Cinta yang telah menawarkan dirinya sebagai keluarga Rio itu, merasa bahagia atas ucapan Rio yang menganggapnya selama ini seperti keluarga sendiri.
" Karena Kakak udah lama nganggep Cinta sebagai keluarga,, jadi Kak Rio nggak usah sungkan pada Cinta ya,," Bilang Cinta tersenyum.
Rio pun mengangguk tersenyum.
" Iya Non,, makasih ya,, ternyata Non mau juga jadi keluarga Rio yang sebatang kara ini,," Bilang Rio tersenyum.
" Eits,, nggak boleh bilang gitu, Kak,," Ucap Cinta mengingatkan ucapan Rio.
" Heeemmm,, kalo gitu, berhubung kita keluarga,, Kak Rio mulai sekarang,, jangan panggil Cinta Non lagi ya,, panggil aja Cinta,, oke,," Bilang Cinta yang meminta mengubah panggilannya pada Rio.
Spontan, Rio yang mendengarkan tawaran dari Cinta langsung tertawa, karena, merasa sangat lucu atas ucapan Cinta barusan.
" Hahahahah,," Tawa Rio sangat renyah sekali terdengar.
" Loh,, kok Kak Rio ketawa, sih,," Ucap Cinta langsung cemberut.
" Jangan cemberut donk Non,, Bukan maksudnya untuk ngetawain Non,, Cuma gak bisalah Non. Non Cinta itu majikan Rio, ya tetap Rio panggil Non lah,, Gak sopan kalo Rio panggil Non dengan Nama,," Bilang Cinta yang masih membuat Cinta cemberut.
" Iiiiihhhh,,, Kak Rio bawel banget sih,, itu kan panggilan kalo aku di rumah,, dan Kak Rio kerjanya ama Papa,, dan sekarang,, Kak Rio nggak lagi bekerja dengan Papa,, jadi aku bukan majikan Kak Rio lagi,, jadi mulai sekarang panggil aja aku Cinta,, jangan Non lagi,," Ucapan jelas dari Cinta untuk Rio yang membuat Rio tambah tertawa.
" Hahahaha,,, Non, Non. Ada ada aja sih,, Rio gak bisa dan gak terbiasa panggil Non, langsung dari nama Non itu, Cinta gitu,, itu sangat sulit bagi Kak Rio, Non." Jelas Rio yang memang benar juga kalau dipikirkan.
Tapi, maklum Cinta juga sangat keras kepala, sehingga membuat dirinya untuk tetap memaksa Rio memanggil namanya.
" Pokoknya, Cinta gak mau tau. Kak Rio gak boleh lagi panggil Cinta, Non,,, Tapi hanya Cinta, titik,," Bilang Cinta keras yang langsung menoleh ke samping dengan wajah cemberut dan melipat kedua tangannya di dada.
Rio yang melihat dari kaca spion tengah dan melihat wajah Cinta yang sedang menoleh ke samping yang cemberut itu, Rio sedikit tersenyum karena, merasa lucu atas keinginan Cinta tersebut.
" Non jangan cemberut donk,, oke mulai sekarang, aku panggil Non,, dengan nama Non, Cinta,, Oke, Cinta majikanku yang cantik, jangan cemberut lagi, ntar cantiknya hilang loh,,," Ucapan Rio spontan membuat Cinta menoleh ke arah Rio dan tersenyum.
Lalu Rio mulai membuka obrolan lagi dengan Cinta, berharap menghapuskan keheningan yang terjadi di antara mereka.
" Non,, eh salah,, maksudnya Cinta,," Ucapan Rio yang masih canggung memanggil nama Cinta, membuat Cinta sedikit tersenyum.
Karena, Rio akhirnya memanggil dirinya dengan namanya itu, Cinta merasa bahwa Rio agak sulit untuk beradaptasi dengan memanggil langsung namanya.
