Bab 2 Perjalanan Cinta

Rio yang hanya sekedar supir itu, hanya bisa menuruti kehendak dan perintah dari majikan mudanya ini. Ya, walaupun tindakan ini salah, tapi ia hanya bisa pasrah dan menuruti kata-kata Cinta yang sangat yakin untuk kabur dari rumahnya sendiri.

" Eemmm,, Non kita mau kemana,," Tanya Rio langsung pada Cinta.

Karena, tidak ada jawaban dari Cinta yang duduk di belakang, Rio yang masih fokus di jalanan pun langsung memelankan mobilnya dan melirik ke arah kaca tengah, dan Rio melihat sangat jelas bahwa Cinta sekarang telah tertidur pulas di kursi tengah belakang.

" Heeemmmm,,, pantesan gak ada suara, udah tidur." Ucap Rio yang geleng-geleng kepala melihat Cinta tertidur pulas.

" Eeemmm,, kira-kira mau kemana ya,,?" Gumam Rio sendiri di keheningan malam.

Lalu, sesaat Rio melajukan mobilnya lagi. Di dalam hatinya berpikir mereka mau pergi kemana ?

Karena, terlalu lama berpikir dan bingung mau pergi kemana, akhirnya Rio memutuskan untuk menghentikan mobilnya sementara di depan sebuah Restoran yang ada di pinggir jalan. Rio memastikan mobilnya berhenti di tempat yang aman. Lalu dengan segera Rio langsung menoleh ke arah belakang dan melihat Cinta yang tertidur pulas.

Rio merasa kasihan pada Cinta, karena setahunya, Cinta tidak pernah melanggar keinginan dan perintah orang tuanya itu. Tapi, kali ini Cinta memberanikan diri untuk melanggar perintah Papanya sendiri.

" Kasihan kamu Non, selama ini kamu selalu menuruti perintah orang tuamu, tapi kali ini kamu melanggarnya, semoga keputusanmu ini benar ya, Non,," Ucap Rio yang menatap Cinta tertidur.

Dengan segera Rio membenarkan posisi kursinya agak ke belakang. Karena, hatinya juga berniat untuk tidur. Sembari menunggu Cinta bangun dan menentukan kemana arah mereka akan pergi, Rio juga mengistirahatkan tubuhnya sementara. Setelah selesai membenarkan posisi kursinya Rio teringat bahwa mobil Cinta belum ditutupi tirai jendela.

" Hoaaammm,, lebih baik aku istirahat dulu, sebelum, Non Cinta bangun untuk menentukan arah kepergiannya." Ucap Rio yang menarik kedua tangannya ke depan dan segera menutup semua tirai jendela.

Lalu, Rio pun cepat-cepat membuka tirai dan menutupi semua kaca jendela mobil ini, setelah selesai Rio pun berbaring setengah duduk di kursinya, tak menunggu waktu lama untuk Rio bisa memejamkan matanya, karena kebetulan ia juga mengantuk dan sangat lelah.

Cahaya mentari pagi sudah menembus masuk ke balik tirai mobilnya Cinta. Cinta yang merasa tubuhnya sedikit pegal dan sakit, perlahan membuka matanya. Lalu, setelah terbuka semuanya ia merasa nyawanya telah kembali ke raganya. Ia pun mencoba bangun dan melihat sekelilingnya dan ia tidak terlalu heran kalau disekelilingnya hanya berada di dalam mobil.

Lalu, Cinta pun membuka tirai jendela mobilnya, dan melihat keadaan luar di balik kaca, ternyata mobilnya sedang berada di pinggir jalan besar dan di sebelahnya ada sebuah restoran yang cukup ramai. Cinta merasa bahwa dirinya saat ini sudah cukup jauh dari rumah.

Lalu, Cinta kembali melihat keadaan di dalam mobil, ternyata Rio sedang tertidur pulas di balik kemudi. Cinta bingung, bagaimanaa mau membangunkan Rio yang sedang tertidur pulas itu, terlihat dari wajahnya sangatlah lelah sekali.

" Sepertinya, dia lelah, ya udah biarin aja dia tidur,," Bilang Cinta yang melihat Rio tidur.

Cinta pun perlahan-lahan membuka pintu mobil tanpa ada bunyi sedikitpun. Tapi bagaimanapun gerakannya masih saja tetap mengeluarkan bunyi dari mobilnya itu.

Ceklek,,!!! Bunyi yang terdengar dari mobil Cinta.

Karena, merasa ada yang bunyi dari mobil tersebut, Rio akhirnya terbangun. Sambil mengucek matanya dan menguap serta menarik tubuhnya dan merenggangkannya. Rio melihat sekeliling suasana saat ini.

" Udah siang,," Bilang Rio yang melihat matahari sudah menembus dalam mobil, ia pun langsung membuka tirai jendela.

" Iya,, emang udah siang.." Bilang Cinta yang sedikit mengagetkan Rio.

" Hehehehe,, Non udah bangun,," Tanya Rio.

" Udah dari tadi,," Jawab Cinta singkat.

" Loh,, kok gak bangunin Rio Non.." Tanya Rio heran.

" Kamu tidur nyenyak banget,, jadi ya, aku biarin kamu tidur dulu.." Jawab Cinta yang menoleh ke arah kanan kaca.

" Hehhehehe,, maaf ya Non, Rio ketiduran." Bilang Rio yang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, karena sedikit malu atas jawaban Cinta barusan.

" Ya, nggak apa-apa, aku tau kalo kamu capek,," Bilang Cinta yang melihat kondisi Rio sedikit berantakan.

" Makasih Non,," Jawab Rio mengangguk.

" Oya Non, semalam Rio bingung, Non mau kemana,, mau nanya ke Non, Non udah tidur. Makanya Rio pinggirkan mobil kesini, terus Rio istirahat juga.." Ucap Rio yang menjelaskan pada Cinta tentang kebenarannya, dan hanya di angguk oleh Cinta saja.

" Oooohhh,," Jawab Cinta singkat.

" Eemmm,, ngomong-ngomong Non mau kemana,,?" Tanya Rio memastikan perjalanan ini mau dibawa kemana.

" Entahlah, aku juga bingung mau kemana, yang pastinya aku ingin kabur sejauh-jauhnya dari jangkauan Papa." Jelas Cinta dengan mata yang berkaca-kaca, tanpa terasa bulir bening jatuh ke pipinya.

Karena, merasakan air mata mengalir ke bagian pipinya dengan segera Cinta langsung menghapus air matanya, lalu menarik nafas cukup panjang dan menghembuskan dari mulut. Setelah merasa cukup nyaman Cinta kembali melihat-lihat di sekitarnya.

Rio yang merasa prihatin terhadap Cinta, berpikir bahwa kemungkinan Cinta belum siap untuk terima dengan keadaan ini. Rio pun mencari akal untuk membuka obrolan agar membuat Cinta menjadi tidak sedih lagi. Rio merasa kalau Cinta saat ini kemungkinan sedang merindukan Mamanya, oleh sebab itu Rio menanyakan kepastian Cinta yang memilih kabur ini.

" Eemmm,, Non maaf sebelumnya, Rio mau tanya lagi,,?" Ucap Rio sedikit kaku.

" Apa ?" Tanya Cinta sambil menghapus air matanya.

" Sebenarnya, Non serius atas tindakan Non ini ?" Tanya Rio sangat hati-hati tapi, malah membuat Cinta semakin geram.

atas pertanyaannya itu.

" Iya aku serius, serius, serius, dan serius, masa pertanyaannya itu-itu doank sih,," Jawab Cinta yang sangat geram.

" Ya bukan begitu maksudnya Non, Ya, karena, Rio lihat Non sepertinya belum yakin atas tindakan Non ini." Bilang Rio yang membela akan dirinya dan melihat Cinta dengan rasa yang bersalah.

" Dari beberapa hari yang lalu, aku udah bilang kalo aku yakiiinn,,," Ucap Cinta sedikit dengan nada tinggi dan membuat Rio tertunduk lemas di balik kemudi.

" Bukannya mendukung malah nanyain itu-itu terus." Bilang Cinta sewot yang sangat geram pada Rio di depan.

Bukannya menghangatkan suasana, Rio malah bikin Cinta jadi geram padanya.

" Aduuhhh,, Rio, Rio, kamu ngomong apaan sih.." Gumam Rio menyesal dalam hati.

" I-iya, Maaf Non." Bilang Rio yang masih menunduk.

" Iya nggak apa-apa, jangan diulangi lagi." Bilang Cinta menggertak Rio dengan nada suara yang sedikit kasar.

" Baik Non,," Jawab Rio mengangguk dengan wajah malunya.

" Eeemmm,, Non kita lanjutin perjalanan sekarang,," Tanya Rio yang berbalik ke belakang dan melihat Cinta masih cemberut.

" Nanti,, aku laper kita makan dulu,," Bilang Cinta dengan nada suara yang masih terdengar marah dan wajahnya terlihat masih cemberut.

" Baik Non," Jawab Rio mengangguk dan sedikit menyunggingkan senyumannya.

Lalu, Rio membuka pintu mobilnya dan turun. Setelah itu Rio membuka pintu untuk Cinta, Cinta pun turun dan melangkahkan kakinya menuju restoran tempat dimana mereka memarkirkan mobilnya.

Cinta dan Rio duduk dengan posisi yang berhadapan. Tak lama kemudian, pelayan restoran mendekati tempat mereka. Mereka pun memesan makanan dan minuman, setelah selesai memesan dan pelayan itu mengulangi pesanan mereka, barulah pelayan itu pergi.

Lalu, Cinta berdiri melangkah pergi ke toilet begitu juga dengan Rio. Setelah sampai di toilet Cinta langsung membasuh wajahnya dan berkumur, setelah merasa keadaannya cukup bersih dan segar, Cinta teringat atas kelakuannya tadi terhadap Rio.

" Aku terlalu kasar pada Kak Rio, padahal dia sangat berjasa padaku, sebenarnya dia tadi merasa kasihan terhadapku, tapi kenapa aku sangat kasar padanya. Apa yang aku lakukan." Gumam Cinta yang merasa menyesal atas kelakuannya pada Rio sambil menghadap kaca.

Setelah merasa cukup segar, Cinta keluar dari toilet dan Cinta kembali ke tempat duduknya tadi, tapi ia tidak melihat sosok Rio disana.

" Kenapa tidak ada,," Ucap Cinta yang melihat tempat duduknya tidak ada siapapun disana.

Lalu, Cinta segera menyusul ke tempat toilet pria dan kebetulan Cinta hampir saja tertabrak dengan Rio, Rio pun kaget begitu juga dengan Cinta.

" Ya ampun Non, ada apa." Tanya Rio melihat Cinta yang sedikit malu, karena sengaja menyusulnya.

" Nggak cuma mastiin, kamu udah selesai apa belum." Bilang Cinta yang merasa malu karena, sengaja telah menyusul Rio ke dalam toilet pria.

" Ya udah aku duluan.." Ucap Cinta yang berlalu pergi dengan wajah yang masih memerah karena malu.

" Silahkan Non." Jawab Rio sedikit tersenyum.

Terlihat sangat jelas Cinta sudah duduk dan disusul oleh Rio yang duduk dihadapannya. Tak lama kemudian pelayan restoran datang membawa makanan yang dipesan oleh mereka. Setelah selesai menghidangkannya pelayan itu permisi pergi.

" Silahkan dinikmati,," Ucap pelayan itu kepada Cinta dan Rio.

" Terima kasih,," Bilang Cinta dan Rio bersamaan.

Cinta melihat Rio sama sekali belum menyentuh makanannya, mungkin Rio masih merasa bersalah karena ucapannya tadi, tapi Cinta juga bersalah karena ucapannya terlalu kasar pada Rio. Cinta pun dengan sengaja menyodorkan piring makanan tepat di hadapan Rio.

" Jangan dilihatin aja makanannya, nanti Cinta habisin semua loh,, Ya udah dimakan." Bilang Cinta yang kesal pada Rio karena masih terduduk diam.

" I-iya Non,," Jawab Rio menerima makanan dari Cinta.

" Maafin Cinta kalo buat Kak Rio merasa bersalah.." Bilang Cinta yang menatap wajah Rio.

" Hah,, nggak apa-apa kok Non," Jawab Rio yang mendongakkan kepalanya menatap Cinta.

" Beneran nggak apa-apa ?" Tanya Cinta memastikan kebenaran dari wajah Rio.

" Iya Non, beneran,," Jawab Rio mengangguk dan sedikit menyunggingkan senyumannya.

" Ya udah kita makan yuk, nanti kita lanjutin perjalanan kita." Bilang Cinta yang tersenyum pada Rio.

" Iya Non, makasih ya Non." Jawab Rio tersenyum malu.

Cinta dan Rio mulai berkonsentrasi dengan makanannya masing-masing. Karena, tidak ada suara di antara mereka, yang ada hanya bunyi hentakan piring dari sendok dan garpu saja.

Disela makannya Cinta memperhatikan gerak-gerik Rio dan merasa bersalah, atas sikapnya yang sengaja ngomong kasar dengan nada suara tinggi merasa kasihan pada Rio yang telah banyak membantunya.

Setelah selesai makan, Cinta membayar semua makanan tadi. Lalu, mereka berdua keluar dari restoran dan berjalan menuju mobilnya yang diparkir.

" Kak Rio maafin Cinta yang kasar tadi ya,," Bilang Cinta di sela perjalanan mereka.

" Nggak apa-apa kok Non.." Jawab Rio yang menyunggingkan senyum manisnya

" Sebenarnya, Cinta yang salah, karena udah ngelibatin Kak Rio atas tindakan Cinta ini." Ucap Cinta yang menjelaskan kesalahannya itu.

" Dan pastinya Kak Rio juga akan mendapatkan masalah,, secara otomatis Kak Rio gak ada lagi pekerjaan. Maafkan, Cinta ya Kak, karena Cinta terlalu egois, maafkan Cinta." Bilang Cinta dengan tatapan tulus pada Rio yang masih berjalan menuju mobilnya.

Langkah kaki Rio pun terhenti dan menghadap Cinta.

" Nggak apa-apa kok Non, Non gak usah menyesal, Rio tulus untuk membantu Non,," Jawab Rio yang menatap Cinta dengan ketulusan.

" Masalah pekerjaan gak usah dipikirin, mungkin setelah Non aman, Rio akan mencari pekerjaan lagi." Jawab Rio tersenyum yang membuat Cinta bingung.

" Hah!!" Ucap Cinta yang sedikit bingung atas omongan Rio barusan.

"Maksudnya dengan kata aman apaan,,?" Tanya Cinta yang merasa bingung di dalam hatinya.

" Ya udah silahkan masuk, Non," Bilang Rio yang sudah membuka pintu tengah mobil untuk Cinta.

" Hah!! Iya." Jawab Cinta yang masih memikirkan maksud omongan Rio padanya.

Lalu, Rio menutup pintu mobil tengah dan masuk ke dalam mobil kembali duduk di balik kemudi. Setelah merasa cukup aman, Rio menghidupkan mesin dan melajukan mobilnya ke jalanan.

" Eeemmm,, Kak.." Celetuk Cinta di tengah keheningan.

" Iya Non." Jawab Rio yang masih fokus melihat jalan.

" Eemmm,, Kak Rio bisa cepat banget panjat tebing, itu gimana ?" Tanya Cinta yang membuat Rio bingung atas pertanyaannya itu.

" Panjat tebing,, maksud,,," Jawab Rio yang langsung dipotong oleh Cinta.

" Eh salah,, bukan panjat tebing,, maksudnya naik tembok semalam,," Jawab Cinta yang menjelaskan maksud pertanyaannya itu sedikit tertawa.

" Oooohhh,, ya bisa aja Non, apalagi dalam kondisi darurat.." Jawab Rio tersenyum setelah mengetahui pertanyaan Cinta yang sebenarnya.

" Oooohhhh gitu,," Cinta mengangguk.

" Kirain udah terbiasa.." Bilang Cinta yang nyengar-nyengir sendiri membuat Rio sedikit tersenyum.

" Non bisa aja, kirain tadi apa Non,," Jawab Rio menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Cinta yang tersenyum aneh menatap dirinya itu.

Rio tersenyum melihat tingkah Cinta yang meledeknya barusan. Ya, begitulah Cinta walaupun dia mudah ngambek, tapi cepat juga udahannya.

" Heemm,, ternyata Non Cinta bisa juga ya humor,," Bilang Rio yang membuat Cinta tergelak tertawa mendengarkannya.

" Hahahaha,, apa kak ?" Tanya Cinta yang tidak terlalu mendengarnya.

" Ternyata Non Cinta humoris,," Bilang Rio langsung pada Cinta sambil melanjutkan perjalanannya.

" Ya iya donk,," Jawab Cinta tersenyum.

" Oh iya Non kita mau kemana,," Tanya Rio langsung pada Cinta setelah mendengar Cinta selesai tertawa.

" Jalan aja dulu kak,," Jawab Cinta singkat.

Karena, telah berhasil menghangatkan suasana kembali yang terjadi di antara mereka. Akhirnya Rio segera melajukan mobilnya ke arah jalanan yang belum ditentukan oleh Cinta, kemana tujuan mereka akan pergi.

***

Author

🌹Vira Lydia🌹

Episodes
1 Bab 1 Kabur Dari Rumah
2 Bab 2 Perjalanan Cinta
3 Bab 3 Murka Papa
4 Bab 4 Kenyataan Pahit
5 Bab 5 Rencana Cinta
6 Bab 6 Terkunci
7 Bab 7 Debat Mama dan Papa
8 Bab 8 Rencana Lain Cinta
9 Bab 9 Penantian Cinta
10 Bab 10 Mengelabui Penjaga
11 Bab 11 Alat Kecil Yang Membingungkan
12 Bab 12 Malam Ini Juga
13 Bab 13 Pergi Kemana
14 Bab 14 Menjual Aset Lama
15 Bab 15 Perjalanan Dengan Mobil Lain
16 Bab 16 Permintaan Cinta
17 Bab 17 Perjalanan Di Tengah Hutan
18 Bab 18 Segarnya Air Sungai
19 Bab 19 Maksud Yang Membingungkan
20 Bab 20 Tingkah Lucu
21 Bab 21 Memberikan Sesuatu Baru
22 Bab 22 Mengubah Penampilan Rio
23 Bab 23 Senyumannya Baru Kusadari
24 Bab 24 Menunggu Hasil
25 Bab 25 Supir Tampan
26 Bab 26 Pikiran Cinta dan Rio
27 Bab 27 Unek Masing-masing
28 Bab 28 Kekecewaan Cinta
29 Bab 29 Tersenyum Senang
30 Bab 30 Inisiatif Cinta
31 Bab 31 Keseriusan Ide Cinta
32 Bab 32 Inisiatif Lain
33 Bab 33 Pernikahan Sekadar Saja
34 Bab 34 Haruskah Kita Menikah
35 Bab 35 Hari Pernikahan
36 Bab 36 Mendaftar Pernikahan
37 Bab 37 Penyelidikan
38 Bab 38 Sementara Waktu
39 Bab 39 Berdua
40 Bab 40 Kenapa Aku Nggak Tau
41 Bab 41 Menyambut Dirimu
42 Bab 42 Menghadap Penghulu
43 Bab 43 Kerinduanku Pada Mama
44 Bab 44 Ijab Qobul
45 Bab 45 Doa pengantin
46 Bab 46 Melanjutkan perjalanan
47 Bab 47 Pelacakan Pengawal Hendrawan
48 Bab 48 Kerinduanku
49 Bab 49 Akhirnya tersenyum
50 Bab 50 Temenin Kakak
51 Bab 51 Akhirnya Sampai di Rumah baru
52 Bab 52 Melakukan sesuatu
53 Bab 53 Pengajaran Rio
54 Bab 54 Tamu Keluarga
55 Bab 56 - Kelembutan Cinta
56 Bab 57 - Menu Pertama Amburadul
57 Bab 58 Kebahagiaan Sederhana
58 Bab 59 Perhatian
59 Bab 60 Sholat Subuh
60 Bab 61 Masakan Rio
61 Bab 62 Pukulan Lucu
62 Bab 63 Kehangatan Pagi
63 Bab 64 Sarapan Bersama
64 Bab 65 Tamu Di Tambak
65 Bab 66 Kedatangan Wanita Angkuh
66 Bab 67 Penasaran Cinta
67 Bab 68 Gangguan Pikiran Rio
68 Bab 69 Pertanyaan Cinta
69 Bab 70 Kecanggungan Yang Terjadi
70 Bab 71 Manjanya Cinta
71 Bab 72 Kelakuan Agresif
72 Bab 73 Terpana
73 Bab 74 Kelakuan Ganjen
74 Bab 75 Kecemburuan Cinta
75 Bab 76 Gelitik
76 Bab 77 Kebingungan Pendapat
77 Bab 78 Pikiran Jernih !!
78 Bab 79 Senyuman Kelegaan
79 Bab 80 Mengagumi Suamiku Rio
80 Bab 81 Ciuman Pertama
81 Bab 82 Kelembutan Suamiku
82 Bab 83 Tamu Tak Diundang
83 Bab 84 Perlawanan Cinta Terhadap Rossa
84 Bab 85 Perjalanan Baru
85 Bab 86 Kegugupan Rencana
86 Bab 87 Jawaban Terbaik
87 Bab 88 Keyakinan Yang Serius
88 Bab 89 Cerita Yang Sesungguhnya
89 Bab 90 Ketertarikan Cinta
90 Bab 91 Kecurigaan Rossa
91 Bab 92 Rasa Penasaran
92 Bab 93 Kebingungan
93 Bab 94 Tempat Keinginan
94 Bab 95 Bepergian !!
95 Bab 96 Isi Hati Yang Tertunda
96 Bab 97 Buku Keterangan Nikah
97 Bab 98 Pernyataan Romantis
98 Bab 99 Wisata Bersama
99 Bab 100 Teriakan Cinta
100 Bab 101 Mempererat Keromantisan
101 Bab 102 Sebuah Keyakinan
102 Bab 103 Akhirnya Bertemu Denganmu
103 Bab 104 Bertemu Dengan Rival
104 Bab 105 Ucapan Yang Menyakitkan
105 Bab 106 Pengakuan Perasaan
106 Bab 107 Pengawasan Rossa
107 Bab 108 Rencana Mami Rossa
108 Bab 109 Datang Tamu Bulanan
109 Bab 110 Masih Tersipu Malu
110 Bab 111 Khayalan
111 Bab 112 Kaget
112 Bab 113 Perasaan Yang Terungkap
113 Bab 114 Merasakan Suatu Hal
114 Bab 115 Mencuci Bersama
115 Bab 116 Sama-sama Mencari
116 Bab 117 Kelembutan Rasa
117 Bab 118 Romantis
118 Bab 119 Kedipan Nakal
119 Bab 120 Belanja Bersama
120 Bab 121 Sifat Manja
121 Bab 122 Makan Siang Bersama
122 Bab 123 Renungan Sebelum Rencana
123 Bab 124 Pulang Kampung
124 Bab 125 Perjalanan Yang Licin
125 Bab 126 Kelakuan Rossa
126 Bab 127 Perseteruan Rossa
127 Bab 128 Perjalanan Hujan
128 Bab 129 - Pemikiran Rio
129 Bab 130 Pemikiran Arif
130 Bab 131 Akhirnya Sampai Juga
131 Bab 132 - Alhamdulillah Sampai
132 Bab 133 - Pengintai
133 Bab 134 - Penasaran Dengan Seseorang
134 Bab 135 - Merdu
135 Bab 136 - Perlakuan Lembut Rio
136 Bab
137 Bab
138 Bab
139 Bab
140 Bab
141 Bab
142 Bab
143 Bab
144 bab
145 Bag.
146 Bab
147 Bab
148 Bab
149 Bab
150 Bab
151 Bab
152 Bab
153 Bab
154 Bab
155 Bab
156 Bab
157 Bab
158 Draft
159 draft
160 Draf
161 bab
162 Bab
163 Bab
164 bag
165 Draft
166 Bab
167 Draft
168 Bab
169 Bab
170 Bab
171 Bab
172 Draft
173 Bab
174 Bag
175 Bag
176 Bab
177 Bag.
178 Bab
179 Bab
180 Bab
181 Bab
182 Bab
183 Bab
184 Bab
185 Bab
186 Bab
187 Bab
188 Bab
189 Bab
190 Bab
191 Bab
192 bab
193 Bab
194 Bab
195 Bab
196 Bab
197 Bab
198 Bab
199 Bag
200 Bab
201 Bab
202 Bab
203 Bab
204 Bab
205 Bab
206 Bab
207 Bag
208 Bab
209 Bab
210 Bag.
211 Bab
212 Bab
213 Bab
214 Bab
215 Bab
216 Bab
217 Bab
218 Bag
219 Bab
220 bab
221 Bab
222 draft
223 draft
224 draft
225 draft
226 draft
227 draft
228 draft
229 draft
230 draft
231 draft
232 draft
233 draft
234 draft
235 draft
236 draft
237 draft
238 draft
239 draft
240 draft
241 Bab 1 Agustus
242 Bab 2 Agustus
243 Bab 3 Agustus
244 draft
245 draft
246 draft
247 draft
248 draft
249 draft
250 draft
251 draft
252 draft
253 draft
254 draft
255 draft
256 draft
257 draft
258 draft
259 draft
260 draft
261 draft
262 draft
263 draft
264 drart
265 draft
266 draft
267 draft
268 draft
269 draft
270 draft
271 draft
272 draft
273 draft
274 draft
275 draft
276 draft
277 draft
278 draft
279 draft
280 draft
281 draft
282 draft
283 draft
284 draft
285 draft
286 draft
287 draft
288 draft
289 draft
290 draft
291 draft
292 draft
293 draft
294 draft
295 draft
296 draft
297 draft
298 Maaf 1
299 Maaf 2
300 Maaf 3
301 Maaf 4
302 Maaf 5
303 Maaf 6
304 Maaf 7
305 Maaf 8
306 Maaf 9
307 Maaf 10
308 Maaf 11-15
309 Maaf 16-19
310 Maaf 20-21
311 Maaf 22-25
312 Maaf 26-30
313 Maaf 1
314 Maaf 2
315 Maaf 3
316 Maaf 4
317 Maaf 5
318 Maaf 6
319 Maaf 7
Episodes

Updated 319 Episodes

1
Bab 1 Kabur Dari Rumah
2
Bab 2 Perjalanan Cinta
3
Bab 3 Murka Papa
4
Bab 4 Kenyataan Pahit
5
Bab 5 Rencana Cinta
6
Bab 6 Terkunci
7
Bab 7 Debat Mama dan Papa
8
Bab 8 Rencana Lain Cinta
9
Bab 9 Penantian Cinta
10
Bab 10 Mengelabui Penjaga
11
Bab 11 Alat Kecil Yang Membingungkan
12
Bab 12 Malam Ini Juga
13
Bab 13 Pergi Kemana
14
Bab 14 Menjual Aset Lama
15
Bab 15 Perjalanan Dengan Mobil Lain
16
Bab 16 Permintaan Cinta
17
Bab 17 Perjalanan Di Tengah Hutan
18
Bab 18 Segarnya Air Sungai
19
Bab 19 Maksud Yang Membingungkan
20
Bab 20 Tingkah Lucu
21
Bab 21 Memberikan Sesuatu Baru
22
Bab 22 Mengubah Penampilan Rio
23
Bab 23 Senyumannya Baru Kusadari
24
Bab 24 Menunggu Hasil
25
Bab 25 Supir Tampan
26
Bab 26 Pikiran Cinta dan Rio
27
Bab 27 Unek Masing-masing
28
Bab 28 Kekecewaan Cinta
29
Bab 29 Tersenyum Senang
30
Bab 30 Inisiatif Cinta
31
Bab 31 Keseriusan Ide Cinta
32
Bab 32 Inisiatif Lain
33
Bab 33 Pernikahan Sekadar Saja
34
Bab 34 Haruskah Kita Menikah
35
Bab 35 Hari Pernikahan
36
Bab 36 Mendaftar Pernikahan
37
Bab 37 Penyelidikan
38
Bab 38 Sementara Waktu
39
Bab 39 Berdua
40
Bab 40 Kenapa Aku Nggak Tau
41
Bab 41 Menyambut Dirimu
42
Bab 42 Menghadap Penghulu
43
Bab 43 Kerinduanku Pada Mama
44
Bab 44 Ijab Qobul
45
Bab 45 Doa pengantin
46
Bab 46 Melanjutkan perjalanan
47
Bab 47 Pelacakan Pengawal Hendrawan
48
Bab 48 Kerinduanku
49
Bab 49 Akhirnya tersenyum
50
Bab 50 Temenin Kakak
51
Bab 51 Akhirnya Sampai di Rumah baru
52
Bab 52 Melakukan sesuatu
53
Bab 53 Pengajaran Rio
54
Bab 54 Tamu Keluarga
55
Bab 56 - Kelembutan Cinta
56
Bab 57 - Menu Pertama Amburadul
57
Bab 58 Kebahagiaan Sederhana
58
Bab 59 Perhatian
59
Bab 60 Sholat Subuh
60
Bab 61 Masakan Rio
61
Bab 62 Pukulan Lucu
62
Bab 63 Kehangatan Pagi
63
Bab 64 Sarapan Bersama
64
Bab 65 Tamu Di Tambak
65
Bab 66 Kedatangan Wanita Angkuh
66
Bab 67 Penasaran Cinta
67
Bab 68 Gangguan Pikiran Rio
68
Bab 69 Pertanyaan Cinta
69
Bab 70 Kecanggungan Yang Terjadi
70
Bab 71 Manjanya Cinta
71
Bab 72 Kelakuan Agresif
72
Bab 73 Terpana
73
Bab 74 Kelakuan Ganjen
74
Bab 75 Kecemburuan Cinta
75
Bab 76 Gelitik
76
Bab 77 Kebingungan Pendapat
77
Bab 78 Pikiran Jernih !!
78
Bab 79 Senyuman Kelegaan
79
Bab 80 Mengagumi Suamiku Rio
80
Bab 81 Ciuman Pertama
81
Bab 82 Kelembutan Suamiku
82
Bab 83 Tamu Tak Diundang
83
Bab 84 Perlawanan Cinta Terhadap Rossa
84
Bab 85 Perjalanan Baru
85
Bab 86 Kegugupan Rencana
86
Bab 87 Jawaban Terbaik
87
Bab 88 Keyakinan Yang Serius
88
Bab 89 Cerita Yang Sesungguhnya
89
Bab 90 Ketertarikan Cinta
90
Bab 91 Kecurigaan Rossa
91
Bab 92 Rasa Penasaran
92
Bab 93 Kebingungan
93
Bab 94 Tempat Keinginan
94
Bab 95 Bepergian !!
95
Bab 96 Isi Hati Yang Tertunda
96
Bab 97 Buku Keterangan Nikah
97
Bab 98 Pernyataan Romantis
98
Bab 99 Wisata Bersama
99
Bab 100 Teriakan Cinta
100
Bab 101 Mempererat Keromantisan
101
Bab 102 Sebuah Keyakinan
102
Bab 103 Akhirnya Bertemu Denganmu
103
Bab 104 Bertemu Dengan Rival
104
Bab 105 Ucapan Yang Menyakitkan
105
Bab 106 Pengakuan Perasaan
106
Bab 107 Pengawasan Rossa
107
Bab 108 Rencana Mami Rossa
108
Bab 109 Datang Tamu Bulanan
109
Bab 110 Masih Tersipu Malu
110
Bab 111 Khayalan
111
Bab 112 Kaget
112
Bab 113 Perasaan Yang Terungkap
113
Bab 114 Merasakan Suatu Hal
114
Bab 115 Mencuci Bersama
115
Bab 116 Sama-sama Mencari
116
Bab 117 Kelembutan Rasa
117
Bab 118 Romantis
118
Bab 119 Kedipan Nakal
119
Bab 120 Belanja Bersama
120
Bab 121 Sifat Manja
121
Bab 122 Makan Siang Bersama
122
Bab 123 Renungan Sebelum Rencana
123
Bab 124 Pulang Kampung
124
Bab 125 Perjalanan Yang Licin
125
Bab 126 Kelakuan Rossa
126
Bab 127 Perseteruan Rossa
127
Bab 128 Perjalanan Hujan
128
Bab 129 - Pemikiran Rio
129
Bab 130 Pemikiran Arif
130
Bab 131 Akhirnya Sampai Juga
131
Bab 132 - Alhamdulillah Sampai
132
Bab 133 - Pengintai
133
Bab 134 - Penasaran Dengan Seseorang
134
Bab 135 - Merdu
135
Bab 136 - Perlakuan Lembut Rio
136
Bab
137
Bab
138
Bab
139
Bab
140
Bab
141
Bab
142
Bab
143
Bab
144
bab
145
Bag.
146
Bab
147
Bab
148
Bab
149
Bab
150
Bab
151
Bab
152
Bab
153
Bab
154
Bab
155
Bab
156
Bab
157
Bab
158
Draft
159
draft
160
Draf
161
bab
162
Bab
163
Bab
164
bag
165
Draft
166
Bab
167
Draft
168
Bab
169
Bab
170
Bab
171
Bab
172
Draft
173
Bab
174
Bag
175
Bag
176
Bab
177
Bag.
178
Bab
179
Bab
180
Bab
181
Bab
182
Bab
183
Bab
184
Bab
185
Bab
186
Bab
187
Bab
188
Bab
189
Bab
190
Bab
191
Bab
192
bab
193
Bab
194
Bab
195
Bab
196
Bab
197
Bab
198
Bab
199
Bag
200
Bab
201
Bab
202
Bab
203
Bab
204
Bab
205
Bab
206
Bab
207
Bag
208
Bab
209
Bab
210
Bag.
211
Bab
212
Bab
213
Bab
214
Bab
215
Bab
216
Bab
217
Bab
218
Bag
219
Bab
220
bab
221
Bab
222
draft
223
draft
224
draft
225
draft
226
draft
227
draft
228
draft
229
draft
230
draft
231
draft
232
draft
233
draft
234
draft
235
draft
236
draft
237
draft
238
draft
239
draft
240
draft
241
Bab 1 Agustus
242
Bab 2 Agustus
243
Bab 3 Agustus
244
draft
245
draft
246
draft
247
draft
248
draft
249
draft
250
draft
251
draft
252
draft
253
draft
254
draft
255
draft
256
draft
257
draft
258
draft
259
draft
260
draft
261
draft
262
draft
263
draft
264
drart
265
draft
266
draft
267
draft
268
draft
269
draft
270
draft
271
draft
272
draft
273
draft
274
draft
275
draft
276
draft
277
draft
278
draft
279
draft
280
draft
281
draft
282
draft
283
draft
284
draft
285
draft
286
draft
287
draft
288
draft
289
draft
290
draft
291
draft
292
draft
293
draft
294
draft
295
draft
296
draft
297
draft
298
Maaf 1
299
Maaf 2
300
Maaf 3
301
Maaf 4
302
Maaf 5
303
Maaf 6
304
Maaf 7
305
Maaf 8
306
Maaf 9
307
Maaf 10
308
Maaf 11-15
309
Maaf 16-19
310
Maaf 20-21
311
Maaf 22-25
312
Maaf 26-30
313
Maaf 1
314
Maaf 2
315
Maaf 3
316
Maaf 4
317
Maaf 5
318
Maaf 6
319
Maaf 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!