Episode *17

"Jangan banyak tanya. Apakah tidak memahami isi dari surat perjanjian yang aku buat?"

Kania terdiam. 'Sudahlah, mungkin sebaiknya aku mengalah saja. Mengikuti apa yang ia inginkan adalah pilihan terbaik buat aku. Demi barang-barang peninggalan almarhumah mama, aku akan terima apapun yang ia katakan,' ucap Kania bicara dalam hati.

Melihat Kania yang diam mematung, Brian menjadi kesal. Entah kenapa, hatinya merasa kesal dengan diam yang Kania tunjukkan. Berbeda dengan Kania yang menyanggah setiap kata-kata yang ia ucapkan. Ia selalu merasa senang walau hal itu ia tutupi rapat-rapat.

"Kenapa kamu malah diam mematung di sana? Apa kamarku terlihat kurang patung pajangan sehingga kamu bersedia menjadi patung pajangan untuk melengkapi dekorasi kamarku ini?"

'Ya Allah. Ini laki-laki bikin kesal melulu deh kayaknya. Kalo aja aku bisa, sudah aku kasi pelajaran itu mulut,' ucap Kania dalam hati lagi.

"Hello ... masih diam aja. Tanda tangan tuh surat, lalu pergi dari kamarku!" ucap Brian lagi mengangetkan Kania.

"Iya-iya. Aku tanda tangani sekarang juga." Kania berucap sambil mengambil pulpen yang ada di hadapannya.

"Dasar laki-laki gak sabaran. Bikin kesal aja," ucap Kania sambil menanda tangani surat perjanjian tersebut.

Brian yang sibuk memperhatikan layar laptopnya, langsung menghentikan apa yang ia lakukan. Ia mengangkat kepala untuk melihat Kania yang sedang sibuk dengan surat perjanjian tersebut.

"Kamu ngomong apa barusan?" tanya Brian dengan tatapan tajam.

"Hah? Aku ngomong apa? Nggak ada ngomong apa-apa. Salah dengar kali," ucap Kania sedikit grogi.

'Jangan bilang ia bisa mendengarkan kata hatiku. Kalau seperti itu, aku bisa gawat,' ucap Kania dalam hati.

Kania yang salah. Ia mengira apa yang ia katakan tentang Brian tadi itu ia ucapkan dalam hati. Padahal, itu ia ucapkan secara lisan yang tentunya bisa di dengar dengan baik oleh Brian.

Sementara itu, Brian terus menatap Kania dengan tatapan tajam. Tatapan tajam yang semakin membuat Kania merasa tidak enak dan salah tingkah.

"Baru pertama kali ada orang yang berani mengatakan aku tidak sabaran dan menyebalkan. Luar biasa kuatnya nyali kamu ini," kata Brian tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun pada Kania.

"Ap--apa? Mana ada. Aku tidak mengatakan kamu menyebalkan. Tunggu! Jangan bilang kamu bisa mendengarkan apa yang aku katakan dalam hati," ucap Kania penuh selidik.

"Hei perempuan. Kamu bicara dengan lisanmu barusan. Dasar gak waras," kata Brian dengan nada kesal. Namun yang anehnya, dia merasa bahagia dalam hati.

"Hah! Aku bicara dengan lisan? Benarkah?" tanya Kania agak kaget.

"Lalu menurutmu apa? Aku bisa mendengarkan apa yang hatimu ucapkan, begitu?"

"Kalau iya, aku sarankan kamu sebaiknya memeriksakan kesehatan otakmu ke dokter secepat mungkin."

"Kamu pikir aku gak waras gitu?"

"Sepertinya." Brian berucap dengan tatapan yang kembali fokus pada layar laptop.

"Kalau gitu, aku tidak salah ngomong langsung sekarang. Kamu benar-benar laki-laki yang menyebalkan. Sangat-sangat menyebalkan, tuan muda Aditama," ucap Kania penuh penekanan tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Brian segera menghentikan kembali kegiatannya. Ia tak percaya Kania bisa mengatakan hal itu untuk yang kedua kali. Tatapan tajam ia berikan pada Kania. Namun, gadis itu bukannya takut malahan memberi tatapan santai penuh ejekan.

'Gadis pertama yang sangat berani di hadapanku. Luar biasa. Sungguh luar biasa sekali. Aku merasa mendapatkan sebuah tantangan sekarang,' kata Brian dalam hati sambil terus menatap Kania dengan tatapan tajam.

"Aku rasa kamu bisa meninggalkan kamarku sekarang juga. Karena aku tidak ingin berdebat denganmu lagi. Tunggu aku di bawah. Lima menit lagi aku akan turun," ucap Brian mengalah sambil menutup laptopnya.

"Kenapa kamu gak ngomong dari tadi saja. Kan akan pendek ceritanya."

"Baiklah, aku pergi. Permisi tuan muda." Kania berucap cepat sambil beranjak meninggalkan Brian.

"Kamu .... "

"Ya Tuhan, dia bikin aku kesal lagi." Brian berucap sambil menatap pintu yang sudah tertutup rapat.

Walaupun ia kesal, namun, hatinya merasa bahagia. Tanpa sadar, sebuah senyum tercipta dengan sendirinya di bibir Brian yang seksi. Senyum manis yang menambah kesempurnaan wajah tampan yang Brian miliki saat ia membuka topeng hitam yang sedari tadi ia gunakan.

"Gadis yang luar biasa. Baru bertemu dengan hitungan jam saja ia sudah sangat berani padaku, bagaimana jika ia sudah menjadi istriku dan tinggal di sisiku seberapa lama? Apa ia akan bertambah berani lagi?"

"Tapi, aku suka dengan sikap perempuan seperti ini. Sikap asli tanpa tipuan dan sandiwara. Sikap murni yang terlahir dari hati. Aku akan tunggu kejutan selanjutnya. Aku akan buat kamu tahu, siapa aku yang sebenarnya," kata Brian sambil tersenyum manis.

Lalu, Brian mengambil ponsel yang ada di sampingnya. Ia mengubungi Johan yang berada di lantai dasar bersama pak Hadi.

"Iya tuan muda." Johan menjawab dengan cepat.

"Cepat ke kamarku dan minta pak Hadi menghubungi papa sekarang juga."

"Baik tuan muda." Sambungan terputus dan Johan segera melaksanakan perintah dari Brian.

Lima menit kemudian, sesuai perkataan Brian pada Kania, ia turun ke bawah. Lalu, merekapun pergi meninggalkan vila tersebut.

Sebenarnya, Kania merasa sangat penasaran dengan alamat yang akan mereka tuju. Tapi, seperti yang sudah Brian katakan sebelumnya, Kania tidak bisa bertanya, hanya bisa mengikuti apa yang Brian katakan. Karena Kania tidak ingin berdebat lagi sekarang, ia pun terpaksa diam dan mengikuti saja apa yang Brian lakukan.

Sampai ke sebuah gedung yang terpajang tulisan Kantor Urusan Agama (KUA), mobil itupun berhenti. Pak sopir membuka pintu mobil untuk Brian, sedangkan Johan, mengeluarkan kursi roda dari bagasi mobil.

"Kita ke gedung KUA?" tanya Kania tidak bisa menahan bibirnya untuk bicara.

"Menurut kamu?"

"Ya ... ya ke gedung KUA." Kania berucap tidak enak.

"Sudah tahu ke KUA, tapi kamu malah nanya. Ayo turun, kita akan mengurus semua persyaratan untuk menikah besok."

"Besok? Apakah bisa secepat itu?"

"Tentu saja bisa. Kamu lupa siapa aku? Jika tidak keberatan, sekarang pun kita bisa langsung menikah jika aku mau."

"Lalu? Kenapa tidak menikah sekarang saja?" tanya Kania menantang.

"Tidak bisa. Aku tidak ingin menikah sekarang. Karena ada beberapa hal yang harus aku urus terlebih dahulu."

"Yah ... terserah padamu saja. Apa yang kamu katakan, aku ikut saja," ucap Kania saat ingat isi dari surat perjanjian yang telah ia tanda tangani. Bukannya takut, hanya saja, ia tidak ingin berdebat lagi. Jika ia terus menyanggah, maka Brian pasti akan mengajaknya berdebat.

Meskipun baru kenal seumuran toge, tapi rasanya, seperti sudah kenal bertahun-tahun. Setidaknya, itulah yang sama-sama mereka rasakan saat ini. Baru kenal hitungan jam, tapi sudah merasa sangat dekat satu sama lain.

Terpopuler

Comments

Merlinda Ani Inda

Merlinda Ani Inda

kayaknya hati Brian udah mau luluh nihhhhh

2023-07-16

1

nara

nara

feeling ku brkata Brian itu tdk lumpuh😅,,sm sprti kisah indosiar itu hny utk mnutupi ksmpurnaan Brian dm,akhirnya zara dn mama ny mnyesal dn zara brusha mrbut posisi kania😌

2023-06-12

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

waaah Brian Uda deket2 kena virus bucin niih 😁😂😂

2023-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Episode *1
2 Episode *2
3 Episode *3
4 Episode *4
5 Episode *5
6 Episode *6
7 Episode *7
8 Episode *8
9 Episode *9
10 Episode *10
11 Episode *11
12 Episode *12
13 Episode *13
14 Episode *14
15 Episode *15
16 Episode *16
17 Episode *17
18 Episode *18
19 Episode *19
20 Episode *20
21 Episode *21
22 Episode *22
23 Episode *23
24 Episode *24
25 Episode *25
26 Episode *26
27 Episode *27
28 Episode *28
29 Episode *29
30 Episode *30
31 Episode *31
32 Episode *32
33 Episode *33
34 Episode *34
35 Episode *35
36 Episode *36
37 Episode *37
38 Episode *38
39 Episode *39
40 Episode *40
41 Episode *41
42 Episode *42
43 Episode *43
44 Episode *44
45 Episode *45
46 Episode *46
47 Episode *47
48 Episode *48
49 Episode *49
50 Episode *50
51 Episode *51
52 Episode *52
53 Episode *53
54 Episode *54
55 Episode *55
56 Episode *56
57 Episode *57
58 Episode *58
59 Episode *59
60 Episode *60
61 Episode *61
62 Episode *62
63 Episode *63
64 Episode *64
65 Episode *65
66 Episode *66
67 Episode *67
68 Episode *68
69 Episode *69
70 Episode *70
71 Episode *71
72 Episode *72
73 Episode *73
74 Episode *74
75 Episode *75
76 Episode *76
77 Episode *77
78 Episode *78
79 Episode *79
80 Episode *80
81 Episode *81
82 Episode *82
83 Episode *83
84 Episode *84
85 Episode *85
86 Episode *86 (End)
87 Episode *87 (Eks Part1)
88 Episode *88 (Eks part2)
89 Episode *89 (Eks part3)
90 Visual + salam author
91 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Episode *1
2
Episode *2
3
Episode *3
4
Episode *4
5
Episode *5
6
Episode *6
7
Episode *7
8
Episode *8
9
Episode *9
10
Episode *10
11
Episode *11
12
Episode *12
13
Episode *13
14
Episode *14
15
Episode *15
16
Episode *16
17
Episode *17
18
Episode *18
19
Episode *19
20
Episode *20
21
Episode *21
22
Episode *22
23
Episode *23
24
Episode *24
25
Episode *25
26
Episode *26
27
Episode *27
28
Episode *28
29
Episode *29
30
Episode *30
31
Episode *31
32
Episode *32
33
Episode *33
34
Episode *34
35
Episode *35
36
Episode *36
37
Episode *37
38
Episode *38
39
Episode *39
40
Episode *40
41
Episode *41
42
Episode *42
43
Episode *43
44
Episode *44
45
Episode *45
46
Episode *46
47
Episode *47
48
Episode *48
49
Episode *49
50
Episode *50
51
Episode *51
52
Episode *52
53
Episode *53
54
Episode *54
55
Episode *55
56
Episode *56
57
Episode *57
58
Episode *58
59
Episode *59
60
Episode *60
61
Episode *61
62
Episode *62
63
Episode *63
64
Episode *64
65
Episode *65
66
Episode *66
67
Episode *67
68
Episode *68
69
Episode *69
70
Episode *70
71
Episode *71
72
Episode *72
73
Episode *73
74
Episode *74
75
Episode *75
76
Episode *76
77
Episode *77
78
Episode *78
79
Episode *79
80
Episode *80
81
Episode *81
82
Episode *82
83
Episode *83
84
Episode *84
85
Episode *85
86
Episode *86 (End)
87
Episode *87 (Eks Part1)
88
Episode *88 (Eks part2)
89
Episode *89 (Eks part3)
90
Visual + salam author
91
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!