Bab 8 Rencana Lain Cinta

Saat ini Cinta yang hanya bisa menangis sendirian di kamarnya itu memiliki tekad yang cukup kuat untuk mendengarkan perdebatan yang terjadi di antara kedua orang tuanya.

" Ma, Pa Cinta mohon jangan bertengkar hanya karena masalah ini," Gumam Cinta menangisi pertengkaran mulut antara kedua orang tuanya itu.

" Cinta nggak mau hanya karena, masalah ini, Mama dan Papa jadi bertengkar dan gak akur lagi kayak sebelum adanya masalah ini,," Ucap Cinta yang merasa bahwa selama ini kehidupan keluarganya romantis sekali.

Walaupun Cinta sedang menangis itu, Cinta sendiri kembali mendengarkan langsung suara yang terjadi di dalam ponselnya itu.

" Ya, Papa tahu sifat Romi memang buruk, dan sekarang dia sudah memiliki istri lebih dari empat bahkan itu yang ketahuan saja." Bilang Hendrawan yang mulai mengeluarkan suaranya.

" Dan keempat istrinya itu sama sekali tidak dinikahkan secara sah, melainkan sirih." Sambung Hendrawan lagi menjelaskan sifat Romi selama ini.

" Tapi, Mama tidak tahu kalau sebenarnya Romi itu menikahi Cinta secara sah bukan sirih. Bahkan, hanya Cinta saja yang akan menjadi Istri Romi satu-satunya yang pertama dan yang terakhir di dalam hukum." Ungkap Hendrawan mengenai perjanjian Romi dalam menikahi Cinta.

" Dan Mama tahu, istri Romi yang lain sama sekali tidak ada artinya dalam hidup Romi bahkan tidak bisa mendapatkan apapun dari warisannya. Sedangkan Cinta putri kita sangat beruntung, Ma. Dia bukan hanya menjadi istri Romi tapi bahkan dia yang akan menjadi seorang Ibu dari anaknya Romi pewaris tunggal keluarga Wijaya Dinata." Bilang Hendrawan lagi dengan tegas kepada istrinya itu.

" Dan juga apa salahnya, jika Romi memiliki sifat buruk, Ma, yang terpenting itu adalah Pak Wijaya sangat menyukai Putri kita Cinta, dan yang diketahui serta sangat disukai Pak Wijaya cuma Cinta, Ma. Dan kita sebagai orang tua harus bisa membujuk Cinta untuk mau menjadi Istri Romi, Ma.." Ucap Hendrawan yang masih saja meninggikan derajat Romi, meskipun Hendrawan tahu bagaimana sifat Romi selama ini.

" Heh !!" Suara dengusan Ranita kesal yang menggelengkan kepalanya saat mendengarkan semua penjelasan dari suaminya itu.

" Mama tidak menyangka kalo Papa berpikiran seperti itu. Papa lebih memilih kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri, dibandingkan kebahagiaan Putri Papa, Papa egois,,,," Bilang Ranita yang masih saja menangis dan sekali ini suara Ranita juga ikut meninggi.

Karena, merasa kelakuan dan juga ucapan dari istrinya itu cukup meninggi, Hendrawan langsung menenangkan perasaan istrinya saat ini. Hendrawan juga bisa mengerti perasaan dari istrinya itu, sehingga membuat Hendrawan sendiri langsung melembutkan sifat keangkuhannya itu dan juga cara bicaranya.

" Ma tolong dengarkan Papa, bukannya Papa egois, tapi sebagai laki-laki Papa harus bertanggung jawab terhadap janji Papa pada Pak Wijaya. Mau tidak mau Papa harus menepati janji Papa,," Ucap Hendrawan yang sedikit melembutkan suaranya sambil memegang bahu Ranita yang telah menghadap ke arah lain.

" Ya, Mama tau itu, tapi bagaimana dengan Cinta, Pa." Bilang Ranita lagi yang langsung berbalik menghadap Hendrawan.

Ketika melihat wajah istrinya itu marah serta kesal, Hendrawan langsung saja memeluk lembut tubuh dari Ranita istrinya itu. Saat berada di dalam pelukan suaminya tentu saja hal itu membuat Ranita langsung menangis kencang ketika berada di dalam pelukan Hendrawan.

" Sebenarnya Papa tidak mau mengurung Cinta di kamar Ma,, Karena Papa harus bertanggung jawab atas janji ini. Dan Papa harap semoga Cinta bisa menepati janji Papa ini." Ucap Hendrawan yang menenangkan pikiranRanita.

Pembicaraan Hendrawan dan juga Tabita telah selesai dengan sendirinya, ketika Hendrawan menjelaskan bahwasanya Hendrawan sendiri tidak pernah memaksa Cinta untuk menikah dengan Romi. Namun itu semua Romi yang menginginkan perjanjian ini, karena, Hendrawan sendiri merasa dipaksa oleh Romi, oleh sebab itu Hendrawan juga memaksa putrinya untuk mentaati semua peraturan darinya ini.

Sementara itu di dalam kamarnya Cinta,,

Karena, di dalam ponselnya itu tidak ada lagi perseteruan yang terjadi di antara kedua orang tuanya itu, Cinta langsung saja memutuskan panggilan dari Mamanya itu yang sedang terjadi pada ponselnya. Dan Cinta sendiri hanya bisa menangis sesenggukan sendirian di dalam kamarnya. Karena, Cinta juga mengetahui dari pembicaraan orang tuanya itu. Bahwa sebenarnya Hendrawan bersikeras untuk menikahkan dirinya dengan Romi hanya karena paksaan Romi kepada Hendrawan selama ini.

Karena, hal itu juga akhirnya membuat Papanya Cinta masih bersikeras untuk menepati janjinya itu, dan sekarang tinggal Cinta yang benar-benar bingung sendiri dalam menghadapi semua yang akan terjadi. Di dalam benaknya Cinta saa ini adalah bagaimana cara dirinya melewati ini semua tanpa adanya sebuah pertikaian.

Karena, saat di telepon tadi juga Cinta begitu mendengar bahwa Romi memang nyata telah memiliki istri empat, dan keempat dari istrinya itu yang hanya ketahuan saja, dan dari semua istrinya Romi itu sama sekali tidak dinikahkan secara hukum melainkan sirih. Berarti selama ini Romi seenaknya dengan wanita, menganggap semuanya mudah dan murah sehingga hanya dinikahkan secara sirih bukan secara sah melalui jalur hukum.

Oleh karena Cinta merupakan Putri dari Hendrawan anak dari sahabat orang tuanya itu sehingga ia mau untuk menikahkan Cinta secara hukum.

Tapi sayangnya Cinta sudah muak dengan sifat Romi yang sangat menyepelekan wanita. Karena menurut pepatah, buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Oleh sebab itu, Cinta yang sama memiliki sifat keras yang sama seperti Papanya itu. Dengan tegas Cinta memiliki tekad kuat untuk menolak perjanjian pernikahan ini apapun yang akan terjadi.

Karena, Cinta sendiri sudah mendapatkan cara untuk membujuk Mamanya, tapi cara itu tidak tepat, dengan segera Cinta langsung mencari cara lain, bagaimana ia bisa pergi dari perjanjian Papanya itu dan juga tekanan dari Romi.

" Sepertinya, minta tolong dengan Mama, percuma," Gumam Cinta sendirian di dalam kamarnya.

Lalu, tiba-tiba Cinta tersenyum senang, bahwa terlihat dari wajahnya itu ia sudah mendapatkan sebuah ide cukup bagus untuk dilakukannya. Dengan segera Cinta melakukan suatu rencana yang sudah masuk ke dalam pikirannya itu.

" Ya, aku tahu, sepertinya aku harus meminta bantuan Kak Rio,, cuma dia yang bisa bantuin aku," Seru Cinta yang kembali bersemangat.

Dengan segera Cinta mengambil ponselnya di atas tempat tidur dan mencari nomor hp Rio di dalam kontak ponselnya itu. Setelah menemukan nomornya, Cinta langsung saja menelepon Rio.

Dering pertama,, tidak ada sahutan..

Dering kedua,, diangkat..

" Halo,," Bilang Cinta.

" Ya,, Halo Non,," Jawab Rio yang terdengar dari ponselnya.

" Langsung aja ya, sebenarnya aku butuh bantuan." Bilang Cinta secara langsung dan terdengar begitu to the point.

" Bantuan apa Non, apa yang bisa ku bantu ?" Tanya Rio yang mengiyakan permintaan dari majikannya itu.

" Aku lagi ada masalah,, kamu bisa kan bantuin aku ?" Tanya Cinta balik yang bertekad kuat saat memohon pada Rio.

" Ya, tergantung juga Non,," Jawab Rio yang membuat Cinta bingung.

" Loh kok tergantung sih,," Seru Cinta yang sedikit kesal atas jawaban tidak pasti dari Rio itu.

" Masalahnya apa dulu Non, dan apa yang bisa Rio bantu, gitu Non,," Jawab Rio yang terdengar jelas dan juga bisa menenangkan perasaan kebingungan Cinta.

Ketika mendengar ucapan Rio yang ahli dalam membuat perasaan Cinta menjadi tenang itu, dengan segera Cinta langsung mengutarakan maksud dari isi hatinya untuk dibantu oleh Rio.

" Begini,, eeemmmm,, kamu pasti udah tau masalah yang sedang aku,,," Ucap Cinta yang terputus karena cinta juga enggan membahasnya dan ingin mencari tahu dari mulut Rio sendiri.

Di dalam pikiran Cinta yang sengaja memutuskan ucapannya itu, Cinta sendiri berpikir apakah Rio sudah mengetahui masalah yang sedang menimpanya itu ?

" Eemmm,, sebenarnya aku juga baru tahu Non, kalo Non akan.." Ucapan Rio terputus juga karena suara Cinta yang segera menghentikan perkataannya itu.

Di dalam pikiran Cinta sekarang sudah jelas bahwa benar semua orang yang berada di rumah ini, pasti sudah mengetahui bahwa dirinya sedang dikurung di dalam kamarnya sendiri. Karena, suatu hal yang membuat Cinta sendiri langsung diberikan hukuman oleh Hendrawan, Cinta sendiri secara tegas menolak keinginan Hendrawan untuk menikahkan dirinya dengan Romi dalam waktu dekat ini.

" Gak perlu disambung,, aku udah muak mendengarnya,," Jawab Cinta yang memotong omongan Rio.

" Baik Non,," Jawab Rio mengalah.

" Eemmm,, kalo gitu, apa yang bisa aku bantu ?" Tanya Rio yang membuat Cinta kembali bersemangat.

" Nah gitu donk,," Ucap Cinta tersenyum.

Cinta memang sudah sangat percaya pada Rio, karena baginya Rio merupakan pria yang sangat sopan, selalu menjaga dirinya, dan pastinya dapat dipercaya kesetiaannya serta baik. Oleh sebab itu Cinta, tidak pernah sungkan untuk meminta bantuan apa saja pada Rio. Karena, tipe Rio itu sendiri merupakan seorang pria yang sangat penurut membuat Cinta sendiri begitu mempercayainya.

" Eeemmmm,, kamu tahu kan, kalo jendela kamarku ada teralisnya,, nah kamu bisa bantuin aku untuk buka terali ini," Ungkap Cinta yang membuat Rio bingung.

Untuk sesaat Rio terdiam sejenak memikirkan maksud dari omongan Cinta barusan. Sedangkan, Cinta sendiri bingung kenapa Rio tidak ada suaranya lagi ketika ia meminta bantuan dari Rio dalam mengupas sebuah masalah yang berhubungan dengan terali jendela kamarnya. Karena sudah merasa tidak sabar lagi, akhirnya Cinta sedikit berteriak mengagetkan telinga Rio yang sedang terdiam.

" Kaaakkk,,, Rio,,," Teriak Cinta di ponselnya yang cukup memekakkan telinga Rio yang sedang mendengarnya itu.

" I-iya Non,," Jawab Rio terbata-bata.

" Yeee,, malah bengong, gini kamu bisa gak bantuin aku buka terali kamar ini ?" Tanya Cinta lagi yang mengulangi pertanyaannya tadi.

" Emangnya Non mau kabur dari rumah ?" Tanya Rio spontan yang menebak maksud dari Cinta.

" Tepat sekali, siapa juga yang mau menikah dengan suami orang,," Celetuk Cinta secara spontan, karena sangat bersemangat dengan triknya ini.

" Tapi, Non,," Bilang Rio yang terputus lagi.

" Kamu gak mau bantuin aku ?" Tanya Cinta yang membuat Rio tambah bingung.

Saat obrolan yang dilakukan oleh Cinta dan juga Rio sedang serius membahas masalah terali, ternyata Cinta sendiri bisa mendengar suara Pak Dito sang pengawal penjaga memanggil Rio.

" Aku pikir dulu ya, Non,," Ucap Rio yang memutuskan teleponnya.

" Eh kak Rio tunggu,,," Teriak Cinta, tapi sayang panggilannya sudah terputus.

" Uuuhhhh,," Gumam Cinta sambil menghela napasnya sendiri ketika melihat ponselnya yang panggilan dilakukannya terputus langsung oleh Rio.

Cinta menghela napasnya dengan perasaan yang bingung. Karena, Cinta sendiri juga belum tahu bagaimana jawaban kepastian dari Rio dalam menanggapi permintaannya itu. Apakah bisa berhasil permintaannya itu bisa berhasil dalam membujuk hatinya Rio, Cinta saat ini hanya bisa menunggu jawaban dari Rio yang begitu diharapkan dirinya.

****

Episodes
1 Bab 1 Kabur Dari Rumah
2 Bab 2 Perjalanan Cinta
3 Bab 3 Murka Papa
4 Bab 4 Kenyataan Pahit
5 Bab 5 Rencana Cinta
6 Bab 6 Terkunci
7 Bab 7 Debat Mama dan Papa
8 Bab 8 Rencana Lain Cinta
9 Bab 9 Penantian Cinta
10 Bab 10 Mengelabui Penjaga
11 Bab 11 Alat Kecil Yang Membingungkan
12 Bab 12 Malam Ini Juga
13 Bab 13 Pergi Kemana
14 Bab 14 Menjual Aset Lama
15 Bab 15 Perjalanan Dengan Mobil Lain
16 Bab 16 Permintaan Cinta
17 Bab 17 Perjalanan Di Tengah Hutan
18 Bab 18 Segarnya Air Sungai
19 Bab 19 Maksud Yang Membingungkan
20 Bab 20 Tingkah Lucu
21 Bab 21 Memberikan Sesuatu Baru
22 Bab 22 Mengubah Penampilan Rio
23 Bab 23 Senyumannya Baru Kusadari
24 Bab 24 Menunggu Hasil
25 Bab 25 Supir Tampan
26 Bab 26 Pikiran Cinta dan Rio
27 Bab 27 Unek Masing-masing
28 Bab 28 Kekecewaan Cinta
29 Bab 29 Tersenyum Senang
30 Bab 30 Inisiatif Cinta
31 Bab 31 Keseriusan Ide Cinta
32 Bab 32 Inisiatif Lain
33 Bab 33 Pernikahan Sekadar Saja
34 Bab 34 Haruskah Kita Menikah
35 Bab 35 Hari Pernikahan
36 Bab 36 Mendaftar Pernikahan
37 Bab 37 Penyelidikan
38 Bab 38 Sementara Waktu
39 Bab 39 Berdua
40 Bab 40 Kenapa Aku Nggak Tau
41 Bab 41 Menyambut Dirimu
42 Bab 42 Menghadap Penghulu
43 Bab 43 Kerinduanku Pada Mama
44 Bab 44 Ijab Qobul
45 Bab 45 Doa pengantin
46 Bab 46 Melanjutkan perjalanan
47 Bab 47 Pelacakan Pengawal Hendrawan
48 Bab 48 Kerinduanku
49 Bab 49 Akhirnya tersenyum
50 Bab 50 Temenin Kakak
51 Bab 51 Akhirnya Sampai di Rumah baru
52 Bab 52 Melakukan sesuatu
53 Bab 53 Pengajaran Rio
54 Bab 54 Tamu Keluarga
55 Bab 56 - Kelembutan Cinta
56 Bab 57 - Menu Pertama Amburadul
57 Bab 58 Kebahagiaan Sederhana
58 Bab 59 Perhatian
59 Bab 60 Sholat Subuh
60 Bab 61 Masakan Rio
61 Bab 62 Pukulan Lucu
62 Bab 63 Kehangatan Pagi
63 Bab 64 Sarapan Bersama
64 Bab 65 Tamu Di Tambak
65 Bab 66 Kedatangan Wanita Angkuh
66 Bab 67 Penasaran Cinta
67 Bab 68 Gangguan Pikiran Rio
68 Bab 69 Pertanyaan Cinta
69 Bab 70 Kecanggungan Yang Terjadi
70 Bab 71 Manjanya Cinta
71 Bab 72 Kelakuan Agresif
72 Bab 73 Terpana
73 Bab 74 Kelakuan Ganjen
74 Bab 75 Kecemburuan Cinta
75 Bab 76 Gelitik
76 Bab 77 Kebingungan Pendapat
77 Bab 78 Pikiran Jernih !!
78 Bab 79 Senyuman Kelegaan
79 Bab 80 Mengagumi Suamiku Rio
80 Bab 81 Ciuman Pertama
81 Bab 82 Kelembutan Suamiku
82 Bab 83 Tamu Tak Diundang
83 Bab 84 Perlawanan Cinta Terhadap Rossa
84 Bab 85 Perjalanan Baru
85 Bab 86 Kegugupan Rencana
86 Bab 87 Jawaban Terbaik
87 Bab 88 Keyakinan Yang Serius
88 Bab 89 Cerita Yang Sesungguhnya
89 Bab 90 Ketertarikan Cinta
90 Bab 91 Kecurigaan Rossa
91 Bab 92 Rasa Penasaran
92 Bab 93 Kebingungan
93 Bab 94 Tempat Keinginan
94 Bab 95 Bepergian !!
95 Bab 96 Isi Hati Yang Tertunda
96 Bab 97 Buku Keterangan Nikah
97 Bab 98 Pernyataan Romantis
98 Bab 99 Wisata Bersama
99 Bab 100 Teriakan Cinta
100 Bab 101 Mempererat Keromantisan
101 Bab 102 Sebuah Keyakinan
102 Bab 103 Akhirnya Bertemu Denganmu
103 Bab 104 Bertemu Dengan Rival
104 Bab 105 Ucapan Yang Menyakitkan
105 Bab 106 Pengakuan Perasaan
106 Bab 107 Pengawasan Rossa
107 Bab 108 Rencana Mami Rossa
108 Bab 109 Datang Tamu Bulanan
109 Bab 110 Masih Tersipu Malu
110 Bab 111 Khayalan
111 Bab 112 Kaget
112 Bab 113 Perasaan Yang Terungkap
113 Bab 114 Merasakan Suatu Hal
114 Bab 115 Mencuci Bersama
115 Bab 116 Sama-sama Mencari
116 Bab 117 Kelembutan Rasa
117 Bab 118 Romantis
118 Bab 119 Kedipan Nakal
119 Bab 120 Belanja Bersama
120 Bab 121 Sifat Manja
121 Bab 122 Makan Siang Bersama
122 Bab 123 Renungan Sebelum Rencana
123 Bab 124 Pulang Kampung
124 Bab 125 Perjalanan Yang Licin
125 Bab 126 Kelakuan Rossa
126 Bab 127 Perseteruan Rossa
127 Bab 128 Perjalanan Hujan
128 Bab 129 - Pemikiran Rio
129 Bab 130 Pemikiran Arif
130 Bab 131 Akhirnya Sampai Juga
131 Bab 132 - Alhamdulillah Sampai
132 Bab 133 - Pengintai
133 Bab 134 - Penasaran Dengan Seseorang
134 Bab 135 - Merdu
135 Bab 136 - Perlakuan Lembut Rio
136 Bab
137 Bab
138 Bab
139 Bab
140 Bab
141 Bab
142 Bab
143 Bab
144 bab
145 Bag.
146 Bab
147 Bab
148 Bab
149 Bab
150 Bab
151 Bab
152 Bab
153 Bab
154 Bab
155 Bab
156 Bab
157 Bab
158 Draft
159 draft
160 Draf
161 bab
162 Bab
163 Bab
164 bag
165 Draft
166 Bab
167 Draft
168 Bab
169 Bab
170 Bab
171 Bab
172 Draft
173 Bab
174 Bag
175 Bag
176 Bab
177 Bag.
178 Bab
179 Bab
180 Bab
181 Bab
182 Bab
183 Bab
184 Bab
185 Bab
186 Bab
187 Bab
188 Bab
189 Bab
190 Bab
191 Bab
192 bab
193 Bab
194 Bab
195 Bab
196 Bab
197 Bab
198 Bab
199 Bag
200 Bab
201 Bab
202 Bab
203 Bab
204 Bab
205 Bab
206 Bab
207 Bag
208 Bab
209 Bab
210 Bag.
211 Bab
212 Bab
213 Bab
214 Bab
215 Bab
216 Bab
217 Bab
218 Bag
219 Bab
220 bab
221 Bab
222 draft
223 draft
224 draft
225 draft
226 draft
227 draft
228 draft
229 draft
230 draft
231 draft
232 draft
233 draft
234 draft
235 draft
236 draft
237 draft
238 draft
239 draft
240 draft
241 Bab 1 Agustus
242 Bab 2 Agustus
243 Bab 3 Agustus
244 draft
245 draft
246 draft
247 draft
248 draft
249 draft
250 draft
251 draft
252 draft
253 draft
254 draft
255 draft
256 draft
257 draft
258 draft
259 draft
260 draft
261 draft
262 draft
263 draft
264 drart
265 draft
266 draft
267 draft
268 draft
269 draft
270 draft
271 draft
272 draft
273 draft
274 draft
275 draft
276 draft
277 draft
278 draft
279 draft
280 draft
281 draft
282 draft
283 draft
284 draft
285 draft
286 draft
287 draft
288 draft
289 draft
290 draft
291 draft
292 draft
293 draft
294 draft
295 draft
296 draft
297 draft
298 Maaf 1
299 Maaf 2
300 Maaf 3
301 Maaf 4
302 Maaf 5
303 Maaf 6
304 Maaf 7
305 Maaf 8
306 Maaf 9
307 Maaf 10
308 Maaf 11-15
309 Maaf 16-19
310 Maaf 20-21
311 Maaf 22-25
312 Maaf 26-30
313 Maaf 1
314 Maaf 2
315 Maaf 3
316 Maaf 4
317 Maaf 5
318 Maaf 6
319 Maaf 7
Episodes

Updated 319 Episodes

1
Bab 1 Kabur Dari Rumah
2
Bab 2 Perjalanan Cinta
3
Bab 3 Murka Papa
4
Bab 4 Kenyataan Pahit
5
Bab 5 Rencana Cinta
6
Bab 6 Terkunci
7
Bab 7 Debat Mama dan Papa
8
Bab 8 Rencana Lain Cinta
9
Bab 9 Penantian Cinta
10
Bab 10 Mengelabui Penjaga
11
Bab 11 Alat Kecil Yang Membingungkan
12
Bab 12 Malam Ini Juga
13
Bab 13 Pergi Kemana
14
Bab 14 Menjual Aset Lama
15
Bab 15 Perjalanan Dengan Mobil Lain
16
Bab 16 Permintaan Cinta
17
Bab 17 Perjalanan Di Tengah Hutan
18
Bab 18 Segarnya Air Sungai
19
Bab 19 Maksud Yang Membingungkan
20
Bab 20 Tingkah Lucu
21
Bab 21 Memberikan Sesuatu Baru
22
Bab 22 Mengubah Penampilan Rio
23
Bab 23 Senyumannya Baru Kusadari
24
Bab 24 Menunggu Hasil
25
Bab 25 Supir Tampan
26
Bab 26 Pikiran Cinta dan Rio
27
Bab 27 Unek Masing-masing
28
Bab 28 Kekecewaan Cinta
29
Bab 29 Tersenyum Senang
30
Bab 30 Inisiatif Cinta
31
Bab 31 Keseriusan Ide Cinta
32
Bab 32 Inisiatif Lain
33
Bab 33 Pernikahan Sekadar Saja
34
Bab 34 Haruskah Kita Menikah
35
Bab 35 Hari Pernikahan
36
Bab 36 Mendaftar Pernikahan
37
Bab 37 Penyelidikan
38
Bab 38 Sementara Waktu
39
Bab 39 Berdua
40
Bab 40 Kenapa Aku Nggak Tau
41
Bab 41 Menyambut Dirimu
42
Bab 42 Menghadap Penghulu
43
Bab 43 Kerinduanku Pada Mama
44
Bab 44 Ijab Qobul
45
Bab 45 Doa pengantin
46
Bab 46 Melanjutkan perjalanan
47
Bab 47 Pelacakan Pengawal Hendrawan
48
Bab 48 Kerinduanku
49
Bab 49 Akhirnya tersenyum
50
Bab 50 Temenin Kakak
51
Bab 51 Akhirnya Sampai di Rumah baru
52
Bab 52 Melakukan sesuatu
53
Bab 53 Pengajaran Rio
54
Bab 54 Tamu Keluarga
55
Bab 56 - Kelembutan Cinta
56
Bab 57 - Menu Pertama Amburadul
57
Bab 58 Kebahagiaan Sederhana
58
Bab 59 Perhatian
59
Bab 60 Sholat Subuh
60
Bab 61 Masakan Rio
61
Bab 62 Pukulan Lucu
62
Bab 63 Kehangatan Pagi
63
Bab 64 Sarapan Bersama
64
Bab 65 Tamu Di Tambak
65
Bab 66 Kedatangan Wanita Angkuh
66
Bab 67 Penasaran Cinta
67
Bab 68 Gangguan Pikiran Rio
68
Bab 69 Pertanyaan Cinta
69
Bab 70 Kecanggungan Yang Terjadi
70
Bab 71 Manjanya Cinta
71
Bab 72 Kelakuan Agresif
72
Bab 73 Terpana
73
Bab 74 Kelakuan Ganjen
74
Bab 75 Kecemburuan Cinta
75
Bab 76 Gelitik
76
Bab 77 Kebingungan Pendapat
77
Bab 78 Pikiran Jernih !!
78
Bab 79 Senyuman Kelegaan
79
Bab 80 Mengagumi Suamiku Rio
80
Bab 81 Ciuman Pertama
81
Bab 82 Kelembutan Suamiku
82
Bab 83 Tamu Tak Diundang
83
Bab 84 Perlawanan Cinta Terhadap Rossa
84
Bab 85 Perjalanan Baru
85
Bab 86 Kegugupan Rencana
86
Bab 87 Jawaban Terbaik
87
Bab 88 Keyakinan Yang Serius
88
Bab 89 Cerita Yang Sesungguhnya
89
Bab 90 Ketertarikan Cinta
90
Bab 91 Kecurigaan Rossa
91
Bab 92 Rasa Penasaran
92
Bab 93 Kebingungan
93
Bab 94 Tempat Keinginan
94
Bab 95 Bepergian !!
95
Bab 96 Isi Hati Yang Tertunda
96
Bab 97 Buku Keterangan Nikah
97
Bab 98 Pernyataan Romantis
98
Bab 99 Wisata Bersama
99
Bab 100 Teriakan Cinta
100
Bab 101 Mempererat Keromantisan
101
Bab 102 Sebuah Keyakinan
102
Bab 103 Akhirnya Bertemu Denganmu
103
Bab 104 Bertemu Dengan Rival
104
Bab 105 Ucapan Yang Menyakitkan
105
Bab 106 Pengakuan Perasaan
106
Bab 107 Pengawasan Rossa
107
Bab 108 Rencana Mami Rossa
108
Bab 109 Datang Tamu Bulanan
109
Bab 110 Masih Tersipu Malu
110
Bab 111 Khayalan
111
Bab 112 Kaget
112
Bab 113 Perasaan Yang Terungkap
113
Bab 114 Merasakan Suatu Hal
114
Bab 115 Mencuci Bersama
115
Bab 116 Sama-sama Mencari
116
Bab 117 Kelembutan Rasa
117
Bab 118 Romantis
118
Bab 119 Kedipan Nakal
119
Bab 120 Belanja Bersama
120
Bab 121 Sifat Manja
121
Bab 122 Makan Siang Bersama
122
Bab 123 Renungan Sebelum Rencana
123
Bab 124 Pulang Kampung
124
Bab 125 Perjalanan Yang Licin
125
Bab 126 Kelakuan Rossa
126
Bab 127 Perseteruan Rossa
127
Bab 128 Perjalanan Hujan
128
Bab 129 - Pemikiran Rio
129
Bab 130 Pemikiran Arif
130
Bab 131 Akhirnya Sampai Juga
131
Bab 132 - Alhamdulillah Sampai
132
Bab 133 - Pengintai
133
Bab 134 - Penasaran Dengan Seseorang
134
Bab 135 - Merdu
135
Bab 136 - Perlakuan Lembut Rio
136
Bab
137
Bab
138
Bab
139
Bab
140
Bab
141
Bab
142
Bab
143
Bab
144
bab
145
Bag.
146
Bab
147
Bab
148
Bab
149
Bab
150
Bab
151
Bab
152
Bab
153
Bab
154
Bab
155
Bab
156
Bab
157
Bab
158
Draft
159
draft
160
Draf
161
bab
162
Bab
163
Bab
164
bag
165
Draft
166
Bab
167
Draft
168
Bab
169
Bab
170
Bab
171
Bab
172
Draft
173
Bab
174
Bag
175
Bag
176
Bab
177
Bag.
178
Bab
179
Bab
180
Bab
181
Bab
182
Bab
183
Bab
184
Bab
185
Bab
186
Bab
187
Bab
188
Bab
189
Bab
190
Bab
191
Bab
192
bab
193
Bab
194
Bab
195
Bab
196
Bab
197
Bab
198
Bab
199
Bag
200
Bab
201
Bab
202
Bab
203
Bab
204
Bab
205
Bab
206
Bab
207
Bag
208
Bab
209
Bab
210
Bag.
211
Bab
212
Bab
213
Bab
214
Bab
215
Bab
216
Bab
217
Bab
218
Bag
219
Bab
220
bab
221
Bab
222
draft
223
draft
224
draft
225
draft
226
draft
227
draft
228
draft
229
draft
230
draft
231
draft
232
draft
233
draft
234
draft
235
draft
236
draft
237
draft
238
draft
239
draft
240
draft
241
Bab 1 Agustus
242
Bab 2 Agustus
243
Bab 3 Agustus
244
draft
245
draft
246
draft
247
draft
248
draft
249
draft
250
draft
251
draft
252
draft
253
draft
254
draft
255
draft
256
draft
257
draft
258
draft
259
draft
260
draft
261
draft
262
draft
263
draft
264
drart
265
draft
266
draft
267
draft
268
draft
269
draft
270
draft
271
draft
272
draft
273
draft
274
draft
275
draft
276
draft
277
draft
278
draft
279
draft
280
draft
281
draft
282
draft
283
draft
284
draft
285
draft
286
draft
287
draft
288
draft
289
draft
290
draft
291
draft
292
draft
293
draft
294
draft
295
draft
296
draft
297
draft
298
Maaf 1
299
Maaf 2
300
Maaf 3
301
Maaf 4
302
Maaf 5
303
Maaf 6
304
Maaf 7
305
Maaf 8
306
Maaf 9
307
Maaf 10
308
Maaf 11-15
309
Maaf 16-19
310
Maaf 20-21
311
Maaf 22-25
312
Maaf 26-30
313
Maaf 1
314
Maaf 2
315
Maaf 3
316
Maaf 4
317
Maaf 5
318
Maaf 6
319
Maaf 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!