Penyesalan

Cambridge London

Seorang wanita dan pria yang sudah kelihatan berumur namun wajahnya masih sangat cantik, mereka yang melihat pasti menerka umur wanita itu 45tahun tetapi pada kenyataanya wanita itu berumur 75tahun, wanita itu adalah Elois Jacson dan suaminya Grissam Jacson.

Mereka sedang duduk dihalaman samping mansions miliknya dengan didampingi 2pelayan yang siap melayani perintah dan kebutuhan mereka berdua "Aku rindu Jacson," Elois memandang kosong.

"Datangi saja!" saut Grissam.

"Aku menyesal telah mengusir Jacson Sam, kini aku merindukannya setengah mati,"

"Mengapa tidak dia saja yang menyerah ya Sam, bagaimana kehidupannya saat ini?" Elois memejamkan matanya, merasakan penyesalan yang sangat dan kini dia merindukan anaknya setengah mati.

"Kalau kau benar-benar menyesal, datangi dia lalu meminta maaf padanya El, buang egomu! kau lihat dia tidak pernah datang kemari! akui kalau dirimu itu salah El!" tegas Grissam.

Elois menangis mendengar kata-kata suaminya "Maafkan Mommy Son." tangis Elois pecah dalam pelukan Grissam.

Grisaam mengusap punggung istrinya "Ayo kita keIndonesia dan datangi Jacson," Elois mendongak dan menganggukan kepalanya.

"Kita akan pergi lusa, aku akan menyuruh Albert untuk mempersiapkan semua, bersabarlah!" dalam hati Grissam pun sangat merindukan putra satu-satunya, karna keegoisan istrinya dia harus kehilangan Jacson sampai saat ini.

Grisaam pikir Jacson akan menyerah dan kembali kerumah, namun ternyata semua fikirannya salah, justru dirinyalah yang menyerah dan tak mampu memendam rasa rindu itu.

Jacson diusir oleh Elois karna telah menentangnya, Elois telah menjodohkan Jacson dengan wanita yang cantik dan kaya, namun Jacson justru jatuh cinta kepada Fatimah yang saat itu menjadi pelajar karna mendapatkan beasiswa.

Perasaan Jacson membawa malapetaka bagi Elois, karna Fatimah itu bukan dari kalangannya, latar belakangnya sangat jauh berbeda dengan Jacson.

Namun Jacson tidak peduli, dia tetap memilih Fatimah yang berasal dari Indonesia, Jacson rela masuk kedalam agama Fatimah dan mempelajarinya, membuat Elois semakin murka dengan anak satu-satunya.

Elois membuat pilihan untuk Jacson, dan tanpa Elois duga, Jacson justru memilih keluar dari rumah dan memilih Fatimah daripada wanita pilihan Elois.

Elois sangat murka hingga dia benar-benar mengusir darah dagingnya sendiri karna keegoisannya. kini dia juga yang merindukannya setengah mati.

Elois menangis mengingat kebodohan dan keegoisannya.

^

Pagi itu Hasan berangkat kekampus, Arman menawarkan mobil kepadanya namun Hasan menolaknya, dia lebih memilih naik angkutan seperti orangtuanya lakukan. Melati menawarkan untuk berangkat bersama, namun Hasan juga menolaknya.

Saat memasuki kelasnya, Putra menghadang Hasan dipintu "Masih bisa kuliah! mampu buat bayar kampus ini?" Putra melipat kedua tangannya didepan perutnya dan menatap Hasan dengan tatapan menghina.

"Aku mau masuk Put," Hasan ingin menerobos masuk namun tangan putra menghadang dada Hasan.

"Orang kaya kamu gak pantes buat masuk kampus elit ini!" hina Putra.

"Lepaskan Kak Hasan! minggir kamu!" tiba-tiba melati datang dan menyuruh Putra untuk minggir.

Putra langsung minggir dengan kesal "Cih! awas kau!" Putra menendang pintu kampus.

Adi dan Rio menghampiri Putra "Sudah lah bro, sekarang kan dia sudah tidak ada dirumahmu, berhenti membencinya," Rio menasehati Putra.

"Cih! kalian sama menyebalkannya seperti dia!" Putra pergi meninggalkan teman-temannya.

Putra mendudukan dirinya dikursi sebelah Melati "Apa Kak Hasan sudah sarapan?" Melati melihat kebelakang tempat duduknya dimana Hasan kini duduk.

"Alhamdulillah sudah Dek," jawab Hasan dengan ramah, semenjak Hasan tau kalau Melati anaknya Arman, Hasan tidak lagi cuek kepada Melati, sekarang mereka berteman.

Putra sangat kesal melihat keakraban Melati dan Hasan "Apa sekarang Hasan menumpang dirumahmu Mel?" Melati jengah dengan hinaan Putra kepada Hasan, jika bukan karna Hasan melarangnya untuk memberitau siapa Hasan sebenarnya, sudah Melati bungkam mulut Putra dengan kenyataan.

"Kakak bisa gak sih gak usah menghina Kak Hasan terus!" Melati menatap Putra dengan tajam.

Putra tersenyum miring "Aku bisa tidak menghina Hasan lagi, dengan syarat! kau jadi pacaraku," Melati memelototkan matanya.

"Tidak mau!" tegas Melati.

"Sudah Dek, jangan marah-marah," timpal Hasa.

"Iya Kak," Melati langsung meredakan amarahnya dan membenarkan duduknya menghadap kedepan.

^

Dikantor Jefry dan Arman sedang berada diruangan Arman "Jef...nanti sore siapkan orang-orang diaula untuk mengumumkan Hasan pemilik perusahaan ini,"

"Walaupun Hasan belum bisa menduduki kursi Jacson, tapi untuk memperkenalkan mereka siapa tahta terbaru Jacson," Arman berkata sambil memeriksa dokumen-dokumen perusahaan.

"Siap Tuan," tanggap Jefry.

"Jef...aku takut kalau mereka membenci Hasan juga," Arman menutup dokumen itu dan menatap Jefry.

"Maksud Tuan, Nonya Elois dan Tuan Grissam?" Arman menatap Jefry dan menganggukan kepalanya.

"Kenapa tidak Tuan ikut saja nanti keLondon," usul Jefry.

"Aku sudah menawarkan diri Jef, tapi Hasan menolaknya," muka Arman terlihat sedih.

"Kalau begitu percaya saja sama Hasan Tuan, dia pasti bisa jaga diri," Jefry berusaha untuk menenangkan Arman.

Arman menatap Jefry dan tiba-tiba tersenyum "Aku punya ide agar Hasan disana mempunyai teman, kamu ikut bersamanya!" Jefry terkejut dengan usulan Arman.

"Aku Tuan?" Jefry menunjuk dirinya sendiri menggunakan jari telunjuknya.

Arman menganggukan kepalanya "Hasan pasti mau kalau kamu yang ikut, dengan alasan kalau kamu pernah bersekolah dan tinggal disana," Jefry terdiam dengan usulan Arman.

"Aku tidak tenang bila harus melepaskan Hasan dengan tangan kosong Jef," sambung Arman.

Jefry mengerti dengan kekhawatiran Arman "Oke baiklah Tuan, saya akan ikut dengan Hasan nanti," jawaban Jefry membuat wajah Arman kembali tersenyum.

"Terimakasih Jef, kamu memang bisa diandalkan, tidak salah Jacson memilihmu," Arman menghampiri Jefry dan menepuk pundak Jefry dengan bangga.

"Aku yang beruntung bertemu dengan Tuan Jacson Tuan," ucap Jefry penuh syukur.

^

Dirumah Panji

Ayu seperti biasa memasak didapur untuk nanti malam, Ayu merasa kehilangan Hasan dirumahnya, tidak ada lagi yang membantunya saat dirinya dalam kerepotan.

Airmata Ayu jatuh begitu saja dari tempatnya "Bagaimana keadaan kamu sekarang San, Bibi kangen San," gumam Ayu dan mengusap airmatanya.

"Mah..." Panji pulang dan memanggil Ayu.

"Iya Pah." saut Ayu didapur.

Panji berjalan kedapur dimana Ayu berada "Bikin apa Mah?" tanya Panji yang melihat istrinya tengah sibuk mengelola masakannya.

"Semur ayam Pah," Panji menangkap suara Ayu yang tidak seperti biasanya.

Panji mendekat ke istrinya "Mah..." Panji mengangkat dagu Ayu untuk melihatnya.

Ayu menatap suaminya dan saat itu airmatanya turun begitu saja "Mamah kenapa?" Panji yang melihat istrinya menangis langsung memeluknya.

"Aku kangen Hasan Pah, sekarang dia ada dimana sekarang Pah," Panji mengelus-elus punggung istrinya.

"Papah tau Mah, kita berdoa saja semoga Hasan baik-baik saja," Panji menenangkan istrinya.

"Bagaimana kalau dia kelaparan Pah," Arman menghalau pikiran negatif istrinya.

"Jangan berbicara seperti itu Mah, Hasan pasti baik-baik saja," Panji mengusap airmata istrinya dengan jarinya.

"Asaalamualaikum," salam seseorang menyadarkan Panji dan Ayu. Ayu dan Panji berjalan kepintu untuk melihat siapa yang bertamu.

(besok lagi 😁😁)

tetap semangat dan jaga kesehatan kakak 😚😚😚

Terpopuler

Comments

Imron Aznemal

Imron Aznemal

karakter Putra kayk bukan mc normal saja... masa seprti itu tapi gk di tegur sama ortu. lembek amat sih... yg tegas donk ortu sama anak . tetap smangat thor. mantap karakter Hasan..

2021-11-14

0

Indah Liduina

Indah Liduina

agama laki kerja , kalah agama wah wah wah salut

2021-09-24

1

mulya effa

mulya effa

putra sampah tu mau apa lagi...tendang aja masuk tong sampah

2021-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kepergian Hasan
3 sinisnya Putra
4 Mahasiswi baru
5 Kesedihan Paman
6 Mengusir Hasan
7 Amarah Arman
8 Hanya kertas
9 Surat Fatimah
10 Nenek..Kakek?
11 Penyesalan
12 Tamu tak diundang
13 Penyesalan2
14 Kegugupan Hasan
15 Wajah pucat Putra
16 Tangisan Hasan
17 Kehidupan yang lucu
18 Berangkatnya Hasan ke London
19 Pesan Zaki
20 Perasaan tidak enak Hasan
21 Merasa kagum dan bodoh
22 Aku bisa memiliki ragamu tapi hatimu?
23 Mimpi Buruk!
24 Kita pergi!
25 Wanita ketakutan!
26 Nadine
27 Liontin unik
28 Terimakasih
29 Nadine...bertahanlah!
30 Permohonan Hasan
31 Masih ada Aku dan Jefry.
32 Tak berkedip memandang
33 Kepulangan Nadine
34 Cepat sekali kau Move on
35 Tak terpikirkan oleh Jefry!
36 hanya karena Dendam, cinta dan harta.
37 Hancurnya perasaan Hasan
38 Kecemasan Zaki dan Putra
39 Apa yang Tuan lakukan kepada papahku!
40 Ambilah hartaku dan kembalikan kedua orangtuaku.
41 Kamu tidak pantas untuk disebut Ayah!
42 Jangan melampiaskan kemarahanmu dengan orang yang sama sekali tidak bersalah.
43 Kalian pacaran?
44 Ma-mah
45 Mawar tidak yakin, Mah!
46 Pergi dari sini!
47 Yang Terpenting Bukan Kamu
48 Kemarahan Hasan!
49 Harusnya Saat Itu Aku mengijinkan Eyang untuk membunuhnya!
50 Ayah!
51 Aku Akan Menikahinya
52 Pertengkaran Suami-Istri Yang Tak Muda Lagi
53 Maafkan Aku
54 Ayah tetap Ayahku.
55 Akad nikah
56 Cinta Luar Biasa
57 Bila Waktu Bisa Ku Putar Kembali
58 Kalau Berani Lawan Aku Sini!
59 Terimakasih Sudah Mau Menjadi Istriku
60 Ayo Kita Lakukan Lagi
61 Siapa Yang Melakukan Ini?
62 Aku Tidak Akan Bodoh Lagi!
63 Hey Tuan! Kalau Berani Lawan Kami!
64 Sayang
65 Kemarahan Mawar
66 Kalau Begitu Pecat Jefry!
67 AA Suka Kok
68 Cinta Di Bawah Sower
69 Irma Sakit
70 Kegundahan Hati Mawar
71 Kematian Itu Takdir
72 Bintangmu Ada Dihadapanmu
73 Kertas Ancaman
74 Pertengkaran Alin dan Laila
75 Aku Takut Terjadi Sesuatu Denganmu
76 Aku Tidak Akan Tinggal Diam Saat Kau Meminta Istriku!
77 Perkelahian Dua Kubu
78 Kerja Yang Bagus Lusi!
79 Flash Back Perbuatan Sony
80 Diamnya Hasan
81 Aku Mencintaimu
82 Pengumuman untuk pembaca
83 Mau Pilih Cover Mana Nih?
84 Sesaon 2 babang Hasan sudah hadir
85 Siapa Yang Belum Mampir??
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
Kepergian Hasan
3
sinisnya Putra
4
Mahasiswi baru
5
Kesedihan Paman
6
Mengusir Hasan
7
Amarah Arman
8
Hanya kertas
9
Surat Fatimah
10
Nenek..Kakek?
11
Penyesalan
12
Tamu tak diundang
13
Penyesalan2
14
Kegugupan Hasan
15
Wajah pucat Putra
16
Tangisan Hasan
17
Kehidupan yang lucu
18
Berangkatnya Hasan ke London
19
Pesan Zaki
20
Perasaan tidak enak Hasan
21
Merasa kagum dan bodoh
22
Aku bisa memiliki ragamu tapi hatimu?
23
Mimpi Buruk!
24
Kita pergi!
25
Wanita ketakutan!
26
Nadine
27
Liontin unik
28
Terimakasih
29
Nadine...bertahanlah!
30
Permohonan Hasan
31
Masih ada Aku dan Jefry.
32
Tak berkedip memandang
33
Kepulangan Nadine
34
Cepat sekali kau Move on
35
Tak terpikirkan oleh Jefry!
36
hanya karena Dendam, cinta dan harta.
37
Hancurnya perasaan Hasan
38
Kecemasan Zaki dan Putra
39
Apa yang Tuan lakukan kepada papahku!
40
Ambilah hartaku dan kembalikan kedua orangtuaku.
41
Kamu tidak pantas untuk disebut Ayah!
42
Jangan melampiaskan kemarahanmu dengan orang yang sama sekali tidak bersalah.
43
Kalian pacaran?
44
Ma-mah
45
Mawar tidak yakin, Mah!
46
Pergi dari sini!
47
Yang Terpenting Bukan Kamu
48
Kemarahan Hasan!
49
Harusnya Saat Itu Aku mengijinkan Eyang untuk membunuhnya!
50
Ayah!
51
Aku Akan Menikahinya
52
Pertengkaran Suami-Istri Yang Tak Muda Lagi
53
Maafkan Aku
54
Ayah tetap Ayahku.
55
Akad nikah
56
Cinta Luar Biasa
57
Bila Waktu Bisa Ku Putar Kembali
58
Kalau Berani Lawan Aku Sini!
59
Terimakasih Sudah Mau Menjadi Istriku
60
Ayo Kita Lakukan Lagi
61
Siapa Yang Melakukan Ini?
62
Aku Tidak Akan Bodoh Lagi!
63
Hey Tuan! Kalau Berani Lawan Kami!
64
Sayang
65
Kemarahan Mawar
66
Kalau Begitu Pecat Jefry!
67
AA Suka Kok
68
Cinta Di Bawah Sower
69
Irma Sakit
70
Kegundahan Hati Mawar
71
Kematian Itu Takdir
72
Bintangmu Ada Dihadapanmu
73
Kertas Ancaman
74
Pertengkaran Alin dan Laila
75
Aku Takut Terjadi Sesuatu Denganmu
76
Aku Tidak Akan Tinggal Diam Saat Kau Meminta Istriku!
77
Perkelahian Dua Kubu
78
Kerja Yang Bagus Lusi!
79
Flash Back Perbuatan Sony
80
Diamnya Hasan
81
Aku Mencintaimu
82
Pengumuman untuk pembaca
83
Mau Pilih Cover Mana Nih?
84
Sesaon 2 babang Hasan sudah hadir
85
Siapa Yang Belum Mampir??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!