Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino

Jrruusshhh...!

“Uhukk.. uhukk..” Jessie menepuk-nepuk dadanya yang sesak karena tersedak air. Bahkan, sebagian minuman di mulutnya sempat tersembur keluar.

Untung aja nggak ada orang yang duduk di depannya.

Setelah dirasa membaik, Jessie menegakkan tubuhnya. Kedua matanya membulat sempurna dengan sorot mengarah pada televisi. “KAK QILLA? ITU KAK QILLA, KAN?!” pekiknya terkejut.

Jessie maju sampai ke depan televisi, mengamati sosok wanita yang sedang mendampingi seorang gadis kecil bertopeng yang diakui sebagai putrinya. “Tapi, kok, matanya ungu, ya? Bukannya item?” gumamnya bingung.

“Eh!” Jessie menggelengkan kepala cepat. Ia berdiri, lalu berteriak kencang, “MAMI! MAMI!”

Reva yang mendengar teriakan putrinya bergegas menuruni tangga, lupa kalau di mansion mereka punya lift khusus yang bisa digunakan. Karena terlalu panik, ya, begini, nih.

“Kenapa, Sayang? Ada apa? Kamu sakit? Mana yang sakit? Ayo ke rumah sakit.” Tanpa menunggu jawaban, Reva langsung menarik tangan Jessie.

Jessie berdecak. Ia menahan tangannya hingga langkah Reva terhenti. “Bukan, Mami. Jessie nggak sakit!” serunya kesal.

“Terus kenapa, Sayang? Kenapa kamu teriak-teriak?”

Jessie menunjuk ke arah televisi. “Itu, Mi! Ada Kak Qilla di TV!”

Reva terkejut, ia lantas ikut memperhatikan televisi yang kebetulan masih menampilkan sosok Aqilla bersama gadis kecil yang sedang menerima hadiah. Cukup lama Reva menatap, wanita paruh baya itu berbinar. “Iya! Itu Aqilla! Mantan calon menantu Mami!”

Jessie menepuk jidatnya tak habis pikir. Ternyata hingga detik ini, Reva masih menganggap Aqilla sebagai mantan calon menantu. Ini pasti karena masalah Rayhan tujuh tahun lalu.

“Ah, sayang sekali, dia udah menikah dan punya anak,” ucap Reva lesu.

“Tapi, Mi, mata Kak Qilla, kok, warnanya ungu, ya,” celetuk Jessie mengutarakan penasarannya.

Reva ikut mengamati. Memang benar mata Aqilla berwarna ungu, begitupun gadis kecil di sebelahnya. “Mata anaknya juga ungu. Mungkin itu warna mata aslinya, nggak mungkin, kan, anak kecil pake lensa?”

Jessie mengangguk sependapat. “Sayang banget Kak Qilla udah nikah. Padahal, Jessie setuju, lho, kalo Kak Qilla jadi kakak ipar Jessie,” katanya sendu.

Reva tersenyum miris. Ia mengusap kepala putrinya yang terlihat tidak bersemangat mengetahui berita ini. “Kondisi keluarga kita nggak baik-baik aja sejak berita tentang kakakmu kesebar, Jess.”

Jessie menggeram kesal. “Ini gara-gara mantan kakak tuh, Mi! Dia malah nyebarin soal kakak yang susah punya anak.”

Reva menghela napas berat. “Di berita, Rayhan disebut sebagai laki-laki mandul, Jess. Makanya, sampai detik ini nggak ada wanita baik-baik yang mau menikah sama kakakmu.”

“Kalaupun ada, mereka itu wanita matre yang mau manfaatin uang Rayhan aja,” sambung Reva.

Sebagai seorang ibu, tentu saja Reva sedih meratapi nasib putra sulungnya itu. Berita mengenai Rayhan yang mandul memang tidak sepenuhnya salah. Lelaki itu dinyatakan memiliki persentase kemungkinan memiliki anak begitu kecil karena insiden bertahun-tahun silam.

Maka dari itu, sulit mencari wanita yang mau menerima kekurangan Rayhan yang satu ini. Beratus rumah Reva datangi untuk meminang putri keluarga mereka, namun mereka menolak. Tetapi, Reva juga tidak bisa menyalahkan mereka yang menolak.

Setiap wanita pasti ingin memiliki keturunan bukan? Dan, sayangnya, Rayhan didiagnosis sulit memiliki keturunan.

“Apa kita nikahin aja, ya, Kak Ray sama janda yang punya anak, Mi?” usul Jessie.

Reva melotot kesal. “Nggak gitu juga, Jessie. Mami nggak mau nanti keluarga kita pecah karena anak tiri.”

Mengerti maksud maminya, Jessie cuma bisa mengangguk. Ia beralih menatap televisi yang masih menampilkan sosok Aqilla yang tengah menuntun putrinya menuruni panggung. “Tapi, kalo jandanya itu Kak Qilla, Mami mau?”

Reva terdiam. Ia menoleh ke arah televisi. Sorot matanya tak bisa diartikan. Jessie bahkan tidak mengerti apa yang ada pikiran maminya sekarang.

“Kalo jandanya Aqilla, Mami mau, kok,” balas Reva tak terduga. “Semoga suaminya udah meninggal, deh.”

Jessie melotot. “ASTAGFIRULLAH, MAMI! ISTIGHFAR, MI! MAMI BARU AJA DOAIN SUAMI ORANG MATI!”

...👑👑👑...

Makan malam di mansion Refalino terasa sunyi—sesuatu yang sangat biasa. Hampir setiap malam, suasana di mansion besar yang berisikan satu keluarga dan puluhan pelayan itu selalu sepi. Tidak ada gelak tawa seperti seharusnya.

“Ray,” panggil Reva kepada putranya setelah acara makan malam mereka selesai.

Bukan hanya Rayhan yang menoleh, tapi juga Robert dan Jessie. “Kenapa, Mi?” tanya Rayhan.

Reva terdiam sejenak, bibir bawahnya digigit untuk menghilangkan keraguan yang tersimpan. “Tadi.. Mami sama Jessie lihat Aqilla,” katanya.

Spontan punggung Rayhan menegak di kursi, mata lelaki membola. “Di mana, Mi?” tanyanya tak sabar.

“Di TV,” jawab Jessie yang tahu bahwa maminya ragu dan kesulitan menjelaskan. “Kak Qilla... dia tadi ada di acara lomba sing and dance yang diadain di Kanada, Kak.”

“Kanada? Berarti Aqilla di sana?” gumam Rayhan yang merasa mendapat angin segar. Tujuh tahun lalu, ia bertekad mencari wanitanya itu bermaksud ingin bertanggung jawab. Namun, apa daya karena Aqilla memilih pergi.

Entah bagaimana nasib Aqilla sekarang.

“Tapi, Kak...” Kalimat Jessie menggantung. Dia ikut ragu seperti maminya. Ia takut berita ini akan mengecewakan Rayhan yang sebenarnya masih sangat berharap pada sosok Aqilla.

Dahi Robert mengerut bingung. “Tapi kenapa?” tanyanya mewakili Rayhan yang sama penasarannya.

Reva menghela napas berat. “Dia udah menikah,” cicitnya.

Rayhan terdiam.

“Kak Qilla di TV nganterin anak perempuannya ikut lomba, Kak. Jadi, mungkin... Kak Qilla udah menikah,” jelas Jessie lagi.

Hening sesaat. Robert, Reva, dan Jessie sama-sama menatap Rayhan sendu. Mereka tahu betul bagaimana perjuangan Rayhan tujuh tahun ini.

Ya, Rayhan memang menghentikan pencarian Aqilla dahulu. Namun, Robert berhasil mendapat informasi jika putranya masih berusaha mencari Aqilla diam-diam, wanita terakhir yang dia harapkan sebagai sosok jodohnya. Rayhan sangat berhasrat bahwa hubungan terlarang malam itu bisa menjadi kunci lepasnya belenggu kepedihan keluarganya.

Rayhan tidak tega melihat maminya yang terus bersedih. Bagaimana Reva selalu diejek oleh ibu-ibu lainnya karena tidak punya menantu ataupun cucu selalu diketahui oleh Rayhan. Dia ingin mewujudkan impian maminya itu.

Rayhan menghembuskan napas panjang. “Mungkin kami emang nggak berjodoh, Mi. Jadi, nggak usah dipikirin.”

Wajah Reva terlihat murung. “Padahal, Mami berharap banyak sama Aqilla, Ray,” katanya sendu. “Mami berharap dia mau menikah sama kamu karena kejadian tujuh tahun lalu. Jadi.. Mami punya menantu.” Mami juga ingin liat kamu punya pendamping dan bahagia, Nak...

Rayhan tersenyum kecil. “Ray nanti menikah, kok.”

“Sama siapa, Kak? Kakak udah punya calonnya?” tanya Jessie antusias.

Rayhan meringis. Ia menggeleng dengan raut sepolos mungkin. “Nggak ada, sih.” Rayhan terkekeh melihat adiknya mengalihkan pandangannya karena kesal. “Tapi, bukannya jodoh orang nggak akan ketuker? Pasti ada, kok, wanitanya, Mi. Ray pasti menikah. Cuma... kapan menikahnya Ray nggak tau.”

Reva memaksakan senyumnya terbit, ia tidak mau membuat putranya semakin terbebani dengan keinginannya. Reva tahu betul bagaimana penderitaan Rayhan selama ini. Lelaki itu sering mendapat ejekan dari banyak orang karena kekurangannya itu.

Setampan apa pun Rayhan jika didiagnosis sulit memiliki keturunan begini tentu menjadi bahan utama pertimbangan para wanita untuk menerimanya.

“Ray ke kamar dulu, ya, Mi, Pi.” Rayhan bangkit dari duduknya setelah mendapat anggukan dari Robert dan Reva. Lantas ia pergi menuju lift dan naik ke lantai tiga mansion.

Di dalam lift, lelaki itu menyandarkan punggungnya lelah di dinding lift dan menghela napas berat. Tangannya mengusap kasar wajah tampannya. “Jadi, kamu udah menikah?” lirih Rayhan.

Rayhan tersenyum kecut. “Kamu wanita sempurna, Qill. Mana mau sama laki-laki mandul kayak aku.”

Semoga kamu dan keluargamu bahagia, itu aja.

^^^To be continue...^^^

Terpopuler

Comments

Norfadilah

Norfadilah

Kok sedih banget si Mas....😥😥

2023-06-27

0

ʏᴏͯɴͥɴͣaͦ🍿👑🎧⁹²⁵BT

ʏᴏͯɴͥɴͣaͦ🍿👑🎧⁹²⁵BT

mereka belum ketemu,, klw ketemu nanti pasti ada jawaban nyy. bukan sekarang,salah paham 🤧🤧
update lagi Thor 💪💪😘

2022-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 | Pertemuan
2 Chapter 2 | Hanya Ingin Membantu
3 Chapter 3 | Penjelasan
4 Chapter 4 | Tentang Tuan Muda
5 Chapter 5 | Tentang Aqilla
6 Chapter 6 | Bertemu Lagi
7 Chapter 7 | Usaha Penangkapan
8 Chapter 8 | Tertangkap
9 Chapter 9 | Hubungan Terlarang
10 Chapter 10 | Pamit
11 Chapter 11 | Hamil?
12 Chapter 12 | Izin Hiatus
13 Chapter 13 | Welcome Twins J
14 Chapter 14 | Keseharian Aqilla
15 Chapter 15 | Bukan Anak Haram!
16 Chapter 16 | Ketakutan Aqilla
17 Chapter 17 | Kemenangan Jovan
18 Chapter 18 | Hadiah dari Jovin
19 Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino
20 Chapter 20 | Di Mana Daddy Kami?
21 Chapter 21 | Ingin Bertemu
22 Chapter 22 | Dia Daddy Kami!
23 Chapter 23 | Siap Bertemu
24 Chapter 24 | Cerita Masa Lalu
25 Chapter 25 | Tiba di Indonesia
26 Chapter 26 | Data Keluarga Aqilla
27 Chapter 27 | Dad vs Son
28 Chapter 28 | Kasih Sayang Aqilla
29 Chapter 29 | Belanja
30 Chapter 30 | Bertemu Jessie
31 Chapter 31 | Aunty Pulang!
32 Chapter 32 | Calon Menantu?!
33 Chapter 33 | Penyerangan
34 Chapter 34 | Ajakan ke Mansion
35 Chapter 35 | Makan Bersama
36 Chapter 36 | Rencana Berhasil!
37 Chapter 37 | Grandpa, Grandma
38 Chapter 38 | Grandpa, Grandma (2)
39 Chapter 39 | Pesta: Akhirnya Bertemu
40 Chapter 40 | Pesta: Tidak Tahu Malu!
41 Chapter 41 | Pesta: Pencari Masalah
42 Chapter 42 | Pesta: Dia Tidak Mandul!
43 Chapter 43 | Pesta: Daddy!
44 Chapter 44 | Pulang ke Mansion
45 Chapter 45 | Pulang ke Mansion (2)
46 Chapter 46 | Berkumpul Bersama
47 Chapter 47 | Kebiasaan Si Kembar
48 Chapter 48 | Ayo Menikah
49 Chapter 49 | Ingin Lebih Dekat
50 Chapter 50 | Kesempatan Berdua
51 Chapter 51 | Kesempatan Berdua (2)
52 Chapter 52 | Perpisahan
53 Chapter 53 | Ikut ke Kantor
54 Chapter 54 | Pelaku Korupsi
55 Chapter 55 | Hilang
56 Chapter 56 | Fathur?
57 Chapter 57 | Selamanya Sahabat
58 Chapter 58 | Mommy Pulang!
59 Chapter 59 | Jalan-Jalan Keluarga
60 Chapter 60 | Jalan-Jalan Keluarga 2
61 Chapter 61: Jalan-Jalan Keluarga (3)
62 Chapter 62 | Gadis Itu
63 Chapter 63 | Diculik
64 Chapter 64 | Aksi si Kembar
65 Chapter 65 | Tidak Diizinkan!
66 Chapter 66 | Selesaikan Masalah!
67 Chapter 67 | Tidak Ada?
68 Chapter 68 | Janji Sebelum Tidur
69 Chapter 69 | Kapan Menikah?
70 Chapter 70 | Tidak Boleh Pergi!
71 Chapter 71 | Misi Penyergapan
72 Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
73 Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
74 Chapter 73 | Mommy Daddy Sedang Apa?
75 Chapter 74 | Aqilla Setuju
76 Chapter 75 | Pergi dan Datang
77 Chapter 76 | Sedang Apa di Sini?
78 Chapter 77 | Takut Mommy
79 Chapter 78 | Melepas Rindu
80 Chapter 79 | Bertemu Chelsea
81 Chapter 80 | Permintaan Chelsea
82 Chapter 81 | Selamat Ulang Tahun, Aqilla
83 Chapter 82 | Aku Saudara Kembarnya
84 Chapter 83 | Dibawa Pergi
85 Chapter 84 | Kebenaran Masa Lalu
86 Chapter 85 | Kebenaran Masa Lalu (2)
87 Chapter 86 | Tekad Rayhan
88 Chapter 87 | Mansion Kenzie
89 Chapter 88 | Dari Dulu Begitu
90 Chapter 89 | Maksud Kedatangan
91 Chapter 90 | Kebenaran
92 Chapter 91 | Kebenaran (2)
93 Chapter 92 | Kebenaran (3)
94 Chapter 93 | Baikan
95 Chapter 94 | Meminta Izin
96 Chapter 95 | Happy Birthday, Twins
97 Chapter 96 | Direstui
98 Chapter 97 | Kisah Aqilla-Kenzie
99 Chapter 98 | Kisah Aqilla-Kenzie (2)
100 Chapter 99 | Kisah Aqilla-Kenzie (3)
101 Chapter 100 | Wali Nikah Aqilla?
102 Chapter 101 | In the Seoul
103 Chapter 102 | Fakta Masa Lalu
104 Chapter 103 | Kembali Bersama
105 Chapter 104 | Kembali Bersama (2)
106 Chapter 105 | The Last: Hari Bahagia
107 Chapter 106 | The Last: Hari Bahagia (2)
108 Bonus Chapter 1
109 Bonus Chapter 2
110 Bonus Chapter 3
111 Bonus Chapter 4
112 Bonus Chapter 5
113 Question??
114 Promosi [Cruel Mafia vs Cool Mafia]
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1 | Pertemuan
2
Chapter 2 | Hanya Ingin Membantu
3
Chapter 3 | Penjelasan
4
Chapter 4 | Tentang Tuan Muda
5
Chapter 5 | Tentang Aqilla
6
Chapter 6 | Bertemu Lagi
7
Chapter 7 | Usaha Penangkapan
8
Chapter 8 | Tertangkap
9
Chapter 9 | Hubungan Terlarang
10
Chapter 10 | Pamit
11
Chapter 11 | Hamil?
12
Chapter 12 | Izin Hiatus
13
Chapter 13 | Welcome Twins J
14
Chapter 14 | Keseharian Aqilla
15
Chapter 15 | Bukan Anak Haram!
16
Chapter 16 | Ketakutan Aqilla
17
Chapter 17 | Kemenangan Jovan
18
Chapter 18 | Hadiah dari Jovin
19
Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino
20
Chapter 20 | Di Mana Daddy Kami?
21
Chapter 21 | Ingin Bertemu
22
Chapter 22 | Dia Daddy Kami!
23
Chapter 23 | Siap Bertemu
24
Chapter 24 | Cerita Masa Lalu
25
Chapter 25 | Tiba di Indonesia
26
Chapter 26 | Data Keluarga Aqilla
27
Chapter 27 | Dad vs Son
28
Chapter 28 | Kasih Sayang Aqilla
29
Chapter 29 | Belanja
30
Chapter 30 | Bertemu Jessie
31
Chapter 31 | Aunty Pulang!
32
Chapter 32 | Calon Menantu?!
33
Chapter 33 | Penyerangan
34
Chapter 34 | Ajakan ke Mansion
35
Chapter 35 | Makan Bersama
36
Chapter 36 | Rencana Berhasil!
37
Chapter 37 | Grandpa, Grandma
38
Chapter 38 | Grandpa, Grandma (2)
39
Chapter 39 | Pesta: Akhirnya Bertemu
40
Chapter 40 | Pesta: Tidak Tahu Malu!
41
Chapter 41 | Pesta: Pencari Masalah
42
Chapter 42 | Pesta: Dia Tidak Mandul!
43
Chapter 43 | Pesta: Daddy!
44
Chapter 44 | Pulang ke Mansion
45
Chapter 45 | Pulang ke Mansion (2)
46
Chapter 46 | Berkumpul Bersama
47
Chapter 47 | Kebiasaan Si Kembar
48
Chapter 48 | Ayo Menikah
49
Chapter 49 | Ingin Lebih Dekat
50
Chapter 50 | Kesempatan Berdua
51
Chapter 51 | Kesempatan Berdua (2)
52
Chapter 52 | Perpisahan
53
Chapter 53 | Ikut ke Kantor
54
Chapter 54 | Pelaku Korupsi
55
Chapter 55 | Hilang
56
Chapter 56 | Fathur?
57
Chapter 57 | Selamanya Sahabat
58
Chapter 58 | Mommy Pulang!
59
Chapter 59 | Jalan-Jalan Keluarga
60
Chapter 60 | Jalan-Jalan Keluarga 2
61
Chapter 61: Jalan-Jalan Keluarga (3)
62
Chapter 62 | Gadis Itu
63
Chapter 63 | Diculik
64
Chapter 64 | Aksi si Kembar
65
Chapter 65 | Tidak Diizinkan!
66
Chapter 66 | Selesaikan Masalah!
67
Chapter 67 | Tidak Ada?
68
Chapter 68 | Janji Sebelum Tidur
69
Chapter 69 | Kapan Menikah?
70
Chapter 70 | Tidak Boleh Pergi!
71
Chapter 71 | Misi Penyergapan
72
Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
73
Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
74
Chapter 73 | Mommy Daddy Sedang Apa?
75
Chapter 74 | Aqilla Setuju
76
Chapter 75 | Pergi dan Datang
77
Chapter 76 | Sedang Apa di Sini?
78
Chapter 77 | Takut Mommy
79
Chapter 78 | Melepas Rindu
80
Chapter 79 | Bertemu Chelsea
81
Chapter 80 | Permintaan Chelsea
82
Chapter 81 | Selamat Ulang Tahun, Aqilla
83
Chapter 82 | Aku Saudara Kembarnya
84
Chapter 83 | Dibawa Pergi
85
Chapter 84 | Kebenaran Masa Lalu
86
Chapter 85 | Kebenaran Masa Lalu (2)
87
Chapter 86 | Tekad Rayhan
88
Chapter 87 | Mansion Kenzie
89
Chapter 88 | Dari Dulu Begitu
90
Chapter 89 | Maksud Kedatangan
91
Chapter 90 | Kebenaran
92
Chapter 91 | Kebenaran (2)
93
Chapter 92 | Kebenaran (3)
94
Chapter 93 | Baikan
95
Chapter 94 | Meminta Izin
96
Chapter 95 | Happy Birthday, Twins
97
Chapter 96 | Direstui
98
Chapter 97 | Kisah Aqilla-Kenzie
99
Chapter 98 | Kisah Aqilla-Kenzie (2)
100
Chapter 99 | Kisah Aqilla-Kenzie (3)
101
Chapter 100 | Wali Nikah Aqilla?
102
Chapter 101 | In the Seoul
103
Chapter 102 | Fakta Masa Lalu
104
Chapter 103 | Kembali Bersama
105
Chapter 104 | Kembali Bersama (2)
106
Chapter 105 | The Last: Hari Bahagia
107
Chapter 106 | The Last: Hari Bahagia (2)
108
Bonus Chapter 1
109
Bonus Chapter 2
110
Bonus Chapter 3
111
Bonus Chapter 4
112
Bonus Chapter 5
113
Question??
114
Promosi [Cruel Mafia vs Cool Mafia]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!