Episode *18

Mereka masuk ke dalam. Brian yang punya kuasa tidak perlu mengantri seperti kebanyakan orang pada umunya. Ia pun langsung dipertemukan dengan pak penghulu yang bertugas di kantor tersebut.

Selesai dengan urusan yang ia urus, merekapun keluar dari kantor tersebut. Kania merasa salut dengan kuasa yang laki-laki itu miliki. Ia dengan mudahnya menyelesaikan urusan yang menurut Kania sangat ribet karena terlalu banyak proses yang harus ia lewati, seharusnya.

Karena dulu, Kania pernah membaca artikel seputar pernikahan. Syarat apa saja yang harus ia bawa jika ingin menikah. Dan, apa saja proses-prosesnya.

Kania membaca artikel tersebut karena berencana untuk menikah dengan Dafa, orang yang paling ia sayangi. Tapi, semua itu berubah. Dafa yang sangat menyayanginya dengan mudah termakan kata-kata dari ibu dan anak yang licik itu.

Benar-benar bodoh. Dengan mudahnya percaya apa yang orang lain katakan tanpa berniat mencari tahu kebenaran dari kata-kata itu. Kania kesal, namun sekaligus bersyukur. Karena ia tidak menikah dengan orang sebodoh Dafa. Bagaimana coba? Kalo mereka sudah menjadi suami istri dan Dafa malah termakan kata-kata dari orang lain. Itu akan semakin memperburuk nasibnya yang sudah buruk ini.

Kania terdiam sambil terus memikirkan semua yang ia pikirkan selama ia meninggalkan ruangan pak penghulu tadi. Sampai-sampai, ia tidak menyadari kalau dia sudah berada di parkiran dan Brian sudah masuk ke dalam mobil.

"Hei! Kamu tidak ingin pulang apa?" tanya Brian dengan kesal.

Sontak, teriakan itu langsung membuyarkan lamunan Kania dan menyadarkan ia dari apa yang ia pikirkan. Lalu, ia bergegas masuk ke mobil tanpa menjawab apa yang Brian katakan sebelumnya.

Mobil pun berjalan menuju vila Camar kembali dengan suasana hening tanpa ada sepatah katapun yang terucap. Kedua anak manusia itu diam dengan pikiran mereka masing-masing.

Kania diam sambil melihat jalan yang ia lewati, sedangkan Brian, ia sibuk dengan laptop yang ada di pangkuannya. Entah apa yang sedang ia kerjakan, tapi yang pasti, Brian dan laptop itu bagaikan pasangan yang tidak terpisahkan.

Tapi, Kania tidak ingin memikirkan apa yang sedang Brian sibukkan sekarang. Sebagaimana yang tertulis di dalam surat perjanjian, mereka tidak akan menganggu urusan pribadi satu sama lain.

Mobil terus melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalan raya yang ramai akan makhluk yabg sedang sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing. Kania pun bosan melihat ke samping, ia juga merasa lelah. Ia mengubah pandangannya ke depan. Saat itu, ia baru menyadari ada yang kurang di dalam mobil ini.

Kania menoleh ke arah Brian yang masih tetap sibuk dengan laptopnya. Hati Kania tidak ingin mengajak Brian bicara, namun, bibirnya tidak bisa ia ajak kerja sama. Dengan lancarnya, bibir itu bertanya, "Di mana Johan tuan muda? Kenapa dia tidak ada di sini?"

Sontak, pertanyaan itu membuat Brian menghentikan tangannya dari menekan tombol-tombol yang ada di depannya.

"Ada perlu apa kamu nyariin dia?" tanya Brian sambil menoleh.

"Gak ada perlu. Cuma tanya aja. Soalnya, kita pergi berempat tadi."

"Kita pergi berempat, apakah ada masalah jika pulangnya cuma bertiga?"

"Tidak ada. Hanya ingin bertanya saja tuan muda. Jika tidak mau menjawab, tidak masalah."

"Kenapa kamu harus repot-repot mengurus urusan orang lain? Bukankah sudah ada perjanjian kalau kamu tidak boleh mencampuri urusan pribadi orang lain?"

"Perasaan tidak ada perjanjian seperti itu deh tuan muda."

"Lalu?" Brian bertanya dengan nada kesal sambil menoleh ke samping dengan tatapan tajam.

"Tidak ada." Kania menjawab dengan nada sedikit gugup. Jaran mereka yang sangat dekat menjadi penyebab kegugupan Kania kali ini.

"Jangan banyak bicara. Karena aku tidak suka perempuan yang banyak tingkah."

Kania menoleh ke samping. Namun, bibirnya tidak bisa diam untuk tidak mengatakan apa yang ada dalam hatinya sekarang.

"Ya Allah, ini manusia gak bisa di ajak bicara baik-baik apa?" Kania berucap pelan. Namun, kata-kata itu masih bisa di dengar dengan sangat baik oleh Brian.

"Kamu ngomong apa barusan?" tanya Brian dengan tatapan tajam juga nada bicara kesal.

"Ti--tidak ada tidak ada, tidak ada apa-apa."

"Oh, benarkah?"

"Iya ... iya benarlah, masa bohong?"

Mobil berhenti di depan vila. Obrolan yang lebih mirip perdebatan itupun terhenti bersamaan berhentinya mobil yang mereka tumpangi.

Setelah turun dari mobil tersebut, Brian membebaskan Kania untuk berkeliling vila jika Kania mau. Sedangkan dia sendiri, meminta pak Hadi dan bu Ninik untuk ke kamarnya.

Entah apa yang ingin mereka bicarakan lagi sekarang, yang jelas, itu bukan urusan Kania. Dan, Kania juga tidak ingin ambil pusing dengan memikirkan hal-hal yang tidak penting.

Kania pun memilih berjalan menuju halaman samping kanan vila yang sedari tadi sangat menarik perhatiannya. Halaman samping kanan yang tak lain adalah taman dengan bermacam-macam bunga yang di tanam dan di rawat dengan dangat baik oleh pekerja itu, membuat Kania merasa sangat terpesona dengan keindahan yang disediakan oleh taman tersebut.

Semakin berjalan memasuki taman, maka semakin indah pula pemandangan yang Kania lihat. Lalu, mata Kania menangkap satu pot bunga mawar yang sangat luar biasa indahnya. Berbeda dengan mawar-mawar yang pernah ia lihat pada umumnya.

Mawar itu memiliki kelopak bunga yang lebar, dan berwarna merah pekat seperti darah. Lapisan kelopak yang sangat banyak, namun durinya sangat panjang. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Kania untuk berjalan semakin mendekat ke arah mawar tersebut. Dan, tidak bisa menahan tangan untuk tidak menyentuh mawar tersebut, walau Kania tahu, duri mawar itu berbeda dengan mawar pada umumnya.

Tapi ... saat tangan Kania hampir saja menyentuh mawar itu, sebuah suara dengan cepat menghentikan tangan Kania. "Jangan sentuh bunga itu!" Teriak si pemilik suara.

Sontak, suara yang datang dari arah belakang itupun mampu mengalihkan perhatian Kania dari niat untuk menyentuh mawar indah yang ada di hadapannya saat ini. Kania langsung memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang sudah berteriak padanya barusan.

Seorang laki-laki sedang berjalan dengan langkah cepat untuk menghampiri Kania. Kania menyipitkan matanya melihat laki-laki tersebut dengan penuh tanda tanya.

"Siapa kamu?" tanya Kania penasaran saat laki-laki itu sudah berada di dapan nya.

"Harusnya aku yang bertanya padamu, siapa kamu? Kenapa kamu ada di tamanku dan berniat untuk menyentuh mawar darah yang aku miliki," kata laki-laki itu menatap Kania dengan tatapan penuh selidik.

"Taman kamu? Mawar darah?" Kania di buat bingung dengan dua kata ini. Ia menoleh ke arah mawar yang ada di sampingnya sekarang.

"Ya, ini tamanku. Aku yang merawatnya sejak pertama di tanami hingga saat ini."

Terpopuler

Comments

Murnychaniya Murnychaniya

Murnychaniya Murnychaniya

sikap Kania terlalu berani menurut AQ.. seolah ga ada takutnya..knp ga diam dn nurut sja..jngn banyak omong..sdah ditolong jg

2024-02-13

0

Sri Murniati

Sri Murniati

semoga kania bahagia

2023-05-09

2

Aidah Djafar

Aidah Djafar

apakah yg punya taman mawar merah kakak dari Brian🤔

2023-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode *1
2 Episode *2
3 Episode *3
4 Episode *4
5 Episode *5
6 Episode *6
7 Episode *7
8 Episode *8
9 Episode *9
10 Episode *10
11 Episode *11
12 Episode *12
13 Episode *13
14 Episode *14
15 Episode *15
16 Episode *16
17 Episode *17
18 Episode *18
19 Episode *19
20 Episode *20
21 Episode *21
22 Episode *22
23 Episode *23
24 Episode *24
25 Episode *25
26 Episode *26
27 Episode *27
28 Episode *28
29 Episode *29
30 Episode *30
31 Episode *31
32 Episode *32
33 Episode *33
34 Episode *34
35 Episode *35
36 Episode *36
37 Episode *37
38 Episode *38
39 Episode *39
40 Episode *40
41 Episode *41
42 Episode *42
43 Episode *43
44 Episode *44
45 Episode *45
46 Episode *46
47 Episode *47
48 Episode *48
49 Episode *49
50 Episode *50
51 Episode *51
52 Episode *52
53 Episode *53
54 Episode *54
55 Episode *55
56 Episode *56
57 Episode *57
58 Episode *58
59 Episode *59
60 Episode *60
61 Episode *61
62 Episode *62
63 Episode *63
64 Episode *64
65 Episode *65
66 Episode *66
67 Episode *67
68 Episode *68
69 Episode *69
70 Episode *70
71 Episode *71
72 Episode *72
73 Episode *73
74 Episode *74
75 Episode *75
76 Episode *76
77 Episode *77
78 Episode *78
79 Episode *79
80 Episode *80
81 Episode *81
82 Episode *82
83 Episode *83
84 Episode *84
85 Episode *85
86 Episode *86 (End)
87 Episode *87 (Eks Part1)
88 Episode *88 (Eks part2)
89 Episode *89 (Eks part3)
90 Visual + salam author
91 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Episode *1
2
Episode *2
3
Episode *3
4
Episode *4
5
Episode *5
6
Episode *6
7
Episode *7
8
Episode *8
9
Episode *9
10
Episode *10
11
Episode *11
12
Episode *12
13
Episode *13
14
Episode *14
15
Episode *15
16
Episode *16
17
Episode *17
18
Episode *18
19
Episode *19
20
Episode *20
21
Episode *21
22
Episode *22
23
Episode *23
24
Episode *24
25
Episode *25
26
Episode *26
27
Episode *27
28
Episode *28
29
Episode *29
30
Episode *30
31
Episode *31
32
Episode *32
33
Episode *33
34
Episode *34
35
Episode *35
36
Episode *36
37
Episode *37
38
Episode *38
39
Episode *39
40
Episode *40
41
Episode *41
42
Episode *42
43
Episode *43
44
Episode *44
45
Episode *45
46
Episode *46
47
Episode *47
48
Episode *48
49
Episode *49
50
Episode *50
51
Episode *51
52
Episode *52
53
Episode *53
54
Episode *54
55
Episode *55
56
Episode *56
57
Episode *57
58
Episode *58
59
Episode *59
60
Episode *60
61
Episode *61
62
Episode *62
63
Episode *63
64
Episode *64
65
Episode *65
66
Episode *66
67
Episode *67
68
Episode *68
69
Episode *69
70
Episode *70
71
Episode *71
72
Episode *72
73
Episode *73
74
Episode *74
75
Episode *75
76
Episode *76
77
Episode *77
78
Episode *78
79
Episode *79
80
Episode *80
81
Episode *81
82
Episode *82
83
Episode *83
84
Episode *84
85
Episode *85
86
Episode *86 (End)
87
Episode *87 (Eks Part1)
88
Episode *88 (Eks part2)
89
Episode *89 (Eks part3)
90
Visual + salam author
91
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!