Bab 9. Sarapan masakan istri

Setelah kejadian semalam hubungan Anna dan Alister menjadi tambah canggung. Anna tidak lagi menunggu Alister untuk sarapan.

Penolakan Alister kemarin membuat Anna sadar bahwa hubungannya dengan Alister tidak akan mudah.

Selesai sarapan Anna langsung berangkat ke kantor, karena masa izin Anna sudah habis. Mau tidak mau Anna harus kembali bekerja dan itu memang yang Anna mau agar mendapat kesibukan untuk mengisi waktu yang terasa sangat lama.

Berbeda dengan saat Anna menjadi istri Wira, waktu begitu terasa cepat bagi Anna hingga tanpa terasa ikatan pernikahan yang baru di jalani 4 hari harus kandas tidak bersisa.

“Astagfirullahaladzim” ucap Anna sambil memegang dadanya. Anna merasa bersalah karena malah membandingkan Wira dan Alister yang jelas-jelas sangat berbeda.

Anna yang mengambil izin selama 3 hari tentu saat masuk menjadi lebih sibuk karena pekerjaannya bertumpuk.

Sedangkan Alister di rumah masih bergelung dengan selimut. Bukan belum bangun karena saat Anna berangkat Alister melihatnya dari jendela kamar. Setelah melihat Anna pergi menggunakan ojek online Alister kembali membaringkan tubuhnya berharap pusing di kepala nya hilang akibat mabuk semalam.

Namun harapan itu sia-sia karena ponsel Alister terus berbunyi mengganggu hari tenang Alister.

Dengan malas Alister mengangkat nya “hemm” ucap Alister dengan mata terpejam.

“Kamu dimana? Aku kangen sama kamu yang, udah lama gak ke apartemen” ucap Stella di sebrang sana.

Alister merutuki kebodohannya karena tidak melihat dulu siapa yang menelepon. Entahlah setelah memutuskan menikah dengan Anna Alister menjadi menjaga jarak dengan Stella.

“Hemm sorry aku lagi gak enak badan, mau istirahat dulu”

“Kamu sakit? Aku ke rumah kamu ya”

“Gak usah, kamu tahu kan aku gak suka ada yang datang ke rumah”

“Em iya deh” jawab Stella kecewa dan langsung menutup panggilan telepon.

Stella tidak tahu kalau Alister sudah menikah, sesuai dengan ke inginan Anna yang menginginkan pernikahan yang tertutup.

Berita di media juga sudah berganti dengan berita yang tidak kalah heboh membuat Alister tidak perlu repot-repot lagi menjelaskan pada awak media.

Setelah berita bahwa Alister akan menikah dengan seorang perempuan yang ada di artikel dan Alister mengatakan bahwa pernikahan sebuah hal privasi yang tidak perlu menjadi santapan publik juga mengatakan ingin menghargai pasangannya membuat media tidak lagi memberitakan Alister dan sang calon istri.

Ali melemparkan ponselnya begitu saja lalu beranjak ke kamar mandi. Selesai membersihkan diri Ali turun ke bawah untuk mengambil minum.

“Den Ali baru bangun, sarapan dulu den” ujar bi Inah yang kebetulan ada di dapur.

“Iya bi”

Ali menyerngit merasa aneh dengan makanan yang sedang ia kunyah sekarang.

Bi Inah yang tahu dengan apa yang di rasakan majikannya mengangkat suara “itu tadi non Anna yang masak den”

Ali menghentikan sejenak makannya, ia jadi ingat tentang kejadian kemarin pagi. Lalu kembali melanjutkan makan.

Sedang khusuk makan tiba-tiba Hetal ikut duduk di depan Ali membuat Ali mengangkat satu alis.

“Ngapain?” ujar Ali sambil menahan tangan Hatel yang akan mengambil satu gorengan udang di depannya.

“Mau makan” jawab Hetal masih berusaha mengambil gorengan di piring yang tinggal tersisa 2.

“Gak boleh aku masih lapar” ujar Ali sambil mengambil kedua gorengan itu membuat Hatel mencibik.

Selesai makan Ali beranjak ke balkon kamar nya lalu duduk di kursi kecil yang terbuat dari rotan di susul Hetal yang duduk di kursi satunya lagi.

“Ngapain ngikutin?”

“Aku cuman mau ngasih tahu kalau pak manager nyuruh kamu ke kantor”

“Ngapain capek-capek datang kemari, di telepon kan bisa”

“Gak di angkat-angkat, aku juga males kali kemari. Siap-siap gih”

Dengan malas Ali mengganti pakaian rumahan nya dengan setelan pergi. Memakai celana Levi’s panjang dengan kaos polos berwarna hitam yang di lapisi jaket bomber. Tidak lupa sepatu Kets yang terpasang di kaki Ali.

Rambut Ali yang panjang di bagian depan di berikan pomed lalu di sisir sedikit ke belakang.

Ali yang memang berprofesi sebagai aktor dan idol membuat ia harus menjaga penampilan nya agar terlihat selalu fresh dan tampam. Modal utama yang harus di miliki.

“Gimana hubungan kamu sama Anna?” tanya Hetal sambil fokus mengemudi.

“Ya gitu”

“Gitu gimana? Setelah pulang dari rumah kamu ngapain?”

Ali menceritakan apa yang terjadi semalam. Memang Ali dan Hetal tidak memiliki rahasia karena mereka sudah sangat dekat seperti kakak dan adik.

“Gila kamu! Gimana dengan perasaan Anna kalau kamu malah menganggap Anna itu Biru”

“Aku juga gak tahu, tapi dia juga masih menyimpan foto pernikahannya dengan laki-laki itu”

Saat itu Ali memang tidak ikut ke kost-an Anna tapi saat membereskan kamar Anna Ali ikut andil. Dan tanpa sengaja saat Ali mengeluarkan barang-barang Anna dari koper ia melihat bingkai foto yang memancarkan kebahagiaan dari kedua mempelai.

“Jadi kamu cemburu” goda Hetal.

“Ya enggaklah!” Jawab Ali sewot membuat Hetal mengulum senyum.

“Ngapain senyum-senyum!” sentak Ali merasa sedang di tertawa kan.

“Enggak-enggak. Ayo mending turun” ajak Hetal keluar dari mobil karena mereka sudah sampai di parkiran.

Saat di lobi Ali pandangan Ali kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu.

“Anna ada di ruangannya. Udah nanti malam juga ketemu kok” goda Hetal lagi membuat Ali langsung berdehem menetralkan perasaan nya.

Sampai di ruangan manager Ali dan Hetal langsung duduk menghadap ke arah pak Anton selaku manager yang bertugas untuk mengurusi artis-artis yang ada di KI Entertainment.

“Jadi benar kamu melakukan rencana waktu itu?” tanya pak Anton serius.

Ali mengangguk.

Sekarang ia tahu alasan apa yang membuat sang manager memanggilnya saat di masa tenang. Biasanya bila Ali sedang tidak menerima job pak Anton tidak pernah memanggil Ali seperti ini.

“Boleh saya minta bukti? Bagaimana pun jika ada desas desus atau scandal lagi saya harus bersiap”

Ali memperlihatkan foto pernikahannya di layar ponsel. Ali memang mempunyai foto pernikahannya karena Hatel sengaja memfoto lewat ponsel dan di kirim ke Ali lewat WhatsApp.

Pak Anton mengangguk lalu kembali bertanya “bagaimana perasaan mu? Maaf seharusnya saya tidak menyarankan itu” Setelah merenung pak Anton sadar saran dan perintahnya membuat Ali dan Anna dalam posisi tidak enak.

“Tidak perlu khawatir pak”

Hetal hanya diam saja.

“Ok pak jika tidak ada yang perlu di bahas saya izin keluar” Ali berdiri tidak menunggu jawaban pak Anton.

“Kami permisi pak” ucap Hetal yang merasa tidak enak dengan sikap Ali yang tidak sopan.

“Tidak masalah, sudah biasa” jawab pak Anton membuat Hetal nyengir kuda.

Pak Anton memang orangnya baik, tapi kalau artis-artis nya kena scandal ia akan tegas cenderung marah-marah.

Episodes
1 Bab 1. Merantau.
2 Bab 2. Hari Interview
3 Bab 3. Tragedi di lokasi syuting.
4 Bab 4. Pertengkaran antara anak dan orangtua.
5 Bab 5. Super Hero
6 Bab 6. Kesepakatan sepihak
7 Bab 7. Menuju hari H
8 Bab 8. Pernikahan yang sakral.
9 Bab 9. Sarapan masakan istri
10 Bab 10. Kesalahpahaman tidak berdasar
11 Bab 11. Kejutan di dalam lift
12 Bab 12. Penuh kejutan
13 Bab 13. Jaga jarak
14 Bab 14. Tidak berfungsi
15 Bab 15. Andrologi dan Psikolog
16 Bab 16. Malu dengan nyali menciut
17 Bab 17. Kesal yang terpendam
18 Bab 18. Tugas suami-istri saling melengkapi
19 Bab 19. Beruang besar dan anak beruang
20 Bab 20. Terpesona
21 Bab 21. Cygnus, rasi bintang angsa
22 Bab 22. Pemburu dengan busur panah
23 Bab 23. Pulang kampung
24 Bab 24. Sensasi aneh
25 Bab 25. Kencan pertama
26 Bab 26. Di kejar fans
27 Bab 27.Selingkuh
28 Bab 28. Klimaks dalam cerita
29 Bab 29. Dejavu
30 Bab 30. Malam pertama yang tertunda
31 Bab 31. Kecemasan Alister
32 Bab 32. Kalang kabut
33 Bab 33. Serakah
34 Bab 34. Apa bisa?
35 Bab 35. Mantan
36 Bab 36. Cerai
37 Bab 37. Tidak fokus
38 Bab 38. Kangen
39 Bab 39. Biskuit
40 Bab 40. Paparazzi
41 Bab 41. Jodoh tidak akan kemana
42 Bab 42. Jumpa pers
43 Bab 43. Kemping ala Alister
44 Bab 44. Masuk angin
45 Bab 45. Kebahagiaan yang tidak ternilai
46 Bab 46. Ingin di repotkan
47 Bab 47. Anak dari perempuan lain
48 Bab 48. Aarav Danasura Bagaskara
49 Bab 49. Madu beracun
50 Bab 50. Pergi
51 Bab 51. Kemarahan papi
52 Bab 52. Rencana Stella
53 Bab 53. Feiyaz Akshaya Urmila
54 Bab 54. Laki-laki lumpuh
55 Bab 55. Wira Bheru Bagaskara
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Merantau.
2
Bab 2. Hari Interview
3
Bab 3. Tragedi di lokasi syuting.
4
Bab 4. Pertengkaran antara anak dan orangtua.
5
Bab 5. Super Hero
6
Bab 6. Kesepakatan sepihak
7
Bab 7. Menuju hari H
8
Bab 8. Pernikahan yang sakral.
9
Bab 9. Sarapan masakan istri
10
Bab 10. Kesalahpahaman tidak berdasar
11
Bab 11. Kejutan di dalam lift
12
Bab 12. Penuh kejutan
13
Bab 13. Jaga jarak
14
Bab 14. Tidak berfungsi
15
Bab 15. Andrologi dan Psikolog
16
Bab 16. Malu dengan nyali menciut
17
Bab 17. Kesal yang terpendam
18
Bab 18. Tugas suami-istri saling melengkapi
19
Bab 19. Beruang besar dan anak beruang
20
Bab 20. Terpesona
21
Bab 21. Cygnus, rasi bintang angsa
22
Bab 22. Pemburu dengan busur panah
23
Bab 23. Pulang kampung
24
Bab 24. Sensasi aneh
25
Bab 25. Kencan pertama
26
Bab 26. Di kejar fans
27
Bab 27.Selingkuh
28
Bab 28. Klimaks dalam cerita
29
Bab 29. Dejavu
30
Bab 30. Malam pertama yang tertunda
31
Bab 31. Kecemasan Alister
32
Bab 32. Kalang kabut
33
Bab 33. Serakah
34
Bab 34. Apa bisa?
35
Bab 35. Mantan
36
Bab 36. Cerai
37
Bab 37. Tidak fokus
38
Bab 38. Kangen
39
Bab 39. Biskuit
40
Bab 40. Paparazzi
41
Bab 41. Jodoh tidak akan kemana
42
Bab 42. Jumpa pers
43
Bab 43. Kemping ala Alister
44
Bab 44. Masuk angin
45
Bab 45. Kebahagiaan yang tidak ternilai
46
Bab 46. Ingin di repotkan
47
Bab 47. Anak dari perempuan lain
48
Bab 48. Aarav Danasura Bagaskara
49
Bab 49. Madu beracun
50
Bab 50. Pergi
51
Bab 51. Kemarahan papi
52
Bab 52. Rencana Stella
53
Bab 53. Feiyaz Akshaya Urmila
54
Bab 54. Laki-laki lumpuh
55
Bab 55. Wira Bheru Bagaskara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!