Driver My Hubby
Disaat senja hari mulai hilang dan disaat malam mulai menerpa, disaat itulah Cinta yang sudah menyelesaikan pekerjaannya yaitu mengikat gabungan seprai di kamarnya itu.
" Heeemm,, akhirnya selesai juga,," Bilang Cinta yang tersenyum melihat gabungan seprai telah selesai diikatkannya.
" Lalu, tinggal aku ikat disini dan mencobanya,," Ucap Cinta yang segera melangkahkan kakinya menuju ke kaki spring bed.
Dengan senang hati, ia langsung mengikat ujung seprai ke kaki spring bed dengan sangat kuat. Dan, sangat terasa bahwa ikatannya itu cukup kuat untuk menahan tubuh mungilnya saat mau turun ke bawah nanti.
Sambil tersenyum Cinta merasa puas atas hasil dari pekerjaannya itu.
" Heeemmmm,, pokoknya malam ini aku harus berhasil,," Ungkap Cinta yang tersenyum puas melihat hasil pekerjaannya sendiri.
Setelah merasa cukup kuat, Cinta memulai aksinya untuk melempar seprai keluar jendela. Tepat di bagian samping taman rumahnya, yang tidak terlalu banyak pengawasan dan penjagaan oleh pengawal.
" Sebentar, udah aman belum,," Ucap Cinta yang memeriksa keadaan di bawah kamarnya.
" Oohhh aman, oke aku lemparkan nih seprai,," Bilang Cinta yang melemparkan ujung seprai ke bawah.
Pada saat waktunya tepat di tengah malam, Cinta memeriksa diluar jendela dan memastikan keadaan, setelah merasa cukup aman, Cinta langsung keluar jendela yang telah dibuka teralisnya.
Sebelum ia keluar, Cinta melihat bingkai foto orang tuanya yang terpajang di atas meja tidur dekat jendelanya itu.
" Maafin Cinta Ma, Pa,, Bukannya Cinta gak mau nurutin perintah Papa,, tapi Cinta,,,," Ucap Cinta sesaat merasa bersalah atas tindakannya ini.
Namun, Cinta tidak melanjutkan kata-katanya lagi, karena, ia tidak bisa membendung perasaannya untuk menitikkan bulir bening dari mata cantiknya itu yang membasahi wajah imutnya sambil melihat foto orang tuanya.
" Papa, akan tahu jawabannya, kenapa Cinta lebih memilih pergi daripada harus menuruti perintah Papa,," Ucap Cinta yang kembali meletakkan bingkai foto di atas meja.
Lalu, Cinta meletakkan kembali foto orang tuanya itu ke atas meja tidur lagi.
Setelah perasaannya kembali nyaman, dengan tekad yang begitu kuat, Cinta memulai aksinya untuk turun dari jendela.
" Huuuhh,, aku harus yakin,," Bilang Cinta yang menyemangati dirinya sendiri.
Lalu, dengan perlahan-lahan Cinta segera turun dan memegang erat seprai, sambil bergelantungan pada seprai yang telah ia siapkan tadi.
" Waduhh,, kenapa kayak gini rasanya bergelantungan,," Gumam Cinta yang deg-degan saat ditengah seprai.
" Baik,, perlahan-lahan, perlahan-lahan, jangan sampai aku terjatuh ke bawah,," Bilang Cinta yang perlahan-lahan menuruni seprai.
Cinta merasa deg-degan saat perlahan-lahan menuruni seprai itu, karena baru kali ini ia melakukan hal yang konyol seperti saat ini. Karena tekadnya yang sangat kuat, akhirnya sampai juga Cinta ke bawah.
" Uuuuhhhhhhh,,, akhirnya.." Ucap Cinta dengan nafas yang memburu.
Saat Cinta sedang mengatur nafasnya yang memburu itu, tak menyangka di kegelapan samping taman seseorang langsung menarik tangan Cinta dan menutup mulutnya supaya Cinta tidak bisa berteriak. Niatnya mau kabur, malah ditarik oleh orang lain. Itu yang ada dalam pikiran Cinta.
Sontak, Cinta kaget bukan main, karena ia melirik ke belakang orang itu memakai baju serba hitam sehingga membuat dirinya untuk meronta, melawan perbuatan yang telah dilakukan oleh orang itu padanya.
Tapi tetap saja dia tidak bisa melawan !!!!
" Uuuummmm,,,, uuuummmm.." Suara Cinta kaget yang mulutnya dibekap oleh orang yang tidak diketahuinya.
Walaupun terlihat Cinta sangat kaget itu, seseorang yang menarik Cinta masih saja membawa Cinta ke tempat yang gelap. Sehingga ketika mereka sampai di tempat gelap tepat di bawah pohon, Cinta yang terkesiap kaget melihat dirinya sudah ditarik oleh seseorang, dengan sigap ia langsung menggigit tangan yang menarik tubuhnya itu.
Sontak orang itu langsung berteriak kecil dan menghempaskan tangannya.
" Aaaauuuuwww,,," Teriak penarik badan Cinta barusan dengan langsung menarik tangannya dari gigitan Cinta.
Cinta sangat terkejut, karena ia sangat mengenal sekali suara orang yang berteriak ini.
" Kak Rio..!!" Ucap Cinta kaget, karena yang digigitnya ialah kak Rio.
" Loh,, maaf, Kak." Bilang Cinta lagi yang merasa bersalah, saat melihat wajah Rio cukup kesakitan menahan gigitannya.
Karena, Cinta tidak menyadari bahwa Rio yang cepat-cepat menariknya tadi, saat ia baru saja sampai di bawah.
" Iya iya,, Nggak apa-apa, Non." Bilang Rio yang masih menunduk di hadapan Cinta.
" Maaf ya Kak, Cinta gak tau kalo tadi Kak Rio. Abis, Kak Rio ngagetin Cinta." Bilang Cinta yang membela dirinya dan melihat tangan Rio yang memerah digigitnya.
"Iya iya, nggak apa-apa Non, sekarang ayo pergi,," Bilang Rio yang mengajak Cinta untuk segera melanjutkan rencananya itu.
Saat mereka ingin pergi, Rio menghentikan aksinya lalu bertanya pada Cinta.
" Oh iya, Non yakin udah siap.?" Tanya Rio menoleh ke arah Cinta.
" Yakin." Jawab Cinta singkat namun penuh keyakinan.
" Ya udah, ayo Non." Ajak Rio yang memberikan jalan untuk Cinta, dengan memberi petunjuk dari arah tangan yang ditunjukkannya.
Singkat cerita, Rio adalah seorang supir pribadi Cinta, sebenarnya dia merupakan salah satu karyawan terbaik di perusahaan keluarga Cinta yaitu perusahaan Pak Hendrawan. Karena, kelakuan Rio sangat bagus, disiplin serta penurut. Oleh sebab itu, Papanya Cinta Pak Hendrawan memutuskan Rio untuk menjadi supir pribadi Putri tunggalnya itu.
Selain ia percaya dengan kepribadian Rio yang baik, ia percaya juga akan keselamatan putrinya, apabila Rio menjadi supir pribadi untuk Cinta.
Tak terasa Rio dan Cinta menelusuri bagian belakang taman rumah yang cukup besar itu, supaya bisa keluar dari rumah besar ini. Cinta dan Rio pun mengendap-endap di taman rumah sambil melihat penjagaan disana.
Disaat ada pengawal penjaga yang sedang berjalan menuju tembok pagar belakang, cepat-cepat Rio menarik Cinta untuk berhenti sejenak dibalik pekarangan bunga yang cukup lebat, agar tidak ketahuan.
" Ada penjaga lagi,," Tanya Cinta yang suaranya terdengar seperti ngos-ngosan
" Sssttt,," Bisik Rio di dekat telinga Cinta.
Cinta dan Rio memperhatikan gerak-gerik pengawal penjaga. Lalu, tak lama dari penungguan mereka, pengawal penjaga itu tiba-tiba langsung pergi dan sangat jelas sekali terlihat bahwa penjaga itu sedang mendapat telepon. Karena, merasa keadaan cukup aman, pengawal penjaga itupun berlalu ke tempat lain.
" Huuuuhhhhh..." Terdengar suara hembusan kasar nafas Cinta.
" Kayaknya udah pergi jauh, yuk Non." Bilang Rio yang masih memperhatikan gerak-gerik pengawal yang menjauh itu.
Cinta pun langsung keluar dari pekarangan bunga dan berlari menuju tembok besar pagar rumahnya itu. Sesampainya, Cinta bingung bagaimana bisa keluar dari tembok yang sebesar ini, sedangkan tangga saja tidak ada disana.
" Aduuuhhh,, gimana mau keluar, tangga aja gak ada disini." Ucap Cinta bingung dan menoleh ke kiri-kanan mencari keberadaan tangga.
" Tenang Non,, aku ada ini." Bilang Rio sambil mengeluarkan tali tambang dan pengait yang cukup besar.
" Pinter juga, kamu,," Puji Cinta sambil tersenyum melihat tali yang ada di belakang tubuh Rio.
Dan Rio hanya tersenyum tipis mendengar pujian dari Cinta. Karena, Rio tahu sekali sifat dari majikannya itu, yang jarang sekali memberikan pujian terhadapnya selama ini. Ya, sangat diketahui sekali bahwa Cinta selama ini selalu cuek dan diam pada dirinya, selama ia menjadi supir pribadi di rumah ini.
Dengan segera, Rio langsung memulai aksinya untuk melempar kaitan tali tambang ke atas pohon dibalik tembok pagar, berulang kali Rio memastikan pengait itu cukup kuat menyangkut di cabang pohon. Dengan sangat hormat ia langsung menyuruh Cinta untuk menaiki tali itu terlebih dahulu.
" Silahkan Non,, Non Cinta naiklah duluan tali ini,," Bilang Rio yang telah selesai mengaitkan talinya ke pohon di seberang tembok pada Cinta.
" Yakin, udah kuat." Tanya Cinta memastikan.
" Iya Non, kalo gitu aku aja yang duluan supaya Non percaya, kalo tali ini udah kuat." Jawab Rio memastikan tali yang dipasangnya cukup kuat.
" Iya iya, aku percaya." Jawab Cinta langsung mengambil tali di tangan Rio.
Cinta percaya akan ucapan Rio yang mengatakan bahwa tali itu cukup kuat, karena sudah dua kali ia menarik-narik tali itu untuk memastikannya. Cinta pun perlahan-lahan mulai menapaki tembok dengan memegang tali tambang yang sudah terikat sempurna.
" Kenapa selama ini aku gak belajar panjat tebing ya, kalo taunya akan begini,," Gumam Cinta dalam hati sambil menaiki tembok besar rumahnya itu.
Setelah sampai di atas tembok yang cukup tinggi itu, Cinta mulai melihat jalanan di samping tembok tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu sakit apabila tubuhnya nanti langsung terjun bebas dari tembok itu ke jalanan. Lalu, dengan segera Cinta melempar tali tambangnya pada Rio yang masih di bawah.
" Cepetan,, mumpung gak ada orang." Bilang Cinta di atas yang sedikit berbisik.
Rio yang berada di bawah langsung menangkap tali yang telah dilemparkan Cinta padanya. Dengan sangat cepat Rio menaiki tembok itu, sampai-sampai mata Cinta terbelalak tidak percaya atas gerakan Rio, yang sangat cepat menaiki tembok yang cukup tinggi.
" Gila,, cepet bangeettt dia naiknya,," Gumam Cinta dalam hati yang ternganga melihat kecepatan Rio saat menaiki tembok.
Setelah sampai di atas, mata Cinta yang masih terbelalak tidak percaya dikagetkan oleh ajakan Rio.
" Ayo Non kita lompat,, dan cepat masuk ke dalam mobil itu,," Bilang Rio mengagetkan Cinta yang masih terbelalak atas aksinya barusan.
" Hah,, iya iya,," Jawab Cinta mengangguk.
Rio segera melompat duluan dan ia sama sekali tidak tersungkur sedikitpun, membuat Cinta kagum atas kekuatan tubuhnya itu. Ya, secara dengan postur tubuhnya yang atletis dan tinggi itu membuat Cinta menggelengkan kepalanya, karena tubuhnya Rio sama sekali tidak goyah sedikitpun.
Saat melihat ke bawah Cinta merasakan saat ini dirinya antara berani dan takut untuk melompat ke bawah. Karena, ia tahu postur tubuh Rio tidak bakalan terluka hanya sekedar melompat seperti itu. Nah, sedangkan Cinta sendiri dengan postur tubuh yang mungil itu pasti akan terguling ke tanah dan pastinya akan mengalami cedera.
" Oohhh, My God bagaimana ini,," Ucap Cinta yang merasa takut.
" Ya sudahlah, loncat aja, apapun yang terjadi ini adalah pilihanku,," Bilang Cinta yang segera meloncat ke bawah sambil menutup matanya.
