Driver My Hubby

Driver My Hubby

Bab 1 Kabur Dari Rumah

Disaat senja hari mulai hilang dan disaat malam mulai menerpa, disaat itulah Cinta yang sudah menyelesaikan pekerjaannya yaitu mengikat gabungan seprai di kamarnya itu.

" Heeemm,, akhirnya selesai juga,," Bilang Cinta yang tersenyum melihat gabungan seprai telah selesai diikatkannya.

" Lalu, tinggal aku ikat disini dan mencobanya,," Ucap Cinta yang segera melangkahkan kakinya menuju ke kaki spring bed.

Dengan senang hati, ia langsung mengikat ujung seprai ke kaki spring bed dengan sangat kuat. Dan, sangat terasa bahwa ikatannya itu cukup kuat untuk menahan tubuh mungilnya saat mau turun ke bawah nanti.

Sambil tersenyum Cinta merasa puas atas hasil dari pekerjaannya itu.

" Heeemmmm,, pokoknya malam ini aku harus berhasil,," Ungkap Cinta yang tersenyum puas melihat hasil pekerjaannya sendiri.

Setelah merasa cukup kuat, Cinta memulai aksinya untuk melempar seprai keluar jendela. Tepat di bagian samping taman rumahnya, yang tidak terlalu banyak pengawasan dan penjagaan oleh pengawal.

" Sebentar, udah aman belum,," Ucap Cinta yang memeriksa keadaan di bawah kamarnya.

" Oohhh aman, oke aku lemparkan nih seprai,," Bilang Cinta yang melemparkan ujung seprai ke bawah.

Pada saat waktunya tepat di tengah malam, Cinta memeriksa diluar jendela dan memastikan keadaan, setelah merasa cukup aman, Cinta langsung keluar jendela yang telah dibuka teralisnya.

Sebelum ia keluar, Cinta melihat bingkai foto orang tuanya yang terpajang di atas meja tidur dekat jendelanya itu.

" Maafin Cinta Ma, Pa,, Bukannya Cinta gak mau nurutin perintah Papa,, tapi Cinta,,,," Ucap Cinta sesaat merasa bersalah atas tindakannya ini.

Namun, Cinta tidak melanjutkan kata-katanya lagi, karena, ia tidak bisa membendung perasaannya untuk menitikkan bulir bening dari mata cantiknya itu yang membasahi wajah imutnya sambil melihat foto orang tuanya.

" Papa, akan tahu jawabannya, kenapa Cinta lebih memilih pergi daripada harus menuruti perintah Papa,," Ucap Cinta yang kembali meletakkan bingkai foto di atas meja.

Lalu, Cinta meletakkan kembali foto orang tuanya itu ke atas meja tidur lagi.

Setelah perasaannya kembali nyaman, dengan tekad yang begitu kuat, Cinta memulai aksinya untuk turun dari jendela.

" Huuuhh,, aku harus yakin,," Bilang Cinta yang menyemangati dirinya sendiri.

Lalu, dengan perlahan-lahan Cinta segera turun dan memegang erat seprai, sambil bergelantungan pada seprai yang telah ia siapkan tadi.

" Waduhh,, kenapa kayak gini rasanya bergelantungan,," Gumam Cinta yang deg-degan saat ditengah seprai.

" Baik,, perlahan-lahan, perlahan-lahan, jangan sampai aku terjatuh ke bawah,," Bilang Cinta yang perlahan-lahan menuruni seprai.

Cinta merasa deg-degan saat perlahan-lahan menuruni seprai itu, karena baru kali ini ia melakukan hal yang konyol seperti saat ini. Karena tekadnya yang sangat kuat, akhirnya sampai juga Cinta ke bawah.

" Uuuuhhhhhhh,,, akhirnya.." Ucap Cinta dengan nafas yang memburu.

Saat Cinta sedang mengatur nafasnya yang memburu itu, tak menyangka di kegelapan samping taman seseorang langsung menarik tangan Cinta dan menutup mulutnya supaya Cinta tidak bisa berteriak. Niatnya mau kabur, malah ditarik oleh orang lain. Itu yang ada dalam pikiran Cinta.

Sontak, Cinta kaget bukan main, karena ia melirik ke belakang orang itu memakai baju serba hitam sehingga membuat dirinya untuk meronta, melawan perbuatan yang telah dilakukan oleh orang itu padanya.

Tapi tetap saja dia tidak bisa melawan !!!!

" Uuuummmm,,,, uuuummmm.." Suara Cinta kaget yang mulutnya dibekap oleh orang yang tidak diketahuinya.

Walaupun terlihat Cinta sangat kaget itu, seseorang yang menarik Cinta masih saja membawa Cinta ke tempat yang gelap. Sehingga ketika mereka sampai di tempat gelap tepat di bawah pohon, Cinta yang terkesiap kaget melihat dirinya sudah ditarik oleh seseorang, dengan sigap ia langsung menggigit tangan yang menarik tubuhnya itu.

Sontak orang itu langsung berteriak kecil dan menghempaskan tangannya.

" Aaaauuuuwww,,," Teriak penarik badan Cinta barusan dengan langsung menarik tangannya dari gigitan Cinta.

Cinta sangat terkejut, karena ia sangat mengenal sekali suara orang yang berteriak ini.

" Kak Rio..!!" Ucap Cinta kaget, karena yang digigitnya ialah kak Rio.

" Loh,, maaf, Kak." Bilang Cinta lagi yang merasa bersalah, saat melihat wajah Rio cukup kesakitan menahan gigitannya.

Karena, Cinta tidak menyadari bahwa Rio yang cepat-cepat menariknya tadi, saat ia baru saja sampai di bawah.

" Iya iya,, Nggak apa-apa, Non." Bilang Rio yang masih menunduk di hadapan Cinta.

" Maaf ya Kak, Cinta gak tau kalo tadi Kak Rio. Abis, Kak Rio ngagetin Cinta." Bilang Cinta yang membela dirinya dan melihat tangan Rio yang memerah digigitnya.

"Iya iya, nggak apa-apa Non, sekarang ayo pergi,," Bilang Rio yang mengajak Cinta untuk segera melanjutkan rencananya itu.

Saat mereka ingin pergi, Rio menghentikan aksinya lalu bertanya pada Cinta.

" Oh iya, Non yakin udah siap.?" Tanya Rio menoleh ke arah Cinta.

" Yakin." Jawab Cinta singkat namun penuh keyakinan.

" Ya udah, ayo Non." Ajak Rio yang memberikan jalan untuk Cinta, dengan memberi petunjuk dari arah tangan yang ditunjukkannya.

Singkat cerita, Rio adalah seorang supir pribadi Cinta, sebenarnya dia merupakan salah satu karyawan terbaik di perusahaan keluarga Cinta yaitu perusahaan Pak Hendrawan. Karena, kelakuan Rio sangat bagus, disiplin serta penurut. Oleh sebab itu, Papanya Cinta Pak Hendrawan memutuskan Rio untuk menjadi supir pribadi Putri tunggalnya itu.

Selain ia percaya dengan kepribadian Rio yang baik, ia percaya juga akan keselamatan putrinya, apabila Rio menjadi supir pribadi untuk Cinta.

Tak terasa Rio dan Cinta menelusuri bagian belakang taman rumah yang cukup besar itu, supaya bisa keluar dari rumah besar ini. Cinta dan Rio pun mengendap-endap di taman rumah sambil melihat penjagaan disana.

Disaat ada pengawal penjaga yang sedang berjalan menuju tembok pagar belakang, cepat-cepat Rio menarik Cinta untuk berhenti sejenak dibalik pekarangan bunga yang cukup lebat, agar tidak ketahuan.

" Ada penjaga lagi,," Tanya Cinta yang suaranya terdengar seperti ngos-ngosan

" Sssttt,," Bisik Rio di dekat telinga Cinta.

Cinta dan Rio memperhatikan gerak-gerik pengawal penjaga. Lalu, tak lama dari penungguan mereka, pengawal penjaga itu tiba-tiba langsung pergi dan sangat jelas sekali terlihat bahwa penjaga itu sedang mendapat telepon. Karena, merasa keadaan cukup aman, pengawal penjaga itupun berlalu ke tempat lain.

" Huuuuhhhhh..." Terdengar suara hembusan kasar nafas Cinta.

" Kayaknya udah pergi jauh, yuk Non." Bilang Rio yang masih memperhatikan gerak-gerik pengawal yang menjauh itu.

Cinta pun langsung keluar dari pekarangan bunga dan berlari menuju tembok besar pagar rumahnya itu. Sesampainya, Cinta bingung bagaimana bisa keluar dari tembok yang sebesar ini, sedangkan tangga saja tidak ada disana.

" Aduuuhhh,, gimana mau keluar, tangga aja gak ada disini." Ucap Cinta bingung dan menoleh ke kiri-kanan mencari keberadaan tangga.

" Tenang Non,, aku ada ini." Bilang Rio sambil mengeluarkan tali tambang dan pengait yang cukup besar.

" Pinter juga, kamu,," Puji Cinta sambil tersenyum melihat tali yang ada di belakang tubuh Rio.

Dan Rio hanya tersenyum tipis mendengar pujian dari Cinta. Karena, Rio tahu sekali sifat dari majikannya itu, yang jarang sekali memberikan pujian terhadapnya selama ini. Ya, sangat diketahui sekali bahwa Cinta selama ini selalu cuek dan diam pada dirinya, selama ia menjadi supir pribadi di rumah ini.

Dengan segera, Rio langsung memulai aksinya untuk melempar kaitan tali tambang ke atas pohon dibalik tembok pagar, berulang kali Rio memastikan pengait itu cukup kuat menyangkut di cabang pohon. Dengan sangat hormat ia langsung menyuruh Cinta untuk menaiki tali itu terlebih dahulu.

" Silahkan Non,, Non Cinta naiklah duluan tali ini,," Bilang Rio yang telah selesai mengaitkan talinya ke pohon di seberang tembok pada Cinta.

" Yakin, udah kuat." Tanya Cinta memastikan.

" Iya Non, kalo gitu aku aja yang duluan supaya Non percaya, kalo tali ini udah kuat." Jawab Rio memastikan tali yang dipasangnya cukup kuat.

" Iya iya, aku percaya." Jawab Cinta langsung mengambil tali di tangan Rio.

Cinta percaya akan ucapan Rio yang mengatakan bahwa tali itu cukup kuat, karena sudah dua kali ia menarik-narik tali itu untuk memastikannya. Cinta pun perlahan-lahan mulai menapaki tembok dengan memegang tali tambang yang sudah terikat sempurna.

" Kenapa selama ini aku gak belajar panjat tebing ya, kalo taunya akan begini,," Gumam Cinta dalam hati sambil menaiki tembok besar rumahnya itu.

Setelah sampai di atas tembok yang cukup tinggi itu, Cinta mulai melihat jalanan di samping tembok tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu sakit apabila tubuhnya nanti langsung terjun bebas dari tembok itu ke jalanan. Lalu, dengan segera Cinta melempar tali tambangnya pada Rio yang masih di bawah.

" Cepetan,, mumpung gak ada orang." Bilang Cinta di atas yang sedikit berbisik.

Rio yang berada di bawah langsung menangkap tali yang telah dilemparkan Cinta padanya. Dengan sangat cepat Rio menaiki tembok itu, sampai-sampai mata Cinta terbelalak tidak percaya atas gerakan Rio, yang sangat cepat menaiki tembok yang cukup tinggi.

" Gila,, cepet bangeettt dia naiknya,," Gumam Cinta dalam hati yang ternganga melihat kecepatan Rio saat menaiki tembok.

Setelah sampai di atas, mata Cinta yang masih terbelalak tidak percaya dikagetkan oleh ajakan Rio.

" Ayo Non kita lompat,, dan cepat masuk ke dalam mobil itu,," Bilang Rio mengagetkan Cinta yang masih terbelalak atas aksinya barusan.

" Hah,, iya iya,," Jawab Cinta mengangguk.

Rio segera melompat duluan dan ia sama sekali tidak tersungkur sedikitpun, membuat Cinta kagum atas kekuatan tubuhnya itu. Ya, secara dengan postur tubuhnya yang atletis dan tinggi itu membuat Cinta menggelengkan kepalanya, karena tubuhnya Rio sama sekali tidak goyah sedikitpun.

Saat melihat ke bawah Cinta merasakan saat ini dirinya antara berani dan takut untuk melompat ke bawah. Karena, ia tahu postur tubuh Rio tidak bakalan terluka hanya sekedar melompat seperti itu. Nah, sedangkan Cinta sendiri dengan postur tubuh yang mungil itu pasti akan terguling ke tanah dan pastinya akan mengalami cedera.

" Oohhh, My God bagaimana ini,," Ucap Cinta yang merasa takut.

" Ya sudahlah, loncat aja, apapun yang terjadi ini adalah pilihanku,," Bilang Cinta yang segera meloncat ke bawah sambil menutup matanya.

Dengan mata terpejam, Cinta melompat,,

Dan ia merasa bahwa tubuhnya tidak jatuh ke tanah, melainkan berada di pangkuan seseorang. Sesaat Cinta langsung membuka matanya, ternyata Rio yang telah menangkapnya.

" Huuuuhhhhh,," Suara hembusan napas Cinta yang lagi-lagi merasa aman saat tubuhnya sudah berada dalam gendongan Rio.

" Makasih ya, Kak,," Ucap Cinta sambil turun dari pangkuan Rio yang hanya disambut anggukan hormat dari Rio.

" Iya Non,, Ayo," Bilang Rio yang segera mengajak Cinta berlari menuju ke tempat mobil yang sedang diparkirkan.

Rio dan Cinta cepat-cepat berlari menuju arah mobil dan memasukinya. Mobil ini sebenarnya telah disiapkan terlebih dahulu oleh Rio sebelum mereka melakukan aksi konyolnya ini.

Biasanya Cinta masuk ke mobil selalu dibukakan pintunya oleh Rio, tapi kali ini tidak, ia cepat-cepat membuka pintu mobil dan masuk. Sedangkan Rio berlari memutar mobil, membuka pintu lalu masuk dan duduk di belakang kemudi. Ia pun langsung menghidupkan mobil dan melajukannya ke jalanan.

" Huuuuhhhhh,, akhirnya sampe juga masuk ke dalam mobil,," Bilang Cinta sambil menghembuskan napasnya yang tersengal-sengal.

Cinta yang duduk di belakang menghembuskan nafas lega, karena dirinya telah bebas dari rumah. Dia pun tersenyum senang sambil melihat Rio yang sedang fokus menyetir.

" Akhirnya,,, aku bisa kabur dari rumah,,, yeeeyyy,,," Ucap Cinta gembira karena, merasa telah berhasil akan aksi dari rencananya selama ini.

Setelah sekian lama, Cinta membuat rencananya ini, akhirnya baru malam ini rencananya berhasil dilakukan.

" Iya Non,," Jawab Rio yang juga tersenyum melihat kebahagiaan Cinta.

" Eeemmm,, Kak Rio maafin Cinta ya, yang udah ngerepotin Kakak,," Bilang Cinta seketika mendongakkan kepalanya ke bagian tengah kursi mobil depan.

" Iya nggak apa-apa, Non." Jawab Rio mengangguk.

" Eemmm,, Non maaf, Rio boleh nanya.." Tanya Rio yang melihat wajah Cinta yang duduk di belakang dari kaca tengah mobil.

" Iya, Apa..?" Tanya Cinta balik.

" Non yakin dan gak nyesel,," Tanya Rio sedikit khawatir takut salah omongan pada majikan mudanya itu.

" Iyaa,, Kak Rio, aku yakin atas tindakan yang kulakukan ini,," Bilang Cinta yang menjawab pertanyaan Rio.

" Dan pastinya aku gak akan menyesal atas tindakanku ini. Karena aku percaya, tindakanku benar,," Jawab Cinta lagi yang meyakinkan hatinya sendiri.

" Semoga aja Papa bisa menerima tindakan yang kulakukan ini,," Gumam Cinta dalam hatinya yang teringat akan sifat keras dari Papanya itu.

Rio cukup mengerti akan maksud dari ucapan Cinta itu, karena, Cinta merasa begitu yakin akan tindakan yang telah diambilnya ini.

" Eeemmm,, baik Non." Jawab Rio mengangguk atas penjelasan Cinta.

" Semoga aja keputusanmu ini benar, ya Non,," Gumam Rio dalam hati yang segera melajukan mobilnya.

Rio yang hanya sekedar supir itu hanya bisa menuruti kehendak dan perintah dari majikan mudanya ini. Ya, walaupun tindakan ini salah, namun Rio hanya bisa pasrah dan menurutinya. Rio cuma berharap semoga dengan tindakan Cinta ini, dapat membuat Cinta sendiri merasa bahagia dan tidak merasa bersalah atas tindakannya itu, jika Cinta masih terus melanjutkan rencananya ini.

***

Author

🌹Vira Lydia🌹

Terpopuler

Comments

🍾⃝ͩᴛᷞɪͧᴀᷠ»ͣcнᷨuͣʙᷤʙͤʏɢ⃟꙰Ⓜ️📴

🍾⃝ͩᴛᷞɪͧᴀᷠ»ͣcнᷨuͣʙᷤʙͤʏɢ⃟꙰Ⓜ️📴

mampir Thor,,, langsung favorit Thor bacanya nyicil

2022-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kabur Dari Rumah
2 Bab 2 Perjalanan Cinta
3 Bab 3 Murka Papa
4 Bab 4 Kenyataan Pahit
5 Bab 5 Rencana Cinta
6 Bab 6 Terkunci
7 Bab 7 Debat Mama dan Papa
8 Bab 8 Rencana Lain Cinta
9 Bab 9 Penantian Cinta
10 Bab 10 Mengelabui Penjaga
11 Bab 11 Alat Kecil Yang Membingungkan
12 Bab 12 Malam Ini Juga
13 Bab 13 Pergi Kemana
14 Bab 14 Menjual Aset Lama
15 Bab 15 Perjalanan Dengan Mobil Lain
16 Bab 16 Permintaan Cinta
17 Bab 17 Perjalanan Di Tengah Hutan
18 Bab 18 Segarnya Air Sungai
19 Bab 19 Maksud Yang Membingungkan
20 Bab 20 Tingkah Lucu
21 Bab 21 Memberikan Sesuatu Baru
22 Bab 22 Mengubah Penampilan Rio
23 Bab 23 Senyumannya Baru Kusadari
24 Bab 24 Menunggu Hasil
25 Bab 25 Supir Tampan
26 Bab 26 Pikiran Cinta dan Rio
27 Bab 27 Unek Masing-masing
28 Bab 28 Kekecewaan Cinta
29 Bab 29 Tersenyum Senang
30 Bab 30 Inisiatif Cinta
31 Bab 31 Keseriusan Ide Cinta
32 Bab 32 Inisiatif Lain
33 Bab 33 Pernikahan Sekadar Saja
34 Bab 34 Haruskah Kita Menikah
35 Bab 35 Hari Pernikahan
36 Bab 36 Mendaftar Pernikahan
37 Bab 37 Penyelidikan
38 Bab 38 Sementara Waktu
39 Bab 39 Berdua
40 Bab 40 Kenapa Aku Nggak Tau
41 Bab 41 Menyambut Dirimu
42 Bab 42 Menghadap Penghulu
43 Bab 43 Kerinduanku Pada Mama
44 Bab 44 Ijab Qobul
45 Bab 45 Doa pengantin
46 Bab 46 Melanjutkan perjalanan
47 Bab 47 Pelacakan Pengawal Hendrawan
48 Bab 48 Kerinduanku
49 Bab 49 Akhirnya tersenyum
50 Bab 50 Temenin Kakak
51 Bab 51 Akhirnya Sampai di Rumah baru
52 Bab 52 Melakukan sesuatu
53 Bab 53 Pengajaran Rio
54 Bab 54 Tamu Keluarga
55 Bab 56 - Kelembutan Cinta
56 Bab 57 - Menu Pertama Amburadul
57 Bab 58 Kebahagiaan Sederhana
58 Bab 59 Perhatian
59 Bab 60 Sholat Subuh
60 Bab 61 Masakan Rio
61 Bab 62 Pukulan Lucu
62 Bab 63 Kehangatan Pagi
63 Bab 64 Sarapan Bersama
64 Bab 65 Tamu Di Tambak
65 Bab 66 Kedatangan Wanita Angkuh
66 Bab 67 Penasaran Cinta
67 Bab 68 Gangguan Pikiran Rio
68 Bab 69 Pertanyaan Cinta
69 Bab 70 Kecanggungan Yang Terjadi
70 Bab 71 Manjanya Cinta
71 Bab 72 Kelakuan Agresif
72 Bab 73 Terpana
73 Bab 74 Kelakuan Ganjen
74 Bab 75 Kecemburuan Cinta
75 Bab 76 Gelitik
76 Bab 77 Kebingungan Pendapat
77 Bab 78 Pikiran Jernih !!
78 Bab 79 Senyuman Kelegaan
79 Bab 80 Mengagumi Suamiku Rio
80 Bab 81 Ciuman Pertama
81 Bab 82 Kelembutan Suamiku
82 Bab 83 Tamu Tak Diundang
83 Bab 84 Perlawanan Cinta Terhadap Rossa
84 Bab 85 Perjalanan Baru
85 Bab 86 Kegugupan Rencana
86 Bab 87 Jawaban Terbaik
87 Bab 88 Keyakinan Yang Serius
88 Bab 89 Cerita Yang Sesungguhnya
89 Bab 90 Ketertarikan Cinta
90 Bab 91 Kecurigaan Rossa
91 Bab 92 Rasa Penasaran
92 Bab 93 Kebingungan
93 Bab 94 Tempat Keinginan
94 Bab 95 Bepergian !!
95 Bab 96 Isi Hati Yang Tertunda
96 Bab 97 Buku Keterangan Nikah
97 Bab 98 Pernyataan Romantis
98 Bab 99 Wisata Bersama
99 Bab 100 Teriakan Cinta
100 Bab 101 Mempererat Keromantisan
101 Bab 102 Sebuah Keyakinan
102 Bab 103 Akhirnya Bertemu Denganmu
103 Bab 104 Bertemu Dengan Rival
104 Bab 105 Ucapan Yang Menyakitkan
105 Bab 106 Pengakuan Perasaan
106 Bab 107 Pengawasan Rossa
107 Bab 108 Rencana Mami Rossa
108 Bab 109 Datang Tamu Bulanan
109 Bab 110 Masih Tersipu Malu
110 Bab 111 Khayalan
111 Bab 112 Kaget
112 Bab 113 Perasaan Yang Terungkap
113 Bab 114 Merasakan Suatu Hal
114 Bab 115 Mencuci Bersama
115 Bab 116 Sama-sama Mencari
116 Bab 117 Kelembutan Rasa
117 Bab 118 Romantis
118 Bab 119 Kedipan Nakal
119 Bab 120 Belanja Bersama
120 Bab 121 Sifat Manja
121 Bab 122 Makan Siang Bersama
122 Bab 123 Renungan Sebelum Rencana
123 Bab 124 Pulang Kampung
124 Bab 125 Perjalanan Yang Licin
125 Bab 126 Kelakuan Rossa
126 Bab 127 Perseteruan Rossa
127 Bab 128 Perjalanan Hujan
128 Bab 129 - Pemikiran Rio
129 Bab 130 Pemikiran Arif
130 Bab 131 Akhirnya Sampai Juga
131 Bab 132 - Alhamdulillah Sampai
132 Bab 133 - Pengintai
133 Bab 134 - Penasaran Dengan Seseorang
134 Bab 135 - Merdu
135 Bab 136 - Perlakuan Lembut Rio
136 Bab
137 Bab
138 Bab
139 Bab
140 Bab
141 Bab
142 Bab
143 Bab
144 bab
145 Bag.
146 Bab
147 Bab
148 Bab
149 Bab
150 Bab
151 Bab
152 Bab
153 Bab
154 Bab
155 Bab
156 Bab
157 Bab
158 Draft
159 draft
160 Draf
161 bab
162 Bab
163 Bab
164 bag
165 Draft
166 Bab
167 Draft
168 Bab
169 Bab
170 Bab
171 Bab
172 Draft
173 Bab
174 Bag
175 Bag
176 Bab
177 Bag.
178 Bab
179 Bab
180 Bab
181 Bab
182 Bab
183 Bab
184 Bab
185 Bab
186 Bab
187 Bab
188 Bab
189 Bab
190 Bab
191 Bab
192 bab
193 Bab
194 Bab
195 Bab
196 Bab
197 Bab
198 Bab
199 Bag
200 Bab
201 Bab
202 Bab
203 Bab
204 Bab
205 Bab
206 Bab
207 Bag
208 Bab
209 Bab
210 Bag.
211 Bab
212 Bab
213 Bab
214 Bab
215 Bab
216 Bab
217 Bab
218 Bag
219 Bab
220 bab
221 Bab
222 draft
223 draft
224 draft
225 draft
226 draft
227 draft
228 draft
229 draft
230 draft
231 draft
232 draft
233 draft
234 draft
235 draft
236 draft
237 draft
238 draft
239 draft
240 draft
241 Bab 1 Agustus
242 Bab 2 Agustus
243 Bab 3 Agustus
244 draft
245 draft
246 draft
247 draft
248 draft
249 draft
250 draft
251 draft
252 draft
253 draft
254 draft
255 draft
256 draft
257 draft
258 draft
259 draft
260 draft
261 draft
262 draft
263 draft
264 drart
265 draft
266 draft
267 draft
268 draft
269 draft
270 draft
271 draft
272 draft
273 draft
274 draft
275 draft
276 draft
277 draft
278 draft
279 draft
280 draft
281 draft
282 draft
283 draft
284 draft
285 draft
286 draft
287 draft
288 draft
289 draft
290 draft
291 draft
292 draft
293 draft
294 draft
295 draft
296 draft
297 draft
298 Maaf 1
299 Maaf 2
300 Maaf 3
301 Maaf 4
302 Maaf 5
303 Maaf 6
304 Maaf 7
305 Maaf 8
306 Maaf 9
307 Maaf 10
308 Maaf 11-15
309 Maaf 16-19
310 Maaf 20-21
311 Maaf 22-25
312 Maaf 26-30
313 Maaf 1
314 Maaf 2
315 Maaf 3
316 Maaf 4
317 Maaf 5
318 Maaf 6
319 Maaf 7
Episodes

Updated 319 Episodes

1
Bab 1 Kabur Dari Rumah
2
Bab 2 Perjalanan Cinta
3
Bab 3 Murka Papa
4
Bab 4 Kenyataan Pahit
5
Bab 5 Rencana Cinta
6
Bab 6 Terkunci
7
Bab 7 Debat Mama dan Papa
8
Bab 8 Rencana Lain Cinta
9
Bab 9 Penantian Cinta
10
Bab 10 Mengelabui Penjaga
11
Bab 11 Alat Kecil Yang Membingungkan
12
Bab 12 Malam Ini Juga
13
Bab 13 Pergi Kemana
14
Bab 14 Menjual Aset Lama
15
Bab 15 Perjalanan Dengan Mobil Lain
16
Bab 16 Permintaan Cinta
17
Bab 17 Perjalanan Di Tengah Hutan
18
Bab 18 Segarnya Air Sungai
19
Bab 19 Maksud Yang Membingungkan
20
Bab 20 Tingkah Lucu
21
Bab 21 Memberikan Sesuatu Baru
22
Bab 22 Mengubah Penampilan Rio
23
Bab 23 Senyumannya Baru Kusadari
24
Bab 24 Menunggu Hasil
25
Bab 25 Supir Tampan
26
Bab 26 Pikiran Cinta dan Rio
27
Bab 27 Unek Masing-masing
28
Bab 28 Kekecewaan Cinta
29
Bab 29 Tersenyum Senang
30
Bab 30 Inisiatif Cinta
31
Bab 31 Keseriusan Ide Cinta
32
Bab 32 Inisiatif Lain
33
Bab 33 Pernikahan Sekadar Saja
34
Bab 34 Haruskah Kita Menikah
35
Bab 35 Hari Pernikahan
36
Bab 36 Mendaftar Pernikahan
37
Bab 37 Penyelidikan
38
Bab 38 Sementara Waktu
39
Bab 39 Berdua
40
Bab 40 Kenapa Aku Nggak Tau
41
Bab 41 Menyambut Dirimu
42
Bab 42 Menghadap Penghulu
43
Bab 43 Kerinduanku Pada Mama
44
Bab 44 Ijab Qobul
45
Bab 45 Doa pengantin
46
Bab 46 Melanjutkan perjalanan
47
Bab 47 Pelacakan Pengawal Hendrawan
48
Bab 48 Kerinduanku
49
Bab 49 Akhirnya tersenyum
50
Bab 50 Temenin Kakak
51
Bab 51 Akhirnya Sampai di Rumah baru
52
Bab 52 Melakukan sesuatu
53
Bab 53 Pengajaran Rio
54
Bab 54 Tamu Keluarga
55
Bab 56 - Kelembutan Cinta
56
Bab 57 - Menu Pertama Amburadul
57
Bab 58 Kebahagiaan Sederhana
58
Bab 59 Perhatian
59
Bab 60 Sholat Subuh
60
Bab 61 Masakan Rio
61
Bab 62 Pukulan Lucu
62
Bab 63 Kehangatan Pagi
63
Bab 64 Sarapan Bersama
64
Bab 65 Tamu Di Tambak
65
Bab 66 Kedatangan Wanita Angkuh
66
Bab 67 Penasaran Cinta
67
Bab 68 Gangguan Pikiran Rio
68
Bab 69 Pertanyaan Cinta
69
Bab 70 Kecanggungan Yang Terjadi
70
Bab 71 Manjanya Cinta
71
Bab 72 Kelakuan Agresif
72
Bab 73 Terpana
73
Bab 74 Kelakuan Ganjen
74
Bab 75 Kecemburuan Cinta
75
Bab 76 Gelitik
76
Bab 77 Kebingungan Pendapat
77
Bab 78 Pikiran Jernih !!
78
Bab 79 Senyuman Kelegaan
79
Bab 80 Mengagumi Suamiku Rio
80
Bab 81 Ciuman Pertama
81
Bab 82 Kelembutan Suamiku
82
Bab 83 Tamu Tak Diundang
83
Bab 84 Perlawanan Cinta Terhadap Rossa
84
Bab 85 Perjalanan Baru
85
Bab 86 Kegugupan Rencana
86
Bab 87 Jawaban Terbaik
87
Bab 88 Keyakinan Yang Serius
88
Bab 89 Cerita Yang Sesungguhnya
89
Bab 90 Ketertarikan Cinta
90
Bab 91 Kecurigaan Rossa
91
Bab 92 Rasa Penasaran
92
Bab 93 Kebingungan
93
Bab 94 Tempat Keinginan
94
Bab 95 Bepergian !!
95
Bab 96 Isi Hati Yang Tertunda
96
Bab 97 Buku Keterangan Nikah
97
Bab 98 Pernyataan Romantis
98
Bab 99 Wisata Bersama
99
Bab 100 Teriakan Cinta
100
Bab 101 Mempererat Keromantisan
101
Bab 102 Sebuah Keyakinan
102
Bab 103 Akhirnya Bertemu Denganmu
103
Bab 104 Bertemu Dengan Rival
104
Bab 105 Ucapan Yang Menyakitkan
105
Bab 106 Pengakuan Perasaan
106
Bab 107 Pengawasan Rossa
107
Bab 108 Rencana Mami Rossa
108
Bab 109 Datang Tamu Bulanan
109
Bab 110 Masih Tersipu Malu
110
Bab 111 Khayalan
111
Bab 112 Kaget
112
Bab 113 Perasaan Yang Terungkap
113
Bab 114 Merasakan Suatu Hal
114
Bab 115 Mencuci Bersama
115
Bab 116 Sama-sama Mencari
116
Bab 117 Kelembutan Rasa
117
Bab 118 Romantis
118
Bab 119 Kedipan Nakal
119
Bab 120 Belanja Bersama
120
Bab 121 Sifat Manja
121
Bab 122 Makan Siang Bersama
122
Bab 123 Renungan Sebelum Rencana
123
Bab 124 Pulang Kampung
124
Bab 125 Perjalanan Yang Licin
125
Bab 126 Kelakuan Rossa
126
Bab 127 Perseteruan Rossa
127
Bab 128 Perjalanan Hujan
128
Bab 129 - Pemikiran Rio
129
Bab 130 Pemikiran Arif
130
Bab 131 Akhirnya Sampai Juga
131
Bab 132 - Alhamdulillah Sampai
132
Bab 133 - Pengintai
133
Bab 134 - Penasaran Dengan Seseorang
134
Bab 135 - Merdu
135
Bab 136 - Perlakuan Lembut Rio
136
Bab
137
Bab
138
Bab
139
Bab
140
Bab
141
Bab
142
Bab
143
Bab
144
bab
145
Bag.
146
Bab
147
Bab
148
Bab
149
Bab
150
Bab
151
Bab
152
Bab
153
Bab
154
Bab
155
Bab
156
Bab
157
Bab
158
Draft
159
draft
160
Draf
161
bab
162
Bab
163
Bab
164
bag
165
Draft
166
Bab
167
Draft
168
Bab
169
Bab
170
Bab
171
Bab
172
Draft
173
Bab
174
Bag
175
Bag
176
Bab
177
Bag.
178
Bab
179
Bab
180
Bab
181
Bab
182
Bab
183
Bab
184
Bab
185
Bab
186
Bab
187
Bab
188
Bab
189
Bab
190
Bab
191
Bab
192
bab
193
Bab
194
Bab
195
Bab
196
Bab
197
Bab
198
Bab
199
Bag
200
Bab
201
Bab
202
Bab
203
Bab
204
Bab
205
Bab
206
Bab
207
Bag
208
Bab
209
Bab
210
Bag.
211
Bab
212
Bab
213
Bab
214
Bab
215
Bab
216
Bab
217
Bab
218
Bag
219
Bab
220
bab
221
Bab
222
draft
223
draft
224
draft
225
draft
226
draft
227
draft
228
draft
229
draft
230
draft
231
draft
232
draft
233
draft
234
draft
235
draft
236
draft
237
draft
238
draft
239
draft
240
draft
241
Bab 1 Agustus
242
Bab 2 Agustus
243
Bab 3 Agustus
244
draft
245
draft
246
draft
247
draft
248
draft
249
draft
250
draft
251
draft
252
draft
253
draft
254
draft
255
draft
256
draft
257
draft
258
draft
259
draft
260
draft
261
draft
262
draft
263
draft
264
drart
265
draft
266
draft
267
draft
268
draft
269
draft
270
draft
271
draft
272
draft
273
draft
274
draft
275
draft
276
draft
277
draft
278
draft
279
draft
280
draft
281
draft
282
draft
283
draft
284
draft
285
draft
286
draft
287
draft
288
draft
289
draft
290
draft
291
draft
292
draft
293
draft
294
draft
295
draft
296
draft
297
draft
298
Maaf 1
299
Maaf 2
300
Maaf 3
301
Maaf 4
302
Maaf 5
303
Maaf 6
304
Maaf 7
305
Maaf 8
306
Maaf 9
307
Maaf 10
308
Maaf 11-15
309
Maaf 16-19
310
Maaf 20-21
311
Maaf 22-25
312
Maaf 26-30
313
Maaf 1
314
Maaf 2
315
Maaf 3
316
Maaf 4
317
Maaf 5
318
Maaf 6
319
Maaf 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!