Hanya karena mendapatkan balasan chat dari Rio yang ingin membantunya, sontak Cinta melompat kegirangan seperti mendapatkan durian runtuh.
Tanpa aba-aba Cinta langsung menelepon Rio.
Dering pertama,, langsung diangkat oleh Rio.
" Halo Kak,," Ucap Cinta yang penuh semangat.
" Ya, Non,," Jawab Rio di telepon.
" Makasih ya, kakak udah mau bantuin Cinta.." Bilang Cinta.
" Iya Non,,"
" Begini Non,, emangnya Non bisa buka teralisnya,," Tanya Rio pada Cinta, karena tujuan Cinta meminta tolong pada Rio untuk membantunya cara membuka terali jendela kamarnya.
" Eeemmm,, sepertinya setelah diteliti berapa hari ini,, Cinta bisa,," Bilang Cinta sangat yakin sambil melihat-lihat terali jendela.
" Beneran Non bisa,," Tanya Rio memastikan.
" Iya, Cinta yakin, Cinta bisa, Eeemmmm Kak Rio tolong bantuin Cinta, cariin alat untuk buka terali ini." Bilang Cinta yang sedikit berbisik di Handphonenya.
" Eemmm,, baik kalo Non bisa,, secepatnya Rio akan mencarinya dan mengantarkannya ke jendela kamar Non." Jawab Rio, yang masih berpikir dimana dia bisa menemukan alat yang dipinta oleh Cinta.
" Siiipp,, iya Kak, Cinta tunggu,," Jawab Cinta tersenyum senang.
Setelah selesai bertelepon ria, Cinta mematikan hp nya sementara menunggu kedatangan Rio.
" Semoga aja Kak Rio bisa nemuin alatnya dan aku bisa keluar, hehehehe,," Ucap Cinta penuh harap sambil cengengesan senang, karena sudah mendapatkan pertolongan pertama dari Rio.
Sementara itu Rio sendiri yang sedang bingung diluar, mencari akal dan cara untuk mendapatkan alat pembuka terali jendela.
Rio teringat pada Pak Dito, Karena Pak Dito sering memperbaiki alat-alat furniture dan sebagainya di dalam rumah Pak Hendrawan ini.
Rio langsung mencari keberadaan Pak Dito. Rio mengelilingi halaman rumah tapi Pak Dito sama sekali tidak ketemu. Dan saat Rio sedang mengelilingi taman samping dan belakang sangat jelas sekali terdengar oleh Rio suara yang sedikit bising seperti seseorang sedang melakukan sesuatu menggunakan alat mesin.
Karena, sangat jelas Rio mendengar seperti alat mesin bor, di bagian taman belakang rumah.
Rio langsung melangkah ke arah tempat asal suara yang didengarnya itu, setelah sampai di tempat sumber suara terlihat sangat jelas bahwa disana ada Pak Dito yang sedang memperbaiki terali pagar tembok taman belakang.
Serta terlihat dari mata Rio bahwa Pak Dito sedang menggunakan alat-alat yang kemungkinan bisa untuk membuka terali. Rio tersenyum senang karena dirinya seperti mendapatkan anugerah untuk bisa membantu Cinta.
Rio langsung melangkah mendekati Pak Dito dan menyapa Pak Dito yang sedang sibuk melakukan pekerjaannya saat ini.
" Pak Dito, lagi sibuk,," Tanya Rio yang menyapa Pak Dito.
" Ooohhh,, kamu Rio, kirain tadi siapa.." Jawab Pak Dito yang menoleh ke arah Rio.
" Tidak juga, cuma lagi ngebenerin ini nih." Bilang Pak Dito sambil menunjuk terali yang sedang dibetulkannya.
" Ooohh,, lagi benerin terali,," Jawab Rio mengangguk mengerti.
" Kenapa dipasang lagi Pak, bukannya terali lama masih bagus," Tanya Rio penuh arti.
" Iya memang masih bagus, cuma ini tadi lepas jadi bapak benerin dulu, makanya perlu dipasang ulang." Jawab Pak Dito yang sedang melakukan pekerjaannya.
" Ooohh gitu,,"
" Emang kalo dipasang lagi teralisnya, harus pake bor itu ya Pak." Tanya Rio sambil menunjuk bor yang berada di tanah.
" Iya bener,," Jawab Pak Dito mengangguk.
" Terus kalo mau bukain teralisnya, harus pake bor itu lagi ya Pak." Tanya Rio tepat pada tujuannya.
" Tidak perlu pake bor ini lagi, tinggal putar saja sekrupnya pake ini, udah bisa kebuka.." Jawab Pak Dito yang menjelaskan dan menunjukkan alat lain untuk membuka terali.
" Oooohhhh,, gitu,," Ucap Rio mengangguk sempurna.
Pak Dito tidak mengetahui apa yang sedang Rio lakukan itu. Dan Pak Dito pun tetap terus membetulkan dan membereskan pekerjaannya sampai selesai.
Rio dengan sengaja memasang kamera perekam melalui Hp nya, untuk merekam kegiatan Pak Dito, dan itu sama sekali tidak diketahui oleh Pak Dito.
Sampai pekerjaannya selesai pun Pak Dito tidak mengetahui hal yang dilakukan Rio di dekatnya.
Karena Pak Dito sudah terbiasa dengan adanya Rio saat dia sedang melakukan hal apapun lainnya.
Memang Pak Dito adalah seorang kepala penjaga di rumah ini, jadi setiap detail apapun yang harus dijaga di dalam rumah ini. Pak Dito sendiri juga yang harus melakukannya, agar tidak bingung saat keadaan sedang rumit.
Oleh karena Rio sudah terbiasa dekat dengannya, Jadi Pak Dito sama sekali tidak mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh Rio tersebut. Tetapi malah sebaliknya Rio sendiri merasa tidak enak pada Pak Dito karena, dengan sengaja sudah mengelabuinya.
Pekerjaan Pak Dito sudah selesai..
" Sudah selesai Pak,," Tanya Rio pada Pak Dito yang sedang mengemasi alat-alatnya.
" Sudah,," Jawab Pak Dito singkat.
Sesaat Pak Dito ingin melangkahkan kakinya ingin pergi dari tempat itu. Sejenak langkah kakinya terhenti karena kebetulan Hp nya berbunyi.
Pak Dito pun meletakkan alatnya di bawah, ternyata yang menelepon sang tuan rumah. Setelah selesai menerima telepon dari Pak Hendrawan, Pak Dito melangkah mendekati Rio yang pura-pura sibuk dengan Hp nya dan tepat sedang menghadap ke tembok.
" Rio, kamu bisa tolong saya,," Tanya Pak Dito pada Rio.
Rio pun langsung menyimpan Hp nya ke dalam kantong dan langsung mendengar serius ucapan Pak Dito.
" Iya ada apa, Pak.." Tanya Rio.
" Tolong kamu letakkan semua alat ini di kamar saya ya,," Pinta Pak Dito sambil menunjukkan kotak alat pada Rio.
" Hah!! Pucuk dicinta ulam tiba,," Gumam Rio yang terbelalak melihat kotak alat yang sedang berada di hadapannya.
" Baik Pak,," Jawab Rio mengangguk.
" Oh ya udah nih,, soalnya saya dipanggil oleh Tuan,," Ucap Pak Dito yang memberikan kotak alat pada Rio.
" Baik Pak.." Jawab Rio mengangguk menerima kotak alat dari tangan Pak Dito.
Setelah kepergian Pak Dito yang cukup jauh, Rio langsung mengambil Hp nya dan menelepon Cinta.
Sementara di kamar Cinta,,
Cinta yang masih meneliti jendela kamar kaget mendengar suara Hpnya, ia pun langsung menyambarnya.
Dering pertama,, langsung diangkat oleh Cinta..
" Halo, Kak,," Sapa Cinta.
" Non siap siap buka jendela, aku akan mengantarkan alatnya." Bilang Rio yang membuat Cinta langsung bahagia.
" Iya kak,," Ucapan Cinta yang ini sama sekali tidak terdengar oleh Rio.
" Hmm, diputus lagi,," Sungut Cinta.
Karena Rio sudah memutuskan teleponnya. Cinta kembali bersungut pada Rio. Tapi, walaupun bersungut Cinta sangat bahagia dalam sekejap Rio sudah mendapatkan alat yang diperlukannya saat ini.
" Syukurlah akhirnya dia mendapatkannya.." Ucap Cinta tersenyum puas.
Karena sebentar lagi akan bisa membuka terali, Cinta tetap meneliti sekrup terali jendela dengan seksama.
****
Love you so much My Love Readers ❤️
Author
🌹Vira Lydia🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments