Gia dan Baron
90 Neraka Ozge
91 Eser anak siapa?
92 Melihat rumah baru
93 Dahlia dan Gendis
94 Tes DNA
95 Siksaan untuk Jia
96 Siapa Lagi?
97 Reuni
98 sapa
99 Bertemu idola
100 Gengsi gede-gedean
101 Ingin lepas dari bayang-bayang Eser
102 Awal pertengkaran
103 Keras Kepala
104 Hasil tes DNA?
105 Kenapa harus begini?
106 Memutuskan pergi sebentar
107 Berita duka
108 Kepergian Darto
109 Perasaan Gendis tidak enak
110 Masih menunggu kabar Gendis
111 Gendis bertemu Damar
112 Teringat Gendis dan Esju
113 Salah sangka
114 Curiga
115 Rencana Eser untuk Gendis
116 Menjalankan rencana
117 Rencana masih berjalan
118 Pulang, Mhi
119 Tersiksanya Eser dan Teser
120 Rumit
121 Rencana Sevket
122 Mengetahui rencana
123 Acara Sevket 1
124 Acara Sevket 2
125 Masih tanda tanya
126 Penolakan Gendis
127 Tidak nyaman
128 Hasil tes DNA Ozge dan Eser
129 Tidak sedarah.
130 Berbicara dengan Sevket
131 Kekesalan Eser
132 Cemburu selalu meresahkan
133 Kecewa pada Eser
134 Accident Sevket
135 Rahasia yang belum terkuak
136 Rahasia Eser
137 Kepergian Eser
138 Kematian Sevket
139 Siapakah Rose dan Julles?
140 Bersama Julles dan Rose
141 Julles yang culas
142 Ingin menghubungi Gendis
143 Menjalankan rencana
144 Rencana belum selesai
145 Bertemu dengan Eser
146 Terapi
147 Siapa dan mengapa?
148 Demi Gendis dan Esju
149 Usaha Eser
150 Masih rencana Eser
151 Usaha menumbangkan Julles dahulu
152 Selangkah menuju tumbangnya Julles
153 Mulai Eksekusi
154 Eksekusi awal
155 Bukti dari Sevket
156 Berakhirnya nyawa seseorang
157 Tumbangnya Julles
158 Terungkap
159 Awal pertemuan yang tak biasa
160 Kedatangan Giano dan Salsa
161 Menyerah
162 Berakhir indah
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Rumah Neraka
2
Pergi dari rumah
3
Mulai bekerja
4
Eser Sevket & Ozge Sevket
5
Kesialan Gendis
6
Akal licil Eser
7
Dijemput Tesla
8
Kantor Eser
9
Ozge
10
Bullying di tempat kerja
11
Bersama Ozge
12
perjodohan di keluarga Sevket
13
Nyamuk
14
Bebeg
15
Janji harus ditunaikan
16
Ke mana Damar?
17
Rumah Tua
18
Apartemen Eser
19
Tentang Ozge 1
20
Tentang Ozge 2
21
Kediaman Sevket 1
22
Kediaman Sevket 2
23
Hantu Ozge
24
Ponsel baru
25
Siapa
26
kopinya pas
27
semakin dekat
28
Jia
29
Rencana Ozge
30
Pernikahan dibatalkan
31
Akal-akalan Eser
32
Pernikahan sederhana
33
Tidak seperti pengantin
34
Phiu Mhiu
35
Bingung
36
Gia
37
Sop dan Tempe
38
Eser mulai ser-ser
39
Nonton bioskop
40
Hari yang agak manis
41
Membantu Ozge
42
Melihat Jia atau Gia
43
Sevket teki
44
Ketahuan
45
Tiga kekasih
46
Kunjungan Ozge
47
Ke tempat Alex
48
Ulah Gendis
49
Satu lagi Ancaman untuk Eser
50
Amarah Eser
51
Ingin mengulang hukuman
52
Kerjasama dengan Ozge
53
Licik vs Licik
54
Accident
55
Paraplegia
56
Bisa sembuh
57
Rencana Gendis dan Ozge
58
Emosi yang mulai tidak stabil
59
Bertemu anak Ozge
60
Berbicara dengan Sevket
61
Kekhawatiran untuk Gendis
62
Ada yang menyerah
63
Firasat Phiu
64
Pergi dengan ikhlas
65
kesepakatan apa?
66
Syarat
67
Menikahi Jia?
68
Percaya akan kekuatan doa
69
Kangen tapi gengsi
70
Ada yang bergerak tapi belum tegak
71
Masih mode berusaha
72
Tidak tahu dirinya Ozge
73
Ricuh
74
Ozge masih berharap
75
Sudah bisa kah?
76
Ke rumah sakit
77
Ke gereja
78
Salah menyuarakan isi hati
79
Kembalinya si Teser
80
Masih ingat punya suami, Mhi?
81
Masih saja jahat
82
Membuntuti Jia
83
Tidak paham kode
84
Mendekati Erick
85
Negosiasi dengan Erick
86
Video sudah di tangan
87
Pembuktian Teser
88
Dahlia
89
Penangkapan Gia dan Baron
90
Neraka Ozge
91
Eser anak siapa?
92
Melihat rumah baru
93
Dahlia dan Gendis
94
Tes DNA
95
Siksaan untuk Jia
96
Siapa Lagi?
97
Reuni
98
sapa
99
Bertemu idola
100
Gengsi gede-gedean
101
Ingin lepas dari bayang-bayang Eser
102
Awal pertengkaran
103
Keras Kepala
104
Hasil tes DNA?
105
Kenapa harus begini?
106
Memutuskan pergi sebentar
107
Berita duka
108
Kepergian Darto
109
Perasaan Gendis tidak enak
110
Masih menunggu kabar Gendis
111
Gendis bertemu Damar
112
Teringat Gendis dan Esju
113
Salah sangka
114
Curiga
115
Rencana Eser untuk Gendis
116
Menjalankan rencana
117
Rencana masih berjalan
118
Pulang, Mhi
119
Tersiksanya Eser dan Teser
120
Rumit
121
Rencana Sevket
122
Mengetahui rencana
123
Acara Sevket 1
124
Acara Sevket 2
125
Masih tanda tanya
126
Penolakan Gendis
127
Tidak nyaman
128
Hasil tes DNA Ozge dan Eser
129
Tidak sedarah.
130
Berbicara dengan Sevket
131
Kekesalan Eser
132
Cemburu selalu meresahkan
133
Kecewa pada Eser
134
Accident Sevket
135
Rahasia yang belum terkuak
136
Rahasia Eser
137
Kepergian Eser
138
Kematian Sevket
139
Siapakah Rose dan Julles?
140
Bersama Julles dan Rose
141
Julles yang culas
142
Ingin menghubungi Gendis
143
Menjalankan rencana
144
Rencana belum selesai
145
Bertemu dengan Eser
146
Terapi
147
Siapa dan mengapa?
148
Demi Gendis dan Esju
149
Usaha Eser
150
Masih rencana Eser
151
Usaha menumbangkan Julles dahulu
152
Selangkah menuju tumbangnya Julles
153
Mulai Eksekusi
154
Eksekusi awal
155
Bukti dari Sevket
156
Berakhirnya nyawa seseorang
157
Tumbangnya Julles
158
Terungkap
159
Awal pertemuan yang tak biasa
160
Kedatangan Giano dan Salsa
161
Menyerah
162
Berakhir indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!