Perjodohan Membawa Bahagia
"Zara ... aku mohon, buka pintunya. Zara! Mama! Tolong buka pintunya." Kania berteriak sambil menggedor pintu gudang yang tertutup rapat. Walau sebenarnya, ia tahu, apa yang ia lakukan tidak akan membuahkan hasil apapun selain rasa sakit pada tangan dan tenaga yang terkuras habis.
Tit ... tit-tit-tit.
Klakson mobil berbunyi beberapa kali. Menandakan, Dafa sudah samapi ke rumah.
Dafa adalah pacar Kania. Namun, akhir-akhir ini, semua sepertinya sudah berubah. Dafa seakan bukan pacar Kania lagi, melainkan, pacar Zara, adik tiri Kania.
Kehidupan Kania seakan berubah seratus delapan puluh derajat sejak papanya membawa istri muda pulang ke rumah. Ia yang menjadi nona, sekarang sudah menjadi pembantu.
Semua ini berawal dua tahun yang lalu. Tepat di hari Kania menginjak usia dua puluh tahun. Saat itu, ia dan mamanya berniat merayakan ulang tahun Kania yang ke-dua puluh tahun di kampung kelahiran sang mama.
Ya meskipun tidak ada keluarga lain di sana. Tapi, seperti yang almarhumah nenek Kania minta sebelum beliau wafat. Beliau ingin ulang tahun Kania dirayakan di rumah peninggalan almarhum suaminya agar semua orang tahu, kalau ia masih punya cucu yang akan mewarisi taman bunga yang berada di samping rumah.
Saat Nia dan mamanya berangkat menuju desa, kecelakaan maut itupun terjadi. Kecelakaan maut yang menghilangkan nyawa mamanya, dan membuat ia trauma berat untuk mengemudi mobil hingga detik ini.
Satu minggu setelah kepergian sang mama, papa Kania yang bernama Burhan pun membawa pulang istri kedua dan anaknya yang selama ini ia simpan baik-baik di luar kota. Dan ... saat itulah perubahan hidup Kania mulai terlihat secara perlahan namun sangat pasti. Sampai detik ini, semuanya telah berubah total.
Tubuh Kania pun jatuh merosot sambil bersandar di pintu gudang. Bukan ia ingin menjadi wanita lemah, tapi apalah daya, ia memang lemah karena tidak memiliki kekuatan untuk melawan kelicikan dan kejahatan adik dan mama tirinya.
Jangan di tanya bagaimana perlakuan sang papa. Burhan yang memang tidak mencintai mamanya sejak awal, menganggap Kania hanya sebatas kesalahan yang seharusnya tidak pernah muncul sama sekali.
Pernikahan karena perjodohan itu mengakibatkan Burhan tidak terlalu menyayangi Kania sebagai anaknya. Walaupun Kania itu murni darah daging Burhan, namun, kebencian karena dijodohkan itu terus berimbas sampai Kania dewasa.
Papa Kania tetap bertahan dalam pernikahan tampa cinta hanya karena rasa sayangnya pada kedua orang tuanya saja. Sebenarnya, bukan karena rasa sayang, melainkan, rasa takut akan kehilangan semua warisan saja. Jika tidak, pernikahan orang tua Kania pasti tidak akan terjadi. Dan Kania tidak akan pernah muncul ke dunia ini.
Namun, beberapa bulan yang lalu, oma Kania sudah tidak ada lagi. Beliau sudah pergi untuk selama-lamanya. Hal itulah yang membuat hidup Kania semakin sulit saja.
Jika bukan karena warisan yang tertulis atas nama Kania. Mungkin, papanya sudah membuang Kania jauh-jauh dari rumah ini. Sejauh mungkin, sampai Kania tidak pernah terlihat lagi.
Tapi, sebenarnya, itulah yang Kania inginkan. Dibuang jauh-jauh, sejauh mungkin. Karena dengan begitu, ia akan terlepas dari siksa rumah yang lebih mirip neraka ini. Tidak ada kebahagiaan, tidak ada canda tawa. Yang ada hanya sakit hati karena melihat kebahagiaan keluarga lengkap papanya, yang setiap hari bermesraan layak sebuh keluarga harmonis pada umumnya.
Sedangkan dia, di abaikan begitu saja. Layaknya seorang pembantu yang tidak memiliki hubungan darah sedikitpun. Yang datang hanya untuk mencari nafkah di keluarga ini.
Bukan hanya itu saja. Kania juga harus menyiapkan mental untuk setiap perlakuan adik tirinya yang begitu jahat, yang bermuka dua dan sangat licik.
Adik tirinya tidak hanya mengambil papa dan semua harta yang ia miliki. Tapi, juga sudah mengambil pacar yang ia cintai.
Sudah beberapa kali Kania di kurung di gudang saat Zara tahu Dafa akan datang ke rumah. Bukan hanya itu, Zara juga sudah beberapa kali menggantikan Kania untuk menemani Dafa jalan-jalan.
Dan yang paling menyakitkan, Zara juga pernah menggantikan dirinya untuk datang ke pesta pernikahan saudara dekat Dafa. Saat semua keluarga Dafa berkumpul di acara pernikahan tersebut. Zara yang menggantikan Kania dengan dalih, Kania yang meminta Zara pergi karena dirinya sedang sakit flu, dan tidak mungkin membiarkan Dafa sendirian sedangkan yang lain berpasangan.
Hancur sudah segalanya. Semua yang Kania miliki sekarang sudah lenyap. Sudah sirna, sudah direbut oleh sang perusak kebahagiaan. Yang tinggal sekarang hanyalah, sebuah harapan yang mungkin sebentar lagi akan ikut sirna.
"Oma! Mama! Nenek! Tolong ... tolong aku! Bawa aku pergi bersama kalian!" Kiara menangis dengan kesedihan yang sangat mendalam.
"Kalian jahat! Sangat jahat padaku. Kalian tega meninggalkan aku sendirian di dalam neraka dunia ini. Aku ingin pergi bersama kalian, mama."
Kania semakin merintih, meringkuk sambil memeluk kedua lututnya. Berharap, ia bisa meninggalkan semua kesedihan ini dan menata kebahagiaan yang selama ini ia impikan.
Dulu, ia pernah berharap pada Dafa. Berharap, suatu hari nanti, Dafa yang akan membawanya pergi dari rumah ini, dan memberikan kebahagiaan padanya. Tapi sayang seribu kali sayang, sepertinya, harapan itu hanya tinggal harapan saja.
Dafa yang sekarang telah tergoda kata-kata manis Zara dan mamanya, kini seperti sudah melupakan keberadaan Kania. Ditambah, sangat sulit untuk bertemu dengan Dafa karena Zara selalu menutupi setiap kesempatan yang Kania miliki.
Alasannya cuma satu, Zara menyukai Dafa. Sehingga ia akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkan hati Dafa. Salah satunya dengan menyembunyikan Kania ke dalam gudang ketika tahu Dafa akan datang.
Ini tidak akan terjadi jika ponsel satu-satunya milik Kania tidak berada di tangan Zara. Karena kelemahan yang Kania miliki, ia terpaksa menyerahkan barang berharga satu-satunya yang ia miliki sejak papanya menelantarkan dia dan menjadikan dirinya pembantu di rumah sendiri.
"Ya Allah, kuatkan lah aku," ucap Kania lirih sambil terus membenamkan wajahnya pada kedua lutut.
Tidak ada yang bisa ia lakukan selain pasrah dengan keadaan dan berusaha berdamai dengan takdir. Dengan begitu, sepahit apapun hidup yang sedang ia jalani, ia masih sanggup melangkah walau dengan menyeret kaki agar tetap berjalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LO JDI MANUSIA LEMAH BANGET, HRSNYA LO LAWAN TUH SI ZARA.. MAU2NYA JDI MANUSIA TRTINDAS..
2024-07-20
1
Anisa Cayank Qmu
Kania kaira ya Thor nama nya..
2023-10-31
2
Triple Ledrink
bgus ceritanya
2023-10-30
1