Cinta yang masih memikirkan hal yang membuatnya sedang berpikir sesuatu yang sedikit janggal. Lalu ia teringat bahwa dirinya saat ini sedang menggunakan aset pribadi Papanya.
" Eeemmm,, gini kak,, kita lagi gunain mobilku yang lama ini,, kayaknya aku sedikit sanksi deh,, kalo kita nerusin perjalanan pake mobil ini,," Ucap Cinta yang didengar serius oleh Rio.
" Ya walaupun mobil ini udah lama dan gak mungkin lagi ada di dalam daftar GPS koneksi Papa, tapi aku yakin identitas nih mobil, Papa sangat hapal." Ucap Cinta yang begitu yakin atas kepintaran Papanya itu.
" He'eh" Jawab Rio mengangguk seakan mengerti.
" Jadi gimana, Non??" Tanya Rio yang hanya ingin mendapatkan keputusan dari Cinta sendiri.
Padahal sebenarnya Rio sudah tahu maksud dari Cinta itu apa.? Tapi dia tidak berani untuk mengungkapkan keputusannya itu.
" Ya kita jual aja dulu mobil ini,, setelah itu kita beli mobil lain.." Ucap Cinta yang menyampaikan keputusannya itu secara spontan.
Yang pastinya keputusan ini, sedikit membuat Rio membelalakkan matanya.
" Yakin Non.." Tanya Rio pada Cinta, lalu Cinta menganggukkan kepalanya dan tersenyum serta mengernyitkan alisnya ke atas membuat Rio terpana atas sikap Cinta barusan.
" Yakin donk,, untuk apa aku kabur jauh-jauh, tapi masih pake aset kendaraan Papa,, dan ujung-ujungnya ketahuan juga,, sama juga bohong, kan" Bilang Cinta sangat serius dan membuat Rio geleng-geleng kepala.
" Iya juga ya Non,," Jawab Rio mengangguk mengerti.
" Ya udah gini aja, kalo Kak Rio lihat ada showroom mobil yang menerima jual beli mobil. Kita berhenti disana dan jual mobil ini,," Bilang Cinta yakin atas rencananya.
" Baik Non,, terus Non mau beli mobil lain lagi.." Tanya Rio lagi.
" Iya kita akan beli mobil lagi,, tapi jangan beli mobil di showroom tempat kita menjual mobil ini,, Kakak ngerti kan maksudku.." Jawab Cinta pada pertanyaan Rio.
Lalu, Rio hanya tersenyum melihat Cinta yang sangat serius dan ingin sekali pergi jauh dari jangkauan Papanya.
" Ngerti Non,," Jawab Rio mantap.
" Bagus deh, kalau gitu,," Jawab Cinta yang tersenyum melihat wajah Rio.
Lalu, Rio pun kembali melancarkan kemudi mobilnya dengan kecepatan yang perlahan saja. Karena Rio sendiri sambil memperhatikan sisi kanan dan kiri jalanan untuk melihat showroom mobil yang dimaksudkan oleh Cinta tadi.
Akhirnya tak lama kemudian pencarian Cinta dan Rio membuahkan hasil, ada sebuah showroom mobil yang menerima jual beli mobil.
Cinta pun melihatnya dan Rio berhenti sejenak memandang showroom mobil tersebut masih di dalam mobilnya.
" Itu Non,," Bilang Rio menunjukkan arah showroom mobil pada Cinta.
" Iya, kita kesana dulu yuk." Ajak Cinta.
Rio pun langsung membawa mobilnya ke arah yang ditunjukkannya pada Cinta.
Setelah mobil berhenti Cinta pun langsung turun dan masuk ke dalam showroom mobil. Sesaat Cinta langsung mengobrol dengan pemilik showroom tersebut. Serta pemilik showroom tersebut sepertinya tertarik menerima penjualan mobil Cinta.
Karena menurut pemilik showroom mobil Cinta sangat masuk dalam kategori di showroom mobilnya ini.
Cinta pun tersenyum lega, mendengar ucapan dari sang pemilik showroom.
" Bagaimana Pak,," Tanya Cinta yang mengakhiri percakapannya dengan pemilik showroom.
" Eeemmm,, oke,," Bilang pemilik showroom setuju.
" Makasih Pak atas transaksinya,," Ucap Cinta sambil berjabat tangan dengan pemilik showroom.
