Chapter 4 | Tentang Tuan Muda

Aqilla tiba di rumahnya. Turun dari mobil, tubuhnya direnggangkan ke sana kemari. Menghadapi keluarga Refalino ternyata melelahkan juga, ya. Otot gadis itu sampai kaku.

“Wow, udah balik, Qill?”

Aqilla membalikkan tubuh. Maniknya menyorot seorang gadis berpakaian santai yang keluar dari rumahnya. Dia gadis yang sangat dekat dengan Aqilla, Elysia Lusiana. Panggil saja Ely.

“Hm,” balas Aqilla malas.

Ely berdecak sebal. “Kamu kenapa, sih? Orang itu bikin kamu kesel?” tanyanya.

Aqilla menggeleng, tak mau menjawab pertanyaan Ely. Sengaja ingin membuat penasaran. Ia melenggang masuk ke dalam rumah tanpa menjelaskan apa pun pada Ely. Kakinya terus melangkah hingga dapur. Membuka kulkas di sana dan meneguk air dingin dari botol.

“Ada apa, sih, Qill? Dia lepas, ya?” tanya Ely lagi yang sangat penasaran.

Aqilla menghela napas. “Aku nggak nemuin orang itu di sana, El.”

“Lho? Terus?”

Aqilla berjalan lagi ke arah ruang santai. Ia ambruk di sofa dengan kaki dinaikkan ke atas sofa. “Nggak tau, El. Udah aku tungguin tadi, tapi nggak ada. Besok biar aku coba lagi.”

Ely menghela napas. “Ya udah, masih banyak waktu, kok. Nggak usah serius-serius amat, Qill,” saran Ely. “Nikmatin aja hidup kita di Indonesia. Jarang banget, kan, kita bisa ke sini,” lanjut gadis itu.

Aqilla mengangguk setuju. Karena tuntutan pekerjaan yang sebenarnya, Aqilla dan Ely sering berpindah-pindah negara. Kali ini, incaran mereka ada di Indonesia. Negara yang menjadi saksi pertumbuhan mereka dahulu.

Aqilla yang tadinya bersandar santai di sofa tiba-tiba duduk tegak dan menatap Ely serius. “El, aku tadi ketemu laki-laki. Dia ganteng banget, lho.”

Ely balik menatap Aqilla antusias. “Serius? Siapa namanya? Kamu kenalan nggak sama dia?”

Aqilla mengangguk. Ia tersenyum lebar. “Tuan Muda Rayhan,” jawab Aqilla.

Ely melotot. “What?!! Are you serious?”

“Yeah.”

Brakk!

Aqilla terpelonjat kaget. Tiba-tiba sekali Ely menggebrak meja tanpa alasan.

“Woi, kamu apa-apaan, sih?! Mau bikin aku mati karena serangan jantung, ya?” serbu Aqilla tajam. Ia mengusap dadanya yang berdebar kencang—lebih tepatnya jantung Aqilla.

Ely cengengesan. “Sorry, hehe.” Ely kembali antusias mendekati Aqilla, ingin mendengar lebih lanjut soal Tuan Muda Rayhan. “Terus, terus?”

“Waktu aku dateng ke club, aku liat dia diusir dari club. Bartender di sana ngusir si Tuan Muda itu keluar,” ucap Aqilla mulai bercerita.

Ely bertepuk tangan heboh. “Gila! Terus?”

“Aku tanya dong sama mereka masalahnya apa. Katanya, Tuan Muda Rayhan mabuk dan udah banyak ‘minum’, tapi Tuan Muda nggak bisa bayar karena dompetnya nggak ada. Aku bayarin, deh, ‘minuman’nya.” Aqilla lanjut bercerita.

Ely tergelak keras. “Kalo Tuan Muda inget kejadian ini, aku yakin dia malu, hihi.”

Aqilla ikut terkekeh. “Orang kaya yang lupa bawa dompet dan akhirnya dibayarin sama cewek nggak dikenal. Wow..” Berdecak kagum.

“Terus gimana?” pinta Ely ingin tahu.

“Tuan Muda nggak mau aku bayarin ‘minuman’nya. Dia berusaha cegah aku. Pake acara peluk-peluk segala, ter—”

“PELUK?!!” jerit Ely heboh.

Aqilla mengangguk. “Iya. Karena aku risi, aku bawa Tuan Muda masuk ke dalem, ke ruang VIP. Dia cerita soal... Chelsea.”

“Chelsea?” tanya Ely memastikan. Aqilla mengangguk. “Chelsea kenapa emang?”

“Katanya, sih, Chelsea udah ninggalin dia. Tuan Muda mabuk karena sakit hati.”

Ely menggeleng dramatis. “Kasian banget, sih, si Tuan Muda.”

“Iya. Kasian banget.”

“Terus, apa yang terjadi?”

“Aku kasih saran buat dia biar ngelupain si Chelsea. Dia setuju. Nah, kamu tau nggak habis itu dia ngapain, El?” Muka Aqilla balik serius lagi.

“Apa?” tanya Ely tak tahu.

“Dia minta aku jadi pacar barunya!”

“WHAT?!!” Ely menatap Aqilla berbinar. “Beneran?! Terus kamu jawab apa?”

“Aku nggak mau, lah. Tapi, karena dia ngedesak terus, aku iyain aja biar nggak ribet. Dia mabuk, pasti nanti lupa, kan?” Aqilla menutup ceritanya sampai di situ. Untuk bagian ciuman antara dirinya dengan Rayhan tidak perlu dikatakan.

Masa iya Aqilla cerita soal first kiss-nya yang dirampas oleh Rayhan yang notabenenya adalah lelaki mabuk? Wah, wah, Aqilla, sih, tidak rela sebenarnya.

Tapi, ya udah, kan. Udah kejadian, kok.

“Iya, sayang banget.” Ely menyayangkan kejadian itu jika sampai dilupakan oleh Rayhan. “Terus, Tuan Muda kamu tinggal di club?” tanya Ely ingin tahu.

Aqilla menggeleng. “Aku anterin ke mansion keluarga Refalino, lah. Masa iya aku tinggalin? Nggak manusiawi banget.”

“Gila! Kamu masuk ke dalam mansion?”

“Iya.”

“Gimana interior mansion keluarga itu? Keren nggak? Bagus? Amazing?” tutur Ely tanpa henti. Aqilla sampai berdecak mendengar pertanyaan kelewat antusias sahabatnya ini.

“Keren parah, El. Kayak istana. Gede banget!” jawab Aqilla mendramatisir. Tetapi, kenyataannya memang begitu, kok.

Mansion keluarga Refalino memang sebesar itu.

“Aaa... aku juga mau masuk ke dalam.” Ely malah iri. Menurutnya, Aqilla merupakan gadis yang beruntung bisa berinteraksi dengan Rayhan dan bisa masuk ke dalam mansion keluarga Refalino.

Padahal, Aqilla merasa bahwa hari ini adalah hari yang melelahkan.

“Qill, besok yang ke club biar aku aja, ya?” pinta Ely penuh harap.

Aqilla menatap Ely bingung. “Hah? Mau ngapain?”

Ely tersenyum begitu lebar. “Kali aja besok Tuan Muda dateng ke club itu lagi, hehe. Aku mau ketemu sama dia,” pintanya memelas. “Boleh, ya?”

“Nggak! Kita udah bagi rencana dan kamu udah punya bagiannya sendiri. Enak aja ambil bagian aku,” tolak Aqilla. Ia memeletkan lidahnya, mengejek Ely yang geram.

“Please, Qill. Aku tuh pengen bisa deket sama Tuan Muda,” mohon Ely. “Kamu tau, Tuan Muda itu nggak suka dideketin cewek—”

“Itu tau kalo Tuan Muda nggak suka dideketin. Terus ngapain kamu mau deket-deket?” seru Aqilla tak mau kalah.

“Ck, itu, kan, dulu. Tuan Muda nggak suka dideketin cewek karena dia punya pacar, namanya Chelsea, yang kamu sebutin tadi.” Ely menjeda perkataannya. “Kalo mereka udah putus, berarti aku bisa deket-deket dong.”

Aqilla manggut-manggut. “Segitu cintanya dia sama Chelsea, ya?”

Ely mengangguk serius. Ely bercerita pasal kisah cinta antara Rayhan dengan Chelsea menurut informasi yang ia tahu. Saking sayangnya Tuan Muda dengan gadis itu, Tuan Muda sampai rela menjaga jarak dengan semua gadis demi menjaga hubungannya dengan Chelsea.

“Aku nggak nyangka kalau Chelsea itu cewek bodoh yang ninggalin Tuan Muda,” kata Ely mengakhiri ceritanya.

Aqilla jadi semakin kasihan dengan Rayhan. Lelaki itu begitu tulus mencintai Chelsea. Namun, Chelsea malah tidak membalas cinta itu dengan baik.

Menurut Aqilla, jarang sekali di dunia ini tipe lelaki seperti Rayhan yang begitu setia dengan satu wanita.

“Udah, cukup! Nggak usah dibahas lagi. Harusnya kita bahas orang incaran kita, bukan Tuan Muda,” cecar Aqilla menghentikan pembicaraan ini. Ia pun menyuruh Ely untuk beristirahat di kamarnya. Begitupun dengan Aqilla yang bergegas tidur di kamarnya sendiri.

Sebelum tidur, Aqilla mencuci muka dan menggosok gigi. Kegiatan rutin yang selalu ia lakukan setiap malam.

“Good night for me,” lirih Aqilla sebelum memejamkan mata. Setelah itu, ia berdoa sebentar dan mulai terlelap.

Biarkan aku tidur nyenyak malam ini. Lupakan soal Tuan Muda. Dia hanya kenangan sesaat untukku.

...👑👑👑...

Keesokan paginya di mansion keluarga Refalino.

Sinar mentari menembus tirai tipis kamar lelaki yang satu ini. Memberitahukan bahwa pagi menjelang dan ia harus segera bangun.

“Shh.. pusing..” keluh Rayhan seraya memegangi kepalanya. Ia berusaha duduk bersandar di ranjangnya. “Ini di... kamarku?” Rayhan mengamati seisi ruangan yang memang merupakan kamarnya sendiri.

“Bukannya aku di Club Fress, ya, semalem?” gumam Rayhan bingung.

Kok, bisa ada di rumah?

Rayhan memejamkan mata, berusaha mengembalikan semua ingatannya soal semalam. Memori tentang Chelsea yang mengkhianatinya, lalu ia mabuk di club, bertemu dengan gadis cantik bernama Aqilla, dan ia—

“Aqilla! Mana Aqilla?!!” pekik Rayhan menoleh ke sana kemari.

Buru-buru lelaki itu turun dari ranjang dan keluar dari kamar. “AQILLA!!!” teriaknya memanggil.

Seluruh anggota keluarga Refalino yang tengah sarapan dibuat terkejut dengan teriakan Rayhan. Mereka melihat Rayhan turun dari tangga sambil terus meneriaki nama Aqilla, gadis baik hati yang membantu lelaki itu semalam.

Hm, setidaknya itu yang keluarga Refalino pikirkan soal Aqilla.

“Mami, yang bawa Ray pulang siapa semalam?” tanya Rayhan sewaktu ia sampai di ruang makan.

“Sayang, duduk dulu, ya. Kepala kamu pasti sakit,” pinta Reva.

Rayhan menggeleng, menolak permintaan Reva. “Jawab dulu, Mi.”

“Aqilla, Sayang,” jawab Reva lembut.

Rayhan tersenyum lebar. “Terus dia di mana, Mi?”

“Dia udah pulang semalam.”

“Kok, dibiarin pulang, sih, Mi? Dia itu pacar Ray!”

“Hah?!”

^^^To be continue...^^^

...👑👑👑...

Yeay, Ay punya waktu sedikit buat ngetik cerita ini. Semoga suka, ya.

See you di chapter selanjutnya:)

Terpopuler

Comments

Norfadilah

Norfadilah

Heehee..mabuk kok masih ingat ya...🤣🤣🤣

2023-06-26

1

Joveni

Joveni

wah.. ternyata inget... warning buat aqilla nih...🤭🤭

2022-11-07

1

Ely🐙ucil rusuh🐣

Ely🐙ucil rusuh🐣

Ely sebutan namaku😌

2022-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 | Pertemuan
2 Chapter 2 | Hanya Ingin Membantu
3 Chapter 3 | Penjelasan
4 Chapter 4 | Tentang Tuan Muda
5 Chapter 5 | Tentang Aqilla
6 Chapter 6 | Bertemu Lagi
7 Chapter 7 | Usaha Penangkapan
8 Chapter 8 | Tertangkap
9 Chapter 9 | Hubungan Terlarang
10 Chapter 10 | Pamit
11 Chapter 11 | Hamil?
12 Chapter 12 | Izin Hiatus
13 Chapter 13 | Welcome Twins J
14 Chapter 14 | Keseharian Aqilla
15 Chapter 15 | Bukan Anak Haram!
16 Chapter 16 | Ketakutan Aqilla
17 Chapter 17 | Kemenangan Jovan
18 Chapter 18 | Hadiah dari Jovin
19 Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino
20 Chapter 20 | Di Mana Daddy Kami?
21 Chapter 21 | Ingin Bertemu
22 Chapter 22 | Dia Daddy Kami!
23 Chapter 23 | Siap Bertemu
24 Chapter 24 | Cerita Masa Lalu
25 Chapter 25 | Tiba di Indonesia
26 Chapter 26 | Data Keluarga Aqilla
27 Chapter 27 | Dad vs Son
28 Chapter 28 | Kasih Sayang Aqilla
29 Chapter 29 | Belanja
30 Chapter 30 | Bertemu Jessie
31 Chapter 31 | Aunty Pulang!
32 Chapter 32 | Calon Menantu?!
33 Chapter 33 | Penyerangan
34 Chapter 34 | Ajakan ke Mansion
35 Chapter 35 | Makan Bersama
36 Chapter 36 | Rencana Berhasil!
37 Chapter 37 | Grandpa, Grandma
38 Chapter 38 | Grandpa, Grandma (2)
39 Chapter 39 | Pesta: Akhirnya Bertemu
40 Chapter 40 | Pesta: Tidak Tahu Malu!
41 Chapter 41 | Pesta: Pencari Masalah
42 Chapter 42 | Pesta: Dia Tidak Mandul!
43 Chapter 43 | Pesta: Daddy!
44 Chapter 44 | Pulang ke Mansion
45 Chapter 45 | Pulang ke Mansion (2)
46 Chapter 46 | Berkumpul Bersama
47 Chapter 47 | Kebiasaan Si Kembar
48 Chapter 48 | Ayo Menikah
49 Chapter 49 | Ingin Lebih Dekat
50 Chapter 50 | Kesempatan Berdua
51 Chapter 51 | Kesempatan Berdua (2)
52 Chapter 52 | Perpisahan
53 Chapter 53 | Ikut ke Kantor
54 Chapter 54 | Pelaku Korupsi
55 Chapter 55 | Hilang
56 Chapter 56 | Fathur?
57 Chapter 57 | Selamanya Sahabat
58 Chapter 58 | Mommy Pulang!
59 Chapter 59 | Jalan-Jalan Keluarga
60 Chapter 60 | Jalan-Jalan Keluarga 2
61 Chapter 61: Jalan-Jalan Keluarga (3)
62 Chapter 62 | Gadis Itu
63 Chapter 63 | Diculik
64 Chapter 64 | Aksi si Kembar
65 Chapter 65 | Tidak Diizinkan!
66 Chapter 66 | Selesaikan Masalah!
67 Chapter 67 | Tidak Ada?
68 Chapter 68 | Janji Sebelum Tidur
69 Chapter 69 | Kapan Menikah?
70 Chapter 70 | Tidak Boleh Pergi!
71 Chapter 71 | Misi Penyergapan
72 Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
73 Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
74 Chapter 73 | Mommy Daddy Sedang Apa?
75 Chapter 74 | Aqilla Setuju
76 Chapter 75 | Pergi dan Datang
77 Chapter 76 | Sedang Apa di Sini?
78 Chapter 77 | Takut Mommy
79 Chapter 78 | Melepas Rindu
80 Chapter 79 | Bertemu Chelsea
81 Chapter 80 | Permintaan Chelsea
82 Chapter 81 | Selamat Ulang Tahun, Aqilla
83 Chapter 82 | Aku Saudara Kembarnya
84 Chapter 83 | Dibawa Pergi
85 Chapter 84 | Kebenaran Masa Lalu
86 Chapter 85 | Kebenaran Masa Lalu (2)
87 Chapter 86 | Tekad Rayhan
88 Chapter 87 | Mansion Kenzie
89 Chapter 88 | Dari Dulu Begitu
90 Chapter 89 | Maksud Kedatangan
91 Chapter 90 | Kebenaran
92 Chapter 91 | Kebenaran (2)
93 Chapter 92 | Kebenaran (3)
94 Chapter 93 | Baikan
95 Chapter 94 | Meminta Izin
96 Chapter 95 | Happy Birthday, Twins
97 Chapter 96 | Direstui
98 Chapter 97 | Kisah Aqilla-Kenzie
99 Chapter 98 | Kisah Aqilla-Kenzie (2)
100 Chapter 99 | Kisah Aqilla-Kenzie (3)
101 Chapter 100 | Wali Nikah Aqilla?
102 Chapter 101 | In the Seoul
103 Chapter 102 | Fakta Masa Lalu
104 Chapter 103 | Kembali Bersama
105 Chapter 104 | Kembali Bersama (2)
106 Chapter 105 | The Last: Hari Bahagia
107 Chapter 106 | The Last: Hari Bahagia (2)
108 Bonus Chapter 1
109 Bonus Chapter 2
110 Bonus Chapter 3
111 Bonus Chapter 4
112 Bonus Chapter 5
113 Question??
114 Promosi [Cruel Mafia vs Cool Mafia]
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1 | Pertemuan
2
Chapter 2 | Hanya Ingin Membantu
3
Chapter 3 | Penjelasan
4
Chapter 4 | Tentang Tuan Muda
5
Chapter 5 | Tentang Aqilla
6
Chapter 6 | Bertemu Lagi
7
Chapter 7 | Usaha Penangkapan
8
Chapter 8 | Tertangkap
9
Chapter 9 | Hubungan Terlarang
10
Chapter 10 | Pamit
11
Chapter 11 | Hamil?
12
Chapter 12 | Izin Hiatus
13
Chapter 13 | Welcome Twins J
14
Chapter 14 | Keseharian Aqilla
15
Chapter 15 | Bukan Anak Haram!
16
Chapter 16 | Ketakutan Aqilla
17
Chapter 17 | Kemenangan Jovan
18
Chapter 18 | Hadiah dari Jovin
19
Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino
20
Chapter 20 | Di Mana Daddy Kami?
21
Chapter 21 | Ingin Bertemu
22
Chapter 22 | Dia Daddy Kami!
23
Chapter 23 | Siap Bertemu
24
Chapter 24 | Cerita Masa Lalu
25
Chapter 25 | Tiba di Indonesia
26
Chapter 26 | Data Keluarga Aqilla
27
Chapter 27 | Dad vs Son
28
Chapter 28 | Kasih Sayang Aqilla
29
Chapter 29 | Belanja
30
Chapter 30 | Bertemu Jessie
31
Chapter 31 | Aunty Pulang!
32
Chapter 32 | Calon Menantu?!
33
Chapter 33 | Penyerangan
34
Chapter 34 | Ajakan ke Mansion
35
Chapter 35 | Makan Bersama
36
Chapter 36 | Rencana Berhasil!
37
Chapter 37 | Grandpa, Grandma
38
Chapter 38 | Grandpa, Grandma (2)
39
Chapter 39 | Pesta: Akhirnya Bertemu
40
Chapter 40 | Pesta: Tidak Tahu Malu!
41
Chapter 41 | Pesta: Pencari Masalah
42
Chapter 42 | Pesta: Dia Tidak Mandul!
43
Chapter 43 | Pesta: Daddy!
44
Chapter 44 | Pulang ke Mansion
45
Chapter 45 | Pulang ke Mansion (2)
46
Chapter 46 | Berkumpul Bersama
47
Chapter 47 | Kebiasaan Si Kembar
48
Chapter 48 | Ayo Menikah
49
Chapter 49 | Ingin Lebih Dekat
50
Chapter 50 | Kesempatan Berdua
51
Chapter 51 | Kesempatan Berdua (2)
52
Chapter 52 | Perpisahan
53
Chapter 53 | Ikut ke Kantor
54
Chapter 54 | Pelaku Korupsi
55
Chapter 55 | Hilang
56
Chapter 56 | Fathur?
57
Chapter 57 | Selamanya Sahabat
58
Chapter 58 | Mommy Pulang!
59
Chapter 59 | Jalan-Jalan Keluarga
60
Chapter 60 | Jalan-Jalan Keluarga 2
61
Chapter 61: Jalan-Jalan Keluarga (3)
62
Chapter 62 | Gadis Itu
63
Chapter 63 | Diculik
64
Chapter 64 | Aksi si Kembar
65
Chapter 65 | Tidak Diizinkan!
66
Chapter 66 | Selesaikan Masalah!
67
Chapter 67 | Tidak Ada?
68
Chapter 68 | Janji Sebelum Tidur
69
Chapter 69 | Kapan Menikah?
70
Chapter 70 | Tidak Boleh Pergi!
71
Chapter 71 | Misi Penyergapan
72
Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
73
Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
74
Chapter 73 | Mommy Daddy Sedang Apa?
75
Chapter 74 | Aqilla Setuju
76
Chapter 75 | Pergi dan Datang
77
Chapter 76 | Sedang Apa di Sini?
78
Chapter 77 | Takut Mommy
79
Chapter 78 | Melepas Rindu
80
Chapter 79 | Bertemu Chelsea
81
Chapter 80 | Permintaan Chelsea
82
Chapter 81 | Selamat Ulang Tahun, Aqilla
83
Chapter 82 | Aku Saudara Kembarnya
84
Chapter 83 | Dibawa Pergi
85
Chapter 84 | Kebenaran Masa Lalu
86
Chapter 85 | Kebenaran Masa Lalu (2)
87
Chapter 86 | Tekad Rayhan
88
Chapter 87 | Mansion Kenzie
89
Chapter 88 | Dari Dulu Begitu
90
Chapter 89 | Maksud Kedatangan
91
Chapter 90 | Kebenaran
92
Chapter 91 | Kebenaran (2)
93
Chapter 92 | Kebenaran (3)
94
Chapter 93 | Baikan
95
Chapter 94 | Meminta Izin
96
Chapter 95 | Happy Birthday, Twins
97
Chapter 96 | Direstui
98
Chapter 97 | Kisah Aqilla-Kenzie
99
Chapter 98 | Kisah Aqilla-Kenzie (2)
100
Chapter 99 | Kisah Aqilla-Kenzie (3)
101
Chapter 100 | Wali Nikah Aqilla?
102
Chapter 101 | In the Seoul
103
Chapter 102 | Fakta Masa Lalu
104
Chapter 103 | Kembali Bersama
105
Chapter 104 | Kembali Bersama (2)
106
Chapter 105 | The Last: Hari Bahagia
107
Chapter 106 | The Last: Hari Bahagia (2)
108
Bonus Chapter 1
109
Bonus Chapter 2
110
Bonus Chapter 3
111
Bonus Chapter 4
112
Bonus Chapter 5
113
Question??
114
Promosi [Cruel Mafia vs Cool Mafia]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!