Part 16

Kampus Horror

Part 16

Pengumuman hasil IPK semester satu telah dipajang di papan informasi kampus.

Tidak banyak mahasiswa yang datang. Tapi Agia memutuskan untuk datang hari ini ke kampus bersama Stevina dan Rasti.

Hasil IPK mereka bertiga termasuk memuaskan. Dengan wajah berbinar mereka siap untuk menyambut liburan semester ganjil selama tiga minggu penuh.

“Kalian rencana ke mana liburan nanti?” Tanya Rasti yang sedang memetik bunga di halaman kampus. Rencananya bunga-bunga tersebut akan diberikannya kepada orang rumah untuk dijadikan sarana persembahyangan.

“Belum ada rencana kalau gue.” Sahut Stevina disela kegiatannya memungut bunga yang tidak terjangkau oleh Rasti.

“Kalau liburan nanti kita ke sana gimana?” Tanya Agia lalu menunjuk kelas lantai dua Gedung D.

Rasti dan Stevina saling bertatapan. Lalu ikut memandang kelas yang ditunjuk Agia.

***

Pagi-pagi Agia, Stevina, Damar, Bagi, Ratna, dan Rasti telah berkumpul di parkiran kampus.

Kampus sepi.

Sebenarnya Rasti enggan mengikuti rencana Agia untuk memasuki kelas lantai dua. Jadi Stevina meminta Rasti untuk diam di bawah dan memanggil pertolongan jika terjadi sesuatu diantara mereka.

Ratna meminta ikut karena tanpa sengaja mencuri dengar rencana Damar dan Bagi ketika mereka mengumpulkan hasil akhir proposal.

Ratna pun mengajak Bimo. Namun ditolaknya dengan tegas. Menurutnya semua yang telah terjadi bukan karenanya. Jadi sampai akhir semuanya bukan menjadi urusannya.

Ratna juga menyiapkan kamera untuk merekam kegiatan mereka.

"Gue deg-degan." Stevina berujar.

***

Stevina memegang erat tangan Agia saat menaiki tangga menuju lantai dua. Perlahan kaki mereka menapaki anak tangga yang jarang sekali digunakan. Siapa yang berani naik ke sini?

Sampai diujung tangga teratas Agia memantapkan diri dengan memandang Stevina.

Stevina menganggukkan kepala tanda sudah siap. Dibelakang mereka terlihat wajah-wajah tegang dan ragu.

"Lo jadi ikut naik, Ras?" Stevina terkejut mendapati Rasti berdiri di belakang Bagi.

"Iya, gue takut sendirian di bawah." Sahutnya cengengesan.

***

Agia memegang handle pintu dengan ragu. Lalu memutarnya. Dibuka perlahan pintu agar membentang ke kanan dan ke kiri.

Udara pengap menguar dari kelas yang tidak pernah terbuka. Stevina merapatkan tubuhnya ke Damar yang kini mendahului Agia.

"Permisiiii...!" Damar menyapa ruang kosong di hadapannya.

Perlahan Damar melangkahkan kaki memasuki kelas diikuti oleh yang lain.

Agia berjalan meyusuri kelas perlahan. Lurus ke depan mendekati meja dosen yang terlihat berdebu. Kemudian ia mengarahkan pandangannya ke sebelah kiri. Jendela.

Di jendela itulah Agia melihat Asih untuk pertama kali. Agia bergegas mendekati jendela dan menurunkan arah pandangnya menuju taman yang tepat berada di bawahnya kini.

Tiba-tiba kepala Agia pening dan pandangannya menguning. Telinga berdengung menyisakan sesak didada.

Agia memejamkan mata dan berpegangan pada daun jendela. Sedetik kemudian Agia merasa seperti terjatuh ke taman lalu berteriak histeris.

***

Agia membuka mata. Ia mengingat bahwa dirinya sedang berada di kelas lantai dua. Dipandangnya semua temannya yang kini menatap khawatir.

Agia menegakkan diri dari posisi awal yang bersandar. Lalu Agia mendapati dirinya ternyata bersandar pada Bagi.

"Lo nggak apa-apa, Gi?" Tanya Rasti cemas

Agia hanya tersenyum.

"Maaf ya gue bikin kalian jadi khawatir,"

"Lo lihat apa?" Tanya Damar.

"Asih ada di sini,"

Yang lain tercekat menahan napas.

"Dia..," Belum selesai Agia berbicara, proyektor berdengung menandakan mesin di dalamnya menyala.

"Apaan, tuh?!" Ratna menunjuk papan yang kini terang terkena pantulan lampu proyektor.

Semua menegang tak terkecuali Agia.

Kepala Agia seketika kembali pening dan bayangan seorang perempuan yang diyakini sebagai Asih sedang menangis memandang bayi yang sangat kecil berwarna merah dipangkuannya.

Agia seketika berdiri dan berjalan perlahan ke arah meja dosen tempat Asih sedang duduk di lantai bersandar pada meja.

Dengan ragu Agia mendekatkan diri pada Asih. Wajah pucatnya memancarkan kecantikan tiada tara, namun penuh kesedihan.

Ratna menyadari bahwa Agia tidak seperti biasanya. Ia kemudian mengarahkan kameranya untuk merekam Agia.

Asih mendongakkan kepalanya lalu menatap Bagi garang. Perlahan tangan Asih terangkat dan menunjuk Bagi.

Agia heran dibarengi memandang Asih dan Bagi bergantian.

"Kenapa, Gi?" Bagi nampak ketakutan melihat kelakuan Agia.

"Apa yang bisa saya bantu?" Tanya Agia kepada Asih.

Asih menggeleng lemah.

"Mbak Asih," Panggil Agia pelan.

Asih terlihat terkejut.

"Saya tahu Mbak dalam masalah. Jika tidak keberatan saya bisa membantu, Mbak."

"Anakku mati dalam ketidak adilan,"

Wajah Asih berubah. Pipi sebelah kirinya hancur hingga tulang pipinya nampak menyembul. Kepala bagian kiri menganga hingga rambut panjangnya basah terkena darah. Bau anyir menjijikkan menghantui semua orang yang sedang berada di dalam kelas.

Stevina menutup hidung karena tidak tahan dengan bau busuk yang tiba-tiba datang.

Sedetik kemudian Asih berteriak memekakan telinga. Semua terkejut.

Rasti mulai menangis karena ketakutan.

Hanya Agia yang bisa melihat keberadaan Asih.

Asih bangkit dan berjalan lurus menuju jendela. Dibukanya dengan kasar hingga membuat semua orang tersentak kaget karena jendela yang tiba-tiba terbuka.

Asih lalu duduk pada bingkai jendela menghadap kelas. Bibirnya menyeringai. Rasti memekik ngeri karena melihat penampakan Asih yang sangat menyeramkan.

Asih menjatuhkan dirinya dari lantai dua.

"Jangaaann..!" Agia berteriak kencang dengan maksud menghentikan Asih menjatuhkan dirinya.

Terpopuler

Comments

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Semua bisa liat asih kah.. Kenapa asih nunjuk bagi...

2023-04-25

0

Else Widiawati

Else Widiawati

tuhh kannn orang bali yg sarana persembahyangannya pake bunga

2022-05-20

0

Darsih suranto

Darsih suranto

Rasti juga bisa melihat makhluk astral y Thor?

2022-04-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!