“Ibu, ayah Anna mau ziarah dulu ke makam mas Wira ya” pamit Anna pada kedua orangtuanya yang di duduk di teras.
“Ayah antar ya na” ayah bersiap berdiri tapi Anna menolak. Bukan apa-apa, ia sudah pesan ojek online.
“Tidak perlu yah, Anna naik Go-Jek. Tuh si mamang nya sudah ada” ujar Anna menunjuk driver gojek yang sudah menunggu di depan rumah.
“Ya sudah hati-hati ya” ujar ibu.
🌻
Di Jakarta tepatnya di apartemen Stella terlihat Alister masih tertidur pulas dengan bertelanjang dada, jangan lupakan tangan yang melingkar di pinggang Stella.
“Sayang bangun, hari ini aku ada pemotretan” ujar Stella sambil meraba dada polos Alister dengan telunjuk membuat Alister bergelinjang merasa pusakanya kembali bangun padahal sang pusaka baru tidur tadi pagi.
“Aaah sayang jangan seperti ini” ujar Alister masih dengan mata terpejam.
“Kalau begitu bangunlah, aku harus siap-siap”
“Oke oke” ujar Alister lalu membuka mata.
Segera Stella ke kamar mandi untuk bersih-bersih sedangkan Alister menuju dapur untuk minum yang di lanjut membuat sarapan yang sangat telat karena sebentar lagi waktu makan siang.
Selesai sarapan Alister mengantarkan Stella ke salah satu studio, lokasi pemotran Stella.
Alister memilih untuk tidak pulang ke rumah, akan menuju rumah Hatel saja. Hari ini Alister ada jadwal syuting sekitar jam 14.30 an.
“Ngapain si kamu, syuting masih lama” gerutu Hetal saat Alister masuk ke rumah begitu saja.
“Aku mau lanjutin tidur, nanti kamu bangunin aku” ujar Alister membaringkan tubuhnya di sofa.
Hetal tahu apa yang sudah di lakukan Alister semalaman terlihat jelas banyak tanda merah di sekitar leher yang tidak di tutup itu.
“Kamu harus ingat hari ini ada adegan buka baju, kalau tubuh mu kaya macan totol gitu sudah bisa di pastikan syuting bakal di tunda”
“Gampang bisa di tutupi makeup” jawab Alister enteng.
🌻
Alister yang sedang nongkrong di cafe bareng Hetal tanpa sengaja melihat seorang perempuan yang sedang di ganggu beberapa preman. Entah dorongan dari mana Alister merasa harus menolong perempuan itu. Tidak di sangka-sangka ternyata dia adalah perempuan sama yang ia tolong beberapa hari di lokasi syuting.
Dengan gerakan cepat Alister menghajar preman-preman itu membuat para preman ngacir.
“Kamu gak apa-apa?”
Anna menggeleng dengan air mata yang sudah menetes.
Melihat itu Alister tahu kalau perempuan yang ada di depannya sedang tidak baik-baik saja hingga membuat Alister tanpa sadar memeluk Anna berniat menenangkan. Bukannya baikian Anna malah menangis sambil mendorong tubuh Alister.
Sadar dengan tingkahnya Alister melepaskan pelukan sedangkan Anna memilih pergi dengan perasaan gamang. Anna berjalan sambil sesekali mengusap pipi nya.
Tanpa Anna sadari sedari tadi Alister mengikuti Anna dari belakang. Memperhatikan punggung Anna yang tertutup jilbab. Kalau dari belakang seperti ini Alister merasa sedang melihat Biru. Cinta pertama yang masih ada di hatinya.
Biru merupakan fans nya, saat itu Alister masih bingung dengan perasaannya sehingga membuat Alister ragu mengungkapkan isi hatinya.
Hatinya begitu sakit saat tahu kalau Biru sudah di pinang seorang duda beranak dua.
Saat ini Ali masih fokus melihat punggung Anna hingga tidak menyadari ada paparaji yang mengikuti Ali sedari tadi. Sedangkan Hetal diam saja membiarkan Ali mengikuti Anna. Hetal berharap Ali bisa membuka hati nya kembali.
🌻
Pagi-pagi sekali dunia hiburan di hebohkan dengan foto Ali bersama seorang perempuan tersebar luas. Dalam beberapa artikel menyebutkan jika Ali sedang menguntit seorang perempuan. Ada pula yang mengatakan Ali sedang mencoba meradupaksa Anna.
Memang jika di lihat dari enggel foto yang di ambil terlihat Ali seperti sedang memaksa memeluk Anna.
“Ah sial” umpat Ali sambil memukul-mukul kepalanya ke tembok. Ia sedang berfikir tapi buntu.
“Kamu tenang aja, tinggal di suap kok nanti juga beritanya ngilang” ujar Stella menenangkan.
Ali pikir tidak semudah dengan skandal-skandal yang lalu, skandalnya kali ini ada bukti yang sudah tersebar luas yang tidak bisa di kendalikan dengan uang dan uang.
Para netizens sudah melihat dan menyebarluaskan dengan cara membagikan berita itu ke media sosial masing-masing.
Sedang serius berpikir ponsel Ali berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Dengan malas Ali mengangkat teleponnya.
“Halo”
“Cepat kemari” ujar seseorang di seberang sana.
“Huuuf” Ali menghembuskan nafas frustasi. Sudah bisa di pastikan ia akan di cerca habis-habisan oleh manager nya.
“Kenapa?”
“Aku pergi” ujar Ali tidak menjawab pertanyaan yang Stella lontarkan.
Di perjalanan tidak lupa Ali meminta Hetal untuk datang ke kantor agensi.
Sampai di kantor Ali langsung di sidang bersama Hatel. Kali ini Ali tidak bisa abai, bukti sudah banyak di lihat orang tentu para fans akan kecewa.
“Sebenernya apa yang terjadi?”
Ali langsung menceritakan semuanya dari awal hingga akhir.
Diskusi untuk mempertahankan nama baik Ali begitu bersitegang karena Ali tidak setuju dengan saran manager. Tapi tidak ada cara lain.
🌻
Di tempat lain tepatnya di kantor tempat Anna bekerja ia merasa tidak nyaman dengan tatapan dari orang-orang. Anna yang tidak tahu ada berita heboh tentu merasa heran hingga teman Anna yang bernama Gisel tidak bisa menyembunyikan kepenasarannya.
“Kamu ada hubungan apa sama Maha Alister?”
“Hah” Anna tercengang dengan pertanyaan Gisel yang tidak di mengerti.
“Pantas saja Alister mengorbankan tubuh nya untuk melindungi kamu” sambung bu Gita.
Mereka memang sedang berada di kantin.
“Aku gak ngerti”
“Ya ampun kamu tuh kudet atau bagaimana? Berita seheboh ini kok gak tau” Gisel memberikan ponsel yang menampilkan artikel tentang berita Alister dan Anna.
“A-apaan ini” Anna merasa tidak terima.
Tiba-tiba ponsel Anna berdering, sudah bisa di pastikan siapa yang menelepon di jam istirahat begini kalau bukan ibu. Ibu juga menanyakan hal yang sama dengan apa yang sedang Anna bahas. Anna menerangkan semuanya dan ibu percaya dengan apa yang di ucapkan anaknya. Setelah terputus kembali ponsel Anna berdering dan itu dari ayah.
🌻
Tidak jauh beda, Ali sekarang sedang di sidang oleh orangtuanya. Setelah mendengar berita tentang sang anak semata wayang papi dan mami langsung menghubungi Ali.
“Jadi benar kamu mau menikah dengan perempuan itu?” tanya mami tidak percaya.
Ali mengangguk.
“Kalau begitu ayo kita lamar dia, mami gak sabar pengen punya mantu”
“Kalau masalah itu nanti aku bicarakan dulu"
“Kamu gak lagi bercanda kan?” tanya papi tidak percaya.
“Terserah papi mau percaya atau tidak, Ali hanya minta do'anya”
Setelah kepergian orangtunya kini Ali harus di hadapkan dengan Stella yang merasa tidak terima dengan keputusan Ali.
“Maksud kamu apa sayang? Kok beritanya jadi ngaco gini”
“Entahlah”
“Kok kamu gitu, terus kalau benar kamu akan menikahi dia aku gimana?” hanya Stella penuh harap. Berbeda dengan Ali yang tidak main hati dalam hubungannya, tentu Stella berbeda. Ia sangat mencintai Ali dan berharap suatu saat Ali akan menikahi nya.
“Kamu tenang aja, ini hanya scenario”
“Scenario kok pake acara sampe nikah segala” Stella tidak terima membuat Ali pusing.
Ali meminta Stella untuk pulang dulu, ia sedang tidak mau di ganggu. Padahal Stella susah mencoba memberikan kesenangan kepada Ali tapi Ali menolak. Ia bilang sedang tidak bergairah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments