Tak terasa Mobil yang dikendarai oleh Rio bersama Cinta saat ini sudah sangat jauh dari daerah perkotaan, dan sekarang mobil yang dikendarai merekapun sudah menelusuri hutan-hutan.
Dan juga pastinya apabila sudah memasuki daerah hutan seperti ini, udaranya pun juga berbeda dengan daerah perkotaan. Udara disini otomatis cukup segar dan sejuk.
Apalagi sekarang sudah menjelang malam, dan pastinya Cinta merasa kasihan dengan keadaan Rio, karena seharian menyetir dan waktu istirahatnya juga sangat sedikit hanya saat makan dan sholat saja.
Cinta pun memutuskan untuk meminta Rio menghentikan mobilnya, lalu beristirahat dan bermalam di pinggir jalan hutan itu.
" Eeemmmm,, Kak,, seharian ini Kakak belum istirahat,, gimana kalo kita istirahat dulu,," Bilang Cinta pada Rio yang masih fokus menyetir.
" Tapi Non,, kita masih menelusuri daerah hutan,," Jawab Rio yang menjelaskan keadaan perjalanan mereka memang sekarang sedang berada di hutan.
Cinta menoleh ke kiri kaca dan melihat daerah luar mobil, memang mereka sekarang sedang menelusuri daerah hutan.
" Iya juga ya,," Ucap Cinta.
" Tapi Cinta kasian dengan Kak Rio." Ucap Cinta dalam hati yang melihat Rio masih fokus dengan kemudi mobilnya.
" Eemmm,, gini aja Non,, kita akan berhenti dan beristirahat kalo udah dekat dengan desa,," Ucap Rio yang membuat Cinta tenang.
" Oke deh,, kalo gitu,," Jawab Cinta yang merasa sedikit merinding, karena, memang posisi mereka sedang melewati hutan yang lebat.
Karena, mobil mereka sedang menelusuri hutan yang lebat dan juga sepi akan mobil lain yang lewat. Cinta sedikit merinding karena, mereka cuma berdua. Ya walaupun, mereka di dalam mobil sedang di tengah perjalanan rasa takut dan khawatir juga menghantui perasaan Cinta saat ini.
" Eeemmm,, Kak,," Panggil Cinta.
" Iya ada apa, Non,," Jawab Rio yang langsung menoleh melihat Cinta.
" Cinta duduk depan aja deh,," Ucap Cinta yang langsung melangkahkan kakinya pindah ke kursi depan tepat di sebelah Rio.
Rio sedikit tersenyum melihat Cinta yang langsung pindah posisi duduk di sebelahnya.
" Hehehehe,, Non, kenapa pindah ke depan.." Bilang Rio yang tertawa melihat Cinta yang merinding ketakutan duduk di belakang.
" Cinta gak berani, duduk di belakang sendiri,," Ucap Cinta serius.
" Hahahaha,, Non, Non, ada ada aja,," Bilang Rio yang tertawa sambil geleng-geleng kepala.
Akhirnya Rio pun kembali fokus ke jalanan setelah menertawakan sikap Cinta yang pindah posisi duduk di depan.
Memang jalanan sekarang cukup sepi, hanya ada beberapa mobil yang berpapasan dengan mobil mereka. Oleh sebab itu, Cinta merasa sedikit takut karena suasana sepi dan hari juga sudah mulai larut malam.
Cinta yang kembali fokus atas dirinya sendiri itu, merasakan bahwa Rio masih memanggilnya Non, Cinta pun langsung menegur Rio yang memang fokus di jalanan.
" Tadi,, Kak Rio masih manggil Cinta dengan sebutan Non, ya,," Tanya Cinta yang menyelidik dan membuat Rio sedikit bingung.
" Hehehehe, iyakah,," Bilang Rio lupa.
" Iya,," Jawab Cinta ketus dan langsung cemberut.
" Ya udah,, maaf deh kalo gitu,, Eemmm,, sebenarnya Rio merasa gak enak kalo manggil nama Non, dengan panggilan Cinta langsung, gitu." Jawab Rio yang cukup akurat dengan penjelasannya.
" Kenapa,," Tanya Cinta yang langsung menoleh ke arah Rio dan menatap wajah Rio.
" Ya, karena Non, lebih muda dari Rio dan Non juga panggil Rio Kakak,," Ucap Rio sedikit berhenti lalu melanjutkannya lagi.
" Gimana kalo Kakak panggil Non Cinta,, Dedek aja,," Ucap Rio yang mendapatkan ide bagus untuk mengubah panggilannya.
Karena, mendapatkan penawaran dari Rio untuk mengubah panggilannya itu, membuat Cinta sedikit berpikir sejenak .
" Eeemmmm,, Dedek,, oke deh,, gak apa-apa.." Ucap Cinta yang spontan langsung tersenyum.
" Jadi sekarang Kak Rio panggil Cinta Dedek aja ya,, bolehkan,," Tanya Rio yang tersenyum menoleh ke wajah Cinta.
" Iyaaa,,, boleh Kak,," Jawab Cinta mengangguk dan tersenyum.
Tak terasa perjalanan yang ditempuh oleh Rio cukup lama juga untuk menembus ke sebuah pedesaan.
" Masih jauh ya Kak,, desa terdekatnya.." Tanya Cinta yang sudah mulai datang rasa kantuknya.
" Iya dek,, ini masih di hutan,," Jawab Rio menjelaskan keadaan di luar mobil.
" Eemmm,, ya udah, kalo udah sampe di desa terdekat, kita istirahat dulu ya Kak,," Ucap Cinta sambil menguap.
" Iya dek,," Ucap Rio fokus ke jalanan.
Akhirnya, setelah beberapa jam Rio mengendarai mobilnya, sampai juga di sebuah pedesaan. Ya, walaupun desa itu terlihat cukup sepi, tapi yang terpenting masih banyak manusia yang menghuni desa tersebut.
Rio sengaja memelankan laju mobilnya dan sengaja mencari tempat untuk menghentikan mobilnya. Rio sengaja tidak berhenti di dekat rumah orang, karena ia tidak mau merepotkan warga di desa sana. Oleh sebab itu, Rio lebih memilih tempat lain untuk mengistirahatkan mobilnya.
" Heeemm,, kayaknya gak mungkin deh berhenti disini,, di dekat rumah warga,, takutnya nanti mengganggu mereka,, lebih baik aku cari tempat lain saja.." Ucap Rio yang melihat sekeliling desa.
Lalu Rio melihat ada sebuah sungai yang tidak terlalu jauh dari desa itu. Rio tersenyum dan menghentikan mobilnya di dekat sungai itu.
" Nah itu ada sungai,, kayaknya aman kali berhenti disana.." Ucap Rio yang langsung menyalakan mobilnya dan melaju tepat di dekat sungai.
Rio pun memarkirkan mobilnya telat di dekat sungai. Karena, Rio sangat tahu apabila mereka beristirahat di dekat sungai akan aman baginya dan Cinta.
" Nah kalo disini,, cukup aman bagiku dan Cinta.." Ucap Rio melihat kondisi tempatnya memarkirkan mobil.
Setelah selesai memarkirkan mobilnya, Rio menoleh ke arah Cinta, Rio tersenyum melihat Cinta yang sudah tertidur pulas di kursi sebelahnya itu.
" Hemm,, udah tidur,," Ucap Rio yang tersenyum melihat wajah Cinta.
Lalu Rio pun membuka pintu mobil di sampingnya dan pintu mobil belakang, mencari selimut di kursi belakang untuk Cinta. Setelah mendapatkan selimutnya Rio langsung kembali lagi ke kursi depan.
Rio membuka selimut dan membentangkan selimut ke seluruh tubuh Cinta yang telah tertidur pulas. Lalu, Rio berinisiatif untuk memasang tirai jendela di setiap kaca mobil baru Cinta saat ini. Setelah selesai terpasang semuanya, Rio membetulkan posisi kursi duduk Cinta, agar Cinta merasakan nyaman di saat tidurnya seperti saat ini.
" Heeemm,, Non Cinta,, Non Cinta,, ada ada aja ya kelakuannya hari ini,, Mimpi indah ya adekku,," Ucap Rio yang melihat dan menatap wajah Cinta.
Setelah selesai memberikan pesan kenyamanan buat Cinta. Rio sendiri lalu membetulkan kursinya dan ia pun beristirahat.
Tidak butuh waktu lama untuk Rio cepat terlelap dalam tidurnya, karena posisi tubuhnya sangat lelah. Sehingga dengan hembusan dan tarikan nafas panjang dan halusnya itu membuat dirinya rileks dan segera tertidur.
" Huuuuhhhhh,, selamat tidur,," Ucap Rio yang tidur di samping Cinta.
Rio dan Cinta pun tertidur dengan keheningan malam dan bersamaan dengan bunyi alunan lembut suara air mengalir dari sungai. Menyebabkan suatu keindahan dalam tidurnya Rio dan Cinta saat ini.
****
Hai My Love Readers ❤️❤️
Update lagi cerita Cinta dan Rio,, dibaca terus ya,,😁😁
Salam Hangat se Angkasa 😘🤗❤️🌀⭐
Author
🌹Vira Lydia🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments