Episode *14

"Maaf tuan muda, aku diam karena memang tidak memahami apa yang tuan muda maksud. Jadi, jika bicara denganku, aku harap tuan muda bisa berterus terang saja."

Kania bicara dengan nada santai yang semakin membuat darah kesal Brian menjadi naik.

"Aku tidak ingin menikah dengan cinderella buruk rupa seperti kamu. Paham! Sekarang, pergi dari vila ku dan katakan pada papamu, aku tidak menerima gadis buruk rupa yang ia kirimkan untukku," ucap Brian dengan nada kesal.

"Tuan muda, aku datang dengan damai. Aku tahu kamu tidak setuju menikah denganku sejak awal. Karena aku sudah mendengar, kamu menolak gadis-gadis cantik yang papamu sediakan untuk kamu nikahi sebelum kedatanganku ke sini. Untuk itu, aku ingin menawarkan kerja sama dengan kamu tuan muda."

"Kerja sama?" tanya Brian sambil menatap tajam Kania lalu beralih melihat Johan yang ada di sampingnya.

"Ya, kerja sama. Kerja sama yang mungkin akan menguntungkan kita berdua," ucap Kania dengan nada yakin.

"Siapa kamu berani menawarkan kerja sama dengan aku? Aku tidak butuh bekerja sama dengan Cinderella buruk rupa seperti kamu ini. Pergi dari sini, dan jangan pernah tunjukkan wajahmu lagi padaku. Karena aku benci gadis buruk rupa kayak kamu."

"Tuan muda, apa tidak sebaiknya dengarkan dulu seperti apa kerja sama yang akan dia tawarkan pada tuan muda?" tanya Johan sambil berbisik di telinga Brian.

"Tuan muda, aku memang bukan siapa-siapa dan aku tahu kalau aku memang tidak berhak menawarkan kerja sama dengan orang seperti tuan muda. Tapi, sebagai sesama manusia yang memang saling membutuhkan, aku rasa tidak ada salahnya aku mencoba menawarkan kerja sama dengan orang yang bernasib sama seperti aku."

"Apa maksud kamu bernasib sama, hah? Jangan banyak bermimpi Cinderella buruk rupa. Nasib kita tidak sama. Aku dan kamu itu jauh berbeda. Jaga kata-katamu itu. Jangan sampai menyamakan aku dengan kamu."

"Ya terserahlah. Yang jelas, kita sama-sama manusia yang tidak bisa hidup sendiri. Iya kan?"

"Tuan muda. Sudah, jangan berdebat lagi. Sebaiknya kita dengarkan dulu apa rencana kerja sama yang akan ia tawarkan pada tuan muda." Johan kembali berbisik pada Brian. Ia merasa setiap ucapakan Kania mungkin masuk akal.

Tidak ingin membuat Johan terus merasa penasaran, dan terus-terusan melakukan hal yang sama padanya. Brian pun mengalah, walau sebenarnya, ia tidak ingin menerima apa yang Kania tawarkan.

"Katakan apa kerja sama yang ingin kamu tawarkan padaku!" Brian berucap malas.

"Terima aku sebagai istrimu hanya untuk status saja. Aku tidak akan mengganggu kamu. Apapun yang kamu lakukan terserah padamu. Aku tidak akan mencampuri urusan pribadi kamu. Karena kita menikah hanya sebatas status saja."

"Dengan begitu, papamu pasti tidak akan menjodohkan kamu lagi dengan wanita manapun. Karena setelah kamu menikah, dia mana mungkin akan menjodohkan kamu lagi."

"Kalau untuk nafkah, kamu tenang saja. Tidak perlu memikirkan soal itu padaku. Aku bisa bekerja sendiri untuk makan ku dan semua kebutuhan aku. Tapi, aku mohon bantuan mu untuk mendapatkan semua barang-barang almarhumah mamaku yang berada di tangan mereka. Aku tidak butuh yang lainnya selain bantuan tuan muda. Karena aku yakin, cuma tuan muda yang bisa membantu aku mendapatkan semua barang milik almarhumah mamaku," ucap Kania dengan nada sedih sambil tertunduk.

Brian terdiam untuk beberapa saat. Untuk pertama kalinya, Brian merasa simpati dan tersentuh pada seorang perempuan setelah lama ia ditinggalkan oleh pacar tercinta. Kania orang pertama yang bisa menciptakan suasana berbeda dari sekian banyak gadis yang papanya jodohkan dengan dia.

"Tuan muda." Johan memanggil sambil menyentuh bahu Brian.

"Pak Hadi, antar kan dia ke kamar tamu! Minta bu Ninik menggantikan pakaiannya dan mendandani dia dengan cantik," kata Brian mantap membuat kaget semua yang mendengar penuturan Brian barusan.

"Ap--apa? Tu--tuan-tuan muda ... serius?" tanya pak Hadi tak percaya dengan apa yang Brian katakan. Sedangkan Johan, ia hanya diam sambil memikirkan apa yang sedang terjadi.

"Apa aku terlihat sedang bercanda sekarang? Cepat lakukan atau aku akan berubah pikiran!" kata Brian tegas.

"Baik tuan muda. Siap laksanakan," ucap pak Hadi penuh semangat.

"Ayo nona Kania, kita ke kamar!" ajak pak Hadi pada Kania dengan perasaan sangat senang.

Kania tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Ia pun mengikuti langkah kaki pak Hadi yang berjalan mendahuluinya menuju kamar tamu yang masih berada di lantai dasar.

Baru beberapa langkah berjalan. Suara Brian menghentikan langkah mereka.

"Pak Hadi tunggu!"

Sontak, langkah terhenti dan mereka berdua sama-sama memutar tubuh untuk melihat Brian yang masih berada di tempat sebelumnya.

"Iya tuan muda. Ada apa?" tanya pak Hadi dengan hormat.

"Jangan katakan pada papa apa yang pak Hadi dengar barusan. Tutup mulut dan jangan banyak bicara," ucap Brian santai namun bernada ancaman.

"Baik tuan muda. Tenang saja, bapak tidak akan mengatakan apapun pada tuan David."

"Bagus. Lanjutkan!"

"Baik tuan muda. Permisi," ucap pak Hadi sopan kemudian melanjutkan langkah kakinya.

Brian mengajak Johan ke kamar. Johan yang masih diam terpaku mencerna apa yang terjadi, tidak bisa berucap apapun selain mengikuti apa yang Brian katakan. Merekapun kembali ke kamar.

Sementara itu, di rumah keluarga Kania, mama dan adik tirinya sedang berada di kamar adik tirinya. Kedua manusia licik itu sedang memikirkan apa yang akan terjadi pada Kania saat ini.

"Ma, bagaimana keadaan Kania di rumah Brian sekarang ya? Apa dia di terima atau malah di usir sama satpam penjaga?" tanya Zara sambil menghentikan kegiatannya yang sedang mengutak-atik ponsel.

"Tentu saja diusir. Mana ada yang mau nerima gadis burik kayak dia. Kutu busuk yang sedang mempermalukan dirinya sendiri," kata Salma sambil menahan tawa memikirkan apa yang terjadi dengan anak tirinya itu.

"Tapi Ma, kalo dia benar-benar diusir, terus papa minta aku yang gantiin Kania gimana? Bisa bahaya aku, Ma. Aku gak mau nikah sama Brian si lumpuh itu, Ma."

"Pokonya, aku gak mau tau ya Ma. Mama harus cari cara agar papa gak menggantikan aku menikah dengan Brian jika Kania benar-benar tidak di terima di sana. Karena semua ini salah mama. Mama yang ngerjain dia begitu keterlaluan," ucap Zara lagi dengan nada sangat kesal.

"Tenang aja sayang. Mama pastikan kalau Kania tidak akan menerima jika dirinya diusir dari rumah Brian. Dia pasti berusaha sekuat tenaga memohon-mohon pada Brian agar Brian mau menikah dengannya. Karena apa? Ya karena dia pasti takut dengan ancaman papa kamu yang akan menghancurkan semua barang peninggalan almarhumah mamanya yang ada pada kita," kata Salma sambil tersenyum bahagia penuh kemenangan.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA LO PNY OTAK JUGA BUAT RENCANA & KESEPAKATN DGN BRIAN.. SYANG TTP MSH BNYK BAHLULNYA, DN TRLALU PNGECUT HADAPI ZARA & IBUNYA

2024-07-20

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

siap siap aja Luh emak anak dpt karma kalian 🤔dasar ratu drama licik kalian 🤔🤦😬

2023-05-04

7

Ney Maniez

Ney Maniez

🙄😠

2022-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 Episode *1
2 Episode *2
3 Episode *3
4 Episode *4
5 Episode *5
6 Episode *6
7 Episode *7
8 Episode *8
9 Episode *9
10 Episode *10
11 Episode *11
12 Episode *12
13 Episode *13
14 Episode *14
15 Episode *15
16 Episode *16
17 Episode *17
18 Episode *18
19 Episode *19
20 Episode *20
21 Episode *21
22 Episode *22
23 Episode *23
24 Episode *24
25 Episode *25
26 Episode *26
27 Episode *27
28 Episode *28
29 Episode *29
30 Episode *30
31 Episode *31
32 Episode *32
33 Episode *33
34 Episode *34
35 Episode *35
36 Episode *36
37 Episode *37
38 Episode *38
39 Episode *39
40 Episode *40
41 Episode *41
42 Episode *42
43 Episode *43
44 Episode *44
45 Episode *45
46 Episode *46
47 Episode *47
48 Episode *48
49 Episode *49
50 Episode *50
51 Episode *51
52 Episode *52
53 Episode *53
54 Episode *54
55 Episode *55
56 Episode *56
57 Episode *57
58 Episode *58
59 Episode *59
60 Episode *60
61 Episode *61
62 Episode *62
63 Episode *63
64 Episode *64
65 Episode *65
66 Episode *66
67 Episode *67
68 Episode *68
69 Episode *69
70 Episode *70
71 Episode *71
72 Episode *72
73 Episode *73
74 Episode *74
75 Episode *75
76 Episode *76
77 Episode *77
78 Episode *78
79 Episode *79
80 Episode *80
81 Episode *81
82 Episode *82
83 Episode *83
84 Episode *84
85 Episode *85
86 Episode *86 (End)
87 Episode *87 (Eks Part1)
88 Episode *88 (Eks part2)
89 Episode *89 (Eks part3)
90 Visual + salam author
91 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Episode *1
2
Episode *2
3
Episode *3
4
Episode *4
5
Episode *5
6
Episode *6
7
Episode *7
8
Episode *8
9
Episode *9
10
Episode *10
11
Episode *11
12
Episode *12
13
Episode *13
14
Episode *14
15
Episode *15
16
Episode *16
17
Episode *17
18
Episode *18
19
Episode *19
20
Episode *20
21
Episode *21
22
Episode *22
23
Episode *23
24
Episode *24
25
Episode *25
26
Episode *26
27
Episode *27
28
Episode *28
29
Episode *29
30
Episode *30
31
Episode *31
32
Episode *32
33
Episode *33
34
Episode *34
35
Episode *35
36
Episode *36
37
Episode *37
38
Episode *38
39
Episode *39
40
Episode *40
41
Episode *41
42
Episode *42
43
Episode *43
44
Episode *44
45
Episode *45
46
Episode *46
47
Episode *47
48
Episode *48
49
Episode *49
50
Episode *50
51
Episode *51
52
Episode *52
53
Episode *53
54
Episode *54
55
Episode *55
56
Episode *56
57
Episode *57
58
Episode *58
59
Episode *59
60
Episode *60
61
Episode *61
62
Episode *62
63
Episode *63
64
Episode *64
65
Episode *65
66
Episode *66
67
Episode *67
68
Episode *68
69
Episode *69
70
Episode *70
71
Episode *71
72
Episode *72
73
Episode *73
74
Episode *74
75
Episode *75
76
Episode *76
77
Episode *77
78
Episode *78
79
Episode *79
80
Episode *80
81
Episode *81
82
Episode *82
83
Episode *83
84
Episode *84
85
Episode *85
86
Episode *86 (End)
87
Episode *87 (Eks Part1)
88
Episode *88 (Eks part2)
89
Episode *89 (Eks part3)
90
Visual + salam author
91
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!