Cinta yang tersenyum sendiri melihat kecanggungan di wajah Rio, langsung mengagetkan Rio yang sedang melamun.
" Kak Rio,," Kaget Cinta yang disampingnya itu.
" Ya Non ada apa,," Jawab Rio kaget yang jelas sekali terlihat di wajahnya.
" Ada apa, ada apa,, hayoo,, ngelamunin apa,,?" Tanya Cinta yang membuat Rio canggung.
" Nggak ada kok Non,," Jawab Rio pura-pura tidak melamun.
" Nggak ada, nggak ada, ya udah gak apa-apa.." Ucap Cinta sedikit cemberut memancing tingkah Rio.
" Eh Non, jangan cemberut emang beneran nggak ada." Jelas Rio yang khawatir melihat Cinta kembali cemberut padanya.
" Heheheh ya udah gak apa-apa.." Ucap Cinta tersenyum.
Lalu Cinta dan Rio menghentikan taksi yang dinaikinya ke sebuah showroom penjualan mobil.
Setelah selalu melakukan transaksi pembelian mobil baru, kini Cinta merasa puas dan tenang karena mereka kini telah memiliki mobil baru, dan melakukan perjalanannya kembali dengan menggunakan mobil barunya kini.
Rencananya ini cukup bagus untuk memperlambat pergerakan pencarian oleh orang tuanya. Cinta tersenyum puas karena, dirinya saat ini telah bisa jauh dari jangkauan Papanya, Ya walaupun mobil barunya ini tidak semewah mobil lama yang telah dijualnya itu. Tapi bagi Cinta sudah cukup karena setidaknya Cinta bisa melakukan perjalanannya.
" Eeemmmm,, Kak Rio, kira-kira kampungnya Kak Rio itu, jauh banget ya,," Tanya Cinta yang membuyarkan fokus terhadap jalanan dan juga lamunannya.
" Hah!! Iya Non,, ada apa,,?" Tanya Rio kebingungan karena memang tidak fokus dengan Cinta.
" Yee,, malah bengong,," Bilang Cinta yang memonyongkan bibirnya.
" Tadi Cinta nanya, kampungnya Kak Rio itu jauh banget ya,," Bilang Cinta sekali lagi menjelaskan ucapannya tadi.
" Ooohhh itu ya Non,," Bilang Rio mengangguk.
" Ya emang jauh Non,, mana pelosok banget lagi,," Jelas Rio sambil tersenyum.
" Ooohhh,, bagus deh kalo gitu,, semoga aja Papa gak tau,, kalo aku disana,, heheheh,," Ucap Cinta yang cengengesan sendiri duduk di belakang.
Rio hanya tersenyum sendiri, melihat kelakuan Cinta yang senang bisa jauh dari jangkauan Papanya.
" Memang disana suasananya gimana, Kak,," Tanya Cinta lagi yang penasaran dengan keadaan desa tempat tinggal Rio dulu.
" Suasana,,"
" Suasana disana,, kalo menurut Rio sih, bagus, aman, nyaman, sejuk, dan pastinya indah banget, Non,," Jelas Rio yang memperlihatkan gambaran kampungnya.
" Oh ya kah,," Ucap Cinta terperanjat.
" Iya Non,," Jawab Rio yang kembali fokus ke jalanan.
Lalu, Cinta kembali lagi mengajak Rio berbicara di dalam mobilnya. Sepertinya, saat ini Cinta tidak lagi bersikap cuek dan dingin pada Rio.
Karena, dia teringat bahwa selama ini hanya Rio saja yang telah membantunya. Bahkan Rio telah mengorbankan pekerjaannya demi membantu keinginan Cinta.
" Kalo boleh tau,, Kak Rio lahir di desa itu,," Tanya Cinta ingin tahu dan penasaran.
" Eeemmm,, kalo menurut Nenek sih,, bukan, Non,, Rio cuma dibesarkan aja disana,," Jawab Rio yang menjelaskan tentang dirinya yang tidak dilahirkan disana.
" Ooohhh,," Bilang Cinta mengangguk.
" Oh ya kak,, Orang tua kakak masih ada semua,," Tanya Cinta lagi sambil tersenyum dan memandangi wajah Rio.
Sedangkan Rio tidak tahu kalau Cinta sekarang sedang memandang wajahnya.
Karena, selama ini memang Cinta belum pernah mengobrol yang lebih dalam pada Rio. Jadi dia tidak tahu pasti bagaimana keadaan, kehidupan, dan semua cerita tentang Rio. Mungkin baru kali ini, dia mengajak Rio mengobrol secara intens.
" Heeemmm,, kalo Mama, udah meninggal saat Rio masih berusia lima tahun, Non. Tapi, kalo Papa,,,," Ucapan Rio terhenti sebentar.
Cinta pun menatap Rio, terlihat sekali raut wajah kesedihan di wajah Rio. Rio pun melanjutkan kembali perkataanya.
" Tapi, kalo Papa,, Rio nggak tau dimana,,? Karena selama Mama hidup, Mama gak pernah bilang Papa itu ada dimana,,?" Jawab Rio yang menjelaskan tentang kehidupannya.
Karena, Rio telah menjelaskan tentang keadaan kehidupannya, membuat Cinta yang mendengarnya saat itu merasakan sedikit bersalah, karena, secara tidak langsung Cinta mengingatkan Rio tentang kehidupannya yang lalu.
" Ooohhh,, begitu ya Kak,, maafin Cinta Kak,, Cinta gak bermaksud untuk,,," Ucapan Cinta terputus karena Rio menoleh ke arahnya sambil tersenyum.
" Nggak apa-apa,, Kok Non,," Bilang Rio tersenyum merekah menandakan kesetujuannya terhadap pertanyaan Cinta.
" Tapi, Kak Rio masih bahagia kan,, Karena ada Nenek yang menemani,, Oh ya, Nenek Kak Rio masih ada, kan,," Tanya Cinta yang begitu bersemangat bahwa Rio masih ada Nenek di kampungnya.
" Nenek,,?" Ucap Rio sedikit tersenyum.
" Sebenarnya Nenek Rio, udah pergi juga Non,, sebelum Rio kerja di perusahaan Papa Non." Jelas Rio yang tegar dan berusaha tersenyum.
Cinta yang terbelalak mendengar ucapan Rio bahwa sebenarnya Rio hidup sebatang kara dan tidak ada satu keluarga pun yang masih ada untuk membuatnya bahagia.
" Hah!! Jadi Nenek Kak Rio, juga udah meninggal.." Bilang Cinta yang merasa semakin tidak enak, dengan keadaan Rio yang sendirian itu.
" Iya Non,," Jawab Rio sendu tapi terlihat tegar.
" Cinta merasa gak enak, nanyain semua tentang keluarga Kak Rio,," Bilang Cinta yang sedikit tertunduk karena merasa sedih mendengar semua keadaan kehidupan Rio yang sama sekali tidak memiliki keluarga.
" Nggak apa-apa kok, Non,, Non berhak tahu, karena Non udah bertanya,," Bilang Rio yang lagi-lagi tersenyum.
" Maaf ya Kak,," Ucap Cinta.
" Namanya juga kehidupan, Non. Di dalam kehidupan pasti ada pertemuan dan perpisahan.." Ungkap Rio pada Cinta.
" Bener banget Kak,," Ucap Cinta mengangguk.
Lalu secara spontan, Cinta langsung menawarkan dirinya sebagai keluarga Rio saat ini, supaya Rio yang menjadi pahlawannya ini tidak lagi sendirian, melainkan ada keluarga.
" Oh ya Kak,, Kak Rio jangan sedih dan khawatir ya,, Walaupun Mama dan Nenek Kakak udah meninggal, yang pastinya mereka udah bahagia, sekarang di alam sana. Dan, semoga nanti Kak Rio dan Papanya Kak Rio bisa bertemu, ya. Semoga saja beliau masih hidup, Kak.." Ucap Cinta lembut memberikan semangat pada Rio, namun ucapan Cinta saat ini memberikan kehangatan untuk Rio sendiri.
" Iya Non,, Aminn,, makasih ya Non,," Jawab Rio tersenyum.
" Iya,, Dan,, Oya Kak,, mulai sekarang jangan merasa sendiri lagi ya,, Kakak anggap aja Cinta keluarga Kakak sendiri, ya. Jadi, Kak Rio punya keluarga sekarang." Tawar Cinta pada Rio yang mengukir senyuman manis pada Rio.
" Non, Non, Non bisa aja,," Bilang Rio sedikit terkekeh.
" Iya Non, Non itu udah lama Rio anggap keluarga. Bahkan orang tua Non, udah Rio anggap seperti orang tua sendiri,," Bilang Rio tersenyum yang diikuti anggukan dan senyuman juga dari Cinta.
" Heeemm,, bagus deh kalo gitu,," Ucap Cinta senang.
Karena, memang benar sekali, selama ini Rio sangat tulus membantu Cinta. Karena dirinya sendiri merasa Cinta adalah bagian dari hidupnya.
Oleh sebab itu, Rio tersentuh saat Cinta meminta bantuan darinya.
Rio ingin sekali menjaga dan melindungi Cinta yang telah dianggapnya keluarga sendiri itu.
***
Salam Hangat se Angkasa 😘😘
Love you so much My Readers ❤️🌀⭐
Author
🌹Vira Lydia🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments
Ellin So
kayaknya rio itu anak orang kaya🤔🤔
latar belakangnya rio masih abu abu
semangat thorrr 💞💞💞💞💞💞💞💐💐💐💐
2022-01-23
1
Saae
lanjut... mampir lagi nih
2022-01-23
1