Rio yang hanya sekedar supir itu, hanya bisa menuruti kehendak dan perintah dari majikan mudanya ini. Ya, walaupun tindakan ini salah, tapi ia hanya bisa pasrah dan menuruti kata-kata Cinta yang sangat yakin untuk kabur dari rumahnya sendiri.
" Eemmm,, Non kita mau kemana,," Tanya Rio langsung pada Cinta.
Karena, tidak ada jawaban dari Cinta yang duduk di belakang, Rio yang masih fokus di jalanan pun langsung memelankan mobilnya dan melirik ke arah kaca tengah, dan Rio melihat sangat jelas bahwa Cinta sekarang telah tertidur pulas di kursi tengah belakang.
" Heeemmmm,,, pantesan gak ada suara, udah tidur." Ucap Rio yang geleng-geleng kepala melihat Cinta tertidur pulas.
" Eeemmm,, kira-kira mau kemana ya,,?" Gumam Rio sendiri di keheningan malam.
Lalu, sesaat Rio melajukan mobilnya lagi. Di dalam hatinya berpikir mereka mau pergi kemana ?
Karena, terlalu lama berpikir dan bingung mau pergi kemana, akhirnya Rio memutuskan untuk menghentikan mobilnya sementara di depan sebuah Restoran yang ada di pinggir jalan. Rio memastikan mobilnya berhenti di tempat yang aman. Lalu dengan segera Rio langsung menoleh ke arah belakang dan melihat Cinta yang tertidur pulas.
Rio merasa kasihan pada Cinta, karena setahunya, Cinta tidak pernah melanggar keinginan dan perintah orang tuanya itu. Tapi, kali ini Cinta memberanikan diri untuk melanggar perintah Papanya sendiri.
" Kasihan kamu Non, selama ini kamu selalu menuruti perintah orang tuamu, tapi kali ini kamu melanggarnya, semoga keputusanmu ini benar ya, Non,," Ucap Rio yang menatap Cinta tertidur.
Dengan segera Rio membenarkan posisi kursinya agak ke belakang. Karena, hatinya juga berniat untuk tidur. Sembari menunggu Cinta bangun dan menentukan kemana arah mereka akan pergi, Rio juga mengistirahatkan tubuhnya sementara. Setelah selesai membenarkan posisi kursinya Rio teringat bahwa mobil Cinta belum ditutupi tirai jendela.
" Hoaaammm,, lebih baik aku istirahat dulu, sebelum, Non Cinta bangun untuk menentukan arah kepergiannya." Ucap Rio yang menarik kedua tangannya ke depan dan segera menutup semua tirai jendela.
Lalu, Rio pun cepat-cepat membuka tirai dan menutupi semua kaca jendela mobil ini, setelah selesai Rio pun berbaring setengah duduk di kursinya, tak menunggu waktu lama untuk Rio bisa memejamkan matanya, karena kebetulan ia juga mengantuk dan sangat lelah.
Cahaya mentari pagi sudah menembus masuk ke balik tirai mobilnya Cinta. Cinta yang merasa tubuhnya sedikit pegal dan sakit, perlahan membuka matanya. Lalu, setelah terbuka semuanya ia merasa nyawanya telah kembali ke raganya. Ia pun mencoba bangun dan melihat sekelilingnya dan ia tidak terlalu heran kalau disekelilingnya hanya berada di dalam mobil.
Lalu, Cinta pun membuka tirai jendela mobilnya, dan melihat keadaan luar di balik kaca, ternyata mobilnya sedang berada di pinggir jalan besar dan di sebelahnya ada sebuah restoran yang cukup ramai. Cinta merasa bahwa dirinya saat ini sudah cukup jauh dari rumah.
Lalu, Cinta kembali melihat keadaan di dalam mobil, ternyata Rio sedang tertidur pulas di balik kemudi. Cinta bingung, bagaimanaa mau membangunkan Rio yang sedang tertidur pulas itu, terlihat dari wajahnya sangatlah lelah sekali.
" Sepertinya, dia lelah, ya udah biarin aja dia tidur,," Bilang Cinta yang melihat Rio tidur.
Cinta pun perlahan-lahan membuka pintu mobil tanpa ada bunyi sedikitpun. Tapi bagaimanapun gerakannya masih saja tetap mengeluarkan bunyi dari mobilnya itu.
Ceklek,,!!! Bunyi yang terdengar dari mobil Cinta.
Karena, merasa ada yang bunyi dari mobil tersebut, Rio akhirnya terbangun. Sambil mengucek matanya dan menguap serta menarik tubuhnya dan merenggangkannya. Rio melihat sekeliling suasana saat ini.
" Udah siang,," Bilang Rio yang melihat matahari sudah menembus dalam mobil, ia pun langsung membuka tirai jendela.
" Iya,, emang udah siang.." Bilang Cinta yang sedikit mengagetkan Rio.
" Hehehehe,, Non udah bangun,," Tanya Rio.
" Udah dari tadi,," Jawab Cinta singkat.
" Loh,, kok gak bangunin Rio Non.." Tanya Rio heran.
" Kamu tidur nyenyak banget,, jadi ya, aku biarin kamu tidur dulu.." Jawab Cinta yang menoleh ke arah kanan kaca.
" Hehhehehe,, maaf ya Non, Rio ketiduran." Bilang Rio yang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, karena sedikit malu atas jawaban Cinta barusan.
" Ya, nggak apa-apa, aku tau kalo kamu capek,," Bilang Cinta yang melihat kondisi Rio sedikit berantakan.
" Makasih Non,," Jawab Rio mengangguk.
" Oya Non, semalam Rio bingung, Non mau kemana,, mau nanya ke Non, Non udah tidur. Makanya Rio pinggirkan mobil kesini, terus Rio istirahat juga.." Ucap Rio yang menjelaskan pada Cinta tentang kebenarannya, dan hanya di angguk oleh Cinta saja.
" Oooohhh,," Jawab Cinta singkat.
" Eemmm,, ngomong-ngomong Non mau kemana,,?" Tanya Rio memastikan perjalanan ini mau dibawa kemana.
" Entahlah, aku juga bingung mau kemana, yang pastinya aku ingin kabur sejauh-jauhnya dari jangkauan Papa." Jelas Cinta dengan mata yang berkaca-kaca, tanpa terasa bulir bening jatuh ke pipinya.
Karena, merasakan air mata mengalir ke bagian pipinya dengan segera Cinta langsung menghapus air matanya, lalu menarik nafas cukup panjang dan menghembuskan dari mulut. Setelah merasa cukup nyaman Cinta kembali melihat-lihat di sekitarnya.
Rio yang merasa prihatin terhadap Cinta, berpikir bahwa kemungkinan Cinta belum siap untuk terima dengan keadaan ini. Rio pun mencari akal untuk membuka obrolan agar membuat Cinta menjadi tidak sedih lagi. Rio merasa kalau Cinta saat ini kemungkinan sedang merindukan Mamanya, oleh sebab itu Rio menanyakan kepastian Cinta yang memilih kabur ini.
" Eemmm,, Non maaf sebelumnya, Rio mau tanya lagi,,?" Ucap Rio sedikit kaku.
" Apa ?" Tanya Cinta sambil menghapus air matanya.
" Sebenarnya, Non serius atas tindakan Non ini ?" Tanya Rio sangat hati-hati tapi, malah membuat Cinta semakin geram.
atas pertanyaannya itu.
" Iya aku serius, serius, serius, dan serius, masa pertanyaannya itu-itu doank sih,," Jawab Cinta yang sangat geram.
" Ya bukan begitu maksudnya Non, Ya, karena, Rio lihat Non sepertinya belum yakin atas tindakan Non ini." Bilang Rio yang membela akan dirinya dan melihat Cinta dengan rasa yang bersalah.
" Dari beberapa hari yang lalu, aku udah bilang kalo aku yakiiinn,,," Ucap Cinta sedikit dengan nada tinggi dan membuat Rio tertunduk lemas di balik kemudi.
" Bukannya mendukung malah nanyain itu-itu terus." Bilang Cinta sewot yang sangat geram pada Rio di depan.
Bukannya menghangatkan suasana, Rio malah bikin Cinta jadi geram padanya.
" Aduuhhh,, Rio, Rio, kamu ngomong apaan sih.." Gumam Rio menyesal dalam hati.
" I-iya, Maaf Non." Bilang Rio yang masih menunduk.
" Iya nggak apa-apa, jangan diulangi lagi." Bilang Cinta menggertak Rio dengan nada suara yang sedikit kasar.
" Baik Non,," Jawab Rio mengangguk dengan wajah malunya.
" Eeemmm,, Non kita lanjutin perjalanan sekarang,," Tanya Rio yang berbalik ke belakang dan melihat Cinta masih cemberut.
" Nanti,, aku laper kita makan dulu,," Bilang Cinta dengan nada suara yang masih terdengar marah dan wajahnya terlihat masih cemberut.
" Baik Non," Jawab Rio mengangguk dan sedikit menyunggingkan senyumannya.
Lalu, Rio membuka pintu mobilnya dan turun. Setelah itu Rio membuka pintu untuk Cinta, Cinta pun turun dan melangkahkan kakinya menuju restoran tempat dimana mereka memarkirkan mobilnya.
Cinta dan Rio duduk dengan posisi yang berhadapan. Tak lama kemudian, pelayan restoran mendekati tempat mereka. Mereka pun memesan makanan dan minuman, setelah selesai memesan dan pelayan itu mengulangi pesanan mereka, barulah pelayan itu pergi.
Lalu, Cinta berdiri melangkah pergi ke toilet begitu juga dengan Rio. Setelah sampai di toilet Cinta langsung membasuh wajahnya dan berkumur, setelah merasa keadaannya cukup bersih dan segar, Cinta teringat atas kelakuannya tadi terhadap Rio.
" Aku terlalu kasar pada Kak Rio, padahal dia sangat berjasa padaku, sebenarnya dia tadi merasa kasihan terhadapku, tapi kenapa aku sangat kasar padanya. Apa yang aku lakukan." Gumam Cinta yang merasa menyesal atas kelakuannya pada Rio sambil menghadap kaca.
Setelah merasa cukup segar, Cinta keluar dari toilet dan Cinta kembali ke tempat duduknya tadi, tapi ia tidak melihat sosok Rio disana.
" Kenapa tidak ada,," Ucap Cinta yang melihat tempat duduknya tidak ada siapapun disana.
Lalu, Cinta segera menyusul ke tempat toilet pria dan kebetulan Cinta hampir saja tertabrak dengan Rio, Rio pun kaget begitu juga dengan Cinta.
" Ya ampun Non, ada apa." Tanya Rio melihat Cinta yang sedikit malu, karena sengaja menyusulnya.
" Nggak cuma mastiin, kamu udah selesai apa belum." Bilang Cinta yang merasa malu karena, sengaja telah menyusul Rio ke dalam toilet pria.
" Ya udah aku duluan.." Ucap Cinta yang berlalu pergi dengan wajah yang masih memerah karena malu.
" Silahkan Non." Jawab Rio sedikit tersenyum.
Terlihat sangat jelas Cinta sudah duduk dan disusul oleh Rio yang duduk dihadapannya. Tak lama kemudian pelayan restoran datang membawa makanan yang dipesan oleh mereka. Setelah selesai menghidangkannya pelayan itu permisi pergi.
" Silahkan dinikmati,," Ucap pelayan itu kepada Cinta dan Rio.
" Terima kasih,," Bilang Cinta dan Rio bersamaan.
Cinta melihat Rio sama sekali belum menyentuh makanannya, mungkin Rio masih merasa bersalah karena ucapannya tadi, tapi Cinta juga bersalah karena ucapannya terlalu kasar pada Rio. Cinta pun dengan sengaja menyodorkan piring makanan tepat di hadapan Rio.
" Jangan dilihatin aja makanannya, nanti Cinta habisin semua loh,, Ya udah dimakan." Bilang Cinta yang kesal pada Rio karena masih terduduk diam.
" I-iya Non,," Jawab Rio menerima makanan dari Cinta.
" Maafin Cinta kalo buat Kak Rio merasa bersalah.." Bilang Cinta yang menatap wajah Rio.
" Hah,, nggak apa-apa kok Non," Jawab Rio yang mendongakkan kepalanya menatap Cinta.
" Beneran nggak apa-apa ?" Tanya Cinta memastikan kebenaran dari wajah Rio.
" Iya Non, beneran,," Jawab Rio mengangguk dan sedikit menyunggingkan senyumannya.
" Ya udah kita makan yuk, nanti kita lanjutin perjalanan kita." Bilang Cinta yang tersenyum pada Rio.
" Iya Non, makasih ya Non." Jawab Rio tersenyum malu.
Cinta dan Rio mulai berkonsentrasi dengan makanannya masing-masing. Karena, tidak ada suara di antara mereka, yang ada hanya bunyi hentakan piring dari sendok dan garpu saja.
Disela makannya Cinta memperhatikan gerak-gerik Rio dan merasa bersalah, atas sikapnya yang sengaja ngomong kasar dengan nada suara tinggi merasa kasihan pada Rio yang telah banyak membantunya.
Setelah selesai makan, Cinta membayar semua makanan tadi. Lalu, mereka berdua keluar dari restoran dan berjalan menuju mobilnya yang diparkir.
" Kak Rio maafin Cinta yang kasar tadi ya,," Bilang Cinta di sela perjalanan mereka.
" Nggak apa-apa kok Non.." Jawab Rio yang menyunggingkan senyum manisnya
" Sebenarnya, Cinta yang salah, karena udah ngelibatin Kak Rio atas tindakan Cinta ini." Ucap Cinta yang menjelaskan kesalahannya itu.
" Dan pastinya Kak Rio juga akan mendapatkan masalah,, secara otomatis Kak Rio gak ada lagi pekerjaan. Maafkan, Cinta ya Kak, karena Cinta terlalu egois, maafkan Cinta." Bilang Cinta dengan tatapan tulus pada Rio yang masih berjalan menuju mobilnya.
Langkah kaki Rio pun terhenti dan menghadap Cinta.
" Nggak apa-apa kok Non, Non gak usah menyesal, Rio tulus untuk membantu Non,," Jawab Rio yang menatap Cinta dengan ketulusan.
" Masalah pekerjaan gak usah dipikirin, mungkin setelah Non aman, Rio akan mencari pekerjaan lagi." Jawab Rio tersenyum yang membuat Cinta bingung.
" Hah!!" Ucap Cinta yang sedikit bingung atas omongan Rio barusan.
"Maksudnya dengan kata aman apaan,,?" Tanya Cinta yang merasa bingung di dalam hatinya.
" Ya udah silahkan masuk, Non," Bilang Rio yang sudah membuka pintu tengah mobil untuk Cinta.
" Hah!! Iya." Jawab Cinta yang masih memikirkan maksud omongan Rio padanya.
Lalu, Rio menutup pintu mobil tengah dan masuk ke dalam mobil kembali duduk di balik kemudi. Setelah merasa cukup aman, Rio menghidupkan mesin dan melajukan mobilnya ke jalanan.
" Eeemmm,, Kak.." Celetuk Cinta di tengah keheningan.
" Iya Non." Jawab Rio yang masih fokus melihat jalan.
" Eemmm,, Kak Rio bisa cepat banget panjat tebing, itu gimana ?" Tanya Cinta yang membuat Rio bingung atas pertanyaannya itu.
" Panjat tebing,, maksud,,," Jawab Rio yang langsung dipotong oleh Cinta.
" Eh salah,, bukan panjat tebing,, maksudnya naik tembok semalam,," Jawab Cinta yang menjelaskan maksud pertanyaannya itu sedikit tertawa.
" Oooohhh,, ya bisa aja Non, apalagi dalam kondisi darurat.." Jawab Rio tersenyum setelah mengetahui pertanyaan Cinta yang sebenarnya.
" Oooohhhh gitu,," Cinta mengangguk.
" Kirain udah terbiasa.." Bilang Cinta yang nyengar-nyengir sendiri membuat Rio sedikit tersenyum.
" Non bisa aja, kirain tadi apa Non,," Jawab Rio menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Cinta yang tersenyum aneh menatap dirinya itu.
Rio tersenyum melihat tingkah Cinta yang meledeknya barusan. Ya, begitulah Cinta walaupun dia mudah ngambek, tapi cepat juga udahannya.
" Heemm,, ternyata Non Cinta bisa juga ya humor,," Bilang Rio yang membuat Cinta tergelak tertawa mendengarkannya.
" Hahahaha,, apa kak ?" Tanya Cinta yang tidak terlalu mendengarnya.
" Ternyata Non Cinta humoris,," Bilang Rio langsung pada Cinta sambil melanjutkan perjalanannya.
" Ya iya donk,," Jawab Cinta tersenyum.
" Oh iya Non kita mau kemana,," Tanya Rio langsung pada Cinta setelah mendengar Cinta selesai tertawa.
" Jalan aja dulu kak,," Jawab Cinta singkat.
Karena, telah berhasil menghangatkan suasana kembali yang terjadi di antara mereka. Akhirnya Rio segera melajukan mobilnya ke arah jalanan yang belum ditentukan oleh Cinta, kemana tujuan mereka akan pergi.
***
Author
🌹Vira Lydia🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 319 Episodes
Comments