Sialan! Rich sama Annet tinggalin gue, mereka pada mau kemana? nggak beres banget nih Bos Richard. Pasti ngamar dan mengasah pedang sudah tak di ragukan lagi.
Usahanya boleh juga, gaya hidup dan seleranya juga boleh tapi prinsip soal nggak nikah gue nggak setuju. Walau koleksi cewek segudang tetap pada akhirnya semua akan pergi.
Gue duda tiga kali, Richard belum pernah menikah sama sekali tapi main cewek tiap malam, nggak bener banget Bos Rich ini.
Gue memang mencari cewek tapi buat di jadiin istri. Walau gue bukan orang benar tapi punya harapan suatu saat bisa berumahtangga dengan benar, nista, maja, utama dan keempat nanti harus benar-benar yang terakhir.
Jody tersenyum menatap Loka yang masih bernyanyi hatinya bicara sendiri sambil mengagumi kecantikan penyanyi klab malam Richard ini.
Dalam masa-masa sendirinya Jody memang sangat kesepian, hampir seperti Richard tapi beda cerita.
Jody pernah merasakan manis madunya berumahtangga, juga merasakan pahitnya berpisah dan di hianatin. Semua juga di sadari Jody karena dirinya masih plin plan, masih suka melirik sesuatu yang cantik di luar rumah, walau di rumah sudah ada yang menunggu nggak kalah cantiknya, tapi memang rumput tetangga biasanya pasti lebih hijau.
Cap playboy yang melekat dalam diri Jody belum bisa di hilangkan dan di hapus. Predikat itu tetap ada walau Jodi sudah ada dalam ikatan rumahtangganya yang kemarin-kemarin bubar, jiwa penakluk tetap saja melekat dan selalu meronta dalam jiwanya.
Seperti sekarang, apalagi dalam statusnya lagi sendiri dan lama nggak punya pasangan, Jody begitu bersemangat ingin segera bisa menatap Loka dan melihat senyum menggodanya.
Hari-harinya hanya di habiskan untuk bekerja di kantornya yang membawahi pabrik dan ribuan karyawan. Karena kalau tidak begitu, orangtuanya tak mau perduli lagi pada dirinya akibat trauma gagal dan gagal lagi dengan rumahtangganya.
Anak bontot dari tiga bersaudara hanya Jody lah satu-satunya anak laki-laki di keluarganya, dua kakak perempuannya sudah pada mapan dalam karir dan pekerjaan, juga dalam kehidupan rumahtangganya.
Satu-satunya Jody anak laki-laki yang jadi harapan kedua orangtuanya seperti meleset harapan yang di bebankan dipundaknya, tiga kali berumah tangga dan tiga kali gagal hanya memberi satu anak dari istri pertamanya. Sampai Jody diberi ultimatum tidak diberi jatah posisi di perusahaan kalau tidak memperbaiki diri dan gagal lagi dalam rumah tangganya.
Jiwa petualang Jody dan cap playboy memang begitu adanya, cepat jatuh hati dan bosan dengan sendirinya.
Loka datang menghampiri Jody yang lagi duduk sendiri. Senyumnya menawan semanis senyum Annet, walau Loka tak seberani Annet kelihatan masih malu.
Jody berdiri saat Loka berjalan hampir sampai di hadapannya dan Jody mengulurkan tangannya bersalaman sambil mencium punggung tangan Loka mengajaknya duduk, tak lupa menggesekkan tangan Loka di mukanya yang di tumbuhi bulu bulu yang baru di cukurnya.
"Hai Loka, aku Jody teman Bos Richard, sorry aku sudah tahu namamu dari Annet tadi." Jody berusaha sok akrab.
"Iya, aku manggilnya apa? Mas, Abang apa Bos Jody?"
"Aku senang menyenangkan perempuan cantik sepertimu, jadi sesuka hatimu saja kamu panggil aku." Jody meraih tangan Loka dan menggenggamnya.
"Oke, biar akrab aku panggil nama saja apa nggak keberatan?"
"Oh, dengan senang hati cantik! sama sekali nggak keberatan. Malah sepertinya kamu ringan kalau berada di atas tubuhku, haaa ...."
Loka memerah mukanya dan tersipu, mendengar candaan dewasa Jody.
"Suaramu bagus, tambah malam ini satu penggemarmu Loka!"
"Oh ya? makasih Jody. Sepertinya kamu romantis banget."
"Minum, mana minum? aku baru dapat pujian romantis nih, jadi haus! haaaa ...."
Mereka tertawa mulai akrab. Begitulah Jody sang penakluk, tak berhenti sampai yang di inginkannya menjadi miliknya.
Harta yang berlimpah tak kurang suatu apapun menjadikannya seorang yang royal sejak masa sekolah dulu bareng Richard.
Apalagi kesenangan dan hobinya memang menaklukan perempuan jelas memerlukan modal bukan sekedar jual tampang saja.
Jody memang mumpuni memiliki segalanya, uang yang banyak dan penampilan yang menawan, tubuh yang atletis sangat menunjang untuk menjadi seorang penakluk sejati.
"Kamu teman sama Annet sudah lama?" Jody mulai melancarkan jurusnya.
"Aku sama Annet teman sejak sekolah, juga kost sekarang kami berdua."
"Wow ... sekolah formal apa sekolah nyanyi?"
"Kami teman masa SMA."
"Oh, kamu cantik Loka, kamu punya pacar apa belum?"
Jurus kedua Jody langsung ke pusat sasaran, karena kalau sudah tahu status lawan bicara dan lawan ngobrolnya akan menjadi satu kenyamanan, seandainya tahu dulu statusnya. Itulah prinsip sang penakluk.
"Aku masih singel, kenapa memang?" Loka kelihatan tetap malu-malu kucing.
"Masa gadis secantik kamu nggak punya pacar?"
"Terkadang orang berpandangan lain dan jelek pada seorang gadis penyanyi klab malam, padahal tak semua seperti sudut pandang orang yang sebenarnya. Jujur aku nggak punya pacar Jody! aku juga bukan gadis seperti Annet yang bisa di booking kapan saja, maaf walau dia teman dekatku prinsip kami berbeda, tapi kami saling mengerti dan menghargai."
Jody sejenak tertegun, memandang gadis cantik yang pintar bernyanyi juga berpendapat sangat berbeda dari kebanyakan gadis malam yang ditemuinya.
Seperti ada tantangan lain, dan mungkin akan sulit bagi seorang Jody untuk menaklukkan hati seorang Pitaloka.
"Oke, aku juga menghargai pendapatmu Loka, jujur aku juga bukan pria gampangan heee ...."
Loka tersenyum, mengagumi kesopanan Jody dan ketampanan pria mapan di depannya.
Jangan jangan gue salah sasaran malam ini, di kira Loka gadis yang sama seperti Annet dan yang lainnya, bisa dengan mudah diajak kenalan lebih dalam lagi, dan kenalan di dalam kamar. nyatanya lain. Tapi Jody tetap semangat minimal ingin tahu sejauh apa kesulitan menaklukan seorang Pitaloka.
"Itu Bos Richard pacaran sama Annet?"
"Pacaran? haaa ... nggak ada yang namanya pacar seorang Presdir Richard Isaak Jody! Richard nggak kenal yang namanya kata pacar, setiap minggu akan ganti perempuan yang masuk kamar hunian mewahnya, tapi entah kenapa kata Annet sekarang seleranya berubah sejak kenal Annet."
"Berubah gimana maksud kamu?"
"Awalnya Annet di kontrak tak terbatas waktu sampai Richard bosan, nggak ada wanita lain selain Annet tiap malam-malamnya, sekarang malah Richard berubah lagi mau hidup bareng tanpa nikah gitu. Annet oke-oke aja asal gajinya berlipat-lipat, bahkan Annet dapat job nyanyi di klab malam Bos Richard lainnya, juga fasilitas lainnya seperti kost-kostan formalitas yang aku tempatin bersama Annet nyatanya hanya aku aja yang nempatin."
Jody bengong dengar cerita Richard sahabatnya, berarti benar kalau Richard pernah mengatakan belum sempat menikah tetapi kawin jalan terus.
Memang aneh pilihan seseorang terkadang nggak habis pikir.
"Oke Loka, udah cerita Annet dan Richard. Kembali ke pertemanan kita, boleh aku jadi temanmu?"
"Kenapa enggak? tapi aku selalu menekankan sejak awal kita berteman biasa saja, tak ada trik dan intrik lain diantara kita, kita saling menghargai."
"Aku kagum sama kecantikan mu Loka, tapi lebih kagum lagi pada prinsip mu."
"Terimakasih Jody, kamu pria baik yang aku kenal."
Baik apanya Loka? kamu belum tahu kartu aku yang sebenarnya heee ....
Tadinya aku anggap kamu sama, dan aku bisa memilikimu malam ini, tapi tak apa aku akan menjadi penakluk sejati yang bisa menaklukan hatimu dengan caraku sendiri.
Sepertinya ada tantangan di klab malam Richard.
Sabar jagoan sekarang belum saatnya bersarang.
Jody mengusap celana bawah perutnya.
*****
Baca juga Karya Enis Sudrajat lainnya :
- Meniti Pelangi
- Pesona Aryanti
- Biarkan Aku Memilih
- Masa Lalu Sang Presdir
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
ZaeV92
salfong mengasah pedangnya 🤦
2022-06-16
1
Erni Fitriana
pitaloka...bagus namanya
2022-03-19
2
Dwisya12Aurizra
aku gk tauk banyak tentang hiburan mlm, aku termasuk yg jarang bahkn tk pernah menginjakn kaki ke tempat begitu, y paling nonton atau nongki di cafe.
oke buat Jodi... semangat berjuang untuk dapetin pitaloka 🤗🤗
makasih thor ter say up nya, sukses slalu 😍😍
2022-02-25
2