BAB 11. PENASARAN

Setelah mandi Pram langsung merebahkan diri di ranjang. Suara Simbah dan ibu yang Pram tinggal dalam perdebatan kini tak terdengar suaranya.

Sesudah shalat isya, sengaja Pram tak kembali ke kamar. Menunggu Ibu menyelesaikan dzikirnya, melihat Ibu melipat mukenanya. Pram segera duduk merapat di hadapannya.

"Kok belum tidur Pram?" tanya Ibu heran.

"Belum ngantuk Bu," jawab Pram pada Ibunya.

"Bu ... panggil Pram, Pram yang sedikit ragu untuk mengucapkannya."

"Ada apa? Kini ganti ibu yang bertanya.

"M ... boleh Pram tanya sesuatu, janji Ibu akan jujur pada Pram," ucap Pram sambil menatap Ibu.

Ibu hanya tersenyum. "Ibu nggak bisa janji, tapi ibu akan berusaha menjawabnya."

Dengan hati-hati Pram mulai berbicara.

"Bu, maaf, apa yang terus Ibu debatkan tentang Pram, sungguh Pram sangat penasaran dan siapa Srikanti sebenarnya."

Lama ibu tak menjawab. "Untuk Srikanti bukan hak ibu untuk menjawabnya, karena itu sudah bagian dari janji ibu dan untuk yang satunya ibu akan berusaha menjawabnya," jawaban ibu semakin membuat Pram bingung.

Ibu menghela napasnya dalam dan membuangnya dengan kasar.

Tatapanya kini melihat jauh, seperti mengingat sesuatu.

"Pram ... ibu akan cerita tolong di dengar dengan baik dan bijaklah dalam menilai."

Cerita ini berawal ibu seumuran mu, saat itu usia ibu sama denganmu, Simbahmu saat itu masih muda dan kakekmu juga masih hidup.

Simbahmu merupakan generasi ketiga dari Kakek Buyutmu dan kamu generasi keempat yang di sebut canggah.

Diam sejenak. "Kau ingat waktu Simbah mengingatkan siapa Ibu?" tanya Ibu padaku.

"Trahnya dan leluhurnya! Dan itu juga berlaku untukmu Pram."

Sama ibu juga sering mengalami hal yang sama sepertimu, dulu ... tapi ibu tak sekuat dirimu dan ibu selalu menolak dengan apa yang Simbah lakukan, kakek mu merupakan keturunan ketiga dari trah xx .

Ayah kakek mu, merupakan keturunan ke dua dari trah xx, sementara kakek generasi pertama biasa di sebut kakek cikal bakal, kakek yang membuka desa ini dan sering di sebut sebagai penduduk pertama yang membuka desa ini.

"Hanya ini yang ibu ketauhi, Simbahmu yang saat ini adalah penerus yang di tunjuk untuk menggantikan Ibu, meskipun Simbahmu hanya menantu, karena Ibu selalu menolak dan memang Ibu tidak kuat. Tapi akhirnya dengan satu janji, jika anak ibu lahir maka dia yang akan jadi penerusnya."

Mungkin memang sudah Simbah siapkan semuannya untukmu Pram!"

Maka dari itu simbahmu memberi mu nama PRAMESWARI yang artinya permaisuri atau ratu.

Yang akhirnya nanti bisa memberikan rasa tentram , kebahagiaan dan kemerdekaan dari tekanan tekanan yang ada.

"Apa kau sanggup?" tanya Ibu.

Aku sedikit tergagap mendengar ucapan Ibu.

"Jadi apa yang Pram lihat dan Pram rasakan benar Bu!"

Ibu hanya mengangguk. "Ingat pesan ibu jangan pernah berbicara sembarangan dengan mereka di muka umum, belajarlah untuk mengontrolnya, ingat mereka tidak sama dengan kita Pram berhati-hatilah jangan pernah membuat janji dengan mereka apapun itu alasannya."

"Pram ... berhati-hatilah dengan Srikanti firasat Ibu tak baik dengannya."

Pram menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Tidurlah sudah malam," ucap Ibu.

"Besok sekolah," ucap Ibu kini sembari mengelus rambut Pram.

Setelah berbicara dengan ibu, Pram memilih

melangkahkan kaki kekamar, kepala Pram sedikit pusing mendengar cerita ibu, menelaah pelan setiap kata-kata ibu.

Langsung Pram merebahkan tubuhnya ke ranjang. Matanya kini menerawang jauh menatap langit-langit.

"Menjadi keturunan yang mempunyai perjanjian yang di buat oleh leluhur," guman Pram pelan.

Tubuh Pram langsung meremang mengingat semuanya, akhirnya Pram terlelap dengan pikiran yang bercampur aduk.

Terbangun di pagi hari dengan sedikit kesiangan, terdengar ibu sudah memanggil beberapa kali.

"Pram ... kini Ibu sudah masuk ke kamar.

"Ayo, bangun sekolah Pram."

Pram segera bangun mandi dan bersiap ke sekolah. Tak lama setelah Pram sudah bersiap. Ibu kembali memanggil. "Sarapan Pram," panggil ibu lagi.

Berjalan dengan tergesa hingga tiba di tikungan Pram bertabrakan dengan Rian.

"Ish ... Pram kau itu terburu-buru sekali," ucap Rian. Sesaat Rian terkejut saat melihat Srikanti berjalan beriringan dengan Pram tetapi sedikit menjauh. "Pram ... itu? ucap Rian terjeda.

"Rian. Kau melarang aku membicarakan hal itu, tapi kini kau mau memulai berbicara yang aneh-aneh," ucap Pram sembari melotot.

Rian hanya tersenyum lebar sambil sambil menarik tangan Pram.

Tak lama kami pun tiba di sekolah. Ndari langsung menabrak dengan sengaja.

"Pram ... teriaknya keras dan langsung merangkul."

"Ih, kau itu, telinga aku jadi pengang Ndar."

Tak ada jawaban dari Ndari hanya senyum nya saja yang Pram lihat.

Masuk dalam kelas saat bel berbunyi, Rian langsung duduk di tempatnya sementara aku dan Ndari duduk se bangku.

Tak ada yang istimewa di sekolah, Pram merasa semua pelajaran sangat membosankan hingga bel berbunyi tanda mapel terakhir usai.

Merapikan alat tulis, hingga samar-samar Pram mendengar suara seorang wanita tepat di sisi Pram dengan cepat Pram menoleh, hanya menatapnya saja, mengingat pesan ibu Pram mengatupkan lagi mulutnya.

"Ngati-ngati," ucap sosok ini.

Pram berusaha mencegah semua anggota tubuhnya untuk bergerak, agar tak menimbulkan pertanyaan dari teman-teman, hanya Rian yang Pram lihat tersenyum menatap pada Pram.

Pram bernafas lega saat sosok yang berbisik ini sudah menghilang. "Pram, ada apa? Aku hanya diam dan mengedikkan bahu."

Tiba-tiba Pram jadi penasaran dengan Rian apa dia seperti ku atau ...."

"Hei, ditanya nggak menjawab tetapi malah melamun."

Rian dan Pram, kini sudah berjalan ber iringan dan sengaja sedikit Pram melambat langkahnya.

"Hem ... boleh Pram bertanya, untuk memenuhi rasa penasaran Pram?" tanya Pram pada Rian.

"Hm, nggak usah basa basi Pram, aku sudah tau yang ingin kau tanyakan," jawab Rian.

" Kau ... ya, aku sama dengan Pram, tapi aku mengalaminya sejak mendapat kecelakaan dan ibuku memutuskan untuk tinggal di sini.

"Dan kau tahu," kemudian Rian mendekat dan membisikkan sesuatu. "Nggak mungkin," jawab Pram penasaran dan tak percaya.

"Sosok ini akan muncul bila aku dalam bahaya saja, tidak seperti mu Pram, sepertinya sosok itu selalu mengikutimu terus," ucap Rian sembari terus melangkah.

"Bukan mauku juga, dia juga suruhan," ucap Pram asal.

Setelah percakapan kami, Pram dan Rian

kemudian tertawa lepas, berbicara berdua menemukan teman sefrekuensi dan nyambung.

Berpisah di tikungan. "Awas Pram jika masih senyum-senyum sendiri sampai rumah," ucap Rian mengingatkan.

Jadi teringat dengan ucapan sosok wanita berbisik. "Ngati-ngati !! Apa maksud dari ucapannya.

Masih kurang dua rumah Pram lewati, memang siang ini udara sedikit panas, berjalan sedikit menepi mencari perlindungan pohon yang rindang.

Sudah melihat halaman rumah, tumben ibu sudah di rumah pikir Pram dengan bergegas Pram masuk halaman rumah.

Hendak menyapa, tiba-tiba sosok wanita ini berbalik. "Jadi ... ini hanya wajah yang mirip ibu dan dia bukan manusia!"

Melihat ini seketika Pram berhenti, dada Pram seakan sesak, beberapa saat Pram teringat akan ibu, hingga sedikit lama Pram menatap sosok ini, melihat sosok ini menyeringai dan menghilang, saat sosok asli ibu datang.

"Kok nggak masuk Pram? Malah melamun di halaman," tanya ibu dengan heran .

"Ayo, di sini panas Pram ?!"

Berjalan di belakang ibu dengan sedikit lemas duduk di ayunan teras dengan sedikit menghentakkan tubuh.

Ibu langsung duduk di kursi berhadapan dengan Pram. "Jangan bilang kau melihat sosok yang mirip dengan ibu."

"Ibu tahu?" tanya Pram. "Hem ...hanya itu yang Pram dengar dari mulut Ibu.

"Siapa itu Bu!" tanya Pram lagi. "Biasa sosok yang suka menyamar dan menyerupai wajah seseorang hati-hati," ucap ibu.

Hanya anggukan yang Pram buat.

"Masuk Pram, cepet ganti bajumu."

Sembari Pram menutup pintu depan, benar kata sosok yang berbisik Pram harus hati-hati."

Sungguh hari ini benar-benar membosankan Pram masih belum mengganti baju malah kini duduk di depan tv sembari rebahan di kursi.

"Lho ... di suruh ganti baju malah rebahan di kursi, apa besok tak di pakai Pram?" tanya Ibu.

Tak menjawab pertanyaan Ibu. "Pram baru yakin dan yakin kalau ini ibu," ucap Pram sambil berlalu.

"Pram ... " teriak ibu marah.

Terpopuler

Comments

Lala Ripss

Lala Ripss

penulis sepertinya harus membenahi tata bahasanya, jadi bingung bacanya

2022-10-09

1

senja

senja

trah itu darah keturunan kan? kok menantu bs jadi pengganti? trah itu maksudnya generasi yg punya perjanjian ghaib?

2022-03-14

3

senja

senja

flashback di bab ini gak perlu diketik gitu Ka, karna cuman cerita, bukan berada di masa itu

2022-03-14

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 . LAHIRNYA PRAMESWARI
2 BAB 2 . BAYI PRAMESWARI
3 BAB 3 . TEMAN KECIL PRAMESWARI
4 BAB 4 . PENAMPAKAN
5 BAB 5 . RUMAH MAS SIPUN
6 BAB 6 . PRAMESWARI SEKOLAH
7 BAB 7 . REMAJA PRAMESWARI
8 BAB 8 . CABUT UBAN
9 BAB 9 . KEMBALI SEKOLAH
10 BAB 10 . RUMAH SIMBAH 2
11 BAB 11. PENASARAN
12 BAB 12 . MIMPI YANG ANEH
13 BAB 13 . NGINEP
14 BAB 14 . MENCARI JAWAB
15 BAB 15 . KERESAHAN NUR
16 BAB 16 . RUJAKAN
17 BAB 17 . SRIKANTI YANG MENGUNTITKU
18 BAB 18 . PERTANYAAN SIMBAH
19 BAB 19 . SRIKANTI MBALELO
20 BAB 20 . PAGI INI
21 BAB 21 . POHON JAMBU
22 BAB 22 . PERJALANAN
23 BAB 23 . PERJALANAN 2
24 BAB 24 . KAMAR PAVILIUN INI
25 BAB 25 . RUANG ORTOPEDI
26 BAB 26 . MASIH KAMAR INI
27 BAB 27 . RUMAH BARU
28 BAB 28 . KONTROL
29 BAB 29 . HANTU BOCIL
30 BAB 30 . SANG TERAPIS
31 BAB 31 . JANGAN PLIN PLAN PRAM
32 BAB 32 . SEKOLAH
33 BAB 33 . ADA YANG ANEH
34 BAB 34 . BANTUAN
35 BAB 35 . SIMBAHKU
36 BAB 36 . RIAN
37 BAB 37 . FIRASAT
38 BAB 38 . KEJUJURAN SIMBAH
39 BAB 39 . SIMBAH KEMBALI SAKIT
40 BAB 40 . SIMBAHKU
41 BAB 41 . KEHILANGAN
42 BAB 42 . KENDURI SIMBAH
43 BAB 43 . AKHIRNYA BISA KETEMU JUGA
44 BAB 44. CERITA
45 BAB 45 . CERITA 2
46 BAB 46 . SEDIKIT GR
47 BAB 47 . BANTU AKU
48 BAB 48 . MASIH BANTU AKU
49 BAB 49 . PERJODOHAN RAHASIA
50 BAB 50 . KEDATANGAN IBU RIAN
51 BAB 51 . GLUNDHUNG , GLUNDHUNG
52 BAB 52 . AKU KANGEEEEN
53 BAB 53 . PULANG MEMBAWA BAHAGIA
54 BAB 54 . HARI PERTAMA KE SAWAH
55 BAB 55 . CURAHAN HATI
56 BAB 56 . SELFI DULU YUK
57 57 . MELIHAT SENYUM MEREKA HATIKU IKUT BAHAGIA
58 BAB 58 . KEJUTAN
59 BAB 59 . HANIFA RASA SRIKANTI
60 BAB 60 . PERBINCANGANKU DENGAN SIMBAH RIAN
61 BAB 61 . SIUMAN
62 BAB 62 . MULAI RAGU
63 BAB 63 . TANIA PENGHUNI PERPUS
64 BAB 64 . ADA APA PRAM
65 BAB 65 . OPO AKU SALAH
66 BAB 66 . PERJALANAN INI
67 BAB 67 . KEDATANGANMU ADALAH OBAT
68 BAB 68 . SATU SAMA HANIFA
69 BAB 69 . AKHIRNYA
70 BAB 70 .MENJELANG TUNANGAN
71 BAB 71 . AKU BAHAGIA
72 BAB 72 . FIRASAT YANG ANEH
73 BAB 73 . FIRASAT
74 BAB 74 . TEMPAT BARU SUASANA BARU DAN ORANG BARU
75 BAB 75 . KEADAAN TAK SEPERTI PERTAMA KALI DATANG
76 BAB 76 . MINGGU KETIGA
77 BAB 77 . PERSIAPAN
78 BAB 78 . PERTARUNGAN
79 BAB 79 . YANG TERAKHIR DAN MENANG
80 BAB 80 . EFEK SETELAH SIUMAN
81 BAB 81 . MASIH EFEK DARI KEJADIAN ITU
82 BAB 82 . MBAH LASMI
83 BAB 83 . CERITA MBAH LASMI
84 BAB 84 . MASIH MBAH LASMI
85 BAB 85 . TENTANG MBAH LASMI
86 BAB 86 . IDA JADI NGANTEN
87 BAB 87 . SELAMAT JALAN MBAH LASMI
88 BAB 88 . MALASNYA KAU PRAM
89 BAB 89 . LAMARAN
90 BAB 90 . MENGURUS BERKAS
91 BAB 91 . MASIH DENGAN BERKAS
92 BAB 92 . SEDIKIT TENTANG RIAN
93 BAB 93 . SATU MINGGU MENJELANG HARI H
94 BAB 94 . DUA HARI MENJELANG HARI H
95 BAB 95 . MENUJU HARI H
96 BAB 96 . TEMU NGANTEN
97 BAB 97 . SEHARI YANG MENEGANGKAN
98 BAB 98 . AKHIRNYA
99 BAB 99 . SEMUANYA BERJALAN DENGAN BAIK
100 BAB 100 . AKHIR YANG BAHAGIA
101 BAB 101. AWAL YANG BARU
102 BAB 102 . PENASARAN
103 BAB 103 . PENASARAN 2
104 BAB 104 . CERITA KIRANA
105 BAB 105 . KEANEHAN MULAI TERJADI
106 BAB 106 . SEMUA ADA WAKTUNYA
107 BAB 107 . TENTANG ZUBAID
108 BAB 108 . EMAK
109 BAB 109 . EMAK
110 BAB 110 . ARION HILANG
111 BAB 111 . ARION JADI BERUBAH
112 BAB 112 .CERITA ARION
113 BAB 113 . KINARA DAN KINANTI
114 BAB 114 . LINTANG
115 BAB 115 . KINARA YANG MARAH
116 BAB 116 . UNDANGAN UNTUK KINARA
117 BAB 117 . PERSIAPAN NENEK
118 BAB 118 . KABAR DUKA
119 BAB 119 . PENYESALAN
120 BAB 120 . PENYESALAN 2
121 BAB 121. PENYESALAN PRAMESWARI
122 BAB 122 . KEADAAN SEMAKIN MEMBAIK
123 BAB 123. KEADAAN SEMAKIN MEMBAIK LAGI
124 BAB 124. SIHIR LEWAT MAKANAN
125 BAB 125 . CERITA KINARA
126 BAB 126 . ADA APA INI
127 BAB 127 . KEJUJURAN KINARA
128 BAB 128. TAMU TAK DI UNDANG
129 BAB 129.TAMU TAK DI UNDANG 2
130 BAB 130. ABAH
131 BAB 131. SAPAAN BUYUT
132 BAB 132 . DUA TAMU BANDEL
133 BAB 133. TAMU BANDEL 2
134 BAB 134. PENASARAN KINARA
135 BAB 135. UNTUK ARDAN
136 BAB 136. PULANG
137 BAB 137. AKU HARUS IKHLAS
138 BAB 138 . RENCANA UNTUK KEDEPAN
139 BAB 139 . WAKTU TERUS BERJALAN
140 BAB 140. LINTANG DAN ARION
141 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 141 Episodes

1
BAB 1 . LAHIRNYA PRAMESWARI
2
BAB 2 . BAYI PRAMESWARI
3
BAB 3 . TEMAN KECIL PRAMESWARI
4
BAB 4 . PENAMPAKAN
5
BAB 5 . RUMAH MAS SIPUN
6
BAB 6 . PRAMESWARI SEKOLAH
7
BAB 7 . REMAJA PRAMESWARI
8
BAB 8 . CABUT UBAN
9
BAB 9 . KEMBALI SEKOLAH
10
BAB 10 . RUMAH SIMBAH 2
11
BAB 11. PENASARAN
12
BAB 12 . MIMPI YANG ANEH
13
BAB 13 . NGINEP
14
BAB 14 . MENCARI JAWAB
15
BAB 15 . KERESAHAN NUR
16
BAB 16 . RUJAKAN
17
BAB 17 . SRIKANTI YANG MENGUNTITKU
18
BAB 18 . PERTANYAAN SIMBAH
19
BAB 19 . SRIKANTI MBALELO
20
BAB 20 . PAGI INI
21
BAB 21 . POHON JAMBU
22
BAB 22 . PERJALANAN
23
BAB 23 . PERJALANAN 2
24
BAB 24 . KAMAR PAVILIUN INI
25
BAB 25 . RUANG ORTOPEDI
26
BAB 26 . MASIH KAMAR INI
27
BAB 27 . RUMAH BARU
28
BAB 28 . KONTROL
29
BAB 29 . HANTU BOCIL
30
BAB 30 . SANG TERAPIS
31
BAB 31 . JANGAN PLIN PLAN PRAM
32
BAB 32 . SEKOLAH
33
BAB 33 . ADA YANG ANEH
34
BAB 34 . BANTUAN
35
BAB 35 . SIMBAHKU
36
BAB 36 . RIAN
37
BAB 37 . FIRASAT
38
BAB 38 . KEJUJURAN SIMBAH
39
BAB 39 . SIMBAH KEMBALI SAKIT
40
BAB 40 . SIMBAHKU
41
BAB 41 . KEHILANGAN
42
BAB 42 . KENDURI SIMBAH
43
BAB 43 . AKHIRNYA BISA KETEMU JUGA
44
BAB 44. CERITA
45
BAB 45 . CERITA 2
46
BAB 46 . SEDIKIT GR
47
BAB 47 . BANTU AKU
48
BAB 48 . MASIH BANTU AKU
49
BAB 49 . PERJODOHAN RAHASIA
50
BAB 50 . KEDATANGAN IBU RIAN
51
BAB 51 . GLUNDHUNG , GLUNDHUNG
52
BAB 52 . AKU KANGEEEEN
53
BAB 53 . PULANG MEMBAWA BAHAGIA
54
BAB 54 . HARI PERTAMA KE SAWAH
55
BAB 55 . CURAHAN HATI
56
BAB 56 . SELFI DULU YUK
57
57 . MELIHAT SENYUM MEREKA HATIKU IKUT BAHAGIA
58
BAB 58 . KEJUTAN
59
BAB 59 . HANIFA RASA SRIKANTI
60
BAB 60 . PERBINCANGANKU DENGAN SIMBAH RIAN
61
BAB 61 . SIUMAN
62
BAB 62 . MULAI RAGU
63
BAB 63 . TANIA PENGHUNI PERPUS
64
BAB 64 . ADA APA PRAM
65
BAB 65 . OPO AKU SALAH
66
BAB 66 . PERJALANAN INI
67
BAB 67 . KEDATANGANMU ADALAH OBAT
68
BAB 68 . SATU SAMA HANIFA
69
BAB 69 . AKHIRNYA
70
BAB 70 .MENJELANG TUNANGAN
71
BAB 71 . AKU BAHAGIA
72
BAB 72 . FIRASAT YANG ANEH
73
BAB 73 . FIRASAT
74
BAB 74 . TEMPAT BARU SUASANA BARU DAN ORANG BARU
75
BAB 75 . KEADAAN TAK SEPERTI PERTAMA KALI DATANG
76
BAB 76 . MINGGU KETIGA
77
BAB 77 . PERSIAPAN
78
BAB 78 . PERTARUNGAN
79
BAB 79 . YANG TERAKHIR DAN MENANG
80
BAB 80 . EFEK SETELAH SIUMAN
81
BAB 81 . MASIH EFEK DARI KEJADIAN ITU
82
BAB 82 . MBAH LASMI
83
BAB 83 . CERITA MBAH LASMI
84
BAB 84 . MASIH MBAH LASMI
85
BAB 85 . TENTANG MBAH LASMI
86
BAB 86 . IDA JADI NGANTEN
87
BAB 87 . SELAMAT JALAN MBAH LASMI
88
BAB 88 . MALASNYA KAU PRAM
89
BAB 89 . LAMARAN
90
BAB 90 . MENGURUS BERKAS
91
BAB 91 . MASIH DENGAN BERKAS
92
BAB 92 . SEDIKIT TENTANG RIAN
93
BAB 93 . SATU MINGGU MENJELANG HARI H
94
BAB 94 . DUA HARI MENJELANG HARI H
95
BAB 95 . MENUJU HARI H
96
BAB 96 . TEMU NGANTEN
97
BAB 97 . SEHARI YANG MENEGANGKAN
98
BAB 98 . AKHIRNYA
99
BAB 99 . SEMUANYA BERJALAN DENGAN BAIK
100
BAB 100 . AKHIR YANG BAHAGIA
101
BAB 101. AWAL YANG BARU
102
BAB 102 . PENASARAN
103
BAB 103 . PENASARAN 2
104
BAB 104 . CERITA KIRANA
105
BAB 105 . KEANEHAN MULAI TERJADI
106
BAB 106 . SEMUA ADA WAKTUNYA
107
BAB 107 . TENTANG ZUBAID
108
BAB 108 . EMAK
109
BAB 109 . EMAK
110
BAB 110 . ARION HILANG
111
BAB 111 . ARION JADI BERUBAH
112
BAB 112 .CERITA ARION
113
BAB 113 . KINARA DAN KINANTI
114
BAB 114 . LINTANG
115
BAB 115 . KINARA YANG MARAH
116
BAB 116 . UNDANGAN UNTUK KINARA
117
BAB 117 . PERSIAPAN NENEK
118
BAB 118 . KABAR DUKA
119
BAB 119 . PENYESALAN
120
BAB 120 . PENYESALAN 2
121
BAB 121. PENYESALAN PRAMESWARI
122
BAB 122 . KEADAAN SEMAKIN MEMBAIK
123
BAB 123. KEADAAN SEMAKIN MEMBAIK LAGI
124
BAB 124. SIHIR LEWAT MAKANAN
125
BAB 125 . CERITA KINARA
126
BAB 126 . ADA APA INI
127
BAB 127 . KEJUJURAN KINARA
128
BAB 128. TAMU TAK DI UNDANG
129
BAB 129.TAMU TAK DI UNDANG 2
130
BAB 130. ABAH
131
BAB 131. SAPAAN BUYUT
132
BAB 132 . DUA TAMU BANDEL
133
BAB 133. TAMU BANDEL 2
134
BAB 134. PENASARAN KINARA
135
BAB 135. UNTUK ARDAN
136
BAB 136. PULANG
137
BAB 137. AKU HARUS IKHLAS
138
BAB 138 . RENCANA UNTUK KEDEPAN
139
BAB 139 . WAKTU TERUS BERJALAN
140
BAB 140. LINTANG DAN ARION
141
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!