My Lovely Davina

My Lovely Davina

Chapter 1

Zio merasa separuh jiwanya tak lagi berada di tempat. Karena kelalaian nya dua orang yang sangat dihormatinya harus meregang nyawa dalam kecelakaan naas yang menimpa mereka.

'Kenapa mereka yang harus pergi? harusnya aku yang mati!! kau pembunuh Zio!!' Siapa yang menyangka meski raut wajahnya terlihat tenang namun di dalam hatinya menyimpan luka yang menganga lebar.

Rasa perih begitu tak terperi, baru 3 tahun ia menjadi bagian dari keluarga Sandi Susilo dan sekarang ia harus kehilangan mereka yang sudah begitu baik padanya.

Ia adalah asisten pak Sandi yang mengurusi semua keperluan pria itu. Tidak hanya menyangkut urusan pekerjaan namun juga urusan pribadi. Pak Sandi tergolong pengusaha muda yang sukses. Umurnya baru menginjak 35 tahun dan istrinya ibu Danisya baru berusia 30 tahun.

Keduanya memiliki seorang putri yang baru berusia 6 tahun bernama Davina yang kini berada dalam dekapan Zio, gadis kecil itu tampak kelelahan karena sudah banyak menangis hari ini. Hati pria itu bagaikan disayat sembilu saat menyadari bahwa dirinya sudah membuat seorang anak kecil tak berdosa menjadi yatim piatu sebatang kara.

Setelah prosesi pemakaman telah usai, para pelayat satu persatu meninggalkan komplek pemakaman menyisahkan Zio yang terpaku sendirian. Davina sudah ia berikan pada pengasuhnya untuk dibawa pulang lebih dulu.

Langit tampak begitu gelap, namun Zio masih enggan meninggalkan dua gundukan tanah merah yang ada di hadapannya. Ia masih terpaku dengan mata tak henti menatap pada kuburan sepasang suami istri yang sudah terbujur kaku di dalam sana.

Andai saja ia tak menggantikan pak Sukri menyetir mungkin kejadian ini tak akan terjadi. Andai saja ia bisa menghindar lebih cepat saat sebuah truk kehilangan kendali melaju cepat ke arah mereka dan menghantam mobil yang mereka bawa.

Andai bisa Zio bersedia menukar nyawanya dengan nyawa Sandi dan Danisya agar sepasang suami istri itu bisa tetap hidup dan Davina bisa tetap menjadi anak yang memiliki orang tua yang lengkap.

Langit gelap akhirnya menumpahkan air yang lebat, seolah ikut menangisi kepergian sepasang jiwa yang memiliki kemurnian hati.

Momen itu seolah dimanfaatkan dengan baik oleh Zio. Ia mengeluarkan semua perasaannya, menangis sebanyak-banyaknya. Ia tak perlu merasa khawatir akan ada yang menyaksikan tangisannya karena jejak air mata telah terbawa oleh tetesan air hujan yang kini tertumpah di tubuhnya.

"Mungkin kata maaf tak akan mampu mengembalikan semuanya tak juga bisa menjadi pelipur rasa berdosa ku pada kalian. Tapi tetap izinkan aku mengucapkannya. Maafkan aku, sungguh aku sangat-sangat bersalah" Zio tertunduk, bersimpuh memohon ampunan atas kelalaiannya.

Setelah hampir 2 jam menangis dan memohon di bawah guyuran air hujan

dengan langkah gontai, Zio akhirnya meninggalkan pembaringan terakhir dua orang yang sangat ia hormati dan ia sayangi. Entah akan seperti apa hidupnya selepas ini. Ia tak berani membayangkannya lebih jauh.

🍁🍁🍁

"Aku turut berduka cita honey" Silla gadis berprofesi sebagai model yang sudah dipacari oleh Zio selama 1 tahun ini menatap prihatin pada kekasihnya yang terlihat basah kuyup.

"Silla kamu uda lama datang?" Zio tak menyangka sudah ada Silla di apartemennya.

"Iya dari satu jam yang lalu, aku baru aja selesai pemotretan saat melihat berita tentang kecelakaan itu. Aku coba hubungin kamu tapi nomor kamu nggak aktif. Aku memutuskan langsung ke sini."

"Aku pembunuh Silla, aku menjadi penyebab mereka pergi. Harusnya aku yang mati tapi kenapa aku malah tidak apa-apa" Keluh Zio dengan tangan yang mengepal erat. Sebenarnya ada luka dan lebam di wajah Zio serta luka memanjang di lengannya. Namun luka fisik itu seolah tak dirasakan olehnya terkalahkan oleh kepedihan hati dan jiwa.

"Sayang, jangan menyalahkan dirimu. Ini sudah takdir. Kamu tidak menginginkan hal ini terjadi" Silla ingin memeluk Zio namun pria itu menolak mengingat kondisinya yang basah.

"Aku membersihkan diri dulu Silla" Zio masuk ke dalam kamarnya.

Sebelumnya Zio sempat ditahan di kantor polisi selama 4 jam, untuk dilakukan penyelidikan adakah unsur kelalaian yang dilakukan Zio selaku sopir mobil. Namun setelah didalami berdasarkan saksi mata serta penemuan-penemuan di lapangan Zio mengendarai mobil dengan kecepatan normal, mobil yang ia kendarai dalam keadaan sehat, Zio juga dalam keadaan sadar tanpa pengaruh alkohol atau obat-obatan dan tidak ada pelanggaran lalu lintas. Kecelakaan ini murni kesalahan sopir truk yang mengemudi dalam keadaan mabuk. Zio akhirnya di bebaskan.

Di satu sisi Zio merasa lega ketika di bebaskan sehingga ia bisa mengurusi jenazah Sandi dan Danisya, yang Zio tau Sandi dan Danisya tidak memiliki siapa-siapa. Mereka dibesarkan di panti asuhan. Dia juga bisa mengetahui kondisi Davina selepas menerima kabar kedua orang tuanya telah tiada. Karena Zio belum bertemu gadis kecil itu, saat kejadian Davina tidak ikut serta karena ia sedang bersekolah.

Namun di sisi lain meski polisi menyatakan dirinya tidak bersalah tetap saja rasa bersalah itu bergelayut di benaknya, Zio merasa akan lebih baik andai ia masuk penjara dan dihukum seumur hidup untuk menebus kesalahannya menghilangkan dua nyawa tak berdosa.

Sepeninggal Zio, Silla menyiapkan kopi untuk pria itu. Ia harap bisa membuat Zio lebih baik. Ia tau kejadian ini benar-benar membuat Zio terluka dengan sangat dalam. Tak heran karena Zio sangat menghormati dan mengidolakan Sandi dan Danisya yang telah mengulurkan tangan padanya.

Selepas wisuda sarjana nya Zio telah ke sana kemari memasukkan lamaran pekerjaan. Namun tak ada satu panggilan pun yang ia terima. Padahal ia berharap bisa segera mendapatkan pekerjaan dengan niat tulus agar bisa membantu perekonomian keluarganya yang semakin morat marit semenjak kematian sang papa padahal saat itu Zio baru duduk di semester 5.

Ia masih memiliki satu adik perempuan yang masih duduk di bangku SMP dan ibunya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Selama ini Zio bekerja sebagai ojek online untuk membiayai kuliahnya sementara untuk kebutuhan sehari-hari ibunya bahkan harus menjadi buruh cuci.

Di ujung keputus asaan nya, Zio melamr pekerjaan di perusahaan milik Sandi, tidak disangka Sandi mengulurkan tangan untuk menerimanya bekerja. Bahkan Ia langsung dipercaya untuk menjadi asisten dengan gaji di atas ekspektasinya. Atas kepercayaan itu Zio tidak mau menyia-nyiakan nya, iabekerja dengan ulet, tidak malu untuk bertanya, dan selalu disiplin. Karena itu meski baru 3 tahun bekerja namun Sandi sudah menaruh kepercayaan yang tinggi padanya.

Karena kebaikan hati Sandi Zio bisa memberikan kehidupan yang layak untuk ibu dan adiknya yang kini sudah SMA. Bahkan apartemen yang Zio tinggali saat ini adalah hadiah yang diberikan Sandi di ulang tahunnya yang ke 26, 3 bulan yang lalu. Sayang ibunya tidak mau ikut tinggal di sana karena ia tak mau meninggalkan rumah peninggalan mendiang suaminya.

🍁🍁🍁

Welcome di cerita ke 4 aku.

Semoga suka ❤️🥰

Terpopuler

Comments

Rara Kusumadewi

Rara Kusumadewi

Davina umur 6 th...dan zio 26th...selisih 20th .....hhhh

2023-08-04

0

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-01-20

0

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!