Richard memasuki ruangan kantornya lebih awal dari biasanya. Keluar kamarnya yang berantakan tak begitu jadi perhatiannya karena akan ada orang khusus yang membereskan dan merapihkan kamarnya juga mengganti seprai nya dan yang lain-lainnya.
Petugas khusus akan mengambil pakaian kotor dan membereskan pakaian bersihnya ke dalam lemari menurut klasifikasinya masing-masing, mana pakaian kerja dan pakaian santainya.
Semua harus pada tempatnya, di mana dasi dan kaus kaki juga saputangan, kaos dalam ataupun ****** ***** jangan sampai tercampur.
Richard penyuka kerapihan semua berawal dari kebiasaannya mengurus diri sendiri sejak sekolah di kota ini ikut sama Neneknya. Disiplin yang di terapkan orangtuanya yang mengajarkan begitu ketat aturan dulu di rumahnya.
Kamar super besar dan mewahnya akan bersih kembali setiap harinya, saat Istirahat siang kadang Richard suka pulang ke kamar huniannya, atau kalau lagi diluar paling sorenya atau malam baru pulang.
Semua urusan pribadinya adalah tanggungjawab Hanna, dari mulai kebersihan ruangan kamarnya, pakaian, bahkan makanan dan penampilannya tak luput dari perhatian semua harus sudah layak dan baik buat Bos-nya, Hanna yang memberi standar segalanya.
Bahkan kapan saatnya Richard harus cukuran dan istirahat, selalu Hanna yang mengingatkan kecuali satu kesenangan Richard yang masih dalam masa proses pengamatan Hanna tidak melebihi batas yaitu bermain perempuan hobinya Richard itu. Bos Rich belum bisa mengurangi walau Hanna selalu mengkhawatirkannya.
Kegamangan hati Richard bukan karena mimpi yang dialaminya tadi malam, ataupun juga karena Vanny yang tiba-tiba hadir kembali dalam kehidupannya. Soal Vanny dirasa Richard itu adalah hal biasa Vanny selalu datang tiba-tiba dengan rasa kangen dan mereka sama-sama memadukannya.
Tapi kali ini sangat tidak beralasan merasa kesepian di tempat tinggal mewahnya, merasa kesepian saat sendiri, merasa kesepian saat sedang makan dan merasa kesepian saat tidur.
Hanna seorang janda, bercerai tanpa anak karena perselingkuhan suaminya dengan alasan ingin keturunan. Cekatan dan teliti seperti spionase.
Tugas utamanya mengurus hal pribadi Bos Richard tapi bukan urusan ranjang, ini murni urusan kehidupan seorang Rich. Richard sangat menghargai pengabdian asisten Hanna sama seperti dekatnya Bos Rich pada asisten dalam pekerjaannya Benny.
Hanna seperti Ibu kedua bagi Richard, setelah Mama Amalia Ibu kandungnya. Hanna begitu telaten mengurus keperluan Richard, sampai Hanna bisa memberikan saran mana cewek yang baik dan mana yang tidak baik buat Richard. Itu semua bisa Richard terima dengan alasan tentunya.
Richard duduk di kursi kebesarannya. Kursi di balik meja kerjanya yang berwarna emas dengan hiasan ukiran asli Jepara dengan penyekat ruangan sama ukiran Jepara senada meja kerjanya.
Sebelum memulai kerjanya, Bos Richard selalu melihat dan menyesuaikan agendanya hari ini. Seandainya ada yang kurang atau bisa di minimalisir Benny pasti akan mengubahnya.
Ruangan yang begitu ekslusif di rancang menurut seleranya. Richard menyapu seluruh ruangan tempatnya bekerja yang hanya melihat laporan-laporan dari hotel-hotel yang dikelola atas nama dirinya dan juga dari usaha-usaha lainnya seperti klub malam yang berbeda manajemen dengan hotel kelolaannya.
Apa yang kurang di ruangan ini? sepertinya kalau ditambah lagi satu properti di ruangan ini apa ya kira-kira? karena Richard melihat ruangan ini agak lengang hanya ada satu meja kerjanya, lemari berisi berkas, karena sebagian berkas ada di file-file komputernya dan juga di file laptop berupa flash disk yang di kopi ganda, satu penyekat ruangan, sofa tamu dan lemari hiasan pemanis ruangan, kamar mandi khusus.
Lagi mikir dan berpikir sensor pintu ruangannya berbunyi menandakan di luar ada orang yang ingin masuk menemuinya.
Dengan sekali pencet tombol Richard langsung bisa tahu yang datang itu adalah Benny karena Richard punya monitor tersendiri dari kamera Cctv yang dipasang di luar ruangan kerjanya, dan di sambungkan ke ponselnya.
Benny masuk dan langsung duduk di hadapan Bos Richard seperti biasa Benny mengambil buku kecil yaitu agenda harian nya.
"Pagi Bos, semangat banget hari Seninnya?"
"Aku memang lagi semangat, walau aku semangat untuk apa, aku tidak tahu."
"Yang pasti semangat untuk maju Bos, bukan untuk mundur!"
"Lo sendiri kelihatan semangat selalu Ben? lo semangat buat apa? pacar belum kedengaran, bini apalagi, main cewek nggak pernah percuma gue gaji lo gede duitnya buat apa? asah sekali-kali pedangmu sobat biar nggak karatan!"
"Haaaaaaaa .... nggak lah Bos."
"Kenapa enggak? asal jangan cewek gue aja!"
"Bos bisa aja, aku masih belum kepikiran. Aku mau sekali dapat cewek yang serius jadi istriku, susah juga carinya heeee ...."
"Ngapain susah? kenapa juga harus di pikirin dan banyak pertimbangan? cewek banyak mau yang mana tinggal tunjuk, pasang duit lo tempel di jidat lo, nanti giliran cewek-cewek yang nempel sama lo!
"Alah, alah ... masih pagi Bos, sudah bicara cewek aja. Bos mau ada rapat hari ini dari semua manajer hotel apa di hotel induk sini saja?"
"Semua manajer hotel!"
"Apa bahasannya Bos?"
"Mendengarkan keluhan dari manajer night club semua hotel yang sudah ada klab malamnya dan rencana penambahan klab malam di hotel yang belum ada klab malamnya."
"Baik, itu di jadikan agenda pokok hari ini, karena menyangkut semua manajer hotel dan manajer pengelola klab malam jadi harus konfirmasi dulu baru siap meeting jam berapa nanti saya kabarkan."
"Oke!"
"Agenda selanjutnya mengontrol keliling The Rich Hotel."
"Agenda selanjutnya lagi jadwal rutin Bos nge-gym Senin, Rabu, Jum'at."
"Oke!"
"Keluar dari konteks pekerjaan, apa tugas lo pagi tadi?"
"Aku tidak lupa Bos, menjemput Janeeta kan?"
"Sekarang sudah standby kan?"
"Paling lagi tiduran, menikmati ruangan mewah Bos."
"Gue tengok istirahat siang."
"Jangan lupa rapat dan agenda lainnya, jangan sampai aku susah menghubungi kalau Bos sudah masuk kamar!" Benny setengah memperingatkan, tapi selebihnya bercanda.
"Kalau gue lagi tanggung ya di tunda sebentar Benny, lo belum ngerasain sih kalau nggak tuntas itu naik ke otak."
"Aku jujur belum merasakan pekerjaan nggak tuntas, Setiap pekerjaanku selalu aku selesaikan dengan kemampuanku."
"Haaaa ... lo emang pintar dan gue suka! karena lo konsisten. Setia pada janji awal mengabdi tanpa batas, gue hargai pekerjaan lo, tapi sayang lo nggak suka perempuan!" Richard tertawa sarkas.
"Aku suka Bos!"
"Haaa ... buktikan mana seleramu? apa perlu gue kasih dan kenalkan pada seseorang?" Richard seperti menantang.
"Nggak Bos terimakasih, sepertinya aku juga bisa mencarinya."
"Rasakan Benny! nanti lo ketagihan! yakin gue kasihan pedang warisan nenek moyang lo nggak pernah merasakan nikmatnya piknik!"
"Semua akan ada saatnya Bos!"
"Haaa ... baiklah cowok baik dan alim, gue tanya satu hal pada lo maaf terlalu pribadi juga karena gue tahu kita bersahabat lama selain hubungan kerja juga. Setiap lo melihat gue sama cewek gue bermesraan di kamar atau di mana saja apa merasa ikut berhasrat tidak?"
"Jelas dong Bos! tapi semua itu adalah aku anggap bagian dari pekerjaanku jadi aku selalu bisa menepisnya."
"Buset ...jadi jiwa laki-laki lo terpanggil?"
"Basah Bos!"
"Haaaaaaaa ... lo jadi cowok nggak berani banget sih Ben? kenapa nggak cari pelampiasan?"
"Belum saatnya Bos! baiklah karena hari malah makin siang, aku konfirmasi dulu sama manajer-manajer hotel dan manajer klab malam untuk hadir di rapat kali ini."
"Oke Benny, awas ya! suatu saat gue akan main sengaja di depan lo, Biar lo belajar menikmati hidup!"
"Heeee ... sepertinya aku belum tergoda Bos." Benny terkekeh sendiri sambil keluar ruangan Bos nya.
*****
Baca juga Karya Enis Sudrajat lainnya :
❤️Meniti Pelangi
❤️Pesona Aryanti
❤️Biarkan Aku Memilih
❤️Masa Lalu Sang Presdir
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Erni Fitriana
bukan maen richard😊😊😊😊😊
2022-03-19
1