Bab 19. Beruang besar dan anak beruang

Malam telah tiba, Alister dan Anna sedang berada di ruang makan. Keduanya makan dengan lahap terutama Alister, ia beberapa kali menambah. Entahlah Anna tidak tahu apa itu efek dari obat yang Alister konsumsi?

“Na aku udah selesai”

“Iya mas, duluan aja aku masih lama”

“Makan kamu lelet” ujar Alister berkomentar.

Anna tersenyum “kan harus mengunyah makanan dengan benar biar pencernaannya lancar”

“Alasan aja kamu” ujar Alister yang langsung meninggalkan Anna di meja makan sendirian.

Walau hubungan nya sedikit membaik bukan berarti menjadi lebih dekat.

Selesai makan Anna menghampiri Alister di kamarnya. Di tangannya sudah ada nampan berisi segelas air putih dengan obat yang harus Alister konsumsi.

Sebelum masuk Anna mengetuk pintu dulu meminta izin masuk, setelah mendapat izin dari Alister baru Anna membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu.

Anna masuk dan langsung mencari keberadaan Alister yang tidak terlihat di kamar, hingga Anna menemukan Alister yang ternyata ada di balkon kamar.

“Aku cari-cari ternyata mas ada di sini” ujar Anna ikut duduk di kursi satunya lagi lalu menyimpan nampan di atas meja.

Alister menoleh “apa itu obat ku?” tanya Alister melihat obat di atas nampan.

“Iya mas, ayo di minum biar cepat sembuh”

“Hemm” Alister langsung meminum obat yang sudah di sediakan Anna.

“Sekarang istirahatlah mas”

“Aku belum ngantuk” jawab Alister dengan tatap melihat ke depan.

“Ya sudah, aku duluan” ujar Anna lalu meraih nampan dan berdiri hendak melangkah, namun langkahnya terhenti saat Alister memegang tangannya.

Anna menunduk melihat Alister yang masih duduk di kursi, matanya menatap mata Alister yang juga menatapnya.

“Tolong temani aku” ujar Alister dengan tatapan memohon membuat Anna tidak tega melihat Alister yang seperti anak kecil itu.

“Baiklah” ujar Anna lalu kembali duduk di tempat semula.

Tidak ada pembicaraan di antara mereka sampai akhirnya Anna mengangkat suara.

“Lihat lah mas di langit ada rasi bintang”

Alister mengikuti apa yang di katakan Anna untuk melihat ke arah langit.

“Apa kamu bisa melihat nya mas di sana ada rasi bintang berbentuk Ursa major”

“Tidak, aku hanya melihat langit dengan taburan bintang”

“Benarkah? Apa mas ingin tahu yang mana Ursa major?”

“Hemm jelaskan lah”

“Lihatlah mas, di sebelah sana ada bintang-bintang yang paling terang. Jika mas perhatian Bintang itu berbentuk kotak dan beberapa bintang lain di dekatnya berbentuk seperti ekor”

Alister mulai memperhatikan apa yang tunjukan Anna, ia merasa tertarik dengan itu.

Alister mengangguk sambil tersenyum, ia sudah menemukan apa yang di ucapkan Anna.

“Kamu benar, jika perhatikan dengan seksama itu seperti beruang”

“Mas benar, karena Ursa major memiliki arti beruang besar”

“Kenapa bisa di sebut itu?” tanya Alister mulai tertarik.

“Itu karena bentuk nya memang seperti beruang besar, Ursa major terdapat 7 Bintang yang paling terang, mereka menyebutnya Bintang binduk. Ursa major juga di jadikan patokan bagi para nelayan sebagai petunjuk arah”

“Apa mas melihat ada rasi bintang lain nya di dekat rasi bintang Ursa major?”

“Tidak aku tidak melihatnya”

“Benarkah? Coba mas perhatikan lagi”

“Emm aku melihat ada bintang paling terang di sana, bentuknya seperti ekor. Tapi aku tidak tahu itu apa” ujar Alister menunjuk Bintang yang di maksud.

“Itu namanya Polaris mas, ekor beruang yang lebih panjang. Mas bisa lihat bentuk bintang berbentuk kotak yang menyambung ke Polaris”

“Hemm jika di perhatikan dengan seksama itu seperti beruang tapi ukurannya lebih kecil”

“Mas benar, itu namanya beruang kecil atau lebih di kenal sebagai Ursa minor. Rasi bintang yang memiliki fungsi yang sama. Orang-orang akan menggunakannya sebagai petunjuk arah”

“Aku mengerti, apa masih ada rasi bintang lainnya?”

“Masih banyak jenis rasi bintang di langit. Tapi tidak semuanya kita bisa lihat, mungkin di waktu dan tempat tertentu kita akan melihat yang lain”

“Baiklah, jika kamu menemukan rasi bintang yang lain jangan lupa untuk memberitahu ku”

“Iya mas”

“Malam semakin larut, anginnya juga semakin kencang. Kita istirahat”

Anna mengangguk.

Mereka berjalan masuk ke dalam kamar.

“Aku ke kamar ya mas, kalau ada apa-apa ke sana aja. Pintu nya gak akan aku kunci” ujar Anna bersiap melangkah pergi tapi di tahan Alister dengan menarik lengan Anna pelan.

“Akan lebih baik kalau kita satu kamar” ujar Alister membuat jantung Anna berdetak di atas rata-rata.

Melihat Anna yang diam saja Alister kembali berbicara. “Aku hanya bercanda, istirahatlah. selamat malam” ujar Alister memeluk Anna lalu mengecup kening Anna.

“Ah. Iya mas” ujar Anna salah tingkah.

“Aku pergi” ucap Anna lagi lalu benar-benar pergi dari kamar Alister.

Alister mengulum senyum melihat tingkah Anna.

Tiba-tiba dada Alister kembali berdebar “ah kenapa lagi ini. Tidak mungkinkan aku meminta obat lagi” ucap Alister sambil memegang dadanya.

🌻

Keesokan harinya di lalu Anna seperti biasa dan untuk Alister ia masih diam di rumah. Hetal sudah meminta izin kepada tim produksi untuk memberikan Alister istirahat sekitar 2 mingguan untuk pemulihan.

Sebenarnya Bima selaku psikolog Alister meminta Alister untuk istirahat sekitar 2 atau 3 bulan agar Alister benar-benar sehat. Tapi mau bagaimana lagi Alister sudah terikat kontrak, akan sangat merugikan banyak pihak jika Alister libur terlalu lama.

🌻

“Na kamu ngapain dari tadi liatin hp mulu, nunggu kabar dari pacar ya” tanya Gisel yang sedari tadi melihat Anna sedikit-sedikit ngecek ponsel kaya orang kasmaran aja yang menunggu kabar dari si dia.

Anna nyengir kuda “apaan sih mba, aku cuman nunggu kabar dari orang rumah” jawab Anna tidak bohong. Karena ia memang sedang menunggu kabar dari Hetal tentang kondisi Alister.

“Oh, iya udah. Eh pak Keenan tumban gak nyamperin kamu”

“Lagi subik mungkin, udah ah mba aku gak suka bahas pak Keenan”

“Yeeey kamu tuh bukannya bersyukur di deketin pak Keenan, banyak perempuan yang iri sama kamu”

“Tapi aku gak suka mba, lagian aku udah punya suami”

“Move on na”

Anna tidak menjawab lagi ucapan Gisel. Ia kembali memasukan bakso yang super pedas ke dalam mulutnya.

Di kantin memang tersedia banyak menu jadi para karyawan tidak bosan dengan makanan yang itu-itu terus.

Ting...

Ada pesan masuk dari Hetal 'aman na, kamu gak perlu khawatir. Alister gak ngamuk lagi'

Membaca isi pesan singkat yang dikirim Hetal membuat Anna bernafas lega.

‘Alhamdulillah mas kalau begitu, kalau ada apa-apa kasih tahu aku'

'Ok na, selamat bekerja'

Setelah membaca pesan dari Hetal Anna langsung menyimpan ponsel ke dalam saku rok nya, ia tidak membalas lagi.

🌻

Di rumah Alister sedang tidur siang, setelah tadi meminum obat yang di berikan Hetal matanya menjadi mengantuk.

Episodes
1 Bab 1. Merantau.
2 Bab 2. Hari Interview
3 Bab 3. Tragedi di lokasi syuting.
4 Bab 4. Pertengkaran antara anak dan orangtua.
5 Bab 5. Super Hero
6 Bab 6. Kesepakatan sepihak
7 Bab 7. Menuju hari H
8 Bab 8. Pernikahan yang sakral.
9 Bab 9. Sarapan masakan istri
10 Bab 10. Kesalahpahaman tidak berdasar
11 Bab 11. Kejutan di dalam lift
12 Bab 12. Penuh kejutan
13 Bab 13. Jaga jarak
14 Bab 14. Tidak berfungsi
15 Bab 15. Andrologi dan Psikolog
16 Bab 16. Malu dengan nyali menciut
17 Bab 17. Kesal yang terpendam
18 Bab 18. Tugas suami-istri saling melengkapi
19 Bab 19. Beruang besar dan anak beruang
20 Bab 20. Terpesona
21 Bab 21. Cygnus, rasi bintang angsa
22 Bab 22. Pemburu dengan busur panah
23 Bab 23. Pulang kampung
24 Bab 24. Sensasi aneh
25 Bab 25. Kencan pertama
26 Bab 26. Di kejar fans
27 Bab 27.Selingkuh
28 Bab 28. Klimaks dalam cerita
29 Bab 29. Dejavu
30 Bab 30. Malam pertama yang tertunda
31 Bab 31. Kecemasan Alister
32 Bab 32. Kalang kabut
33 Bab 33. Serakah
34 Bab 34. Apa bisa?
35 Bab 35. Mantan
36 Bab 36. Cerai
37 Bab 37. Tidak fokus
38 Bab 38. Kangen
39 Bab 39. Biskuit
40 Bab 40. Paparazzi
41 Bab 41. Jodoh tidak akan kemana
42 Bab 42. Jumpa pers
43 Bab 43. Kemping ala Alister
44 Bab 44. Masuk angin
45 Bab 45. Kebahagiaan yang tidak ternilai
46 Bab 46. Ingin di repotkan
47 Bab 47. Anak dari perempuan lain
48 Bab 48. Aarav Danasura Bagaskara
49 Bab 49. Madu beracun
50 Bab 50. Pergi
51 Bab 51. Kemarahan papi
52 Bab 52. Rencana Stella
53 Bab 53. Feiyaz Akshaya Urmila
54 Bab 54. Laki-laki lumpuh
55 Bab 55. Wira Bheru Bagaskara
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Merantau.
2
Bab 2. Hari Interview
3
Bab 3. Tragedi di lokasi syuting.
4
Bab 4. Pertengkaran antara anak dan orangtua.
5
Bab 5. Super Hero
6
Bab 6. Kesepakatan sepihak
7
Bab 7. Menuju hari H
8
Bab 8. Pernikahan yang sakral.
9
Bab 9. Sarapan masakan istri
10
Bab 10. Kesalahpahaman tidak berdasar
11
Bab 11. Kejutan di dalam lift
12
Bab 12. Penuh kejutan
13
Bab 13. Jaga jarak
14
Bab 14. Tidak berfungsi
15
Bab 15. Andrologi dan Psikolog
16
Bab 16. Malu dengan nyali menciut
17
Bab 17. Kesal yang terpendam
18
Bab 18. Tugas suami-istri saling melengkapi
19
Bab 19. Beruang besar dan anak beruang
20
Bab 20. Terpesona
21
Bab 21. Cygnus, rasi bintang angsa
22
Bab 22. Pemburu dengan busur panah
23
Bab 23. Pulang kampung
24
Bab 24. Sensasi aneh
25
Bab 25. Kencan pertama
26
Bab 26. Di kejar fans
27
Bab 27.Selingkuh
28
Bab 28. Klimaks dalam cerita
29
Bab 29. Dejavu
30
Bab 30. Malam pertama yang tertunda
31
Bab 31. Kecemasan Alister
32
Bab 32. Kalang kabut
33
Bab 33. Serakah
34
Bab 34. Apa bisa?
35
Bab 35. Mantan
36
Bab 36. Cerai
37
Bab 37. Tidak fokus
38
Bab 38. Kangen
39
Bab 39. Biskuit
40
Bab 40. Paparazzi
41
Bab 41. Jodoh tidak akan kemana
42
Bab 42. Jumpa pers
43
Bab 43. Kemping ala Alister
44
Bab 44. Masuk angin
45
Bab 45. Kebahagiaan yang tidak ternilai
46
Bab 46. Ingin di repotkan
47
Bab 47. Anak dari perempuan lain
48
Bab 48. Aarav Danasura Bagaskara
49
Bab 49. Madu beracun
50
Bab 50. Pergi
51
Bab 51. Kemarahan papi
52
Bab 52. Rencana Stella
53
Bab 53. Feiyaz Akshaya Urmila
54
Bab 54. Laki-laki lumpuh
55
Bab 55. Wira Bheru Bagaskara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!