Chapter 8 | Tertangkap

“Stop!” Ely memekik kencang.

Aqilla sampai terjingkat singkat. “Ada apa?”

“Dia!” Menunjuk layar hologram. Sebuah data seorang lelaki bernama Lezia tercantum di sana. Foto diburamkan dengan tanggal lahir dipalsukan. Bagian pemasaran.

Aqilla bergerak cepat meretas CCTV.

“Damn it! Buronan itu kabur!”

“What?!” Ely menatap Aqilla tak percaya.

“What are you doing?! Go now!” seru Aqilla geram. Bukannya mengejar si buronan yang kabur lewat pintu utama, Ely malah terlihat linglung di ruangan.

Ely gelagapan. Lantas membungkuk hormat dan bergegas lari keluar ruangan. Sementara Aqilla mematikan seluruh alatnya dan menyusul Ely.

Rayhan menatap Alvin tajam.

Alvin yang paham maksudnya segera menghubungi pihak keamanan. Rayhan memberinya kode untuk meminta bantuan agar bisa membantu Aqilla.

Rayhan, Robert, dan Alvin ikut berlari keluar. Setibanya di lobby, mereka melihat Aqilla dan Ely tengah menghadang lelaki yang dikira adalah Lexi.

“So, this is you?!” geram Lexi.

Aqilla tersenyum remeh. “Yeah.. we are looking for you, Mr. Lexi.”

“Up here,” sambung Ely.

Lexi menggeram. Giginya menggertak kesal. Tak ingin membuang waktu, Lexi menyerang Aqilla yang segera dihadang oleh Ely.

Ely melawan Lexi sekuat tenaga. Ia merunduk ketika sebuah tendangan atas terarah ke arahnya. Gadis itu melayangkan tinjuan ke wajah Lexi. Sayangnya, lelaki itu bisa mengelak ke samping.

Pertarungan itu diperhatikan lamat-lamat oleh Aqilla. Senyum tipis terukir di bibirnya ketika mendapati peluang pada Lexi.

Hoo.. jadi kelemahan dia ada di paha kiri?

Rayhan, Robert, dan Alvin memperhatikan dari jauh. Mereka siap membantu jika situasi sudah di luar kendali. Hanya satu kali jentikan jari, pasukan yang Alvin siapkan akan bergerak membantu.

“Kenapa Aqilla tidak ikut menyerang?” gumam Rayhan heran.

“Sepertinya Nona Aqilla sedang mengamati buronan itu, Tuan,” jawab Alvin usai memperhatikan pergerakan Aqilla.

“Mengamati?” ulang Robert.

Alvin mengangguk. “Nona Aqilla dan Nona Ely sepertinya sudah mengatur strategi. Nona Ely akan menyerang lebih dulu, sementara Nona Aqilla mengamati gaya bertarung lawan dan mencari titik lemah. Itu menurut pengamatan saya, Tuan.”

Karena perkelahian antara Ely dan Lexi, beberapa karyawan RH Group tertarik untuk melihat. Mereka mencari celah sekecil apa pun agar dapat menonton aksi di depan kantor.

Bahkan, beberapa dari mereka menahan napas di tenggorokan. Haha.. Aqilla dan Ely yang bertarung, kenapa mereka yang merinding takut?

Bugh!

“Akh! Sshh..” rintih Ely ketika Lexi berhasil menendang perutnya.

Aqilla tersenyum sinis. “You deserve to be called a fugitive level B, Mr.”

Lexi berdesis mendengar hal tersebut. Tak perlu pikir panjang, ia berlari menerjang Aqilla dan bersiap untuk menendang kuat.

Bugh!

Deg!

Lexi terkejut bukan main. Aqilla bergeming di posisinya, tidak bergeser sama sekali, ketika Lexi menendangnya kuat sekali. Aqilla diam di tempat dengan sebelah tangan yang menahan kaki Lexi.

Gadis itu tersenyum miring. “Why, Mr? Are you surprised?”

Rayhan dan Robert yang melihat itu membelalakkan mata. Bagaimana bisa Aqilla menahan tendangan Lexi hanya dengan satu tangan? Bahkan, tubuhnya tidak bergeser sama sekali!

Hah! Rayhan tercengang!

Aqilla menendang Lexi dari samping hingga tubuhnya terpelanting jauh. Orang-orang yang melihat hal tersebut langsung tercekat napasnya. Mereka menatap ngeri sosok Aqilla yang nampak anggun di luar, namun memiliki kekuatan iblis di dalam.

Lexi batuk berdarah. Tubuhnya terasa remuk hanya karena tendangan dari Aqilla. “Damn it!” umpatnya.

Ely berusaha bangun, lantas ia memborgol Lexi dan membawanya ke mobil usai memukul tengkuknya hingga pingsan. Aqilla bernapas lega, tugasnya di Indonesia sudah selesai.

Itu artinya aku harus kembali ke Kanada, ya?

“Nona! Nona!”

Aqilla tersadarkan. Ia menatap bingung pada segerombolan orang yang berlari mendekat dengan kamera dan microphone. Itu wartawan, kah?

Mungkin kehebohan yang tercipta sebelumnya memancing para wartawan. Berita apa pun tentang RH Group memang selalu menguntungkan.

“Nona, apa yang terjadi barusan?” tanya salah satu dari wartawan.

“Kenapa ada perkelahian di depan RH Group?”

“Apakah laki-laki tadi orang jahat?”

“Apakah laki-laki tadi berasal dari RH Group, Nona?”

“Apa yang terjadi sebenarnya?”

“Nona, tolong jawab pertanyaan kami...”

“Nona...”

“Nona..”

“DIAM!”

Semua wartawan itu terpelonjat kaget. Mereka menatap Aqilla takut-takut. Ekspresi yang Aqilla tunjukkan berubah drastis. Menyeramkan.

Rayhan dan Robert bergegas menghampiri diikuti oleh Alvin. Jika para wartawan memberitakan hal-hal yang tidak benar, maka reputasi perusahaannya akan kacau.

“Saya Nona Qaill dari kepolisian Nasional,” ucap Aqilla memperkenalkan diri seraya menunjukkan lencana khusus miliknya. “Saya akan menjawab pertanyaan kalian. Tapi, tolong! Satu per satu! Saya hanya manusia yang punya dua telinga! Mana bisa mendengar ocehan kereta kalian!”

“Pfffttt...” Salah satu kamerawan yang ada hampir terbahak mendengar kalimat Aqilla. Namun, ia tahan sekuat mungkin.

“Laki-laki tadi merupakan buronan internasional asal Inggris. Dia kabur dari tahanan dan datang ke negara ini. Selama di Indonesia, laki-laki itu memalsukan identitasnya agar bisa berbaur dengan orang-orang di sini.” Aqilla menghela napas sejenak sebelum melanjutkan perkataannya. “Maka dari itu, saya tegaskan, RH Group tidak ada hubungannya dengan masalah ini!”

“Laki-laki tadi masuk ke dalam perusahaan ini dengan identitas palsu. Untuk melacak keberadaan laki-laki itu, pihak kami membutuhkan waktu berbulan-bulan. Jadi, maklum saja jika perusahaan ini tidak mengetahui tentang ini. Ditambah lagi, RH Group memang sedang sibuk-sibuknya. Jadi, para wartawan semua...”

Aqia tersenyum devil. Seketika membuat semua wartawan membeku tubuhnya.

“Jika kalian ingin memberitakan soal ini, jangan pernah membuat berita yang menjatuhkan RH Group karena pihak mereka sama sekali tidak salah. Seandainya, berita seperti itu tersebar dan saya tahu siapa pelakunya, maka....”

Aqilla mengepalkan tangannya hingga berbunyi retak. “Kalian berurusan dengan saya..”

Glek!

Spontan semua wartawan tadi mengangguk patuh. Aqilla memberi tanda agar mereka semua pergi. Lagi-lagi, mereka menurut tanpa membantah sama sekali.

Aqilla berbalik, menghampiri Rayhan, Robert, dan Alvin yang tersenyum lega. “Terima kasih atas bantuannya, Tuan.”

“Sama-sama, Qilla. Senang bisa membantumu,” balas Rayhan tulus. Ah, aku jadi semakin tertarik padanya. Tidak-tidak! Mungkin aku sudah menyukainya.

“Tenang saja, reputasi RH Group akan tetap baik-baik saja.”

Rayhan mengangguk pelan. Ia bergerak maju tanpa sadar dan menarik tubuh Aqilla ke dalam pelukan. Semua karyawan yang melihat menahan napas seketika.

