Malam telah tiba, Alister dan Anna sedang berada di ruang makan. Keduanya makan dengan lahap terutama Alister, ia beberapa kali menambah. Entahlah Anna tidak tahu apa itu efek dari obat yang Alister konsumsi?
“Na aku udah selesai”
“Iya mas, duluan aja aku masih lama”
“Makan kamu lelet” ujar Alister berkomentar.
Anna tersenyum “kan harus mengunyah makanan dengan benar biar pencernaannya lancar”
“Alasan aja kamu” ujar Alister yang langsung meninggalkan Anna di meja makan sendirian.
Walau hubungan nya sedikit membaik bukan berarti menjadi lebih dekat.
Selesai makan Anna menghampiri Alister di kamarnya. Di tangannya sudah ada nampan berisi segelas air putih dengan obat yang harus Alister konsumsi.
Sebelum masuk Anna mengetuk pintu dulu meminta izin masuk, setelah mendapat izin dari Alister baru Anna membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu.
Anna masuk dan langsung mencari keberadaan Alister yang tidak terlihat di kamar, hingga Anna menemukan Alister yang ternyata ada di balkon kamar.
“Aku cari-cari ternyata mas ada di sini” ujar Anna ikut duduk di kursi satunya lagi lalu menyimpan nampan di atas meja.
Alister menoleh “apa itu obat ku?” tanya Alister melihat obat di atas nampan.
“Iya mas, ayo di minum biar cepat sembuh”
“Hemm” Alister langsung meminum obat yang sudah di sediakan Anna.
“Sekarang istirahatlah mas”
“Aku belum ngantuk” jawab Alister dengan tatap melihat ke depan.
“Ya sudah, aku duluan” ujar Anna lalu meraih nampan dan berdiri hendak melangkah, namun langkahnya terhenti saat Alister memegang tangannya.
Anna menunduk melihat Alister yang masih duduk di kursi, matanya menatap mata Alister yang juga menatapnya.
“Tolong temani aku” ujar Alister dengan tatapan memohon membuat Anna tidak tega melihat Alister yang seperti anak kecil itu.
“Baiklah” ujar Anna lalu kembali duduk di tempat semula.
Tidak ada pembicaraan di antara mereka sampai akhirnya Anna mengangkat suara.
“Lihat lah mas di langit ada rasi bintang”
Alister mengikuti apa yang di katakan Anna untuk melihat ke arah langit.
“Apa kamu bisa melihat nya mas di sana ada rasi bintang berbentuk Ursa major”
“Tidak, aku hanya melihat langit dengan taburan bintang”
“Benarkah? Apa mas ingin tahu yang mana Ursa major?”
“Hemm jelaskan lah”
“Lihatlah mas, di sebelah sana ada bintang-bintang yang paling terang. Jika mas perhatian Bintang itu berbentuk kotak dan beberapa bintang lain di dekatnya berbentuk seperti ekor”
Alister mulai memperhatikan apa yang tunjukan Anna, ia merasa tertarik dengan itu.
Alister mengangguk sambil tersenyum, ia sudah menemukan apa yang di ucapkan Anna.
“Kamu benar, jika perhatikan dengan seksama itu seperti beruang”
“Mas benar, karena Ursa major memiliki arti beruang besar”
“Kenapa bisa di sebut itu?” tanya Alister mulai tertarik.
“Itu karena bentuk nya memang seperti beruang besar, Ursa major terdapat 7 Bintang yang paling terang, mereka menyebutnya Bintang binduk. Ursa major juga di jadikan patokan bagi para nelayan sebagai petunjuk arah”
“Apa mas melihat ada rasi bintang lain nya di dekat rasi bintang Ursa major?”
“Tidak aku tidak melihatnya”
“Benarkah? Coba mas perhatikan lagi”
“Emm aku melihat ada bintang paling terang di sana, bentuknya seperti ekor. Tapi aku tidak tahu itu apa” ujar Alister menunjuk Bintang yang di maksud.
“Itu namanya Polaris mas, ekor beruang yang lebih panjang. Mas bisa lihat bentuk bintang berbentuk kotak yang menyambung ke Polaris”
“Hemm jika di perhatikan dengan seksama itu seperti beruang tapi ukurannya lebih kecil”
“Mas benar, itu namanya beruang kecil atau lebih di kenal sebagai Ursa minor. Rasi bintang yang memiliki fungsi yang sama. Orang-orang akan menggunakannya sebagai petunjuk arah”
“Aku mengerti, apa masih ada rasi bintang lainnya?”
“Masih banyak jenis rasi bintang di langit. Tapi tidak semuanya kita bisa lihat, mungkin di waktu dan tempat tertentu kita akan melihat yang lain”
“Baiklah, jika kamu menemukan rasi bintang yang lain jangan lupa untuk memberitahu ku”
“Iya mas”
“Malam semakin larut, anginnya juga semakin kencang. Kita istirahat”
Anna mengangguk.
Mereka berjalan masuk ke dalam kamar.
“Aku ke kamar ya mas, kalau ada apa-apa ke sana aja. Pintu nya gak akan aku kunci” ujar Anna bersiap melangkah pergi tapi di tahan Alister dengan menarik lengan Anna pelan.
“Akan lebih baik kalau kita satu kamar” ujar Alister membuat jantung Anna berdetak di atas rata-rata.
Melihat Anna yang diam saja Alister kembali berbicara. “Aku hanya bercanda, istirahatlah. selamat malam” ujar Alister memeluk Anna lalu mengecup kening Anna.
“Ah. Iya mas” ujar Anna salah tingkah.
“Aku pergi” ucap Anna lagi lalu benar-benar pergi dari kamar Alister.
Alister mengulum senyum melihat tingkah Anna.
Tiba-tiba dada Alister kembali berdebar “ah kenapa lagi ini. Tidak mungkinkan aku meminta obat lagi” ucap Alister sambil memegang dadanya.
🌻
Keesokan harinya di lalu Anna seperti biasa dan untuk Alister ia masih diam di rumah. Hetal sudah meminta izin kepada tim produksi untuk memberikan Alister istirahat sekitar 2 mingguan untuk pemulihan.
Sebenarnya Bima selaku psikolog Alister meminta Alister untuk istirahat sekitar 2 atau 3 bulan agar Alister benar-benar sehat. Tapi mau bagaimana lagi Alister sudah terikat kontrak, akan sangat merugikan banyak pihak jika Alister libur terlalu lama.
🌻
“Na kamu ngapain dari tadi liatin hp mulu, nunggu kabar dari pacar ya” tanya Gisel yang sedari tadi melihat Anna sedikit-sedikit ngecek ponsel kaya orang kasmaran aja yang menunggu kabar dari si dia.
Anna nyengir kuda “apaan sih mba, aku cuman nunggu kabar dari orang rumah” jawab Anna tidak bohong. Karena ia memang sedang menunggu kabar dari Hetal tentang kondisi Alister.
“Oh, iya udah. Eh pak Keenan tumban gak nyamperin kamu”
“Lagi subik mungkin, udah ah mba aku gak suka bahas pak Keenan”
“Yeeey kamu tuh bukannya bersyukur di deketin pak Keenan, banyak perempuan yang iri sama kamu”
“Tapi aku gak suka mba, lagian aku udah punya suami”
“Move on na”
Anna tidak menjawab lagi ucapan Gisel. Ia kembali memasukan bakso yang super pedas ke dalam mulutnya.
Di kantin memang tersedia banyak menu jadi para karyawan tidak bosan dengan makanan yang itu-itu terus.
Ting...
Ada pesan masuk dari Hetal 'aman na, kamu gak perlu khawatir. Alister gak ngamuk lagi'
Membaca isi pesan singkat yang dikirim Hetal membuat Anna bernafas lega.
‘Alhamdulillah mas kalau begitu, kalau ada apa-apa kasih tahu aku'
'Ok na, selamat bekerja'
Setelah membaca pesan dari Hetal Anna langsung menyimpan ponsel ke dalam saku rok nya, ia tidak membalas lagi.
🌻
Di rumah Alister sedang tidur siang, setelah tadi meminum obat yang di berikan Hetal matanya menjadi mengantuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments