Mama, apa itu Mama? Richard mengigau dalam tidurnya. Ingin menjangkau wanita itu tapi tak bisa, Richard berusaha menggapai tapi kedua kaki terasa susah digerakkan seakan terpaku di tempatnya tak bisa meraih wanita itu.
Sekuat tenaga Richard meronta tetapi keletihan menyergapnya akhirnya Richard terbangun penuh dengan keringat membanjiri seluruh tubuhnya, Richard hampir saja jatuh dari tempat tidur yang begitu besar karena tidurnya terlalu ke pinggir.
Astaga! aku bermimpi, ada apa ini? apa yang terjadi dengan diriku? kenapa akhir-akhir ini aku begitu cemas tidak fokus sama sekali, pikiran aku terganggu dengan hal yang tidak bisa aku mengerti.
Richard melihat jarum jam yang begitu besar menempel di dinding atas persis depan tempat tidurnya waktu menunjukkan pukul 02:15, berarti ini masih malam tapi sudah mau mendekati dinihari.
Richard mencoba mengingat yang baru saja terjadi dan mencoba berpikir apakah dirinya mimpi? seumur hidupnya baru kali ini dirinya bermimpi aneh seperti ini, kehidupannya berjalan dengan lempeng-lempeng saja
Richard menyapu pandangan pada sekeliling ruangan mewahnya yang tampak redup, juga keluar taman dan teras yang kelihatan dari tempat tidurnya, hanya sepi yang ada, tak ada kehidupan selain dirinya sendiri yang duduk terpaku di tempat tidurnya.
Richard berfikir, apakah tempat ini dan di ruangan ini begitu menyeramkan atau dulu sebelum dibangun tempat ini adalah tempat yang keramat? sehingga dirinya mengalami mimpi yang aneh seperti tadi?
Richard tak percaya akan hal-hal seperti itu dia adalah laki-laki modern dan bebas, tak masuk hal klenik dan mistik di kehidupannya, walaupun tempat ini dulu bekas apa Richard tak perduli, dirinya telah membebaskannya dan membelinya secara sah, dan telah menjadi hak miliknya dan bersertifikat legal.
Richard bolak-balik di dalam kamarnya, tak urung semua mimpi dan kejadian barusan sedikit mengganggu pikirannya.
Sampai pagi menjelang, kokok ayam jantan bersahutan terasa panjang Richard melewati malam ini, dan suara toa speaker dari mushola bawah Hotel nya terdengar begitu jelas di telinganya, mungkin seorang Bapak tua tengah bershalawat membangunkan yang masih terlelap, dan mengawali seruan untuk beribadah.
Richard terpekur duduk di sofa, sampai pagi dirinya nggak bisa tidur lagi, hanya berpikir dan berpikir itulah yang dirinya lakukan dalam sendirinya.
Mencoba menyambungkan arti mimpi yang menurutnya hanya bunga tidur dengan kehidupannya saat ini, Richard jadi teringat kepada Ibunya Mama Amalia dan juga kepada adiknya Andrea telah lama dirasa Richard dirinya tidak berkunjung ke rumah orang tuanya
Memang semakin ke sini-sini kedua orangtua dengan dirinya semakin banyak ketidakcocokan, terutama orang tuanya yang selalu menjejalkan nasehat seperti tidak setuju dengan jalan kehidupan yang dirinya pilih seperti ini.
Richard tahu isyarat yang diberikan kedua orangtuanya. Mereka mengharapkan dirinya untuk berumah tangga, memiliki anak dan itu yang akan membuat kehidupanmu tenang, selalu saja itu dan itu yang mereka ucapkan saat mereka bertemu.
Dalam pikiran Richard, apa yang diinginkan kedua orang tuanya memang sangat bertentangan dengan kehidupan yang di jalaninya saat ini.
Dapat di fahami semua itu, belum bisa Richard berubah sekaligus dari kehidupannya sekarang, dirinya masih mencintai dunianya ini, dan hidupnya memang dari dunia ini yaitu dunia klab malam.
Akhirnya Richard masuk kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air hangat dari shower.
Pagi-pagi Richard sudah berpakaian lengkap kerja, lain seperti biasanya. Kebiasaanya Richard menunggu di bangunkan sama Hanna atau Benny yang sudah siap dengan tugasnya hari itu, membuka brankas mengamati semua isinya dan menutup kembali dan menguncinya dengan memencet beberapa tombol acak.
Richard mengambil ponselnya dan memilih satu nomor Benny.
"Ben! datang ke kantor masih pagi ya."
"Bos di mana ini?" Benny malah balik nanya.
"Aku di sini di tempatku, emang kenapa?"
"Bos sudah bangun? apa ini nggak kepagian?"
"Aku nggak bisa tidur dari malam!"
"Lha, kenapa?"
"Aku nggak ada teman!"
"Bu Vanny?"
"Darimana kamu tahu ada Vanny?"
"Apa yang aku tidak tahu Bos? bukankah itu pekerjaanku?"
"Dia pulang, kami hanya melepas kangen aja."
"Biasanya Bos karantina sampai dua malam?" Benny setengah bercanda.
"Dia sudah harus terbang lagi ke Surabaya."
"Apa Bos kecewa dengan Bu Vanny?
"Nggak, terlalu manis kalau harus kecewa sama dia, nggak ada kata kecewa buat dia."
"Apa yang harus aku kerjakan sepagi ini?"
"Jemput Annet sekarang."
"Baik, Janeeta dari malam nunggu Bos, karena nggak ada permintaan akhirnya dia pulang."
"Iya aku lupa, karena ada Vanny. Aku menghabiskan malam tadi berdua. Kami lama nggak bertemu, Janeeta malam tadi biar istirahat, hari ini siang dia sudah harus ada di kamarku!"
"Baik Bos, itu aja pesannya?"
"Apa hari ini ada hal penting di agendaku?"
"Nanti aku cek samain sama agenda di Hanna Bos."
"Bikin agenda rapat di kantorku nanti sama tim manajemen, ada banyak hal yang akan aku sampaikan."
"Baiklah."
"Oke, aku tunggu di kantor."
"Siap Bos!"
Sudah aneh-aneh aja lagi kelihatannya Bos yang satu ini pikir Benny.
Nggak mencicipi Annet semalam aja seperti penasaran, padahal semalam ada yang lain menemaninya. Vanny nggak kalah menarik dan lebih senior dan mungkin lebih hot juga lebih pengalaman tapi kenapa Bos selalu terpaku pada seorang Janeeta?
Nggak mungkin mereka cuman ngobrol dan bercerita doang semalaman, Benny tahu siapa Bu Vanny. Dia salah satu pemuja Bosnya sama seperti Richard sendiri pengagum berat Vanny.
Saat perusahaan kontraktor Vanny sedang mengerjakan pembangunan Hotel The Rich otomatis mereka jadi sering bertemu. Selalu mereka masuk kamar saat siang hari, tengah hari atau sore apalagi malam hari. Selalu begitu apalagi kalau bukan mereka sama-sama saling menginginkan?
Benny tak habis pikir dengan perubahan yang ada pada Bosnya
Berbelit-belit ngomong kesana kemari sampai nggak bisa tidur semalam, ujungnya minta teman di kamarnya, nggak bisa tidur malam? Kok Bu Vanny pulang? biasanya mereka ngerem diri dalam kamar sampai dua hari dua malam kalau sudah bertemu.
Tapi kedengaran nada-nadanya tetap menginginkan si cantik Janeeta.
Apa salahnya nelephon langsung pada orangnya? bukankah Annet sudah di kontraknya?
Aku jadi pengen tahu sampai berapa lama seorang Richard akan bosan sama gadis itu? apa ini pertanda semua petualangan Bos Ruch akan segera berakhir dan bermuara di satu titik yaitu hidup dalam dunia yang benar yaitu berumahtangga.
Tetapi kelihatannya masih jauh banget, entah sampai kapan bikin Benny bingung, gadis seperti apa yang diinginkannya?
Semua yang bening bening silih berganti masuk kamar Bos Richard, baru mentok kali ini di satu orang yaitu Annet
*****
Baca juga Karya Enis Sudrajat lainnya :
❤️Meniti Pelangi
❤️Pesona Aryanti
❤️Biarkan Aku Memilih
❤️Masa Lalu Sang Presdir
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Erni Fitriana
kaaian richard...hatinya sepi
2022-03-19
0
Enis Sudrajat
siap say selamat pindah genre🙈🙈🙈😆😆😆
2022-02-18
0
Dwisya12Aurizra
Richard seorang pemain
2022-02-18
3