Cinta menghela napasnya dengan perasaan yang bingung. Karena, Cinta sendiri juga belum tahu bagaimana jawaban kepastian dari Rio dalam menanggapi permintaannya itu.
Apakah bisa berhasil permintaannya itu ? Apakah bisa berhasil dalam membujuk hatinya Rio ?
Cinta saat ini hanya bisa menunggu jawaban dari Rio yang begitu diharapkan dirinya. Cinta yang sedikit kaget karena teleponnya telah terputus dengan Rio, merasa sedikit kesal atas sikap Rio saat ini yang telah memutuskan teleponnya secara langsung. Karena, kemungkinan belum mendapatkan jawaban pasti dari Rio.
Tapi, Cinta sama sekali tidak marah pada Rio, karena ia juga dengar bahwa Rio telah dipanggil oleh seseorang yang sangat jelas sekali itu suara Pak Dito pengawal penjaga kediaman Pak Hendrawan.
Cinta hanya bisa menghela nafasnya, karena saat ini ia belum pasti bisa atau tidak menjalankan misinya itu.
" Heeemmm,, gimana ini, gimana aku bisa lari,," Ucap Cinta yang sedang melangkah bolak-balik di dalam kamarnya.
Karena belum mendapatkan jawaban pasti dari Rio, tanpa mengenal lelah, Cinta tetap saja melakukan aksinya untuk selalu membujuk dan memohon pada Rio. Tujuannya, jika melakukan hal itu adalah hanya satu supaya Rio bisa luluh dan bersedia membantunya.
" Ya,, sepertinya aku harus tetap untuk membujuk Kak Rio, supaya dia mau membantuku saat ini,," Ucap Cinta yang bertekad sudah bulat dan bersemangat.
Sesaat Cinta mengambil ponselnya untuk mengetik chat pada Rio. Chatting Cinta itu sendiri berisi ucapan dan kata-kata permohonan pada Rio yang sangat memelas sekali. Cinta hanya bisa berharap semoga Rio mau membantunya di dalam keadaan yang sangat genting ini.
" Semoga Kak Rio mau membantuku.." Pinta Cinta bergumam sambil menggoyangkan ponselnya di dekat wajahnya.
Setiap detik, menit, dan jam Cinta selalu melihat dan mengecek ponselnya.
Apakah Rio sudah membacanya ?
Ternyata belum dibaca sedikitpun, Cinta mengulangi lagi perbuatannya untuk selalu mengirim chat pada Rio. Sudah banyak Chat yang masuk di ponsel Rio.
Di luar kamar Cinta, tepatnya di area parkir mobil rumah Cinta. Rio yang sedang berbicara dengan Pak Dito menyadari serta mengetahui bahwa ponselnya selalu bergetar menandakan banyak sekali chat yang masuk.
" Heemm pasti ini chat Non Cinta yang masuk,," Gumam Rio dalam hati ketika merasakan getaran yang ditimbulkan dari ponselnya.
Rio sengaja belum membaca chat yang masuk, karena, ia merasa hal itu tidak sopan dilakukan apabila sedang berbicara dengan orang lain sambil memainkan ponsel.
Jadi, Rio hanya membiarkan apa saja yang telah masuk ke dalam ponselnya.
" Sepertinya Nona Cinta tidak lagi tinggal disini, Rio." Bilang Pak Dito yang berbicara pada Rio.
" Apa karena perjanjian Tuan Hendrawan itu ya Pak ?" Tanya Rio ingin tahu dari jawaban Pak Dito.
" Ya, mungkin.... Karena, setahu saya Nona Cinta begitu menolak keras untuk bersedia menepati perjanjian yang dilakukan oleh Tuan Hendrawan." Jawab Pak Dito menjelaskan keadaan yang terjadi pada Cinta.
" Oohh,, begitu ya Pak." Jawab Rio hanya bisa mengangguk.
" Iya,, dan sepertinya Rio, kamu tidak lagi bekerja disini, melainkan kembali lagi ke kantor perusahaan Pak Hendrawan." Ucap Pak Dito yang sangat akrab pada Rio.
Memang Pak Dito sangat akrab pada Rio karena, Rio sendiri sangatlah mudah melakukan adaptasi pada setiap orang di rumah ini. Selain sikap Rio yang mudah dekat dan juga ramah, Pak Dito juga sudah mengganggap Rio seperti keponakannya sendiri.