Cinta memaklumi hal itu,,,
Karena, tidak mau lagi menampakkan wajah cemberutnya,, Cinta langsung menoleh ke arah Rio dan menjawab pertanyaannya.
" Iya kenapa, Kak,," Jawab Cinta yang lembut.
" Di kampung tempat tinggal Kakak itu,, agak sulit untuk internet,, jadi, Cinta nanti, kalo disana gak bisa main handphone.." Ucap Rio yang membuka obrolan pada Cinta.
Cinta mengingat sesuatu bahwa dirinya sama sekali belum membuang nomor ponsel lamanya. Karena, ia tahu pasti Papanya akan menyadap nomor hp nya dan melacak keberadaannya.
" Aku lupa sesuatu.." Ucap Cinta spontan.
" Kenapa, Non.." Tanya Rio yang melihat Cinta mencari-cari ponselnya.
Setelah menemukan handphonenya, lalu mengambilnya di dalam tas Cinta bernafas lega, karena, memang benar bahwa Handphonenya tidak diaktifkan dari kemarin.
Dan, Cinta langsung merasa cemas dengan Hp Rio mungkin bisa jadi Papanya telah mengira, kalau dirinya telah kabur bersama Rio. Tanpa pikir panjang Cinta langsung meminta Hp Rio.
" Mana Hp Kakak,," Pinta Cinta yang menjulurkan tangannya pada Rio.
Rio yang masih bingung langsung, mengambil ponselnya di dekat pintu mobil dan memberikannya pada Cinta.
" Ini Non,," Cinta langsung mengambil Hp Rio dan memencet tombolnya. Ternyata Hp Rio telah dinonaktifkan juga dari semenjak mereka pergi dari rumah Cinta.
" Sejak kapan, nonaktif,,??" Tanya Cinta serius.
" Sejak kita kabur dari rumah, Non,," Ucap Rio yang menjelaskan kebenaran, dan sangat terdengar sekali suara dengusan nafas Cinta yang lega.
Lalu Cinta menyampaikan niatnya pada Rio.
" Huuuuhhhhh,,, bagus deh,, Oya nomornya dibuang aja, supaya nggak ada yang menyadap keberadaan kita,," Ucap Cinta yang mengeluarkan maksudnya.
" Oh iya Non, terserah Non aja,," Bilang Rio yang membuat Cinta manyun karena masih saja memanggilnya dengan panggilan Non dan itu sangat jelas sekali terdengar di telinga Cinta.
" Heeemm,, masih aja dipanggil Non,," Ucap Cinta manyun sambil membuka Hp Rio dan mengeluarkan SIM-card di Hp Rio.
" Hehehehe,, iya, iya, iya, sorry Cinta cantik,," Ucap Rio tersenyum.
Setelah selesai mengeluarkan SIM-card dari Hp Rio dan Hp nya sendiri. Cinta tersenyum puas, karena telah menyelesaikan pekerjaannya satu persatu.
Rio hanya tersenyum melihat kelakuan Cinta yang aneh dan lucu itu.
" Ada ada aja Non,, Non Cinta sepertinya sangat ingin jauh kabur dari Papanya,, apakah aku salah jika bersamanya dan membantunya,," Ucap Rio dalam hati.
Lalu Rio masih melihat wajah Cinta yang sangat lucu sekali saat ini.
" Semoga keputusanmu ini benar ya, Non,," Bilang Rio dalam hati.
Karena Cinta telah selesai melakukan pekerjaannya, ia langsung memberikan ponsel tersebut pada Rio yang memang pemilik ponsel di tangannya.
Rio juga menerima ponsel yang tidak ada lagi SIM-card nya itu.
Rio pun kembali fokus ke jalanan dan melajukan mobilnya kembali dengan kecepatan standar.
****
Hai My Love Readers ❤️❤️
Jangan lupa tinggalkan jejak Like 👍, Komen 💬 and Share 💐
Author
🌹Vira Lydia🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments