Bab 9 Penantian Cinta

Cinta menghela napasnya dengan perasaan yang bingung. Karena, Cinta sendiri juga belum tahu bagaimana jawaban kepastian dari Rio dalam menanggapi permintaannya itu.

Apakah bisa berhasil permintaannya itu ? Apakah bisa berhasil dalam membujuk hatinya Rio ?

Cinta saat ini hanya bisa menunggu jawaban dari Rio yang begitu diharapkan dirinya. Cinta yang sedikit kaget karena teleponnya telah terputus dengan Rio, merasa sedikit kesal atas sikap Rio saat ini yang telah memutuskan teleponnya secara langsung. Karena, kemungkinan belum mendapatkan jawaban pasti dari Rio.

Tapi, Cinta sama sekali tidak marah pada Rio, karena ia juga dengar bahwa Rio telah dipanggil oleh seseorang yang sangat jelas sekali itu suara Pak Dito pengawal penjaga kediaman Pak Hendrawan.

Cinta hanya bisa menghela nafasnya, karena saat ini ia belum pasti bisa atau tidak menjalankan misinya itu.

" Heeemmm,, gimana ini, gimana aku bisa lari,," Ucap Cinta yang sedang melangkah bolak-balik di dalam kamarnya.

Karena belum mendapatkan jawaban pasti dari Rio, tanpa mengenal lelah, Cinta tetap saja melakukan aksinya untuk selalu membujuk dan memohon pada Rio. Tujuannya, jika melakukan hal itu adalah hanya satu supaya Rio bisa luluh dan bersedia membantunya.

" Ya,, sepertinya aku harus tetap untuk membujuk Kak Rio, supaya dia mau membantuku saat ini,," Ucap Cinta yang bertekad sudah bulat dan bersemangat.

Sesaat Cinta mengambil ponselnya untuk mengetik chat pada Rio. Chatting Cinta itu sendiri berisi ucapan dan kata-kata permohonan pada Rio yang sangat memelas sekali. Cinta hanya bisa berharap semoga Rio mau membantunya di dalam keadaan yang sangat genting ini.

" Semoga Kak Rio mau membantuku.." Pinta Cinta bergumam sambil menggoyangkan ponselnya di dekat wajahnya.

Setiap detik, menit, dan jam Cinta selalu melihat dan mengecek ponselnya.

Apakah Rio sudah membacanya ?

Ternyata belum dibaca sedikitpun, Cinta mengulangi lagi perbuatannya untuk selalu mengirim chat pada Rio. Sudah banyak Chat yang masuk di ponsel Rio.

Di luar kamar Cinta, tepatnya di area parkir mobil rumah Cinta. Rio yang sedang berbicara dengan Pak Dito menyadari serta mengetahui bahwa ponselnya selalu bergetar menandakan banyak sekali chat yang masuk.

" Heemm pasti ini chat Non Cinta yang masuk,," Gumam Rio dalam hati ketika merasakan getaran yang ditimbulkan dari ponselnya.

Rio sengaja belum membaca chat yang masuk, karena, ia merasa hal itu tidak sopan dilakukan apabila sedang berbicara dengan orang lain sambil memainkan ponsel.

Jadi, Rio hanya membiarkan apa saja yang telah masuk ke dalam ponselnya.

" Sepertinya Nona Cinta tidak lagi tinggal disini, Rio." Bilang Pak Dito yang berbicara pada Rio.

" Apa karena perjanjian Tuan Hendrawan itu ya Pak ?" Tanya Rio ingin tahu dari jawaban Pak Dito.

" Ya, mungkin.... Karena, setahu saya Nona Cinta begitu menolak keras untuk bersedia menepati perjanjian yang dilakukan oleh Tuan Hendrawan." Jawab Pak Dito menjelaskan keadaan yang terjadi pada Cinta.

" Oohh,, begitu ya Pak." Jawab Rio hanya bisa mengangguk.

" Iya,, dan sepertinya Rio, kamu tidak lagi bekerja disini, melainkan kembali lagi ke kantor perusahaan Pak Hendrawan." Ucap Pak Dito yang sangat akrab pada Rio.

Memang Pak Dito sangat akrab pada Rio karena, Rio sendiri sangatlah mudah melakukan adaptasi pada setiap orang di rumah ini. Selain sikap Rio yang mudah dekat dan juga ramah, Pak Dito juga sudah mengganggap Rio seperti keponakannya sendiri.

" Baiklah Rio, Bapak mau ke dalam dulu." Ucap Pak Dito yang menepuk bahu Rio.

" Oh iya Pak.." Jawab Rio mengangguk.

Setelah Pak Dito melangkahkan kakinya menjauhi Rio yang masih berada di area parkir mobil.

Dengan segera Rio mengambil ponselnya yang ia letakkan di dalam saku bajunya dan melihat layar ponselnya itu. Ternyata benar sekali dugaannya begitu banyak sekali chat yang masuk terutama dari Cinta.

" Ya ampun, benarkan dugaanku, pasti chat yang masuk dari Non Cinta semua, ternyata kenyataannya benar sekali,, heeehh,," Gumam Rio ketika melihat layar ponselnya yang penuh akan chat dari Cinta.

Memang ada chat dari orang lain yang masuk, tapi bagi Rio chat orang lain tidak terlalu penting. Karena, yang terpenting baginya adalah chat dari Nona muda majikannya itu yaitu Cinta.

Cinta yang sangat bawel tidak pernah mengenal kata lelah itu, selalu menulis chat untuk Rio dengan ketikan yang sama yaitu memelas dan meminta tolong bantuan dari Rio.

Rio membukanya satu persatu dan membacanya.

Setelah selesai membaca Rio hanya bisa menghela nafasnya karena, merasa kasihan pada ketikan chat dari Cinta yang sangat memelas itu.

" Ya ampun Non,, Chat nya cuma minta tolong bantuin Non saja,," Gumam Rio sendiri setelah sambil membaca chat dari Cinta.

" Bagaimana aku bisa bantuin Non,, sedangkan aku juga bingung harus melakukan apa.." Gumam Rio setelah membaca chat dari Cinta.

Lalu belum selesai membaca chat yang pertama ke dua ratus chat Cinta masih mengirim chat pada Rio, sekali ini beda.

Dan Rio melewati Chat yang belum dibacanya itu langsung menuju chat Cinta yang baru saja masuk.

Ketikan dalam chat..

Kak, gak ada orang yang Cinta percaya selain Kak Rio. Hanya Kak Rio yang bisa membantu kehidupan Cinta saat ini. Cinta bingung harus melakukan apa..?

" Ya ampun Non, maafkan Rio,, bukannya Rio gak mau bantu tapi harus bagaimana Rio melakukannya." Ucap Rio yang merasa kasihan pada Cinta karena, ikut juga merasakan kesedihan yang sedang Cinta alami.

" Bagiamana aku harus melakukannya ?" Ucap Rio lagi yang masih berpikir mencari suatu hal.

Dalam hati Rio memang bersedia membantu Cinta. Tapi dia juga harus memikirkan hal bantuan pada Cinta secara matang. Bukan hanya sekedar membantu dan melepaskan begitu saja.

Karena, Cinta begitu yakin padanya membuat Rio juga ikut mencari jalan keluar bagaimana caranya Cinta bisa menggapai misinya itu.

Dengan sengaja Rio belum membalas chatting dari Cinta, karena, ia sendiri juga ingin memikirkan matang-matang apa yang harus dilakukannya.

Saat ini di kamar Cinta, Cinta yang sedari tadi menunggu balasan Chat dari Rio hanya bisa pasrah atas apa yang telah dilakukannya. Di dalam pikiran Cinta mungkin Rio belum bisa untuk membantunya karena suatu keadaan yang terjadi.

" Mungkin dia belum bisa membantuku saat ini,," Ucap Cinta yang terlihat pasrah dengan keadaan.

Cinta hanya bisa memaklumi hal itu, karena Chat darinya hanya sekedar dibaca oleh Rio dan belum dibalas olehnya. Mungkin saat ini Rio belum luluh atas permohonan darinya itu.

Tak terasa sudah dua hari Cinta dikurung di dalam kamarnya. Cinta seperti sudah terbiasa melakukan apapun di kamarnya itu. Karena, dia masih tetap bersikeras menolak perjanjian ini.

Maka dari itu Cinta belum dibolehkan keluar dari kamarnya.

Sudah dua hari Cinta selalu mengecek ponselnya dan belum ada tanda-tanda dari Rio untuk membantunya. Cinta sangat berharap hanya pada Rio seorang yang mampu membawanya pergi dari rumah ini.

" Sudah dua hari aku berada di kamar ini," Gumam Cinta dengan pandangan yang sedang mengelilingi suasana kamarnya sendiri.

" Biasanya aku betah tinggal di kamar ini, tapi, kenapa rasa betah itu berubah menjadi seperti saat ini,," Gumam Cinta lagi yang sedang terbaring di atas tempat tidurnya.

Karena, Cinta memiliki tekad yang sangat kuat, sehingga membuat dirinya tidak pernah patah semangat untuk selalu mengirim chat setiap menitnya pada Rio dengan harapan bahwa nantinya Rio sendiri akan luluh atas sikapnya itu.

" Heemm, walau sudah dua hari Kak Rio belum membalas chat dariku, aku harus tetap melakukannya, siapa tahu nantinya dia akan berubah pikiran dan mau membantuku,," Gumam Cinta seketika senyuman indah tersungging di bibirnya itu.

Dan hasilnya memang benar, akhirnya Rio bergeming untuk membantu Cinta. Ya, mungkin karena Rio merasa kasihan dengan keadaan Cinta saat ini. Sehingga Rio sendiri bersedia untuk menuruti kehendak Cinta.

Rio membuka ponselnya dan mengulangi kegiatannya kemarin membaca chat dari Cinta satu persatu, karena, saat ini Rio juga sudah mendapatkan ide untuk membantu Cinta. Sehingga, akhirnya Rio luluh dan tersenyum sendiri membaca isi chat Cinta yang sangat ingin bebas itu.

Lalu dengan senang hati Rio membalas Chatting Cinta yang sudah lebih dari lima ratus chat dengan satu chat darinya.

Di layar ponsel Rio begitu jelas mengetik,,

" Baiklah, Rio akan bantuin Non.."

Setelah selesai mengetik chat, Rio sekali lagi memikirkan apakah tujuannya ini benar untuk membantu Cinta.

" Apakah tujuanku ini benar untuk membantumu, Non ?" Tanya Rio dalam hatinya sendiri setelah mengirim pesannya kepada Cinta.

Entahlah yang jelas di dalam pikiran Rio sekarang ia hanya ingin membantu Cinta yang sedang dalam kesulitan itu. Tanpa pikir panjang lagi, Rio langsung mengirimkan chat yang telah ia ketik dan ia pikirkan sendiri sebelumnya.

Sementara itu di dalam kamar Cinta,,

Cinta yang merasa risih bangun dari baringnya dan melangkahkan kakinya mondar-mandir sendiri di dalam kamarnya yang terlihat sedang mencari ide lain, lalu spontan kaget ketika mendengar suara dari ponselnya itu.

Plungg,,,,

Bunyi ponsel Cinta yang memberikan notifikasi bahwa ada suatu pesan yang masuk, pastinya dengan spontan Cinta langsung menyambar ponselnya yang ia letakkan di tempat tidur.

Dengan segera Cinta langsung saja mengecek ponselnya dan ternyata dugaan serta harapannya benar sekali bahwa Rio sudah membalas Chatnya. Tanpa berpikir lama lagi Cinta segera membuka pesan yang masuk itu dan membacanya secara teliti.

" Baiklah, Rio akan bantuin Non,," Ucap Cinta sendiri yang membaca chat dari Rio.

Setelah membaca isi pesan dari Rio itu dengan mata yang terperanjat tidak percaya dan Cinta mengulangi lagi membaca pesan itu. Setelah beberapa kali mengulang membaca isi pesan dan isi pesannya tidak ada yang salah dan tidak adanya perubahan.

" Apa ?" Gumam Cinta dengan mata yang terbelalak.

" Apakah ini benar, sebentar-sebentar, lebih baik aku baca sekali lagi,," Ucap Cinta yang masih belum percaya dengan matanya sendiri.

" Aakkhhh ternyata benar !!" Seru Cinta kegirangan setelah membaca berulang kali pesan masuk dari Rio.

Setelah selesai membaca pesan itu dengan berulang kali. Dengan spontan Cinta langsung melompat kegirangan karena, akhirnya ada yang bisa membantunya, siapa lagi kalau bukan Rio yang selama ini selalu bersama dengannya kemanapun ia akan bepergian.

Betapa bahagianya Cinta atas isi pesan yang telah dikirimkan oleh Rio padanya itu, walaupun ia sama sekali belum melakukan rencananya untuk kabur, setidaknya Rio bersedia untuk membantu dirinya dalam melakukan misinya itu.

****

Episodes
1 Bab 1 Kabur Dari Rumah
2 Bab 2 Perjalanan Cinta
3 Bab 3 Murka Papa
4 Bab 4 Kenyataan Pahit
5 Bab 5 Rencana Cinta
6 Bab 6 Terkunci
7 Bab 7 Debat Mama dan Papa
8 Bab 8 Rencana Lain Cinta
9 Bab 9 Penantian Cinta
10 Bab 10 Mengelabui Penjaga
11 Bab 11 Alat Kecil Yang Membingungkan
12 Bab 12 Malam Ini Juga
13 Bab 13 Pergi Kemana
14 Bab 14 Menjual Aset Lama
15 Bab 15 Perjalanan Dengan Mobil Lain
16 Bab 16 Permintaan Cinta
17 Bab 17 Perjalanan Di Tengah Hutan
18 Bab 18 Segarnya Air Sungai
19 Bab 19 Maksud Yang Membingungkan
20 Bab 20 Tingkah Lucu
21 Bab 21 Memberikan Sesuatu Baru
22 Bab 22 Mengubah Penampilan Rio
23 Bab 23 Senyumannya Baru Kusadari
24 Bab 24 Menunggu Hasil
25 Bab 25 Supir Tampan
26 Bab 26 Pikiran Cinta dan Rio
27 Bab 27 Unek Masing-masing
28 Bab 28 Kekecewaan Cinta
29 Bab 29 Tersenyum Senang
30 Bab 30 Inisiatif Cinta
31 Bab 31 Keseriusan Ide Cinta
32 Bab 32 Inisiatif Lain
33 Bab 33 Pernikahan Sekadar Saja
34 Bab 34 Haruskah Kita Menikah
35 Bab 35 Hari Pernikahan
36 Bab 36 Mendaftar Pernikahan
37 Bab 37 Penyelidikan
38 Bab 38 Sementara Waktu
39 Bab 39 Berdua
40 Bab 40 Kenapa Aku Nggak Tau
41 Bab 41 Menyambut Dirimu
42 Bab 42 Menghadap Penghulu
43 Bab 43 Kerinduanku Pada Mama
44 Bab 44 Ijab Qobul
45 Bab 45 Doa pengantin
46 Bab 46 Melanjutkan perjalanan
47 Bab 47 Pelacakan Pengawal Hendrawan
48 Bab 48 Kerinduanku
49 Bab 49 Akhirnya tersenyum
50 Bab 50 Temenin Kakak
51 Bab 51 Akhirnya Sampai di Rumah baru
52 Bab 52 Melakukan sesuatu
53 Bab 53 Pengajaran Rio
54 Bab 54 Tamu Keluarga
55 Bab 56 - Kelembutan Cinta
56 Bab 57 - Menu Pertama Amburadul
57 Bab 58 Kebahagiaan Sederhana
58 Bab 59 Perhatian
59 Bab 60 Sholat Subuh
60 Bab 61 Masakan Rio
61 Bab 62 Pukulan Lucu
62 Bab 63 Kehangatan Pagi
63 Bab 64 Sarapan Bersama
64 Bab 65 Tamu Di Tambak
65 Bab 66 Kedatangan Wanita Angkuh
66 Bab 67 Penasaran Cinta
67 Bab 68 Gangguan Pikiran Rio
68 Bab 69 Pertanyaan Cinta
69 Bab 70 Kecanggungan Yang Terjadi
70 Bab 71 Manjanya Cinta
71 Bab 72 Kelakuan Agresif
72 Bab 73 Terpana
73 Bab 74 Kelakuan Ganjen
74 Bab 75 Kecemburuan Cinta
75 Bab 76 Gelitik
76 Bab 77 Kebingungan Pendapat
77 Bab 78 Pikiran Jernih !!
78 Bab 79 Senyuman Kelegaan
79 Bab 80 Mengagumi Suamiku Rio
80 Bab 81 Ciuman Pertama
81 Bab 82 Kelembutan Suamiku
82 Bab 83 Tamu Tak Diundang
83 Bab 84 Perlawanan Cinta Terhadap Rossa
84 Bab 85 Perjalanan Baru
85 Bab 86 Kegugupan Rencana
86 Bab 87 Jawaban Terbaik
87 Bab 88 Keyakinan Yang Serius
88 Bab 89 Cerita Yang Sesungguhnya
89 Bab 90 Ketertarikan Cinta
90 Bab 91 Kecurigaan Rossa
91 Bab 92 Rasa Penasaran
92 Bab 93 Kebingungan
93 Bab 94 Tempat Keinginan
94 Bab 95 Bepergian !!
95 Bab 96 Isi Hati Yang Tertunda
96 Bab 97 Buku Keterangan Nikah
97 Bab 98 Pernyataan Romantis
98 Bab 99 Wisata Bersama
99 Bab 100 Teriakan Cinta
100 Bab 101 Mempererat Keromantisan
101 Bab 102 Sebuah Keyakinan
102 Bab 103 Akhirnya Bertemu Denganmu
103 Bab 104 Bertemu Dengan Rival
104 Bab 105 Ucapan Yang Menyakitkan
105 Bab 106 Pengakuan Perasaan
106 Bab 107 Pengawasan Rossa
107 Bab 108 Rencana Mami Rossa
108 Bab 109 Datang Tamu Bulanan
109 Bab 110 Masih Tersipu Malu
110 Bab 111 Khayalan
111 Bab 112 Kaget
112 Bab 113 Perasaan Yang Terungkap
113 Bab 114 Merasakan Suatu Hal
114 Bab 115 Mencuci Bersama
115 Bab 116 Sama-sama Mencari
116 Bab 117 Kelembutan Rasa
117 Bab 118 Romantis
118 Bab 119 Kedipan Nakal
119 Bab 120 Belanja Bersama
120 Bab 121 Sifat Manja
121 Bab 122 Makan Siang Bersama
122 Bab 123 Renungan Sebelum Rencana
123 Bab 124 Pulang Kampung
124 Bab 125 Perjalanan Yang Licin
125 Bab 126 Kelakuan Rossa
126 Bab 127 Perseteruan Rossa
127 Bab 128 Perjalanan Hujan
128 Bab 129 - Pemikiran Rio
129 Bab 130 Pemikiran Arif
130 Bab 131 Akhirnya Sampai Juga
131 Bab 132 - Alhamdulillah Sampai
132 Bab 133 - Pengintai
133 Bab 134 - Penasaran Dengan Seseorang
134 Bab 135 - Merdu
135 Bab 136 - Perlakuan Lembut Rio
136 Bab
137 Bab
138 Bab
139 Bab
140 Bab
141 Bab
142 Bab
143 Bab
144 bab
145 Bag.
146 Bab
147 Bab
148 Bab
149 Bab
150 Bab
151 Bab
152 Bab
153 Bab
154 Bab
155 Bab
156 Bab
157 Bab
158 Draft
159 draft
160 Draf
161 bab
162 Bab
163 Bab
164 bag
165 Draft
166 Bab
167 Draft
168 Bab
169 Bab
170 Bab
171 Bab
172 Draft
173 Bab
174 Bag
175 Bag
176 Bab
177 Bag.
178 Bab
179 Bab
180 Bab
181 Bab
182 Bab
183 Bab
184 Bab
185 Bab
186 Bab
187 Bab
188 Bab
189 Bab
190 Bab
191 Bab
192 bab
193 Bab
194 Bab
195 Bab
196 Bab
197 Bab
198 Bab
199 Bag
200 Bab
201 Bab
202 Bab
203 Bab
204 Bab
205 Bab
206 Bab
207 Bag
208 Bab
209 Bab
210 Bag.
211 Bab
212 Bab
213 Bab
214 Bab
215 Bab
216 Bab
217 Bab
218 Bag
219 Bab
220 bab
221 Bab
222 draft
223 draft
224 draft
225 draft
226 draft
227 draft
228 draft
229 draft
230 draft
231 draft
232 draft
233 draft
234 draft
235 draft
236 draft
237 draft
238 draft
239 draft
240 draft
241 Bab 1 Agustus
242 Bab 2 Agustus
243 Bab 3 Agustus
244 draft
245 draft
246 draft
247 draft
248 draft
249 draft
250 draft
251 draft
252 draft
253 draft
254 draft
255 draft
256 draft
257 draft
258 draft
259 draft
260 draft
261 draft
262 draft
263 draft
264 drart
265 draft
266 draft
267 draft
268 draft
269 draft
270 draft
271 draft
272 draft
273 draft
274 draft
275 draft
276 draft
277 draft
278 draft
279 draft
280 draft
281 draft
282 draft
283 draft
284 draft
285 draft
286 draft
287 draft
288 draft
289 draft
290 draft
291 draft
292 draft
293 draft
294 draft
295 draft
296 draft
297 draft
298 Maaf 1
299 Maaf 2
300 Maaf 3
301 Maaf 4
302 Maaf 5
303 Maaf 6
304 Maaf 7
305 Maaf 8
306 Maaf 9
307 Maaf 10
308 Maaf 11-15
309 Maaf 16-19
310 Maaf 20-21
311 Maaf 22-25
312 Maaf 26-30
313 Maaf 1
314 Maaf 2
315 Maaf 3
316 Maaf 4
317 Maaf 5
318 Maaf 6
319 Maaf 7
Episodes

Updated 319 Episodes

1
Bab 1 Kabur Dari Rumah
2
Bab 2 Perjalanan Cinta
3
Bab 3 Murka Papa
4
Bab 4 Kenyataan Pahit
5
Bab 5 Rencana Cinta
6
Bab 6 Terkunci
7
Bab 7 Debat Mama dan Papa
8
Bab 8 Rencana Lain Cinta
9
Bab 9 Penantian Cinta
10
Bab 10 Mengelabui Penjaga
11
Bab 11 Alat Kecil Yang Membingungkan
12
Bab 12 Malam Ini Juga
13
Bab 13 Pergi Kemana
14
Bab 14 Menjual Aset Lama
15
Bab 15 Perjalanan Dengan Mobil Lain
16
Bab 16 Permintaan Cinta
17
Bab 17 Perjalanan Di Tengah Hutan
18
Bab 18 Segarnya Air Sungai
19
Bab 19 Maksud Yang Membingungkan
20
Bab 20 Tingkah Lucu
21
Bab 21 Memberikan Sesuatu Baru
22
Bab 22 Mengubah Penampilan Rio
23
Bab 23 Senyumannya Baru Kusadari
24
Bab 24 Menunggu Hasil
25
Bab 25 Supir Tampan
26
Bab 26 Pikiran Cinta dan Rio
27
Bab 27 Unek Masing-masing
28
Bab 28 Kekecewaan Cinta
29
Bab 29 Tersenyum Senang
30
Bab 30 Inisiatif Cinta
31
Bab 31 Keseriusan Ide Cinta
32
Bab 32 Inisiatif Lain
33
Bab 33 Pernikahan Sekadar Saja
34
Bab 34 Haruskah Kita Menikah
35
Bab 35 Hari Pernikahan
36
Bab 36 Mendaftar Pernikahan
37
Bab 37 Penyelidikan
38
Bab 38 Sementara Waktu
39
Bab 39 Berdua
40
Bab 40 Kenapa Aku Nggak Tau
41
Bab 41 Menyambut Dirimu
42
Bab 42 Menghadap Penghulu
43
Bab 43 Kerinduanku Pada Mama
44
Bab 44 Ijab Qobul
45
Bab 45 Doa pengantin
46
Bab 46 Melanjutkan perjalanan
47
Bab 47 Pelacakan Pengawal Hendrawan
48
Bab 48 Kerinduanku
49
Bab 49 Akhirnya tersenyum
50
Bab 50 Temenin Kakak
51
Bab 51 Akhirnya Sampai di Rumah baru
52
Bab 52 Melakukan sesuatu
53
Bab 53 Pengajaran Rio
54
Bab 54 Tamu Keluarga
55
Bab 56 - Kelembutan Cinta
56
Bab 57 - Menu Pertama Amburadul
57
Bab 58 Kebahagiaan Sederhana
58
Bab 59 Perhatian
59
Bab 60 Sholat Subuh
60
Bab 61 Masakan Rio
61
Bab 62 Pukulan Lucu
62
Bab 63 Kehangatan Pagi
63
Bab 64 Sarapan Bersama
64
Bab 65 Tamu Di Tambak
65
Bab 66 Kedatangan Wanita Angkuh
66
Bab 67 Penasaran Cinta
67
Bab 68 Gangguan Pikiran Rio
68
Bab 69 Pertanyaan Cinta
69
Bab 70 Kecanggungan Yang Terjadi
70
Bab 71 Manjanya Cinta
71
Bab 72 Kelakuan Agresif
72
Bab 73 Terpana
73
Bab 74 Kelakuan Ganjen
74
Bab 75 Kecemburuan Cinta
75
Bab 76 Gelitik
76
Bab 77 Kebingungan Pendapat
77
Bab 78 Pikiran Jernih !!
78
Bab 79 Senyuman Kelegaan
79
Bab 80 Mengagumi Suamiku Rio
80
Bab 81 Ciuman Pertama
81
Bab 82 Kelembutan Suamiku
82
Bab 83 Tamu Tak Diundang
83
Bab 84 Perlawanan Cinta Terhadap Rossa
84
Bab 85 Perjalanan Baru
85
Bab 86 Kegugupan Rencana
86
Bab 87 Jawaban Terbaik
87
Bab 88 Keyakinan Yang Serius
88
Bab 89 Cerita Yang Sesungguhnya
89
Bab 90 Ketertarikan Cinta
90
Bab 91 Kecurigaan Rossa
91
Bab 92 Rasa Penasaran
92
Bab 93 Kebingungan
93
Bab 94 Tempat Keinginan
94
Bab 95 Bepergian !!
95
Bab 96 Isi Hati Yang Tertunda
96
Bab 97 Buku Keterangan Nikah
97
Bab 98 Pernyataan Romantis
98
Bab 99 Wisata Bersama
99
Bab 100 Teriakan Cinta
100
Bab 101 Mempererat Keromantisan
101
Bab 102 Sebuah Keyakinan
102
Bab 103 Akhirnya Bertemu Denganmu
103
Bab 104 Bertemu Dengan Rival
104
Bab 105 Ucapan Yang Menyakitkan
105
Bab 106 Pengakuan Perasaan
106
Bab 107 Pengawasan Rossa
107
Bab 108 Rencana Mami Rossa
108
Bab 109 Datang Tamu Bulanan
109
Bab 110 Masih Tersipu Malu
110
Bab 111 Khayalan
111
Bab 112 Kaget
112
Bab 113 Perasaan Yang Terungkap
113
Bab 114 Merasakan Suatu Hal
114
Bab 115 Mencuci Bersama
115
Bab 116 Sama-sama Mencari
116
Bab 117 Kelembutan Rasa
117
Bab 118 Romantis
118
Bab 119 Kedipan Nakal
119
Bab 120 Belanja Bersama
120
Bab 121 Sifat Manja
121
Bab 122 Makan Siang Bersama
122
Bab 123 Renungan Sebelum Rencana
123
Bab 124 Pulang Kampung
124
Bab 125 Perjalanan Yang Licin
125
Bab 126 Kelakuan Rossa
126
Bab 127 Perseteruan Rossa
127
Bab 128 Perjalanan Hujan
128
Bab 129 - Pemikiran Rio
129
Bab 130 Pemikiran Arif
130
Bab 131 Akhirnya Sampai Juga
131
Bab 132 - Alhamdulillah Sampai
132
Bab 133 - Pengintai
133
Bab 134 - Penasaran Dengan Seseorang
134
Bab 135 - Merdu
135
Bab 136 - Perlakuan Lembut Rio
136
Bab
137
Bab
138
Bab
139
Bab
140
Bab
141
Bab
142
Bab
143
Bab
144
bab
145
Bag.
146
Bab
147
Bab
148
Bab
149
Bab
150
Bab
151
Bab
152
Bab
153
Bab
154
Bab
155
Bab
156
Bab
157
Bab
158
Draft
159
draft
160
Draf
161
bab
162
Bab
163
Bab
164
bag
165
Draft
166
Bab
167
Draft
168
Bab
169
Bab
170
Bab
171
Bab
172
Draft
173
Bab
174
Bag
175
Bag
176
Bab
177
Bag.
178
Bab
179
Bab
180
Bab
181
Bab
182
Bab
183
Bab
184
Bab
185
Bab
186
Bab
187
Bab
188
Bab
189
Bab
190
Bab
191
Bab
192
bab
193
Bab
194
Bab
195
Bab
196
Bab
197
Bab
198
Bab
199
Bag
200
Bab
201
Bab
202
Bab
203
Bab
204
Bab
205
Bab
206
Bab
207
Bag
208
Bab
209
Bab
210
Bag.
211
Bab
212
Bab
213
Bab
214
Bab
215
Bab
216
Bab
217
Bab
218
Bag
219
Bab
220
bab
221
Bab
222
draft
223
draft
224
draft
225
draft
226
draft
227
draft
228
draft
229
draft
230
draft
231
draft
232
draft
233
draft
234
draft
235
draft
236
draft
237
draft
238
draft
239
draft
240
draft
241
Bab 1 Agustus
242
Bab 2 Agustus
243
Bab 3 Agustus
244
draft
245
draft
246
draft
247
draft
248
draft
249
draft
250
draft
251
draft
252
draft
253
draft
254
draft
255
draft
256
draft
257
draft
258
draft
259
draft
260
draft
261
draft
262
draft
263
draft
264
drart
265
draft
266
draft
267
draft
268
draft
269
draft
270
draft
271
draft
272
draft
273
draft
274
draft
275
draft
276
draft
277
draft
278
draft
279
draft
280
draft
281
draft
282
draft
283
draft
284
draft
285
draft
286
draft
287
draft
288
draft
289
draft
290
draft
291
draft
292
draft
293
draft
294
draft
295
draft
296
draft
297
draft
298
Maaf 1
299
Maaf 2
300
Maaf 3
301
Maaf 4
302
Maaf 5
303
Maaf 6
304
Maaf 7
305
Maaf 8
306
Maaf 9
307
Maaf 10
308
Maaf 11-15
309
Maaf 16-19
310
Maaf 20-21
311
Maaf 22-25
312
Maaf 26-30
313
Maaf 1
314
Maaf 2
315
Maaf 3
316
Maaf 4
317
Maaf 5
318
Maaf 6
319
Maaf 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!