Episode *2

Byur ....

Satu ember air menguyur tubuh Kania dengan kasar. Kania sontak bangun dengan perasaan kaget yang bercampur tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi.

"Bagus ya. Sudah sore bukannya bantuin bik Narti masak, eh malah tidur-tiduran di gudang ini." Salma menatap Kania dengan tatapan tajam penuh kebencian.

Ternyata, Kania tidak sengaja tertidur sangking lelahnya dia dengan apa yang sedang ia lewati.

"Maaf, aku tidak sengaja," ucap Kania dengan nada kesal.

"Uh, tidak sengaja ternyata. Apa tidak sengaja itu bisa mengubah dan mengembalikan waktu kembali lagi ke beberapa jam yang lalu, hah?" tanya Salma mendadak emosi karena jawaban Kania barusan.

"Tentunya gak akan bisa dong, Ma. Dasar gadis males, bukannya beresin tuh bekas tamu gue yang baru aja pulang, eh, malah diam di sini." Zara yang datang dari belakang ikut bicara.

"Aku gak akan diam di sini jika bukan karena kalian!" ucap Kania dengan nada tinggi karena emosi yang tidak bisa ia tahan lagi.

Plak plak.

Dua buah tamparan mendarat di pipi Kania dengan cepat. Kania yang tidak siap dengan tamparan itu, kaget bukan kepalang. Ia langsung memegang pipinya yang terasa sangat panas dan perih akibat tamparan itu.

"******* busuk. Sudah berani bicara dengan nada tinggi kamu padaku rupanya. Lihat apa yang akan aku lakukan padamu nanti," kata Salma dengan tatapan marah. Kemudian, ia langsung meninggalkan gudang tersebut.

Sekarang, tinggal Zara yang masih tetap berada di sana. Ia tersenyum menatap Kania yang masih menahan rasa sakit dan amarah yang memuncak dalam hatinya saat ini.

"Sakit bukan?" tanya Zara dengan nada mengejek.

"Makanya, jangan coba-coba lawan mama gue. Lo gak tahu aja siapa mama gue. Lo bisa lenyap di tangannya jika lo bertingkah," kata Zara sambil tersenyum menyeringai penuh kemenangan.

"Sedikitpun gak ada rasa takut dalam hatiku pada perempuan berhati batu seperti mama mu itu."

"Wuah, benarkah? Kalau gitu, kenapa lo gak lawan aja mama gue, hmm? Dengan begitu, lo bisa buktiin ke gue kalo lo gak takut sama mama gue, Ka-nia."

"Ups ... tentunya lo berani. Tapi, asal lo siap kehilangan satu-satunya harta milik almarhumah mama lo yang udah gak ada itu."

"Ya walaupun gak ada artinya buat kami sekeluarga, tapi gue yakin, buat lo mungkin berarti banget deh."

"Gue gak tahu yah, gimana perasaan lo jika kehilangan taman bunga yang nenek lo sediain buat lo itu, Nia. Apa sangat sedih sampai nangis berhari-hari sambil menyalahkan diri lo yang tidak ada gunanya ini? Atau .... "

"Cukup! Apa kalian sekeluarga tidak punya cara lain buat ngancam aku selain taman bunga yang almarhumah nenekku miliki? Apa kalian sekeluarga benar-benar rendahan, hah!" Kiara bicara dengan nada tinggi karena tidak kuat lagi menahan hati.

Sejak tadi ia ingin mengeluarkan unek-unek yang adalah hatinya. Namun masih ia tahan. Tapi pada akhirnya, hati Kania tidak kuat lagi untuk menahan. Amarah itu meledak juga akhirnya.

Namun sayangnya, amarah itu meledak pada waktu yang salah. Tepat saat Dafa datang untuk mengambil ponselnya yang tertinggal, ia mendengar keributan itu, lalu segera menuju sumber keributan karena ia masih sangat mengenali suara Kania dengan baik.

"Kania." Suara khas milik Dafa menyentuh telinga Kania. Sontak, Kania kaget bukan kepalang.

"Da .... "

"Kak Dafa. Kamu kok ada di sini. Kak .... "

"Jadi, apa yang kamu katakan tentang Kania itu benar?" tanya Dafa sambil melihat ke arah Kania dengan tatapan mengiba.

"Iya kak Dafa. Aku tidak bohong bukan? Inilah kak Kania ku yang sekarang," ucap Zara dengan nada dan wajah yang sangat sedih.

"Ap .... "

"Zara, Dafa, apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Salma dengan cepat memotong perkataan yang hampir saja Kania ucapkan.

"Mama. Aku .... "

"Zara, bukankah mama sudah katakan, jangan datang ke sini lagi. Papamu bisa marah nanti jika tahu kamu main ke gudang ini. Apalagi, jika terjadi sesuatu padamu, mama bisa diomelin papamu nanti, Zara."

"Maaf, Ma. Zara hanya ingin melihat kak Kania."

"Udah, cepat bawa Dafa pergi dari sini. Kasihan dia jika melihat Kania terlalu lama. Dan, kasihan juga sama Kania nya. Ia pasti tidak ingin di lihat oleh pacarnya ketika ia dalam kondisi yang terpuruk seperti saat ini."

"Iya, Ma. Ayo kak Dafa, kita pergi dari sini."

"Iy--iya," ucap Dafa sambil terus melihat Kania yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk ia pahami.

Sementara itu, Kania terdiam mematung. Benaknya memikirkan apa yang sedang terjadi sehingga ia lupa untuk menjelaskan pada Dafa soal hubungan mereka.

'Apa yang sedang terjadi sebenarnya? Kebohongan apa lagi yang mereka perbuat sekarang?' tanya Kania dalam hati.

Setelah Dafa dan Zara pergi, Kania baru menyadari kalau dia telah menyia-nyiakan sebuah kesempatan emas yang mungkin tidak akan pernah datang lagi.

Berharap ia masih bisa mendapatkan kesempatan emas itu, Kania bergegas beranjak

untuk mengejar Dafa dan Zara. Namun sayang, niat itu terbaca oleh Salma. Dengan sigap, ia menahan tangan Kania, lalu mendorong Kania kembali ke dalam gudang. Kania pun terjatuh karena dorongan keras tersebut. Ia terduduk di lantai gudang yang kotor.

"Mau ke mana kamu, hah? Mau nyusul Dafa?" tanya Salma dengan tatapan tajam.

"Jangan harap kamu bisa melakukan hal itu putri pemimpi," kata Salma dengan senyum menyeringai penuh ejekan.

Kania menatap tajam wajah Salma yang sedang tersenyum penuh kemenangan. Hatinya sangat kesal. Ia abaikan rasa sakit karena jatuh tadi. Ia pun bangun.

"Apa yang telah kalian katakan pada Dafa? Kenapa dia menatapku seperti itu, hah?" Kania bertanya sambil menggenggam erat tangannya. Ia tidak ingin menuruti rasa emosi yang ada dalam hati saat ini. Jika ia turuti, mungkin ia akan menerkam Salma sekarang juga.

"Kamu mau tau apa yang aku dan Zara katakan ada Dafa?"

"Tapi ... itu bukan urusan kamu, Kania. Apapun yang kami katakan, seharusnya, tidak ada urusannya denganmu."

"Apa kamu hilang, tidak ada urusan? Kalian telah membuat aku tersiksa. Sekarang, apa lagi yang kalian perbuat, hah!"

"Kamu pantas mendapatkan semua siksaan itu putri pemimpi. Karena kamu adalah anak dari ******* yang menjadi perusak kebahagiaan aku dan anakku."

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO GK TAKUT, KNP GK LO LAWAN..

2024-07-20

1

Azhure

Azhure

oalah diancam cm pke taman bunga, memang ya di drama indonesia polisi ga punya peran 😩

2023-10-30

5

Siti Aminah

Siti Aminah

emosi bacanya😏

2023-07-29

1

lihat semua
Episodes
1 Episode *1
2 Episode *2
3 Episode *3
4 Episode *4
5 Episode *5
6 Episode *6
7 Episode *7
8 Episode *8
9 Episode *9
10 Episode *10
11 Episode *11
12 Episode *12
13 Episode *13
14 Episode *14
15 Episode *15
16 Episode *16
17 Episode *17
18 Episode *18
19 Episode *19
20 Episode *20
21 Episode *21
22 Episode *22
23 Episode *23
24 Episode *24
25 Episode *25
26 Episode *26
27 Episode *27
28 Episode *28
29 Episode *29
30 Episode *30
31 Episode *31
32 Episode *32
33 Episode *33
34 Episode *34
35 Episode *35
36 Episode *36
37 Episode *37
38 Episode *38
39 Episode *39
40 Episode *40
41 Episode *41
42 Episode *42
43 Episode *43
44 Episode *44
45 Episode *45
46 Episode *46
47 Episode *47
48 Episode *48
49 Episode *49
50 Episode *50
51 Episode *51
52 Episode *52
53 Episode *53
54 Episode *54
55 Episode *55
56 Episode *56
57 Episode *57
58 Episode *58
59 Episode *59
60 Episode *60
61 Episode *61
62 Episode *62
63 Episode *63
64 Episode *64
65 Episode *65
66 Episode *66
67 Episode *67
68 Episode *68
69 Episode *69
70 Episode *70
71 Episode *71
72 Episode *72
73 Episode *73
74 Episode *74
75 Episode *75
76 Episode *76
77 Episode *77
78 Episode *78
79 Episode *79
80 Episode *80
81 Episode *81
82 Episode *82
83 Episode *83
84 Episode *84
85 Episode *85
86 Episode *86 (End)
87 Episode *87 (Eks Part1)
88 Episode *88 (Eks part2)
89 Episode *89 (Eks part3)
90 Visual + salam author
91 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Episode *1
2
Episode *2
3
Episode *3
4
Episode *4
5
Episode *5
6
Episode *6
7
Episode *7
8
Episode *8
9
Episode *9
10
Episode *10
11
Episode *11
12
Episode *12
13
Episode *13
14
Episode *14
15
Episode *15
16
Episode *16
17
Episode *17
18
Episode *18
19
Episode *19
20
Episode *20
21
Episode *21
22
Episode *22
23
Episode *23
24
Episode *24
25
Episode *25
26
Episode *26
27
Episode *27
28
Episode *28
29
Episode *29
30
Episode *30
31
Episode *31
32
Episode *32
33
Episode *33
34
Episode *34
35
Episode *35
36
Episode *36
37
Episode *37
38
Episode *38
39
Episode *39
40
Episode *40
41
Episode *41
42
Episode *42
43
Episode *43
44
Episode *44
45
Episode *45
46
Episode *46
47
Episode *47
48
Episode *48
49
Episode *49
50
Episode *50
51
Episode *51
52
Episode *52
53
Episode *53
54
Episode *54
55
Episode *55
56
Episode *56
57
Episode *57
58
Episode *58
59
Episode *59
60
Episode *60
61
Episode *61
62
Episode *62
63
Episode *63
64
Episode *64
65
Episode *65
66
Episode *66
67
Episode *67
68
Episode *68
69
Episode *69
70
Episode *70
71
Episode *71
72
Episode *72
73
Episode *73
74
Episode *74
75
Episode *75
76
Episode *76
77
Episode *77
78
Episode *78
79
Episode *79
80
Episode *80
81
Episode *81
82
Episode *82
83
Episode *83
84
Episode *84
85
Episode *85
86
Episode *86 (End)
87
Episode *87 (Eks Part1)
88
Episode *88 (Eks part2)
89
Episode *89 (Eks part3)
90
Visual + salam author
91
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!