BAB 6 . PRAMESWARI SEKOLAH

Melihat gelagat ibu saat menatap pohon jambu perasaan Nur kembali tak tenang, seketika Nur memanggil ibunya.

"Bu ... kini ibu menoleh dan kembali, menghampiri. "Ada apa Nur?" tanya ibu saat ada di depan Nur.

"Nur, penasaran kok ibu lihat pohon jambu terus," ucap Nur pelan.

"Sudah yang penting jaga anakmu, jangan sampai naik-naik ke pohon jambu," ucap ibu.

Mendengar jawaban ibu, kembali hati Nur menjadi tak tenang.

"Ibu, jangan bilang yang enggak-enggak hati Nur jadi kembali tak tenang," ucap Nur lagi.

"Kamu ini, di kasih tahu Nur!! Sudah, ibu pulang Nur," ucap Ibu sembari berjalan menuju halaman dan kini benar-benar Nur membiarkan ibu pulang.

"Bagaimana Nur bisa tenang, jika ibu terus mengatakan yang aneh-aneh lagi," gerutu Nur sembari masuk rumah.

"Pram ... Prameswari," panggil Nur sembari mencari di dalam rumah.

"Ibu ... teriaknya dari dalam sambil berlari.

"Dari mana?" tanya Nur pelan.

"Dari Kamar," jawab Prameswari cepat .

"Sini ... "

Meraih tangan kecil Pram.

"Main di depan yuk?" ajak Nur sembari menuntunnya melangkah ke teras.

Sembari memangku Prameswari, Nur duduk termenung menatap langit sore, sinarnya yang kuning keemasan membuat batin Nur sedikit menghangat, kini Nur sedikit tersenyum. Ternyata setenang ini berada di rumah Mas Sipun. Mendengar suara adzan magrib berkumandang Nur bergegas masuk, menutup jendela dan pintu.

Tak berapa lama Nur menutup pintu, nampak

sekelebat bayangan melintas di teras.

Masih dengan terkejut, Nur memilih mengajak Prameswari kembali duduk di ruang tamu dan mengambil napas dalam-dalam. "Ini pasti ibu lagi," ucap Nur sembari melihat teras.

Hingga Nur benar-benar yakin dengan apa yang dilihatnya. "Pram, shalat yuk," ajak Nur pada Prameswari.

Meskipun masih mengikuti gerakan saja, Nur berusaha mengajak prameswari untuk ikut shalat, sesaat kemudian Nur suda mengakhiri shalat, melipat sajadah dan melepas mukena. Saat menoleh ke samping, melihat Prameswari sibuk dengan mukenanya.

"Pram, bisa melepas mukenannya?" tanya Nur pelan, hanya gelengan kepala yang terlihat.

Sembari tersenyum Nur mendekat.

"Gini, sayang," ucap Nur.

Sambil Nur mengajari cara membukanya, sesaat nampak senyum di wajah Prameswari.

Setelah melaksanakan shalat isya, Nur sudah mengajak Pram naik ke ranjang, mengajaknya bercerita sebentar sebelum dia benar-benar terlelap. Merangkul tubuh mungilnya, menatapnya dalam.

"Besok ibu daftarkan sekolah ya? Guman Nur sendiri sambil menatap wajah mungil Prameswari.

Meskipun dia tertidur tapi Nur sengaja mengajaknya berbicara, tak lama Nur pun ikut terlelap hingga pagi menjelang.

Sesuai dengan rencana Nur, pagi ini Nur mengajak Prameswari mendaftar di TK terdekat di rumah.

Mengajaknya berjalan, nampak rona bahagia dari wajah Prameswari, tak lama tiba di sekolah menuju ruang Kepala Sekolah, setelah berbincang sesaat, Nur membaca dan mengisi formulir pendaftaran, membayar ini dan itu. Nur tersenyum saat melihat seorang anak memakai seragam sekolah dengan tingkahnya yang lucu, pikiran Nur sesaat tertuju pada Prameswari mungkin seperti itu jika Pram memakai seragam.

Masih dengan lamunan Nur, saat suara ibu kepala sekolah mengejutkan.

"Bu, ini seragamnya," panggillan Kepala Sekolah membuyarkan lamunan Nur.

"Terima kasih Bu," jawab Nur sembari menerima beberapa stel seragam yang di kemas di tas plastik.

"Mulai besok, anak ibu sudah bisa mulai masuk sekolah jelas sang Guru, Nur kembali mengangguk tanda mengerti.

"Dan ini daftar nya Bu, untuk besok memakai seragam yang warnanya pink," ucap Bu Guru itu lagi.

Setelah semuanya beres Nur mengajak Prameswari pulang.

"Pram, ayo nak," panggil Nur.

Melangkah perlahan mengikuti langkah kecil Prameswari.

"Pelan Pram," sembari Nur menggandeng tangannya.

Sekarang terlihat jelas bagaimana sikap Pram bila di luar rumah, sangat aktif, cerewet dan banyak maunya. Nur tersenyum saat melihat tingkahnya yang petakilan ini.

Sampai di rumah Nur langsung duduk di ruang tamu ternyata melelahkan juga pikir Nur.

"Pram ... Pram," panggil Nur saat tak mendapati Prameswari di sisi Nur.

"Di sini Bu," jawabnya.

Meihat Prameswari tengah duduk di ayunan sembari tersenyum.

"Masuk yuk ... ajak Nur. Istirahat besok mau sekolahkan?" ucap Nur.

Prameswari hanya tertawa dan menjawab. "He, ee," ucap Prameswari sembari mengangguk.

Menuntun tangan mungilnya.

"Mau maem?" tanya Nur, Prameswari hanya menggeleng.

"Susu Buk," pintanya, Nur tersenyum mendengar jawaban Pram.

"Mau minum susu? Ayo, bikin sama ibu di dapur yuk !!" ajak Nur sembari melangkah ke dalam.

Berjalan beriringan menuju dapur. "Duduk di sini ya? Duduk yang tenang," ucap Nur lagi.

Menuang susu kesukaannya dalam gelas hingga tak berapa lama.

"Bu, itu?" tanya Prameswari.

"Apa?" potong Nur.

Sembari Nur melihat ke seluruh ruangan.

"Apa itu yang di dinding?" tanya Prameswari lagi.

"Mana?"

"Itu Bu!"

Sembari Nur menyodorkan susu ke mulut Praneswari. Kemudian menoleh ke arah yang di tunjuknya.

"Oh, itu? Namanya cicak," ucap Nur sembari membersihkan bekas susu di bibirnya.

Waktu berjalan cepat, tak terasa malam pun datang, selepas isya Pram sudah Nur ajak tidur.

"Bobok yuk, besok sekolah pakai baju yang warna pink," ucap Nur lagi.

Prameswari hanya manggut-manggut mendengar ucapan Nur.

'Besok mungkin akan sangat sibuk pikir Nur.'

Masih di dapur saat tiba-tiba Nur, teringat akan ibu, sudah dua hari Nur tak melihatnya datang.

Pagi menjelang, kesibukan mulai terlihat setelah menyiapkan ini dan itu. Akhirnya, hari pertama ke sekolah tak ada kendala apa pun, Prameswari langsung bisa berbaur dengan teman-teman barunya.

Melihatnya cepat akrab dengan teman temannya, membuat Nur masih tak tega untuk meninggalkannya, Nur menunggu hingga jam pelajaran usai.

Memasuki sekolah di TK A membuat Prameswari menjadi sosok berani, cerewet dengan tingkahnya yang aktif dan sedikit tomboy membuatnya memiliki banyak teman

dalam pelajaran pun Prameswari mampu mengikuti.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat kini Prameswari sudah naik ke TK B, ada yang sedikit berbeda dengan sikapnya.

Hingga suatu pagi, saat selesai mandi, Prameswari tiba-tiba rewel.

"Prameswari nggak mau sekolah Bu," ucapnya tiba-tiba dengan terisak.

Nur sedikit heran dan Nur pun bertanya.

"Ada teman yang nakal?" tanya Nur, tapi Prameswari hanya menggeleng.

Nur mencoba menyamakan duduknya dengan Prameswari.

"Siapa yang nakal Nak? Nggak boleh bohong dosa," ucap Nur sembari menatap wajahnya.

Prameswari menatap dan langsung menangis.

"Kenapa Nak? Hingga beberapa saat.

"Bu, takut ... jawabnya."

Heran dengan ucapannya.

"Sama apa Nak?" kembali Nur bertanya.

"Itu, yang ada di pintu masuk sekolah," jawab Prameswari dengan sedikit terisak.

"Memangnya ada apa?" tanya Nur lagi.

"Ada mbak-mbak yang pake baju kayak punya Simbah Bu, terus ... rambutnya di gini Bu," sembari tangannya memberi contoh.

"M ... seperti mengingat sesuatu, di rambutnya ada bunga Bu, wangi ... mesti senyum ke Prameswari."

"Hiiiiiiii ... takut," ucapnya sembari menyembunyikan wajahnya di balik tangannya.

Seketika jantung Nur berdenyut. 'Ini pasti ibu,' pikir Nur lagi, Nur diam sejenak.

"Prameswari takut? Yang Nur tanya langsung mengangguk.

"Terus kenapa nggak mau sekolah?" tanya Nur pelan.

"Hiiiii ... jawabnya seketika."

"Masih mau sekolahkan?" tanya Nur lagi.

Kini Prameswari menjawab dengan anggukan dan tersenyum.

Setelah melihat anggukan dari Prameswari,

pikiran Nur kini ke ibu. Masih saja ibu menganggu Nur dengan Srikanti, sambil menatap wajah Prameswari.

Setelah menatap Prameswari sejenak, Nur berusaha untuk menenangkan dan membesarkan hati Prameswari agar tak takut.

"Prameswari, ibu minta pada Prameswari untuk tidak takut, Mbak itu sama dengan kita."

"Dan satu hal lagi, sebelum kita pergi harus apa?" tanya Nur lagi.

"Baca doa," jawab Prameswari.

"Prameswari sudah baca doanya?" tanya Nur sembari memakaikan bajunya. Sesaat kemudian Nur melihat Prameswari hanya menggeleng.

"Ayo doa dulu, itu baru pinter namanya," ucap Nur untuk membesarkan hatinya.

Melihat Prameswari menunduk sesaat, kemudian tersenyum. "Sudah, ayo berangkat," ajak Nur sembari menuntunnya.

Mungkin hanya ini usaha Nur untuk membuat Prameswari untuk berani dengan tidak membebaninya dengan cerita-cerita aneh lagi.

Saat memasuki pintu gerbang Nur melihat reaksi Prameswari, sepertinya dia tidak terusik, hanya berlalu begitu saja melewati pintu pagar, melihat ini hati Nur sedikit merasa lega, akhirnya dengan mudahnya Prameswari di buat untuk mengerti. Hingga beberapa jam kemudian, senyum Nur tersimpul saat melihatnya keluar kelas dengan aneka jajanan di tangannya.

"Kok banyak Nak?" tanya Nur.

"Ada yang ulang tahun Bu, ini lihat Pram bawa dua," sambil tersenyum.

"Pulang yuk! Sini ibu bantu bawa satunya biar tangan Prameswari bisa pegang tangan ibu."

Menyerahkan satu bungkus jajanan di tangannya dan tangannya langsung mengenggam tangan Nur, senyumnya terkembang sepanjang jalan kemudian mendadak berhenti.

"Bu, Mbaknya kok ngikut terus ya?" ucap Prameswari.

Nur yang penasaran tak urung melihat ke arah belakang.

'Betulkan ini pasti ulah Ibu,' pikir Nur sembari terus berjalan.

"Sudah biar Prameswari mungkin rumahnya dekat dengan rumah kita."

Setibanya di rumah. "Prameswari mau duduk di ayunan Bu!" ucap Prameswari sembari duduk di ayunan.

"Boleh tapi ganti baju dulu," jawab Nur sembari memasukkan kunci ke pintu.

Setelah pintu terbuka. "Ayo ganti baju dulu," ucap Nur sembari membuka pintu lebih lebar.

"Ee ... baca doa masuk rumah dulu dan mengucap salam, ingat itu!"

"Assalammualaikum wr, wb," ucap Prameswari sembari sedikit berlari.

"Waalaikumsalam wr. wb," jawab Nur langsung.

Terpopuler

Comments

Nunung Nurjanah

Nunung Nurjanah

gaya bahasa nya duh gk ketulungan..rancu banget...alur nya belepotan ..cerita bagus cuma syg bnyak kisah sedikit2 yg tetinggal dan gk di ceritain...

2022-09-09

1

senja

senja

Pram kok br skg nanya ttg Sri? dr dulu kan dia bs lihat

2022-03-14

3

Lee

Lee

dicicil dlu kak
nanti lanjut lgi.m

2022-03-05

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 . LAHIRNYA PRAMESWARI
2 BAB 2 . BAYI PRAMESWARI
3 BAB 3 . TEMAN KECIL PRAMESWARI
4 BAB 4 . PENAMPAKAN
5 BAB 5 . RUMAH MAS SIPUN
6 BAB 6 . PRAMESWARI SEKOLAH
7 BAB 7 . REMAJA PRAMESWARI
8 BAB 8 . CABUT UBAN
9 BAB 9 . KEMBALI SEKOLAH
10 BAB 10 . RUMAH SIMBAH 2
11 BAB 11. PENASARAN
12 BAB 12 . MIMPI YANG ANEH
13 BAB 13 . NGINEP
14 BAB 14 . MENCARI JAWAB
15 BAB 15 . KERESAHAN NUR
16 BAB 16 . RUJAKAN
17 BAB 17 . SRIKANTI YANG MENGUNTITKU
18 BAB 18 . PERTANYAAN SIMBAH
19 BAB 19 . SRIKANTI MBALELO
20 BAB 20 . PAGI INI
21 BAB 21 . POHON JAMBU
22 BAB 22 . PERJALANAN
23 BAB 23 . PERJALANAN 2
24 BAB 24 . KAMAR PAVILIUN INI
25 BAB 25 . RUANG ORTOPEDI
26 BAB 26 . MASIH KAMAR INI
27 BAB 27 . RUMAH BARU
28 BAB 28 . KONTROL
29 BAB 29 . HANTU BOCIL
30 BAB 30 . SANG TERAPIS
31 BAB 31 . JANGAN PLIN PLAN PRAM
32 BAB 32 . SEKOLAH
33 BAB 33 . ADA YANG ANEH
34 BAB 34 . BANTUAN
35 BAB 35 . SIMBAHKU
36 BAB 36 . RIAN
37 BAB 37 . FIRASAT
38 BAB 38 . KEJUJURAN SIMBAH
39 BAB 39 . SIMBAH KEMBALI SAKIT
40 BAB 40 . SIMBAHKU
41 BAB 41 . KEHILANGAN
42 BAB 42 . KENDURI SIMBAH
43 BAB 43 . AKHIRNYA BISA KETEMU JUGA
44 BAB 44. CERITA
45 BAB 45 . CERITA 2
46 BAB 46 . SEDIKIT GR
47 BAB 47 . BANTU AKU
48 BAB 48 . MASIH BANTU AKU
49 BAB 49 . PERJODOHAN RAHASIA
50 BAB 50 . KEDATANGAN IBU RIAN
51 BAB 51 . GLUNDHUNG , GLUNDHUNG
52 BAB 52 . AKU KANGEEEEN
53 BAB 53 . PULANG MEMBAWA BAHAGIA
54 BAB 54 . HARI PERTAMA KE SAWAH
55 BAB 55 . CURAHAN HATI
56 BAB 56 . SELFI DULU YUK
57 57 . MELIHAT SENYUM MEREKA HATIKU IKUT BAHAGIA
58 BAB 58 . KEJUTAN
59 BAB 59 . HANIFA RASA SRIKANTI
60 BAB 60 . PERBINCANGANKU DENGAN SIMBAH RIAN
61 BAB 61 . SIUMAN
62 BAB 62 . MULAI RAGU
63 BAB 63 . TANIA PENGHUNI PERPUS
64 BAB 64 . ADA APA PRAM
65 BAB 65 . OPO AKU SALAH
66 BAB 66 . PERJALANAN INI
67 BAB 67 . KEDATANGANMU ADALAH OBAT
68 BAB 68 . SATU SAMA HANIFA
69 BAB 69 . AKHIRNYA
70 BAB 70 .MENJELANG TUNANGAN
71 BAB 71 . AKU BAHAGIA
72 BAB 72 . FIRASAT YANG ANEH
73 BAB 73 . FIRASAT
74 BAB 74 . TEMPAT BARU SUASANA BARU DAN ORANG BARU
75 BAB 75 . KEADAAN TAK SEPERTI PERTAMA KALI DATANG
76 BAB 76 . MINGGU KETIGA
77 BAB 77 . PERSIAPAN
78 BAB 78 . PERTARUNGAN
79 BAB 79 . YANG TERAKHIR DAN MENANG
80 BAB 80 . EFEK SETELAH SIUMAN
81 BAB 81 . MASIH EFEK DARI KEJADIAN ITU
82 BAB 82 . MBAH LASMI
83 BAB 83 . CERITA MBAH LASMI
84 BAB 84 . MASIH MBAH LASMI
85 BAB 85 . TENTANG MBAH LASMI
86 BAB 86 . IDA JADI NGANTEN
87 BAB 87 . SELAMAT JALAN MBAH LASMI
88 BAB 88 . MALASNYA KAU PRAM
89 BAB 89 . LAMARAN
90 BAB 90 . MENGURUS BERKAS
91 BAB 91 . MASIH DENGAN BERKAS
92 BAB 92 . SEDIKIT TENTANG RIAN
93 BAB 93 . SATU MINGGU MENJELANG HARI H
94 BAB 94 . DUA HARI MENJELANG HARI H
95 BAB 95 . MENUJU HARI H
96 BAB 96 . TEMU NGANTEN
97 BAB 97 . SEHARI YANG MENEGANGKAN
98 BAB 98 . AKHIRNYA
99 BAB 99 . SEMUANYA BERJALAN DENGAN BAIK
100 BAB 100 . AKHIR YANG BAHAGIA
101 BAB 101. AWAL YANG BARU
102 BAB 102 . PENASARAN
103 BAB 103 . PENASARAN 2
104 BAB 104 . CERITA KIRANA
105 BAB 105 . KEANEHAN MULAI TERJADI
106 BAB 106 . SEMUA ADA WAKTUNYA
107 BAB 107 . TENTANG ZUBAID
108 BAB 108 . EMAK
109 BAB 109 . EMAK
110 BAB 110 . ARION HILANG
111 BAB 111 . ARION JADI BERUBAH
112 BAB 112 .CERITA ARION
113 BAB 113 . KINARA DAN KINANTI
114 BAB 114 . LINTANG
115 BAB 115 . KINARA YANG MARAH
116 BAB 116 . UNDANGAN UNTUK KINARA
117 BAB 117 . PERSIAPAN NENEK
118 BAB 118 . KABAR DUKA
119 BAB 119 . PENYESALAN
120 BAB 120 . PENYESALAN 2
121 BAB 121. PENYESALAN PRAMESWARI
122 BAB 122 . KEADAAN SEMAKIN MEMBAIK
123 BAB 123. KEADAAN SEMAKIN MEMBAIK LAGI
124 BAB 124. SIHIR LEWAT MAKANAN
125 BAB 125 . CERITA KINARA
126 BAB 126 . ADA APA INI
127 BAB 127 . KEJUJURAN KINARA
128 BAB 128. TAMU TAK DI UNDANG
129 BAB 129.TAMU TAK DI UNDANG 2
130 BAB 130. ABAH
131 BAB 131. SAPAAN BUYUT
132 BAB 132 . DUA TAMU BANDEL
133 BAB 133. TAMU BANDEL 2
134 BAB 134. PENASARAN KINARA
135 BAB 135. UNTUK ARDAN
136 BAB 136. PULANG
137 BAB 137. AKU HARUS IKHLAS
138 BAB 138 . RENCANA UNTUK KEDEPAN
139 BAB 139 . WAKTU TERUS BERJALAN
140 BAB 140. LINTANG DAN ARION
141 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 141 Episodes

1
BAB 1 . LAHIRNYA PRAMESWARI
2
BAB 2 . BAYI PRAMESWARI
3
BAB 3 . TEMAN KECIL PRAMESWARI
4
BAB 4 . PENAMPAKAN
5
BAB 5 . RUMAH MAS SIPUN
6
BAB 6 . PRAMESWARI SEKOLAH
7
BAB 7 . REMAJA PRAMESWARI
8
BAB 8 . CABUT UBAN
9
BAB 9 . KEMBALI SEKOLAH
10
BAB 10 . RUMAH SIMBAH 2
11
BAB 11. PENASARAN
12
BAB 12 . MIMPI YANG ANEH
13
BAB 13 . NGINEP
14
BAB 14 . MENCARI JAWAB
15
BAB 15 . KERESAHAN NUR
16
BAB 16 . RUJAKAN
17
BAB 17 . SRIKANTI YANG MENGUNTITKU
18
BAB 18 . PERTANYAAN SIMBAH
19
BAB 19 . SRIKANTI MBALELO
20
BAB 20 . PAGI INI
21
BAB 21 . POHON JAMBU
22
BAB 22 . PERJALANAN
23
BAB 23 . PERJALANAN 2
24
BAB 24 . KAMAR PAVILIUN INI
25
BAB 25 . RUANG ORTOPEDI
26
BAB 26 . MASIH KAMAR INI
27
BAB 27 . RUMAH BARU
28
BAB 28 . KONTROL
29
BAB 29 . HANTU BOCIL
30
BAB 30 . SANG TERAPIS
31
BAB 31 . JANGAN PLIN PLAN PRAM
32
BAB 32 . SEKOLAH
33
BAB 33 . ADA YANG ANEH
34
BAB 34 . BANTUAN
35
BAB 35 . SIMBAHKU
36
BAB 36 . RIAN
37
BAB 37 . FIRASAT
38
BAB 38 . KEJUJURAN SIMBAH
39
BAB 39 . SIMBAH KEMBALI SAKIT
40
BAB 40 . SIMBAHKU
41
BAB 41 . KEHILANGAN
42
BAB 42 . KENDURI SIMBAH
43
BAB 43 . AKHIRNYA BISA KETEMU JUGA
44
BAB 44. CERITA
45
BAB 45 . CERITA 2
46
BAB 46 . SEDIKIT GR
47
BAB 47 . BANTU AKU
48
BAB 48 . MASIH BANTU AKU
49
BAB 49 . PERJODOHAN RAHASIA
50
BAB 50 . KEDATANGAN IBU RIAN
51
BAB 51 . GLUNDHUNG , GLUNDHUNG
52
BAB 52 . AKU KANGEEEEN
53
BAB 53 . PULANG MEMBAWA BAHAGIA
54
BAB 54 . HARI PERTAMA KE SAWAH
55
BAB 55 . CURAHAN HATI
56
BAB 56 . SELFI DULU YUK
57
57 . MELIHAT SENYUM MEREKA HATIKU IKUT BAHAGIA
58
BAB 58 . KEJUTAN
59
BAB 59 . HANIFA RASA SRIKANTI
60
BAB 60 . PERBINCANGANKU DENGAN SIMBAH RIAN
61
BAB 61 . SIUMAN
62
BAB 62 . MULAI RAGU
63
BAB 63 . TANIA PENGHUNI PERPUS
64
BAB 64 . ADA APA PRAM
65
BAB 65 . OPO AKU SALAH
66
BAB 66 . PERJALANAN INI
67
BAB 67 . KEDATANGANMU ADALAH OBAT
68
BAB 68 . SATU SAMA HANIFA
69
BAB 69 . AKHIRNYA
70
BAB 70 .MENJELANG TUNANGAN
71
BAB 71 . AKU BAHAGIA
72
BAB 72 . FIRASAT YANG ANEH
73
BAB 73 . FIRASAT
74
BAB 74 . TEMPAT BARU SUASANA BARU DAN ORANG BARU
75
BAB 75 . KEADAAN TAK SEPERTI PERTAMA KALI DATANG
76
BAB 76 . MINGGU KETIGA
77
BAB 77 . PERSIAPAN
78
BAB 78 . PERTARUNGAN
79
BAB 79 . YANG TERAKHIR DAN MENANG
80
BAB 80 . EFEK SETELAH SIUMAN
81
BAB 81 . MASIH EFEK DARI KEJADIAN ITU
82
BAB 82 . MBAH LASMI
83
BAB 83 . CERITA MBAH LASMI
84
BAB 84 . MASIH MBAH LASMI
85
BAB 85 . TENTANG MBAH LASMI
86
BAB 86 . IDA JADI NGANTEN
87
BAB 87 . SELAMAT JALAN MBAH LASMI
88
BAB 88 . MALASNYA KAU PRAM
89
BAB 89 . LAMARAN
90
BAB 90 . MENGURUS BERKAS
91
BAB 91 . MASIH DENGAN BERKAS
92
BAB 92 . SEDIKIT TENTANG RIAN
93
BAB 93 . SATU MINGGU MENJELANG HARI H
94
BAB 94 . DUA HARI MENJELANG HARI H
95
BAB 95 . MENUJU HARI H
96
BAB 96 . TEMU NGANTEN
97
BAB 97 . SEHARI YANG MENEGANGKAN
98
BAB 98 . AKHIRNYA
99
BAB 99 . SEMUANYA BERJALAN DENGAN BAIK
100
BAB 100 . AKHIR YANG BAHAGIA
101
BAB 101. AWAL YANG BARU
102
BAB 102 . PENASARAN
103
BAB 103 . PENASARAN 2
104
BAB 104 . CERITA KIRANA
105
BAB 105 . KEANEHAN MULAI TERJADI
106
BAB 106 . SEMUA ADA WAKTUNYA
107
BAB 107 . TENTANG ZUBAID
108
BAB 108 . EMAK
109
BAB 109 . EMAK
110
BAB 110 . ARION HILANG
111
BAB 111 . ARION JADI BERUBAH
112
BAB 112 .CERITA ARION
113
BAB 113 . KINARA DAN KINANTI
114
BAB 114 . LINTANG
115
BAB 115 . KINARA YANG MARAH
116
BAB 116 . UNDANGAN UNTUK KINARA
117
BAB 117 . PERSIAPAN NENEK
118
BAB 118 . KABAR DUKA
119
BAB 119 . PENYESALAN
120
BAB 120 . PENYESALAN 2
121
BAB 121. PENYESALAN PRAMESWARI
122
BAB 122 . KEADAAN SEMAKIN MEMBAIK
123
BAB 123. KEADAAN SEMAKIN MEMBAIK LAGI
124
BAB 124. SIHIR LEWAT MAKANAN
125
BAB 125 . CERITA KINARA
126
BAB 126 . ADA APA INI
127
BAB 127 . KEJUJURAN KINARA
128
BAB 128. TAMU TAK DI UNDANG
129
BAB 129.TAMU TAK DI UNDANG 2
130
BAB 130. ABAH
131
BAB 131. SAPAAN BUYUT
132
BAB 132 . DUA TAMU BANDEL
133
BAB 133. TAMU BANDEL 2
134
BAB 134. PENASARAN KINARA
135
BAB 135. UNTUK ARDAN
136
BAB 136. PULANG
137
BAB 137. AKU HARUS IKHLAS
138
BAB 138 . RENCANA UNTUK KEDEPAN
139
BAB 139 . WAKTU TERUS BERJALAN
140
BAB 140. LINTANG DAN ARION
141
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!