" Baik sama-sama,, Oya Nyonya untuk transaksi pembayarannya kami melalui sistem transfer pada akun rekening bank.." Bilang pemilik showroom menjelaskan pada Cinta.
Cinta berpikir pakai rekening bank, sedangkan kalau pakai akun rekeningnya tidak mungkin. Karena dirinya sama sekali meninggalkan semua ATM nya itu. Jadi dia berpikir untuk menanyakan pembayaran Cash.
" Harus pake rekening ya Pak,, Gimana kalo cash,," Tanya Cinta yang membuat pemilik showroom sedikit tersenyum.
" Begini Nyonya, selama ini kami selalu melakukan transaksi pembayaran melalui transfer ke nomor pemilik rekening si penjual. Jadi hanya itu yang bisa kami lakukan.." Bilang pemilik showroom yang menjelaskan kebenaran tentang sistem pembayaran di showroom miliknya.
Karena sistem pembayarannya melalui transfer rekening membuat Cinta harus berpikir sejenak keputusan apa yang harus dia ambil.
" Bagaimana Nyonya,, apakah saya harus transfer melalui rekening Nyonya tau rekening Tuan,," Ucap pemilik showroom yang membuat Cinta menemukan jawaban yang tepat.
Dari kata-kata Tuan ucapan pemilik showroom membuat Cinta menemukan idenya.
" Ya pake rekening Kak Rio aja,," Gumam Cinta.
" Ya udah kalo gitu, pake rekening suami saya aja,," Ucap Cinta spontan yang membuat Rio menoleh ke arahnya dan kaget mendengar perkataannya barusan.
" Baik Nyonya,," Ucap pemilik showroom sambil tersenyum.
Karena Cinta menyebutkan diri Rio suami walaupun itu secara spontan dan mendesak, tapi ucapan tersebut membuat Rio sedikit kaget dan gugup.
" Ya udah kami sekarang akan melakukan transaksi pembayarannya, tunggu sebentar ya Nyonya." Bilang pemilik showroom pada Cinta.
" Mari Tuan ikut saya,," Ucap pemilik showroom mengajak Rio untuk mengikuti arahnya yang tidak terlalu jauh dari Cinta.
Karena Rio masih dalam keadaan perasaan yang bingung, lalu meminta pendapat tanda persetujuan dari Cinta. Cinta pun tersenyum dan mengangguk pada Rio. Rio pun langsung mengerti akan maksud dari Cinta.
Rio yang masih bingung atas maksud dari Cinta, bertanya-tanya dalam hati ? Kenapa Cinta menyebutkan dirinya suami.
Ciyee,, Rio mulai merasakan getaran indah dari Cinta. 😁
Apa karena ingin mempercepat proses penjualan mobilnya.
Mungkin saja,,??
Oleh sebab itu Rio hanya mengikuti arah pemilik showroom padanya.
Dari kejauhan Cinta melihat proses pembayaran telah selesai dilakukan dan Rio berulang kali memeriksakan rekening tabungannya bertambah sangat banyak.
Setelah selesai Cinta dan Rio pun pamit dari showroom itu.
" Terima kasih Pak, senang melakukan jual beli kepada showroom anda,," Ucap Cinta pada pemilik showroom.
" Baik sama-sama, Nyonya,," Jawab pemilik showroom.
" Kalau begitu kami permisi, Pak.." Bilah Rio menambah pembicaraannya.
" Baik silahkan,," Bilang pemilik showroom.
Cinta dan Rio keluar dari showroom mobil itu dan langsung mencari taksi untuk mereka pergi mencari showroom lainnya, karena, mereka telah sepakat untuk membeli mobil lainnya lagi.
Di dalam taksi Rio masih menatap Cinta yang tersenyum-senyum sendiri itu, sepertinya sangat asyik dengan lamunannya sendiri.
Rio pun hanya tersenyum melihat Cinta yang sama sekali tidak merasakan kesedihan lagi.
" Akhirnya saat ini, kamu bisa bahagia, Non,," Gumam batin Rio melihat Cinta yang sedang tersenyum itu.
Rio senang karena akhirnya dia masih bisa membantu keinginan Cinta yang sedang bersamanya saat ini.
***
Hai My Love Readers ❤️❤️
Kangen nih dengan Celotehan dari Komentar kalian😁😁
Komen ya supaya beri masukkan dan semangat buat Author 🥰🥰
Salam Hangat se Angkasa 😘🤗❤️🌀⭐
Author
Vira Lydia 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments