Seperti biasa rapat molor karena faktor teknis, tidak bisanya semua manajer hotel dan manajer klab malam hadir karena pagi ini sudah ada sebagian manajer yang keluar untuk keperluan pekerjaan.
Benny mengabarkan kepada Richard kalau rapat baru bisa dimulai dan bisa di hadiri semua manajer setelah istirahat siang.
Richard sedikit gusar karena menunggu lama khabar dari Benny. Malah dirinya selesai meneliti laporan mingguan dan bulanan dari tiap hotel dan klab malam miliknya di komputer kantornya.
Akhirnya Richard beralih ke laptop pribadinya dan mencari di mesin pencarian dewasa, gaya bercinta yang belum di lakukannya, tapi semua sudah di cobanya.
Kesenangannya melihat video biru dan mempelajarinya membuatnya lapar, hasratnya meronta dan otaknya hanya tertuju ke kamar huniannya, apalagi Janeeta sekarang ada di kamarnya.
Harusnya sekarang aku sudah makan siang dan bisa memberi makan 'burung kesayangannya' bukannya malah masih menunggu waktu mau rapat.
Tak apalah, aku makan siang dulu sama Janeeta di kamar. Walau nggak bisa lama-lama. Cukup memberi amunisi dan men-charge enegi dalamnya.
Richard mematikan laptopnya. Bangkit berjalan keluar ruangan kerjanya menuju kamar huniannya.
Dengan sekali pijit dari ponselnya pintu terbuka, menyapu semua ruangan dengan pandangan liarnya tapi tak melihat Annet mungkin lagi menonton televisi atau tiduran. Richard berjalan melewati ruang tamu dan kamarnya. melintas taman dan tersenyum melihat Annet lagi berenang hanya dengan mengenakan bikini.
Pemandangan yang memang indah, sosok molek di kolam yang begitu bening mengundang Richard untuk berenang juga, Richard berjongkok di pinggir kolam renang dan Annet tersenyum menghampirinya. Richard mengulurkan tangannya membantu Annet untuk keluar dari kolam renang.
"Hai Rich!"
Richard tersenyum di hadapan Annet mengamati seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah. Karena basah dan tipisnya bikini yang dipakai Annet begitu menggambarkan keseksiannya dan isi dibalik bikini basah itu, Richard tak bisa untuk tidak menikmati dengan pandangannya.
"Halo sayang! Aku pulang buat makan siang tapi lebih menantang untuk menikmati kamu sayang!" Richard mulai meraih pinggang Annet.
"Ah Rich, nanti baju kamu basah sayang, kamu masih kerja kan?"
"Nggak masalah Annet, aku sudah basah dari kantor juga!"
"Rich, kamu berselancar tadi ya?"
"Aku mencari gaya baru buat makan siang bersamamu!"
"Apa Bos Rich mau makan siang bersamaku di sini?"
"Ya Annet, aku kangen kamu! di mana saja kita bisa melakukannya."
Deg! sesuatu yang tak pernah Rich katakan yaitu kata kangen.
Apa Rich sudah berubah dengan kontrak itu, jadi mulai ada rasa cinta?
Ah jangan terlalu berharap Annet! kamu hanya perempuan kontrak, wanita panggilan, perempuan malam, sampai Bos Rich merasa bosan dan berpaling kepada wanita lain, jadi jangan terlalu mengharapkan kata cinta jangan sekali-kali kamu berharap. Bos Rich hanya menginginkan saat ini saja, entah kapan Bos Rich akan bosan pada dirinya, mungkin sampai dirinya merasa tidak diperlukan lagi.
Richard menyergap Annet yang masih basah dari rambut sampai ujung kaki, mau mengambil handuk tapi di halangi Rich. Annet tersenyum tahu keinginan Richard seperti apa, kelihatan matanya sudah sayu menahan hasratnya apalagi kalau bukan menginginkan dirinya.
Richard memeluk Annet menyelusuri tubuhnya yang basah, mencium bibir mungil itu dengan rakus, turun ke bawah leher dan belahan dada Annet dengan puncak coklat muda begitu segar padat lama terendam air.
Richard membuka sepatunya dan kemejanya sudah mengambang di kolam renang, sibuk menikmati tubuh basah, dada padat menjelajah perut sampai ke daerah paling sensitif Annet.
Richard membaringkan Annet di kursi pantai karet sintetis pinggir kolam renang, memandang Annet yang telanjang hanya berbikini basah, siap dan pasrah menanti aksi Rich selanjutnya. Rich mulai menciuminya dari ujung jemari kaki Annet yang terawat hingga berhenti di daerah paling sensitif.
Richard mengelusnya perlahan, dan mulutnya mulai menguasai bibir Annet, Richard seperti orang kelaparan segala di cicipi nya.
"Rich aku nggak kuat!" jerit tertahan Annet, sambil mendorong tubuh Richard, dan menggigit bibirnya sendiri.
Tapi Richard tak melepaskannya, malah semakin dalam menyesap nikmat makan siangnya di bibir hangat Annet.
"Lakukan sekarang Rich, tolong stop!"
"Haaaa... nikmat kan?" Nafas Richard mulai ngos-ngosan.
"Rich, serius aku nggak tahan nih!"
"Sebentar lagi Annet, kita akan makan siang sambil terbang!"
Richard tertawa membopong tubuh Annet ke tempat tidur, Annet siap dengan hentakan Richard selanjutnya.
"Aku tidak punya waktu banyak karena akan rapat sayang, ayo sekarang bagian aku, kita di sini ya."
Richard melepaskan penghalang di tubuhnya dan mengeluarkan burung kesayangannya yang dari tadi sudah on siap kokang.
Annet tak bisa kalau tak memainkannya dulu sampai Richard merasa nggak tahan, dan langsung menerobos gawang pertahanan Annet. Annet menahan nafas karena agak sesak pada awalnya, tapi lama-lama nyelonong leluasa melenggang menikmati hentakan kesenangannya.
Bergaya dengan sangat senangnya, kenikmatan luar biasa setiap saat dirinya mau, salah satu dalam kehidupan yang tak pernah kenyang selain makan tidur dan yang satu ini.
"Sepuluh menit sayang harus selesai!"
"Ah Rich, aku mau lama Rich!"
"Nanti kita sambung lagi, aku tuntaskan ya, makan siang yang sebenarnya belum."
"Lagian kenapa kamu memulainya di waktu sempit begini?"
Dalam pikiran Annet malam tadi kamu sama siapa? pasti seperti ini berapa kali mengerang di atas tubuh wanita itu? ah ... dasar Rich gila, tak ada kata bosan dan kenyang dengan pesta seperti ini.
Aku tak boleh ada kata cemburu, Richard bukan milikku, dengan siapapun dia tidur aku tak berhak melarangnya
Rich mengakhiri babak makan siangnya, tepar di samping Annet, bersimbah keringat. Annet mengusap dada dan perut kotak-kotak sang flamboyan.
Annet membuka sarung pelindung yang lekat di bawah perut Richard, Rich tersenyum dan bangkit mencium punggung Annet.
Mereka berdua membersihkan diri di kamar mandi, hampir saja kegilaan mereka terjadi lagi di bawah shower kamar mandi, kalau saja Rich tak ingat tanggungjawabnya akan pekerjaan dan akan ada rapat.
Pelayan datang membawa makan siang, bunyi bel berbarengan mereka keluar kamar mandi.
Rich menyambar piyama mandinya, sedang Annet sudah berpakaian dengan terburu-buru.
Mereka berdua menikmati makan siang yang sesungguhnya, di teras taman menghadap kolam renang.
"Aku ingin kamu tinggal di sini." ucap Richard di sela-sela suapannya.
"Apa itu ada di perjanjian kita?"
"Enggak! tapi aku menginginkanmu!"
"Apa kompensasi buatku?"
"Kamu mau minta apa?"
"Aku hanya meminta yang pantas aku dapatkan, kamu Bos pasti lebih mengerti keinginanku, karena aku akan memahami mu."
"Aku siap dengan segala kompensasi yang yang kamu pinta."
"Oke, hanya ada beberapa permintaanku, boleh aku ajukan sekarang?"
"Katakan."
"Aku akan pulang seminggu sekali, aku masih memiliki seorang Ibu, kurangi mabuknya dan izinkan aku keluar hotel ini hanya sekedar jalan-jalan ke salon dan belanja, beri aku uang dengan transfer, karena aku tidak punya usaha kalau harus mencairkan giro atau cek, hanya itu permintaanku!"
"Itu aja permintaanmu?"
"Ya."
"Kita bahas malam nanti, sehabis aku pulang kantor!"
"Oke Rich, selamat bekerja kembali, aku mau tidur."
Rich tersenyum, bangkit menuju ruang ganti dan berpakaian kantor kembali.
******
Baca juga Karya Enis Sudrajat lainnya :
❤️Meniti Pelangi
❤️Pesona Aryanti
❤️Biarkan Aku Memilih
❤️Masa Lalu Sang Presdir
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Erni Fitriana
dibaca pagi bikin gerahhhhh....dibaca malem apalagiiiii😇😇😇😇😇😇😇😇😇
2022-03-19
2
Dwisya12Aurizra
bc ini benar"menguji banget, othor nakal 🙈🙈🙈
2022-02-20
3