Chapter 11 | Hamil?

Aqilla pergi kembali ke Kanada, ke negara di mana ia bekerja. Meninggalkan sosok Rayhan yang kelimpungan mencarinya.

Tidak seperti permintaan yang ditulis Aqilla dalam suratnya, Rayhan memilih untuk mencari wanita itu. Seluruh keluarganya pun turut mendukung agar dirinya mencari Aqilla. Bagaimanapun, Rayhan sudah melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, ia ingin bertanggung jawab. Namun, wanitanya malah pergi begitu saja karena suatu alasan.

Beberapa hari berlalu, tidak ada informasi apa pun mengenai Aqilla. Bahkan, Alvin yang biasanya melakukan pekerjaan dengan sempurna juga tidak menemukan informasi setitik pun.

“Kau tidak menemukan apa pun, Alvin?” tanya Rayhan ketika Alvin menghadap padanya.

Alvin membungkuk hormat. “Maaf, Tuan Muda. Saya tidak bisa menemukan informasi apa pun mengenai Nona Aqilla.”

Rayhan yang sedang bersama Robert, Reva, dan Jessie di mansion pun terheran-heran. “Tidak ada sama sekali?” tanya Rayhan.

Alvin menggeleng. “Tidak, Tuan.”

“Kok, bisa?”

“Maaf, Tuan. Menurut perkiraan saya, karena Nona Aqilla adalah anggota kepolisian, maka identitas dan informasi mengenai dirinya disembunyikan oleh pemerintah. Maka dari itu, pihak kita kesulitan untuk mencari tahu,” jelas Alvin.

Mendengar hal itu, Rayhan terdiam. Logika dan hatinya membenarkan. Pekerjaan Aqilla memang berhubungan langsung dengan urusan negara. Pastinya pemerintah menutupi informasi soal wanita itu.

Rayhan menghela napas berat, tubuhnya mendadak lesu. “Lalu kita harus bagaimana?”

“Keputusannya ada pada Tuan. Apa Tuan masih ingin mencari Nona Aqilla? Jika iya, saya akan mengerahkan lebih banyak orang untuk mencari informasi. Jika tidak, saya akan memberhentikan pencarian.”

Lelaki yang menjabat sebagai Presdir RH Group itu terdiam seribu bahasa. Ia ingat isi surat Aqilla. Wanita itu tidak ingin ia mencari keberadaannya.

Apa aku turuti saja, ya, permintaannya?

Lima menit bergulat dengan pemikirannya sendiri, akhirnya lelaki itu menjawab, “Sudahi pencarian kalian. Jika kami memang berjodoh, aku yakin Allah akan mempertemukan kami lagi suatu hari nanti.”

...👑👑👑...

Satu bulan kemudian...

Calgary, Kanada

“Qilla! Cepetan, ih!” teriak Ely tak sabar.

Aqilla datang dengan tergopoh-gopoh. Ia melirik sinis sahabatnya yang sedang marah-marah itu. “Santai aja napa, sih. Lagian cuma check up bulanan doang,” balasnya.

Ely memutar bola matanya malas. “Qilla, kamu tau, kan, kalau di tempat kita bekerja itu ada peraturan khusus soal kesehatan? Kita disuruh check up setiap bulan biar kita bisa tau kesehatan kita sendiri,” omel Ely panjang lebar.

“Apalagi check up ini wajib dan kita harus lapor sama atasan. Kan, ribet urusannya nanti,” tambah gadis itu lagi.

Aqilla menghela napas jengah. “Terserah.”

Daripada mendengar ocehan Ely yang masih terus berlanjut, Aqilla memilih untuk pergi terlebih dahulu. Nggak peduli, deh, sama teriakan Ely yang terus memanggilinya.

Aqilla mualesss tenan!

...👑👑👑...

“What? I am pregnant?” pekik Aqilla terkejut. Ely yang berada di sebelahnya pun tak kalah kaget.

Heh! Aqilla belum menikah! Bagaimana bisa dia hamil?

Dokter dengan wajah bule di depan mereka mengangguk dengan senyuman. “Yes, Miss. You are two weeks pregnant. I congratulate you, Miss.”

Pikiran Aqilla mendadak kosong. Ucapan dokter selanjutnya sudah tidak ia dengarkan, hanya alunan yang melewati telinganya. Ely yang paham arti raut wajah sahabatnya berinisiatif untuk mendengarkan. Sepertinya ada sesuatu yang Aqilla sembunyikan.

Setelah mendapat saran mengenai tata cara menjaga kandungan yang masih muda, keduanya pergi dari rumah sakit. Berkali-kali Ely mencoba memanggil nama Aqilla, namun tidak ada sahutan. Wanita itu masih terlampau syok.

“Hei, Qill, are you okay?” tanya Ely prihatin.

Aqilla menoleh dengan gerakan lambat. “Aku hamil, El?” lirihnya seraya menyentuh perut.

Ely mengangguk, meyakinkan Aqilla bahwa semua ini nyata. “Kenapa kamu bisa hamil, Qill? Apa... terjadi sesuatu?”

Helaan napas berat terdengar. Mau tak mau, Aqilla bercerita mengenai malam itu, malamnya dengan Tuan Muda Refalino. Ia tidak menyangka bahwa karena kejadian satu malam itu akan membuatnya hamil.

“Kalau begitu, ayo kita ke Indonesia. Kita beritahu mereka kalau kamu sedang hamil anak Tuan Rayhan,” saran Ely. “Kamu yang paling tau, Qill, bagaimana hidup tanpa orang tua. Iya, kan?”

Aqilla termenung. Perkataan Ely ada benarnya. Ia tahu betul bagaimana rasanya berjuang untuk bertahan hidup tanpa hadirnya sosok keluarga. Huh.. Aqilla, kan, hanya anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan.

“Baiklah, ayo.”

Aqilla dan Ely segera berkemas-kemas setibanya di rumah. Aqilla hanya membawa beberapa potong pakaian dan barang penting saja. Sepertinya, kedatangannya ke Indonesia kali ini akan lebih memakan waktu dari kunjungan sebelumnya.

“Udah siap?” tanya Ely.

Aqilla mengiyakan.

“Ayo kalo gitu.”

Keduanya berjalan beriringan keluar rumah. Pintu utama terbuka lebar dan sosok lelaki dengan sorot mata tajam berdiri di depan rumah mereka. Tatapan yang begitu mengintimidasi atmosfer.

Deg!

Aqilla meneguk salivanya susah payah. Kepalanya menunduk perlahan, tak sanggup menatap lebih lama sorot tajam itu.

“Aku tidak menyangka akan disambut dengan cara seperti ini olehmu, Lala...”

^^^To be continue...^^^

Episodes
1 Chapter 1 | Pertemuan
2 Chapter 2 | Hanya Ingin Membantu
3 Chapter 3 | Penjelasan
4 Chapter 4 | Tentang Tuan Muda
5 Chapter 5 | Tentang Aqilla
6 Chapter 6 | Bertemu Lagi
7 Chapter 7 | Usaha Penangkapan
8 Chapter 8 | Tertangkap
9 Chapter 9 | Hubungan Terlarang
10 Chapter 10 | Pamit
11 Chapter 11 | Hamil?
12 Chapter 12 | Izin Hiatus
13 Chapter 13 | Welcome Twins J
14 Chapter 14 | Keseharian Aqilla
15 Chapter 15 | Bukan Anak Haram!
16 Chapter 16 | Ketakutan Aqilla
17 Chapter 17 | Kemenangan Jovan
18 Chapter 18 | Hadiah dari Jovin
19 Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino
20 Chapter 20 | Di Mana Daddy Kami?
21 Chapter 21 | Ingin Bertemu
22 Chapter 22 | Dia Daddy Kami!
23 Chapter 23 | Siap Bertemu
24 Chapter 24 | Cerita Masa Lalu
25 Chapter 25 | Tiba di Indonesia
26 Chapter 26 | Data Keluarga Aqilla
27 Chapter 27 | Dad vs Son
28 Chapter 28 | Kasih Sayang Aqilla
29 Chapter 29 | Belanja
30 Chapter 30 | Bertemu Jessie
31 Chapter 31 | Aunty Pulang!
32 Chapter 32 | Calon Menantu?!
33 Chapter 33 | Penyerangan
34 Chapter 34 | Ajakan ke Mansion
35 Chapter 35 | Makan Bersama
36 Chapter 36 | Rencana Berhasil!
37 Chapter 37 | Grandpa, Grandma
38 Chapter 38 | Grandpa, Grandma (2)
39 Chapter 39 | Pesta: Akhirnya Bertemu
40 Chapter 40 | Pesta: Tidak Tahu Malu!
41 Chapter 41 | Pesta: Pencari Masalah
42 Chapter 42 | Pesta: Dia Tidak Mandul!
43 Chapter 43 | Pesta: Daddy!
44 Chapter 44 | Pulang ke Mansion
45 Chapter 45 | Pulang ke Mansion (2)
46 Chapter 46 | Berkumpul Bersama
47 Chapter 47 | Kebiasaan Si Kembar
48 Chapter 48 | Ayo Menikah
49 Chapter 49 | Ingin Lebih Dekat
50 Chapter 50 | Kesempatan Berdua
51 Chapter 51 | Kesempatan Berdua (2)
52 Chapter 52 | Perpisahan
53 Chapter 53 | Ikut ke Kantor
54 Chapter 54 | Pelaku Korupsi
55 Chapter 55 | Hilang
56 Chapter 56 | Fathur?
57 Chapter 57 | Selamanya Sahabat
58 Chapter 58 | Mommy Pulang!
59 Chapter 59 | Jalan-Jalan Keluarga
60 Chapter 60 | Jalan-Jalan Keluarga 2
61 Chapter 61: Jalan-Jalan Keluarga (3)
62 Chapter 62 | Gadis Itu
63 Chapter 63 | Diculik
64 Chapter 64 | Aksi si Kembar
65 Chapter 65 | Tidak Diizinkan!
66 Chapter 66 | Selesaikan Masalah!
67 Chapter 67 | Tidak Ada?
68 Chapter 68 | Janji Sebelum Tidur
69 Chapter 69 | Kapan Menikah?
70 Chapter 70 | Tidak Boleh Pergi!
71 Chapter 71 | Misi Penyergapan
72 Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
73 Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
74 Chapter 73 | Mommy Daddy Sedang Apa?
75 Chapter 74 | Aqilla Setuju
76 Chapter 75 | Pergi dan Datang
77 Chapter 76 | Sedang Apa di Sini?
78 Chapter 77 | Takut Mommy
79 Chapter 78 | Melepas Rindu
80 Chapter 79 | Bertemu Chelsea
81 Chapter 80 | Permintaan Chelsea
82 Chapter 81 | Selamat Ulang Tahun, Aqilla
83 Chapter 82 | Aku Saudara Kembarnya
84 Chapter 83 | Dibawa Pergi
85 Chapter 84 | Kebenaran Masa Lalu
86 Chapter 85 | Kebenaran Masa Lalu (2)
87 Chapter 86 | Tekad Rayhan
88 Chapter 87 | Mansion Kenzie
89 Chapter 88 | Dari Dulu Begitu
90 Chapter 89 | Maksud Kedatangan
91 Chapter 90 | Kebenaran
92 Chapter 91 | Kebenaran (2)
93 Chapter 92 | Kebenaran (3)
94 Chapter 93 | Baikan
95 Chapter 94 | Meminta Izin
96 Chapter 95 | Happy Birthday, Twins
97 Chapter 96 | Direstui
98 Chapter 97 | Kisah Aqilla-Kenzie
99 Chapter 98 | Kisah Aqilla-Kenzie (2)
100 Chapter 99 | Kisah Aqilla-Kenzie (3)
101 Chapter 100 | Wali Nikah Aqilla?
102 Chapter 101 | In the Seoul
103 Chapter 102 | Fakta Masa Lalu
104 Chapter 103 | Kembali Bersama
105 Chapter 104 | Kembali Bersama (2)
106 Chapter 105 | The Last: Hari Bahagia
107 Chapter 106 | The Last: Hari Bahagia (2)
108 Bonus Chapter 1
109 Bonus Chapter 2
110 Bonus Chapter 3
111 Bonus Chapter 4
112 Bonus Chapter 5
113 Question??
114 Promosi [Cruel Mafia vs Cool Mafia]
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1 | Pertemuan
2
Chapter 2 | Hanya Ingin Membantu
3
Chapter 3 | Penjelasan
4
Chapter 4 | Tentang Tuan Muda
5
Chapter 5 | Tentang Aqilla
6
Chapter 6 | Bertemu Lagi
7
Chapter 7 | Usaha Penangkapan
8
Chapter 8 | Tertangkap
9
Chapter 9 | Hubungan Terlarang
10
Chapter 10 | Pamit
11
Chapter 11 | Hamil?
12
Chapter 12 | Izin Hiatus
13
Chapter 13 | Welcome Twins J
14
Chapter 14 | Keseharian Aqilla
15
Chapter 15 | Bukan Anak Haram!
16
Chapter 16 | Ketakutan Aqilla
17
Chapter 17 | Kemenangan Jovan
18
Chapter 18 | Hadiah dari Jovin
19
Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino
20
Chapter 20 | Di Mana Daddy Kami?
21
Chapter 21 | Ingin Bertemu
22
Chapter 22 | Dia Daddy Kami!
23
Chapter 23 | Siap Bertemu
24
Chapter 24 | Cerita Masa Lalu
25
Chapter 25 | Tiba di Indonesia
26
Chapter 26 | Data Keluarga Aqilla
27
Chapter 27 | Dad vs Son
28
Chapter 28 | Kasih Sayang Aqilla
29
Chapter 29 | Belanja
30
Chapter 30 | Bertemu Jessie
31
Chapter 31 | Aunty Pulang!
32
Chapter 32 | Calon Menantu?!
33
Chapter 33 | Penyerangan
34
Chapter 34 | Ajakan ke Mansion
35
Chapter 35 | Makan Bersama
36
Chapter 36 | Rencana Berhasil!
37
Chapter 37 | Grandpa, Grandma
38
Chapter 38 | Grandpa, Grandma (2)
39
Chapter 39 | Pesta: Akhirnya Bertemu
40
Chapter 40 | Pesta: Tidak Tahu Malu!
41
Chapter 41 | Pesta: Pencari Masalah
42
Chapter 42 | Pesta: Dia Tidak Mandul!
43
Chapter 43 | Pesta: Daddy!
44
Chapter 44 | Pulang ke Mansion
45
Chapter 45 | Pulang ke Mansion (2)
46
Chapter 46 | Berkumpul Bersama
47
Chapter 47 | Kebiasaan Si Kembar
48
Chapter 48 | Ayo Menikah
49
Chapter 49 | Ingin Lebih Dekat
50
Chapter 50 | Kesempatan Berdua
51
Chapter 51 | Kesempatan Berdua (2)
52
Chapter 52 | Perpisahan
53
Chapter 53 | Ikut ke Kantor
54
Chapter 54 | Pelaku Korupsi
55
Chapter 55 | Hilang
56
Chapter 56 | Fathur?
57
Chapter 57 | Selamanya Sahabat
58
Chapter 58 | Mommy Pulang!
59
Chapter 59 | Jalan-Jalan Keluarga
60
Chapter 60 | Jalan-Jalan Keluarga 2
61
Chapter 61: Jalan-Jalan Keluarga (3)
62
Chapter 62 | Gadis Itu
63
Chapter 63 | Diculik
64
Chapter 64 | Aksi si Kembar
65
Chapter 65 | Tidak Diizinkan!
66
Chapter 66 | Selesaikan Masalah!
67
Chapter 67 | Tidak Ada?
68
Chapter 68 | Janji Sebelum Tidur
69
Chapter 69 | Kapan Menikah?
70
Chapter 70 | Tidak Boleh Pergi!
71
Chapter 71 | Misi Penyergapan
72
Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
73
Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
74
Chapter 73 | Mommy Daddy Sedang Apa?
75
Chapter 74 | Aqilla Setuju
76
Chapter 75 | Pergi dan Datang
77
Chapter 76 | Sedang Apa di Sini?
78
Chapter 77 | Takut Mommy
79
Chapter 78 | Melepas Rindu
80
Chapter 79 | Bertemu Chelsea
81
Chapter 80 | Permintaan Chelsea
82
Chapter 81 | Selamat Ulang Tahun, Aqilla
83
Chapter 82 | Aku Saudara Kembarnya
84
Chapter 83 | Dibawa Pergi
85
Chapter 84 | Kebenaran Masa Lalu
86
Chapter 85 | Kebenaran Masa Lalu (2)
87
Chapter 86 | Tekad Rayhan
88
Chapter 87 | Mansion Kenzie
89
Chapter 88 | Dari Dulu Begitu
90
Chapter 89 | Maksud Kedatangan
91
Chapter 90 | Kebenaran
92
Chapter 91 | Kebenaran (2)
93
Chapter 92 | Kebenaran (3)
94
Chapter 93 | Baikan
95
Chapter 94 | Meminta Izin
96
Chapter 95 | Happy Birthday, Twins
97
Chapter 96 | Direstui
98
Chapter 97 | Kisah Aqilla-Kenzie
99
Chapter 98 | Kisah Aqilla-Kenzie (2)
100
Chapter 99 | Kisah Aqilla-Kenzie (3)
101
Chapter 100 | Wali Nikah Aqilla?
102
Chapter 101 | In the Seoul
103
Chapter 102 | Fakta Masa Lalu
104
Chapter 103 | Kembali Bersama
105
Chapter 104 | Kembali Bersama (2)
106
Chapter 105 | The Last: Hari Bahagia
107
Chapter 106 | The Last: Hari Bahagia (2)
108
Bonus Chapter 1
109
Bonus Chapter 2
110
Bonus Chapter 3
111
Bonus Chapter 4
112
Bonus Chapter 5
113
Question??
114
Promosi [Cruel Mafia vs Cool Mafia]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!