Dengan mata terpejam, Cinta melompat,,
Dan ia merasa bahwa tubuhnya tidak jatuh ke tanah, melainkan berada di pangkuan seseorang. Sesaat Cinta langsung membuka matanya, ternyata Rio yang telah menangkapnya.
" Huuuuhhhhh,," Suara hembusan napas Cinta yang lagi-lagi merasa aman saat tubuhnya sudah berada dalam gendongan Rio.
" Makasih ya, Kak,," Ucap Cinta sambil turun dari pangkuan Rio yang hanya disambut anggukan hormat dari Rio.
" Iya Non,, Ayo," Bilang Rio yang segera mengajak Cinta berlari menuju ke tempat mobil yang sedang diparkirkan.
Rio dan Cinta cepat-cepat berlari menuju arah mobil dan memasukinya. Mobil ini sebenarnya telah disiapkan terlebih dahulu oleh Rio sebelum mereka melakukan aksi konyolnya ini.
Biasanya Cinta masuk ke mobil selalu dibukakan pintunya oleh Rio, tapi kali ini tidak, ia cepat-cepat membuka pintu mobil dan masuk. Sedangkan Rio berlari memutar mobil, membuka pintu lalu masuk dan duduk di belakang kemudi. Ia pun langsung menghidupkan mobil dan melajukannya ke jalanan.
" Huuuuhhhhh,, akhirnya sampe juga masuk ke dalam mobil,," Bilang Cinta sambil menghembuskan napasnya yang tersengal-sengal.
Cinta yang duduk di belakang menghembuskan nafas lega, karena dirinya telah bebas dari rumah. Dia pun tersenyum senang sambil melihat Rio yang sedang fokus menyetir.
" Akhirnya,,, aku bisa kabur dari rumah,,, yeeeyyy,,," Ucap Cinta gembira karena, merasa telah berhasil akan aksi dari rencananya selama ini.
Setelah sekian lama, Cinta membuat rencananya ini, akhirnya baru malam ini rencananya berhasil dilakukan.
" Iya Non,," Jawab Rio yang juga tersenyum melihat kebahagiaan Cinta.
" Eeemmm,, Kak Rio maafin Cinta ya, yang udah ngerepotin Kakak,," Bilang Cinta seketika mendongakkan kepalanya ke bagian tengah kursi mobil depan.
" Iya nggak apa-apa, Non." Jawab Rio mengangguk.
" Eemmm,, Non maaf, Rio boleh nanya.." Tanya Rio yang melihat wajah Cinta yang duduk di belakang dari kaca tengah mobil.
" Iya, Apa..?" Tanya Cinta balik.
" Non yakin dan gak nyesel,," Tanya Rio sedikit khawatir takut salah omongan pada majikan mudanya itu.
" Iyaa,, Kak Rio, aku yakin atas tindakan yang kulakukan ini,," Bilang Cinta yang menjawab pertanyaan Rio.
" Dan pastinya aku gak akan menyesal atas tindakanku ini. Karena aku percaya, tindakanku benar,," Jawab Cinta lagi yang meyakinkan hatinya sendiri.
" Semoga aja Papa bisa menerima tindakan yang kulakukan ini,," Gumam Cinta dalam hatinya yang teringat akan sifat keras dari Papanya itu.
Rio cukup mengerti akan maksud dari ucapan Cinta itu, karena, Cinta merasa begitu yakin akan tindakan yang telah diambilnya ini.
" Eeemmm,, baik Non." Jawab Rio mengangguk atas penjelasan Cinta.
" Semoga aja keputusanmu ini benar, ya Non,," Gumam Rio dalam hati yang segera melajukan mobilnya.
Rio yang hanya sekedar supir itu hanya bisa menuruti kehendak dan perintah dari majikan mudanya ini. Ya, walaupun tindakan ini salah, namun Rio hanya bisa pasrah dan menurutinya. Rio cuma berharap semoga dengan tindakan Cinta ini, dapat membuat Cinta sendiri merasa bahagia dan tidak merasa bersalah atas tindakannya itu, jika Cinta masih terus melanjutkan rencananya ini.
***
Author
🌹Vira Lydia🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
🇹🇮🇦🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️📴
mampir Thor,,, langsung favorit Thor bacanya nyicil
2022-01-23
1