Ingin berubah

"Bos, apa yang mendasari berubah pikiran begini? apa tidak Bos sendiri yang akan melanggar semua aturan itu?" Benny bertanya penuh keingintahuan.

"Aku merasa bosan, telah aku lakukan berganti-ganti setiap wanita yang ingin aku kencani, tapi rasanya sama saja, aku ingin rasa yang berbeda mencoba satu dan tetap itu entah sampai kapan aku akan merasa bosan dengan gadis itu, aku harus mencobanya."

"Oke, siap! aku mengerti dan di rasa itu lebih baik."

"Dari mana kamu menilai baiknya, bukankah sama saja?"

"Bos mengurangi interaksi dengan lebah-lebah liar selalu saja ada masalah, kalau mengurangi berarti mengurangi masalah juga."

"Tapi alasanku bukan itu, aku hanya ingin mencoba saja, apa aku bisa konsisten tidak? mungkin faktor usia juga, apa aku mulai bosan dengan kehidupan bebas, entahlah yang pasti jalankan saja semuanya."

"Ya." Benny menjawab pendek.

"Aku ingin Janeeta tak ada yang menyentuhnya selain aku selama kontrak itu berjalan. Pastikan semua itu dalam pengawasan mu, aku tak mau semua gagal dan keinginanku dirusak oleh ketidak setiaan dia kepada kontak itu. Juga pastikan Janeeta benar tak memiliki pacar."

Benny diam sepertinya kalau si Bos telah mengambil keputusan semua tidak ada yang tidak serius, apa seorang Janeeta begitu menarik dan mempesona Bos nya? padahal di mata Benny sama saja seperti lebah-lebah liar yang lainnya, berharap dapat madu dan sengatan, betapa beruntungnya seorang Janeeta seandainya jadi seorang teristimewa di hati Bos Ricard.

"Selama ini apa yang kamu ketahui tentang Janeeta?"

"Aku melihat seperti wanita-wanita lain sama mencari kepuasan mencari keuntungan, cuman ada kelebihan yang dia miliki dia bisa mengandalkan suaranya jadi dia bisa membungkus semua identitasnya menjadi seorang penyanyi."

"Bukan itu yang aku maksud, bagaimana tentang keluarganya apa dia masih sama seperti awal awal masuk ke klab menjadi pengantar kue-kue buatan Ibunya?"

"Masih, sepertinya dia anak yang baik. Aku sudah meneliti latar belakang keluarganya menurut laporan orang kita, dia anak tunggal dari seorang janda dia blasteran cuman tidak jelas dari mana asalnya dia hanya dibawa arus pencari suaka dan terdampar di sini. Bahkan awal-awal dulu dia berada disini dia adalah pelarian dari camp yang menangani imigran pencari suaka yang diwadahi UNHCR atau badan nasional yang menangani para pengungsi dan pencari suaka."

Richard manggut-manggut, mencoba membayangkan gadis yang belum genap sebulan mengisi dan menghangatkan kehidupannya.

"Entah seperti apa cerita yang sebenarnya sehingga Ibunya bisa punya usaha kue, tetapi jelas Janeeta menjalani masa anak-anak dan masa remaja disini, di kota ini."

Richard masih manggut-manggut mendengarkan penuturan Benny.

"Kenapa bos begitu tertarik dengan masa lalu dan keluarga Janeeta? apa ada sedikit rasa perubahan dari Bos untuk ke arah lebih serius barangkali menciptakan satu ikatan resmi?"

"Maksudmu pernikahan?"

"Mungkin bisa dikatakan seperti itu."

"Oh tidak! Aku belum terpikirkan sedikitpun yang namanya berumah tangga dan menjalin ikatan serius. Aku orang bebas aku tidak ingin terikat dengan siapapun aku tidak ingin setia dengan siapapun karena semua orang aku anggap setelah tidak ada ikatan kerja atau keluarga, akan ada tuntutan lain yang namanya pamrih jadi aku belum memikirkan hal itu atau mungkin tidak akan memikirkan itu."

"Oke aku mengerti, tetapi apa yang Bos inginkan dari seorang Janeeta dalam kehidupan Bos?"

"Aku hanya ingin lebih tenang saja dalam bekerja tidak memikirkan wanita-wanita lain. Dan aku secara perlahan akan berhenti menjadi idola mereka sehingga mereka mundur secara teratur tak seperti bersaing ingin mendapatkan giliran memasuki kamar dan berakhir di ranjang ku."

"Bukankan itu sangat menyenangkan haaa...?"

"Aku akan mencoba setia dengan satu orang sampai sampai batas waktu yang aku juga tidak tahu. Berikan fasilitas istimewa buat Janeeta selama dia setia kepadaku."

"Baik Bos! apa barangkali ada yang lain lagi?"

"Sementara tidak, sampaikan semuanya kepada Hanna agar dia jangan terlalu galak terhadap teman perempuan ku."

"Haaaa...baik Bos, bukan galak sepertinya tapi intuisi tinggi profesional, dan mata-mata yang kelewat serius."

Benny pergi meninggalkan Richard dan keluar dari kamar mewahnya meninggalkan Rich sendiri setelah selesai semua yang diinginkan Bosnya.

Kesetiaan Benny pada Bos Rich tak bisa di ragukan lagi, sehingga menimbulkan ketakutan dalam diri Benny sendiri, untuk melangkah ke arah serius dalam rumahtangga rasanya belum terpikirkan padahal antara Richard dengan Benny

mereka adalah sesama dalam usia, mereka sama-sama berangkat dari ketiadaan dari keterpurukan dari keliaran pergaulan dari kenakalan anak-anak dan remaja juga dari kemiskinan.

Sayang nasib berkata lain Richard yang memang pintar memiliki otak di atas rata-rata juga di tunjang penampilan dan muka blasteran lebih segala-galanya sampai keberuntungannya juga tak bisa disaingi.

Ikrar keduanya untuk saling setia dan saling menjaga begitu di pegang Benny begitu juga Richard mereka berdua pernah saling berhutang nyawa, Benny saat kedua orangtuanya di satroni penagih hutang alias rentenir yang menagih utang berlipat dengan bunga yang berbunga, Richard tampil sebagai penyelamat keluarga Benny.

Saat Richard terkapar setelah kecelakaan Benny yang mengurus segalanya sampai sembuh dan memperkenalkan Hanna sebagai asisten pribadinya sampai sekarang yang dulu mengurus Richard seperti pada anaknya.

Juga saat mereka kena grebek polisi di klab malamnya karena ada transaksi narkoba, Benny mengorbankan tangannya menghalangi dan melindungi Richard dari tembakan, dan mulai saat itu mereka janji akan bersama sama.

Richard memulai karirnya dari dunia hitam dan kelam seorang laki-laki penghibur dan simpanan Tante-tante yang ingin memperoleh kepuasan dengan berlimpah materi semua itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga dari semua itu ia mencapai titik awal usahanya.

Terkadang Benny merasa kapan Bos nya akan berhenti dan memulai hidup dengan benar seperti layaknya seorang yang normal, punya keluarga tempat pulang dan Rumah yang tetap.

Tapi satu kebiasaan main perempuan dan berganti pasangan tak bisa di hilangkan dari kehidupan Richard, itulah kesenangan yang hakiki dan semua begitu menunjangnya sehingga Rich jadi idola di lingkungan klab miliknya.

Semua itu Richard sadari betul, kelebihan dirinya begitu di manfaatkan, dalam bisnisnya pun tak bisa dengan jalan biasa, dengan uang, dan terakhir dengan transaksi "luar biasanya" seandainya pihak lawan menginginkannya. Yaitu transaksi di atas ranjang.

Postur dan muka blasteran Belanda Sunda dengan materi yang berlimpah siapa mau menolak keperkasaannya, siapapun yang pernah tidur dengannya merasa ketagihan,

berharap bisa mendapat giliran kembali untuk sekedar menikmati kejantanannya yang luar biasa diatas rata-rata.

Rich menyadari dirinya punya kelebihan azas manfaat dan itu benar-benar dimanfaatkan, tapi kini semua itu telah lewat, sekarang bukan Tante-tante yang memiara nya tapi dirinya yang bebas memilih untuk bisa di kencani setiap dirinya mau.

Ricard memandang dirinya di depan cermin, hanya mengenakan celana boxer, Richard pengagum dirinya, semua keperkasaan dan kejantanannya juga kesuksesannya itulah kebanggaannya.