“Kamu hebat sekali,” puji Rayhan seraya mengeratkan pelukan.

“Terima kasih, Tuan Muda. Tuan juga hebat, kok.”

Ya ampun, kenapa rasanya senang sekali, sih?

“Ray?! Rayhan! RAYHAN!!”

Rayhan terkejut. Sontak ia melepas pelukannya dengan muka linglung. Ja–jadi, tadi dia tidak memeluk Aqilla? Dia memeluk Robert?! Papinya sendiri?!

Huaaa... aku tidak terima! Kenapa cuma mimpi?!!

“Kamu ini apa-apaan, sih?” decak Robert geli. Tingkah putranya sangat aneh.

Rayhan hanya cengengesan untuk menanggapi papinya. “Qilla mana, Pi?”

“Sudah pergi barusan.”

Bibir Rayhan mengerucut. “Kan, Ray masih mau peluk. Kok, sudah pulang?”

^^^To be continue...^^^

Terpopuler

Comments

Norfadilah

Norfadilah

Kaciaan....🤣🤣

2023-06-26

1

Icha Santana

Icha Santana

yaaahh aku jg kcewa...knapa bukan qilla yg dpeluk

2022-04-15

1

Icha Santana

Icha Santana

cieee..cewe gini nih yg layak dibucinin sm km Ray

2022-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 | Pertemuan
2 Chapter 2 | Hanya Ingin Membantu
3 Chapter 3 | Penjelasan
4 Chapter 4 | Tentang Tuan Muda
5 Chapter 5 | Tentang Aqilla
6 Chapter 6 | Bertemu Lagi
7 Chapter 7 | Usaha Penangkapan
8 Chapter 8 | Tertangkap
9 Chapter 9 | Hubungan Terlarang
10 Chapter 10 | Pamit
11 Chapter 11 | Hamil?
12 Chapter 12 | Izin Hiatus
13 Chapter 13 | Welcome Twins J
14 Chapter 14 | Keseharian Aqilla
15 Chapter 15 | Bukan Anak Haram!
16 Chapter 16 | Ketakutan Aqilla
17 Chapter 17 | Kemenangan Jovan
18 Chapter 18 | Hadiah dari Jovin
19 Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino
20 Chapter 20 | Di Mana Daddy Kami?
21 Chapter 21 | Ingin Bertemu
22 Chapter 22 | Dia Daddy Kami!
23 Chapter 23 | Siap Bertemu
24 Chapter 24 | Cerita Masa Lalu
25 Chapter 25 | Tiba di Indonesia
26 Chapter 26 | Data Keluarga Aqilla
27 Chapter 27 | Dad vs Son
28 Chapter 28 | Kasih Sayang Aqilla
29 Chapter 29 | Belanja
30 Chapter 30 | Bertemu Jessie
31 Chapter 31 | Aunty Pulang!
32 Chapter 32 | Calon Menantu?!
33 Chapter 33 | Penyerangan
34 Chapter 34 | Ajakan ke Mansion
35 Chapter 35 | Makan Bersama
36 Chapter 36 | Rencana Berhasil!
37 Chapter 37 | Grandpa, Grandma
38 Chapter 38 | Grandpa, Grandma (2)
39 Chapter 39 | Pesta: Akhirnya Bertemu
40 Chapter 40 | Pesta: Tidak Tahu Malu!
41 Chapter 41 | Pesta: Pencari Masalah
42 Chapter 42 | Pesta: Dia Tidak Mandul!
43 Chapter 43 | Pesta: Daddy!
44 Chapter 44 | Pulang ke Mansion
45 Chapter 45 | Pulang ke Mansion (2)
46 Chapter 46 | Berkumpul Bersama
47 Chapter 47 | Kebiasaan Si Kembar
48 Chapter 48 | Ayo Menikah
49 Chapter 49 | Ingin Lebih Dekat
50 Chapter 50 | Kesempatan Berdua
51 Chapter 51 | Kesempatan Berdua (2)
52 Chapter 52 | Perpisahan
53 Chapter 53 | Ikut ke Kantor
54 Chapter 54 | Pelaku Korupsi
55 Chapter 55 | Hilang
56 Chapter 56 | Fathur?
57 Chapter 57 | Selamanya Sahabat
58 Chapter 58 | Mommy Pulang!
59 Chapter 59 | Jalan-Jalan Keluarga
60 Chapter 60 | Jalan-Jalan Keluarga 2
61 Chapter 61: Jalan-Jalan Keluarga (3)
62 Chapter 62 | Gadis Itu
63 Chapter 63 | Diculik
64 Chapter 64 | Aksi si Kembar
65 Chapter 65 | Tidak Diizinkan!
66 Chapter 66 | Selesaikan Masalah!
67 Chapter 67 | Tidak Ada?
68 Chapter 68 | Janji Sebelum Tidur
69 Chapter 69 | Kapan Menikah?
70 Chapter 70 | Tidak Boleh Pergi!
71 Chapter 71 | Misi Penyergapan
72 Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
73 Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
74 Chapter 73 | Mommy Daddy Sedang Apa?
75 Chapter 74 | Aqilla Setuju
76 Chapter 75 | Pergi dan Datang
77 Chapter 76 | Sedang Apa di Sini?
78 Chapter 77 | Takut Mommy
79 Chapter 78 | Melepas Rindu
80 Chapter 79 | Bertemu Chelsea
81 Chapter 80 | Permintaan Chelsea
82 Chapter 81 | Selamat Ulang Tahun, Aqilla
83 Chapter 82 | Aku Saudara Kembarnya
84 Chapter 83 | Dibawa Pergi
85 Chapter 84 | Kebenaran Masa Lalu
86 Chapter 85 | Kebenaran Masa Lalu (2)
87 Chapter 86 | Tekad Rayhan
88 Chapter 87 | Mansion Kenzie
89 Chapter 88 | Dari Dulu Begitu
90 Chapter 89 | Maksud Kedatangan
91 Chapter 90 | Kebenaran
92 Chapter 91 | Kebenaran (2)
93 Chapter 92 | Kebenaran (3)
94 Chapter 93 | Baikan
95 Chapter 94 | Meminta Izin
96 Chapter 95 | Happy Birthday, Twins
97 Chapter 96 | Direstui
98 Chapter 97 | Kisah Aqilla-Kenzie
99 Chapter 98 | Kisah Aqilla-Kenzie (2)
100 Chapter 99 | Kisah Aqilla-Kenzie (3)
101 Chapter 100 | Wali Nikah Aqilla?
102 Chapter 101 | In the Seoul
103 Chapter 102 | Fakta Masa Lalu
104 Chapter 103 | Kembali Bersama
105 Chapter 104 | Kembali Bersama (2)
106 Chapter 105 | The Last: Hari Bahagia
107 Chapter 106 | The Last: Hari Bahagia (2)
108 Bonus Chapter 1
109 Bonus Chapter 2
110 Bonus Chapter 3
111 Bonus Chapter 4
112 Bonus Chapter 5
113 Question??
114 Promosi [Cruel Mafia vs Cool Mafia]
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1 | Pertemuan
2
Chapter 2 | Hanya Ingin Membantu
3
Chapter 3 | Penjelasan
4
Chapter 4 | Tentang Tuan Muda
5
Chapter 5 | Tentang Aqilla
6
Chapter 6 | Bertemu Lagi
7
Chapter 7 | Usaha Penangkapan
8
Chapter 8 | Tertangkap
9
Chapter 9 | Hubungan Terlarang
10
Chapter 10 | Pamit
11
Chapter 11 | Hamil?
12
Chapter 12 | Izin Hiatus
13
Chapter 13 | Welcome Twins J
14
Chapter 14 | Keseharian Aqilla
15
Chapter 15 | Bukan Anak Haram!
16
Chapter 16 | Ketakutan Aqilla
17
Chapter 17 | Kemenangan Jovan
18
Chapter 18 | Hadiah dari Jovin
19
Chapter 19 | Kondisi Keluarga Refalino
20
Chapter 20 | Di Mana Daddy Kami?
21
Chapter 21 | Ingin Bertemu
22
Chapter 22 | Dia Daddy Kami!
23
Chapter 23 | Siap Bertemu
24
Chapter 24 | Cerita Masa Lalu
25
Chapter 25 | Tiba di Indonesia
26
Chapter 26 | Data Keluarga Aqilla
27
Chapter 27 | Dad vs Son
28
Chapter 28 | Kasih Sayang Aqilla
29
Chapter 29 | Belanja
30
Chapter 30 | Bertemu Jessie
31
Chapter 31 | Aunty Pulang!
32
Chapter 32 | Calon Menantu?!
33
Chapter 33 | Penyerangan
34
Chapter 34 | Ajakan ke Mansion
35
Chapter 35 | Makan Bersama
36
Chapter 36 | Rencana Berhasil!
37
Chapter 37 | Grandpa, Grandma
38
Chapter 38 | Grandpa, Grandma (2)
39
Chapter 39 | Pesta: Akhirnya Bertemu
40
Chapter 40 | Pesta: Tidak Tahu Malu!
41
Chapter 41 | Pesta: Pencari Masalah
42
Chapter 42 | Pesta: Dia Tidak Mandul!
43
Chapter 43 | Pesta: Daddy!
44
Chapter 44 | Pulang ke Mansion
45
Chapter 45 | Pulang ke Mansion (2)
46
Chapter 46 | Berkumpul Bersama
47
Chapter 47 | Kebiasaan Si Kembar
48
Chapter 48 | Ayo Menikah
49
Chapter 49 | Ingin Lebih Dekat
50
Chapter 50 | Kesempatan Berdua
51
Chapter 51 | Kesempatan Berdua (2)
52
Chapter 52 | Perpisahan
53
Chapter 53 | Ikut ke Kantor
54
Chapter 54 | Pelaku Korupsi
55
Chapter 55 | Hilang
56
Chapter 56 | Fathur?
57
Chapter 57 | Selamanya Sahabat
58
Chapter 58 | Mommy Pulang!
59
Chapter 59 | Jalan-Jalan Keluarga
60
Chapter 60 | Jalan-Jalan Keluarga 2
61
Chapter 61: Jalan-Jalan Keluarga (3)
62
Chapter 62 | Gadis Itu
63
Chapter 63 | Diculik
64
Chapter 64 | Aksi si Kembar
65
Chapter 65 | Tidak Diizinkan!
66
Chapter 66 | Selesaikan Masalah!
67
Chapter 67 | Tidak Ada?
68
Chapter 68 | Janji Sebelum Tidur
69
Chapter 69 | Kapan Menikah?
70
Chapter 70 | Tidak Boleh Pergi!
71
Chapter 71 | Misi Penyergapan
72
Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
73
Chapter 72 | Aqilla... Sakit?
74
Chapter 73 | Mommy Daddy Sedang Apa?
75
Chapter 74 | Aqilla Setuju
76
Chapter 75 | Pergi dan Datang
77
Chapter 76 | Sedang Apa di Sini?
78
Chapter 77 | Takut Mommy
79
Chapter 78 | Melepas Rindu
80
Chapter 79 | Bertemu Chelsea
81
Chapter 80 | Permintaan Chelsea
82
Chapter 81 | Selamat Ulang Tahun, Aqilla
83
Chapter 82 | Aku Saudara Kembarnya
84
Chapter 83 | Dibawa Pergi
85
Chapter 84 | Kebenaran Masa Lalu
86
Chapter 85 | Kebenaran Masa Lalu (2)
87
Chapter 86 | Tekad Rayhan
88
Chapter 87 | Mansion Kenzie
89
Chapter 88 | Dari Dulu Begitu
90
Chapter 89 | Maksud Kedatangan
91
Chapter 90 | Kebenaran
92
Chapter 91 | Kebenaran (2)
93
Chapter 92 | Kebenaran (3)
94
Chapter 93 | Baikan
95
Chapter 94 | Meminta Izin
96
Chapter 95 | Happy Birthday, Twins
97
Chapter 96 | Direstui
98
Chapter 97 | Kisah Aqilla-Kenzie
99
Chapter 98 | Kisah Aqilla-Kenzie (2)
100
Chapter 99 | Kisah Aqilla-Kenzie (3)
101
Chapter 100 | Wali Nikah Aqilla?
102
Chapter 101 | In the Seoul
103
Chapter 102 | Fakta Masa Lalu
104
Chapter 103 | Kembali Bersama
105
Chapter 104 | Kembali Bersama (2)
106
Chapter 105 | The Last: Hari Bahagia
107
Chapter 106 | The Last: Hari Bahagia (2)
108
Bonus Chapter 1
109
Bonus Chapter 2
110
Bonus Chapter 3
111
Bonus Chapter 4
112
Bonus Chapter 5
113
Question??
114
Promosi [Cruel Mafia vs Cool Mafia]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!