" Baiklah Rio, Bapak mau ke dalam dulu." Ucap Pak Dito yang menepuk bahu Rio.
" Oh iya Pak.." Jawab Rio mengangguk.
Setelah Pak Dito melangkahkan kakinya menjauhi Rio yang masih berada di area parkir mobil.
Dengan segera Rio mengambil ponselnya yang ia letakkan di dalam saku bajunya dan melihat layar ponselnya itu. Ternyata benar sekali dugaannya begitu banyak sekali chat yang masuk terutama dari Cinta.
" Ya ampun, benarkan dugaanku, pasti chat yang masuk dari Non Cinta semua, ternyata kenyataannya benar sekali,, heeehh,," Gumam Rio ketika melihat layar ponselnya yang penuh akan chat dari Cinta.
Memang ada chat dari orang lain yang masuk, tapi bagi Rio chat orang lain tidak terlalu penting. Karena, yang terpenting baginya adalah chat dari Nona muda majikannya itu yaitu Cinta.
Cinta yang sangat bawel tidak pernah mengenal kata lelah itu, selalu menulis chat untuk Rio dengan ketikan yang sama yaitu memelas dan meminta tolong bantuan dari Rio.
Rio membukanya satu persatu dan membacanya.
Setelah selesai membaca Rio hanya bisa menghela nafasnya karena, merasa kasihan pada ketikan chat dari Cinta yang sangat memelas itu.
" Ya ampun Non,, Chat nya cuma minta tolong bantuin Non saja,," Gumam Rio sendiri setelah sambil membaca chat dari Cinta.
" Bagaimana aku bisa bantuin Non,, sedangkan aku juga bingung harus melakukan apa.." Gumam Rio setelah membaca chat dari Cinta.
Lalu belum selesai membaca chat yang pertama ke dua ratus chat Cinta masih mengirim chat pada Rio, sekali ini beda.
Dan Rio melewati Chat yang belum dibacanya itu langsung menuju chat Cinta yang baru saja masuk.
Ketikan dalam chat..
Kak, gak ada orang yang Cinta percaya selain Kak Rio. Hanya Kak Rio yang bisa membantu kehidupan Cinta saat ini. Cinta bingung harus melakukan apa..?
" Ya ampun Non, maafkan Rio,, bukannya Rio gak mau bantu tapi harus bagaimana Rio melakukannya." Ucap Rio yang merasa kasihan pada Cinta karena, ikut juga merasakan kesedihan yang sedang Cinta alami.
" Bagiamana aku harus melakukannya ?" Ucap Rio lagi yang masih berpikir mencari suatu hal.
Dalam hati Rio memang bersedia membantu Cinta. Tapi dia juga harus memikirkan hal bantuan pada Cinta secara matang. Bukan hanya sekedar membantu dan melepaskan begitu saja.
Karena, Cinta begitu yakin padanya membuat Rio juga ikut mencari jalan keluar bagaimana caranya Cinta bisa menggapai misinya itu.
Dengan sengaja Rio belum membalas chatting dari Cinta, karena, ia sendiri juga ingin memikirkan matang-matang apa yang harus dilakukannya.
Saat ini di kamar Cinta, Cinta yang sedari tadi menunggu balasan Chat dari Rio hanya bisa pasrah atas apa yang telah dilakukannya. Di dalam pikiran Cinta mungkin Rio belum bisa untuk membantunya karena suatu keadaan yang terjadi.
" Mungkin dia belum bisa membantuku saat ini,," Ucap Cinta yang terlihat pasrah dengan keadaan.
Cinta hanya bisa memaklumi hal itu, karena Chat darinya hanya sekedar dibaca oleh Rio dan belum dibalas olehnya. Mungkin saat ini Rio belum luluh atas permohonan darinya itu.
Tak terasa sudah dua hari Cinta dikurung di dalam kamarnya. Cinta seperti sudah terbiasa melakukan apapun di kamarnya itu. Karena, dia masih tetap bersikeras menolak perjanjian ini.
Maka dari itu Cinta belum dibolehkan keluar dari kamarnya.
Sudah dua hari Cinta selalu mengecek ponselnya dan belum ada tanda-tanda dari Rio untuk membantunya. Cinta sangat berharap hanya pada Rio seorang yang mampu membawanya pergi dari rumah ini.
" Sudah dua hari aku berada di kamar ini," Gumam Cinta dengan pandangan yang sedang mengelilingi suasana kamarnya sendiri.
" Biasanya aku betah tinggal di kamar ini, tapi, kenapa rasa betah itu berubah menjadi seperti saat ini,," Gumam Cinta lagi yang sedang terbaring di atas tempat tidurnya.
Karena, Cinta memiliki tekad yang sangat kuat, sehingga membuat dirinya tidak pernah patah semangat untuk selalu mengirim chat setiap menitnya pada Rio dengan harapan bahwa nantinya Rio sendiri akan luluh atas sikapnya itu.
" Heemm, walau sudah dua hari Kak Rio belum membalas chat dariku, aku harus tetap melakukannya, siapa tahu nantinya dia akan berubah pikiran dan mau membantuku,," Gumam Cinta seketika senyuman indah tersungging di bibirnya itu.
Dan hasilnya memang benar, akhirnya Rio bergeming untuk membantu Cinta. Ya, mungkin karena Rio merasa kasihan dengan keadaan Cinta saat ini. Sehingga Rio sendiri bersedia untuk menuruti kehendak Cinta.
Rio membuka ponselnya dan mengulangi kegiatannya kemarin membaca chat dari Cinta satu persatu, karena, saat ini Rio juga sudah mendapatkan ide untuk membantu Cinta. Sehingga, akhirnya Rio luluh dan tersenyum sendiri membaca isi chat Cinta yang sangat ingin bebas itu.
Lalu dengan senang hati Rio membalas Chatting Cinta yang sudah lebih dari lima ratus chat dengan satu chat darinya.
Di layar ponsel Rio begitu jelas mengetik,,
" Baiklah, Rio akan bantuin Non.."
Setelah selesai mengetik chat, Rio sekali lagi memikirkan apakah tujuannya ini benar untuk membantu Cinta.
" Apakah tujuanku ini benar untuk membantumu, Non ?" Tanya Rio dalam hatinya sendiri setelah mengirim pesannya kepada Cinta.
Entahlah yang jelas di dalam pikiran Rio sekarang ia hanya ingin membantu Cinta yang sedang dalam kesulitan itu. Tanpa pikir panjang lagi, Rio langsung mengirimkan chat yang telah ia ketik dan ia pikirkan sendiri sebelumnya.
Sementara itu di dalam kamar Cinta,,
Cinta yang merasa risih bangun dari baringnya dan melangkahkan kakinya mondar-mandir sendiri di dalam kamarnya yang terlihat sedang mencari ide lain, lalu spontan kaget ketika mendengar suara dari ponselnya itu.
Plungg,,,,
Bunyi ponsel Cinta yang memberikan notifikasi bahwa ada suatu pesan yang masuk, pastinya dengan spontan Cinta langsung menyambar ponselnya yang ia letakkan di tempat tidur.
Dengan segera Cinta langsung saja mengecek ponselnya dan ternyata dugaan serta harapannya benar sekali bahwa Rio sudah membalas Chatnya. Tanpa berpikir lama lagi Cinta segera membuka pesan yang masuk itu dan membacanya secara teliti.
" Baiklah, Rio akan bantuin Non,," Ucap Cinta sendiri yang membaca chat dari Rio.
Setelah membaca isi pesan dari Rio itu dengan mata yang terperanjat tidak percaya dan Cinta mengulangi lagi membaca pesan itu. Setelah beberapa kali mengulang membaca isi pesan dan isi pesannya tidak ada yang salah dan tidak adanya perubahan.
" Apa ?" Gumam Cinta dengan mata yang terbelalak.
" Apakah ini benar, sebentar-sebentar, lebih baik aku baca sekali lagi,," Ucap Cinta yang masih belum percaya dengan matanya sendiri.
" Aakkhhh ternyata benar !!" Seru Cinta kegirangan setelah membaca berulang kali pesan masuk dari Rio.
Setelah selesai membaca pesan itu dengan berulang kali. Dengan spontan Cinta langsung melompat kegirangan karena, akhirnya ada yang bisa membantunya, siapa lagi kalau bukan Rio yang selama ini selalu bersama dengannya kemanapun ia akan bepergian.
Betapa bahagianya Cinta atas isi pesan yang telah dikirimkan oleh Rio padanya itu, walaupun ia sama sekali belum melakukan rencananya untuk kabur, setidaknya Rio bersedia untuk membantu dirinya dalam melakukan misinya itu.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments