TAP. TAP. TAP.
"Gua rasa lo terlalu naif kalau bicara soal balikan lagi sama dia, Yuri..."
"Maksud lo apa?"
"Maksud gua, lo repot-repot datang kesini cuman buat mau balikan lagi sama dia... Sedangkan dia udah move on dari lo.."
Hiiragi berjalan menghampiri gadis itu sambil bertolak pinggang. Dia sangat tahu bagaimana hubungan toxic antara Sato dan juga Yuri.
"Gua sih... Gak mau lagi sampe terjadi kedua kalinya.." kata Hiiragi dengan nada menekan.
Yuri terdiam dan membisu, bahkan dia menundukkan kepalanya.
"Ah ya sama satu lagi..."
Hiiragi menatap gadis itu sambil menyeringai. Seringaiannya terlihat sedikit menyeramkan.
"Cewek pelacur kayak lo yang terlalu gampangan sama cowok gak pantes buat dia..."
PLAK!
Tiba-tiba saja sebuah tamparan mendarat sangat keras di pipi laki-laki itu. Nafas Yuri memburu dan terlihat terengah-engah.
"Bajingan! Jaga mulut lo ya Hiiragi!!?" protes Yuri sambil menatap laki-laki itu dengan tatapan sinis.
"Weh weh weh... Siapa nih yg lo sebut bajingan? Astaga... Gak ngaca diri lo?" jawab Hiiragi dengan nada santai.
"Cowok sialan!"
"Baru kali ini loh gua kasar banget mulutnya sama cewek, tapi kayaknya jenis model cewek kayak lo aja sih yang pantes buat gua giniin.."
"BRENGSEK!!!!"
Yuri benar-benar lepas kendali, dia mengepalkan tangannya dan sudah bersiap untuk menghajar laki-laki yang ada dihadapannya itu, namun sayangnya Hiiragi dengan cepat sudah menahan serangannya.
"Cewek kok kasar gini... Pantes aja temen gua tersiksa, udah gampangan, kasar lagi..." kata Hiiragi yang laki-laki memakai kata-kata yang kurang pantas.
Entah apa yang membuat Hiiragi mengatakan hal itu kepada gadis secantik Yuri. Seperti memiliki dendam kesumatnya tersendiri.
"Pergi deh lo sekarang... Angkat kaki dari sini.. Gua juga mual ngelihat lo ada disini... Lo juga bukan siapa-siapa nya dia lagi sekarang."
Dengan sangat tidak hormat Hiiragi mempersilakan gadis itu untuk keluar dari ruangannya.
"Gue bales lo Hiiragi, lihat aja." ancam Yuri.
"Lah bales lah bales bales~ Gua mah gak ada takutnya, selama teman gua terbebas dari cewek kayak lo gua bakalan selalu ada buat teman gua... Lo cari ajalah cowok yang sebanding kayak lo.." jawab Hiiragi sambil menyeringai.
Mendengar perkataan Hiiragi yang seolah-olah menerima ancamannya itu hanya bisa menahan kesal dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu tanpa berkata apapun.
Sedangkan Hiiragi hanya menatap lekat punggung gadis itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Mau ngapain lagi sih itu cewek, kayak gak ada puasnya gangguin teman gua... Dasar cewek gila.."
...🍁🍁🍁...
"Masih hujan?"
"Haahhh... Kapan bisa pulangnya coba haaahhh.."
Saat Ini Nadya sedang menunggu hujan reda, karena dia lupa membawa payung dan kedua temannya juga sudah di jemput oleh kekasihnya masing-masing, tinggallah Nadya seorang diri di lorong kampus sambil sesekali menggosokkan kedua tangannya menahan rasa dingin.
"Huuuhhh... Dingin banget udah pake jaket masih aja dingin..."
Gadis itu tidak tahu kalau hari ini dia melupakan payungnya. Terlebih lagi dia harus mengikuti materi kuliah tambahan hingga dia pulang sampai se sore itu.
"Apa terobos aja kali ya.."
"Terabas terobos... terabas terobos... Ya kali dah kalo kamu gak sakit boleh aja dah terobos sono.."
Nadya terkejut mendengar seseorang membalas perkataannya tiba-tiba. Dia menoleh kearah sumber suara dan di dapati Sato bertolak pinggang sambil menatap gadis itu.
"Sa-Sato... K-Kamu..."
"Apa lagi? Kamu ini selalu kaget kalo saya muncul.. Kenapa sih? Kayak takut banget lihat saya.." protes Sato.
"Y-Ya... Kamu lagian kenapa munculnya tiba-tiba begitu... Bikin kaget aja tahu gak!?" balas Nadya dengan nada sebal.
Sato yang melihat tingkah Nadya yang cemberut sambil melipat tangannya itu hanya bisa menghela nafasnya kasar. Baginya, tingkah gadis itu benar-benar seperti anak kecil yang sedang ngambek.
"Ya seru juga muncul tiba-tiba begini... Kocak aja bikin kamu kaget..."
"Dasar cowok aneh..."
"...."
"Yaudah sorry..."
"Sorry buat apa?" tanya Nadya bingung.
"Ya sorry udah ngagetin kamu..."
"Gak perlu minta maaf gitu tenang aja, jangan seserius itu ah.." jawab Nadya santai.
"Ya saya mah orangnya serius terus..." sahut Sato enteng.
"Pantesan..."
"Pantesan apaan?"
"Pantesan wajah kamu keriputan begitu ternyata orangnya terlalu serius sih..." ledek Nadya.
Sato yang mendengar perkataan Nadya hanya bisa diam sambil menahan kesalnya. Dia menghela nafasnya kasar.
'Ngadepin cewek kayak begini gua musti lebih lebih banyak sabar... Untung aja cakep ini cewek, kalo engga mah gua udah sleding kepalanya..'
"Oh ya Sato..."
"A-Ahh.. Iya?"
"Kamu kesini ngapain?" tanya Nadya penasaran.
"Ya jemput kamu... Emang ngapain lagi saya kemari? Mau nyapu halaman kampus?" celoteh Sato.
"Kok bisa pas gitu sih aku gak bawa payung kamu tiba-tiba dateng jemput aku..."
"Karena saya peka..."
"Heleh kentut... Mana peka? Cowok mah semuanya gak peka, udah di kasih kode tetep aja gak peka.." protes Nadya malas.
"Gak semuanya cowok itu gak peka ya? Enak aja.. Cuman cowok-cowok yang gak mau ngerti perasaan ceweknya aja yang gak peka.."
Jawaban dari Sato membuat gadis itu sedikit tertegun. Pasalnya baru kali ini Nadya bertemu dengan laki-laki seperti Sato. Secara tiba-tiba saja, Nadya mengingat kembali soal mantan pacarnya.
"Naa.. Sato.."
"Hmm?"
"Menurut kamu move on itu gampang gak sih?"
JLEB!
Pertanyaan yang membuat Sato juga terdiam sesaat dan pada akhirnya dia mengelus lembut puncak kepala gadis itu dengan lembut.
"Gak ada yang susah kok buat move on... Tergantung dari kitanya aja..."
"Emangnya kamu susah move on ya?"
Nadya menganggukan kepalanya setelah mendengar perkataan gadis itu.
Entah kenapa dadanya begitu terasa sesak saat mendengar hal itu.
"Aku susah banget move on dari dia.. Mungkin karena aku udah terlalu cinta banget kali ya sama dia..." sahut Nadya sambil menundukkan kepalanya.
Terlihat raut wajahnya yang sedih tiba-tiba. Tak kuat melihat Nadya seperti itu, Sato dengan cepat memegangi kepala gadis itu dan di dorong nya ke depan hingga jatuh kedalam pelukan Sato.
Sambil mengelus pelan rambut dan juga punggungnya, Sato mencoba menenangkan gadis itu dengan perlakuan yang sangat lembut sekali.
"Tenang... Saya yakin kamu bisa kok.. " kata Sato singkat.
".... "
"Lagi pula cowok di dunia ini masih banyak banget, kamu bisa tinggal comotin satu-satu mana yang kamu suka..." katanya lagi.
"Jaaa... Apakah aku boleh comot cowok yang di anime?" balas Nadya polos.
Sato yang mendengarkan pertanyaan polos gadis itu hanya bisa menghela nafasnya kasar lalu menepuk kening gadis itu cukup keras.
PLAK!
"AAWW!!"
"Dasar wong edan!"
"Lah kenapa kata kamu tadi aku boleh comot laki-laki mana aja..." jawab Nadya polos.
"Tapi bukan itu maksudnya astaga...."
"Gimana kalo aku comot.... Taka One Ok Rock? Dia juga keren..."
"Mimpi kamu nak!! Hey!!"
......🍁🍁🍁......
"Oohhh oohhh jadi ini yang di maksud dia sudah move on? Ternyata sudah ada yg baru ya.. Anak kuliahan lagi..."
"Ada apa nona?"
"Tidak ada apa-apa, ayo jalankan mobilnya daripada di curigai orang nanti..."
"Baik, Nona."
BBBRRRRREEEMMM
Mobil melaju dengan kecepatan yang cukup, terlihatlah gadis itu tersenyum sendiri kearah jendela. Dengan apa yang dia lihat seketika membuatnya sedikit bersemangat.
'Siapapun yang menghalangi aku... Ya aku bakalan musnahin siapa pun itu termasuk gadis itu...'
......✨✨✨......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments