Surat Fatimah

Arman melihat kearah istrinya sekilas sambil tersenyum "Itulah hebatnya Fatimah Mah, dia menjadi seorang wanita yang sederhana walau sebenarnya dia mampu, Jacson selalu memujinya ketika berada dikantor," Arman mengenang sahabatnya itu ketika masih hidup, rasanya tidak yakin bila sekarang dia sudah tidak ada.

"Kenapa begitu Pah?" saut Melati yang berada dibelakang ayahnya.

"Ya bisa dong Mel,kamu tau apa yang dikatakan Jacson pada Papah dulu?" Melati langsung menggelengkan kepalanya.

*Flasback*

Dua orang sedang duduk berhadapan dimeja kerja, mereka bukan ingin meting tapi untuk makan bersama, Jacson dan Arman itulah mereka, mereka selalu makan siang bersama diruangan Jacson, karna Fatimah selalu memberikan bekal untuk makan siang Jacson , Fatimah selalu memberikan bekal dengan porsi yang lumayan banyak sehingga cukup buat makan bersama Arman.

Saat selesai makan, Arman memandang sahabatnya itu dengan tatapan kagum, Jacson heran dengan tatapan sahabatnya "Kenapa kamu lihatin aku begitu Man? aku ganteng? aku memang sudah ganteng dari lahir Man," canda Jacson tersenyum.

"Cih kau ini! aku tidak sedang mengagumi wajahmu Son, tapi hidupmu," Arman melipatkan kedua tangannya didepan perutnya.

"Memang kenapa dengan hidupku?" tanya Jacson.

"Apa kamu tidak merasa bahwa hidupmu itu aneh?" serius Arman.

Jacson terkekeh "Aneh? mana yang aneh Man?" Jacson masih belum mengerti arah bicara Arman.

"Cih aku rasa kamu itu memang gila Son!" kesal Arman..

"Mana ada orang gila setampan aku Man," Jacson terkekeh.

"Kenapa kamu memilih hidup seperti ini?" tanya Arman tidak menghiraukan rasa percaya diri Jacson.

"Seperti ini bagaimana Man? aku hidup dengan normal kali Man, kau ini ada-ada aja," Jacson tersenyum lalu mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Serius aku Son!" kesal Arman.

Jacson menatap Arman dengan santai "Hidup itu pilihan Man, apa yang kita lakukan saat ini adalah pilihan hidup kita, Fatimah ingin hidup sederhana dan membantu orang-orang yang kesusahan, kamu tau Man rasanya menjadi orang biasa itu luarbiasa? dan kesederhanaan itu gak diukur dengan ketidakmampuanmu, tapi justru kesederhanaan itu dinilai dengan seberapa banyaknya uangmu tapi kamu tetap sederhana,"

"Kalau sederhana disaat kita tidak ada, itu berarti memang kita itu tidak mampu Man, itu adalah kesederhanaan karna keadaan, tapi disaat kita mampu untuk bisa melakukan apapun dan kita tetap bersikap sederhana, itulah kesederhanaan sesungguhnya," Jacson memberikan alasan yang membuat Arman tidak mampu untuk berkata-kata.

"Kamu tau gak Man, berapa harga baju istriku dan anakku?" Arman menggeleng cepat.

Jacson tersenyum "tidak lebih dari seratus ribu Man," perkataan Jacson membuat Arman membulatkan matanya.

"Seorang direktur membelikan baju anak dan istrinya dengan harga segitu? kamu gila Jacson!" Arman menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jacson terkekeh "Itu istriku yang mau Man, kamu tau kenapa?" tanya Jacson, Arman pun menggeleng cepat.

"Karna Fatimah terlalu peduli dengan orang lain, kamu tau Man? kata istriku baju itu yang penting menutup aurat, Allah tidak memandang berapa harganya, tapi bahannya berguna gak buat menutupi tubuh wanita,"

"Dia juga bilang, kalau seandainya kita mampu membeli pakaian dengan senilai jutaan rupiah, dia akan membeli dipedagang yang sudah tua renta atau janda yang sedang menafkahi anak-anaknya lalu dia membeli banyak baju sisanya dia kasih untuk keluarga penjual yang membutuhkan," Arman tidak mampu berkata-kata dia hanya menjadi pendengar.

"Man, istriku terlalu istimewa, dia mengajarkan aku banyak hal, dia selalu berkata keindahan didunia ini hanya seujung kuku dari keindahan surga-Nya, dia ingin beramal selagi mampu dan kamu lihat hasilnya sekarang Man? duniaku tidak habis-habis, padahal istriku selalu menghabiskan uang yang aku kasih untuk mereka yang membutuhkan, andai semua bisa hidup sederhana seperti istriku aku yakin tidak ada orang miskin didunia ini Man," Jacson bercerita sambil tersenyum.

"Aku yakin Hasan anakku akan mengerti dengan alasan ini, dan semoga dia bisa menjadi lelaki yang hebat nanti Man," Jacson menatap Arman dengan mata kebanggaan.

Arman tidak ada kata-kata lagi untuk berbicara, kehidupannya terlalu sempurna menurut Arman "Aku bangga mempunyai sahabat sepertimu Son," hanya pujian itu yang keluar dari bibirnya.

*Flasbackoff*

Melati da Rumi menangis mendengar cerita papahnya "Luar biasa sekali ya Pah Ibu Hasan itu, Melati sampe nangis dengernya," Arman tersenyum melihat putrinya dari kaca spion.

"Iya Pah, sekarang pasti mereka sedang menikmati mewahnya Surga," ucap Rumi.

Arman memegang tangan Rumi denga penuh cinta "Insya Allah kita juga," ucap Arman tersenyum kepada istrinya.

^

Dirumah Hasan

"Kenapa hanya kertas? dan kenapa harus disimpan disini? aku pikir tadi perhiasan ibu?" Hasan tersenyum merasa lucu dengan pikirannya tadi.

Hasan membuka tali pita merah yang melilit ditengan-tengah kertas yang Hasan temukan "Aku penasaran." gumam Alfin,

Hasan membuka kertas itu pelan-pelan.

Teruntuk Hasan Alfatar

Assalamualaikum wr.wb

Ibu tidak tau mengapa Ibu menulis surat ini, entah mengapa Ibu ingin menulis surat ini dan menyimpannya dikotak perhiasan Ibu, Ibu harap kamu tidak menemukan surat ini Nak, karna Ibu ingin mengatakannya langsung kepadamu.

Hasan jika kamu menemukan surat ini berarti Ibu dan Ayahmu sudah tidak ada, tapi semoga tidak ya Nak, karna Ibu dan Ayah ingin selalu bersamamu.

Hasan anak Ibu dan Ayah yang shaleh dan baik, Ibu ingin memberitahumu tentang siap kamu, siapa Ayahmu dan siapa kita. namun lagi-lagi Ibu dan Ayah ingin berbicara langsung kepamu kelak bukan lewat surat ini.

Maafkan Ibu dan Ayah karna kami tidak memberitahumu atau memanjakanmu seperti mereka, karna Ibu dan Ayah ingin kelak kamu mempergunakan dunia ini sebaik-baiknya. menjadi manfaat untuk orang lain, tidak menjadikanmu anak yang sombong dan gila harta.

Ibu dan Ayah ingin kamu menjadi anak yang berguna buat dirimu sendiri dan juga orang lain, Maafkan Ibu dan Ayah kalau cara ini salah menurutmu. Tapi percayalah kasih sayang kami itu melebihi apa yang kami miliki Nak.

Hasan jadilah seperti Ayahmu yang hidup sederhana walau sebenarnya dia memiliki segalanya. jika kelak kamu ingin menikmati dunia, nikmatilah bersama mereka yang sedang membutuhkan, jangan berlebihan.

Hasan Alfatar Ayahmu adalah seseorang yang hebat dia mempekerjakan orang yang banyak, menyantuni anak yatim dan lansia, kita pernah kan menemani Ayah untuk bersantun dengan mereka?

Hasan saat nanti posisi Ayah itu beralih kepadamu, gunakan kekuasaan sebaik-baiknya, bantu mereka yang membutuhkan, jangan berlaku semaumu, tapi lihatlah perasaan mereka.

Dan kekuasaan itu akan menjadi milikmu saat usiamu 17tahun lebih itu jika Ibu dan Ayah sudah tidak lagi berada disisimu, Dan 21tahun saat Ibu dan Ayah masih menemanimu.

Jangan marah ya sayang karna Ibu melakukan ini untuk menjadikanmu lelaki yang hebat seperti Ayahmu.

Jadilah pemimpin yang adil jangan sakiti mereka.

Hasan perusahaan yang sangat kamu banggakan ketika kamu melihat kabar ditivi waktu itu adalah perusahaan Ayahmu.

Jadilah pemimpin yang baik seperti Ayahmu ya Nak.

HJ GRUP itu milik Ayahmu dan akan menjadi milikmu Nak.

Maafkan Ibu dan Ayah karna kami tidak memanjakanmu seperti kebanyakan orang, percayalah apa yang kita miliki didunia ini hanya seujung kuku daripada keindahan diSurga-Nya.

Bertanyalah pada Paman Arman apa yang ingin kamu tanyakan, karna dia adalah sahabat Ayahmu dan juga Pembimbingmu nanti.

"Semoga kamu menjadi orang yang bijak Nak"

Yang menyangimu Fatimah dan Jacson

Wassalamualaikum wr.wb.

Tangan Hasan gemetar membaca surat yang ternyata tulisan sang Ibu, Hasan lebih tak percaya tentang isi surat itu, air mata Hasan berjatuhan, suara isak tangis terdengar lirih dari mulut Hasan.

Hasan menggelengkan kepalanya "Ini tidak mungkin!" gumam Hasan dengan suara serak karna menangis.

"Aku harus menemui Pak Arman, apa maksud dari surat Ibu ini," Hasan menggulung kembali surat itu seperti semula, lalu pergi dan membawa surat itu.

(besok lagi😁😁)

*jangan lupa bahagia kakak-kakak walau itu menyakitkan 😂😂

Terpopuler

Comments

Adiwaluyo

Adiwaluyo

lanjut

2021-12-09

0

N. she

N. she

mampir juga di cerita ku ya tour story'off the twins sadis

2021-10-24

0

Sulisida 34

Sulisida 34

kok ada nama alfin

2021-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kepergian Hasan
3 sinisnya Putra
4 Mahasiswi baru
5 Kesedihan Paman
6 Mengusir Hasan
7 Amarah Arman
8 Hanya kertas
9 Surat Fatimah
10 Nenek..Kakek?
11 Penyesalan
12 Tamu tak diundang
13 Penyesalan2
14 Kegugupan Hasan
15 Wajah pucat Putra
16 Tangisan Hasan
17 Kehidupan yang lucu
18 Berangkatnya Hasan ke London
19 Pesan Zaki
20 Perasaan tidak enak Hasan
21 Merasa kagum dan bodoh
22 Aku bisa memiliki ragamu tapi hatimu?
23 Mimpi Buruk!
24 Kita pergi!
25 Wanita ketakutan!
26 Nadine
27 Liontin unik
28 Terimakasih
29 Nadine...bertahanlah!
30 Permohonan Hasan
31 Masih ada Aku dan Jefry.
32 Tak berkedip memandang
33 Kepulangan Nadine
34 Cepat sekali kau Move on
35 Tak terpikirkan oleh Jefry!
36 hanya karena Dendam, cinta dan harta.
37 Hancurnya perasaan Hasan
38 Kecemasan Zaki dan Putra
39 Apa yang Tuan lakukan kepada papahku!
40 Ambilah hartaku dan kembalikan kedua orangtuaku.
41 Kamu tidak pantas untuk disebut Ayah!
42 Jangan melampiaskan kemarahanmu dengan orang yang sama sekali tidak bersalah.
43 Kalian pacaran?
44 Ma-mah
45 Mawar tidak yakin, Mah!
46 Pergi dari sini!
47 Yang Terpenting Bukan Kamu
48 Kemarahan Hasan!
49 Harusnya Saat Itu Aku mengijinkan Eyang untuk membunuhnya!
50 Ayah!
51 Aku Akan Menikahinya
52 Pertengkaran Suami-Istri Yang Tak Muda Lagi
53 Maafkan Aku
54 Ayah tetap Ayahku.
55 Akad nikah
56 Cinta Luar Biasa
57 Bila Waktu Bisa Ku Putar Kembali
58 Kalau Berani Lawan Aku Sini!
59 Terimakasih Sudah Mau Menjadi Istriku
60 Ayo Kita Lakukan Lagi
61 Siapa Yang Melakukan Ini?
62 Aku Tidak Akan Bodoh Lagi!
63 Hey Tuan! Kalau Berani Lawan Kami!
64 Sayang
65 Kemarahan Mawar
66 Kalau Begitu Pecat Jefry!
67 AA Suka Kok
68 Cinta Di Bawah Sower
69 Irma Sakit
70 Kegundahan Hati Mawar
71 Kematian Itu Takdir
72 Bintangmu Ada Dihadapanmu
73 Kertas Ancaman
74 Pertengkaran Alin dan Laila
75 Aku Takut Terjadi Sesuatu Denganmu
76 Aku Tidak Akan Tinggal Diam Saat Kau Meminta Istriku!
77 Perkelahian Dua Kubu
78 Kerja Yang Bagus Lusi!
79 Flash Back Perbuatan Sony
80 Diamnya Hasan
81 Aku Mencintaimu
82 Pengumuman untuk pembaca
83 Mau Pilih Cover Mana Nih?
84 Sesaon 2 babang Hasan sudah hadir
85 Siapa Yang Belum Mampir??
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
Kepergian Hasan
3
sinisnya Putra
4
Mahasiswi baru
5
Kesedihan Paman
6
Mengusir Hasan
7
Amarah Arman
8
Hanya kertas
9
Surat Fatimah
10
Nenek..Kakek?
11
Penyesalan
12
Tamu tak diundang
13
Penyesalan2
14
Kegugupan Hasan
15
Wajah pucat Putra
16
Tangisan Hasan
17
Kehidupan yang lucu
18
Berangkatnya Hasan ke London
19
Pesan Zaki
20
Perasaan tidak enak Hasan
21
Merasa kagum dan bodoh
22
Aku bisa memiliki ragamu tapi hatimu?
23
Mimpi Buruk!
24
Kita pergi!
25
Wanita ketakutan!
26
Nadine
27
Liontin unik
28
Terimakasih
29
Nadine...bertahanlah!
30
Permohonan Hasan
31
Masih ada Aku dan Jefry.
32
Tak berkedip memandang
33
Kepulangan Nadine
34
Cepat sekali kau Move on
35
Tak terpikirkan oleh Jefry!
36
hanya karena Dendam, cinta dan harta.
37
Hancurnya perasaan Hasan
38
Kecemasan Zaki dan Putra
39
Apa yang Tuan lakukan kepada papahku!
40
Ambilah hartaku dan kembalikan kedua orangtuaku.
41
Kamu tidak pantas untuk disebut Ayah!
42
Jangan melampiaskan kemarahanmu dengan orang yang sama sekali tidak bersalah.
43
Kalian pacaran?
44
Ma-mah
45
Mawar tidak yakin, Mah!
46
Pergi dari sini!
47
Yang Terpenting Bukan Kamu
48
Kemarahan Hasan!
49
Harusnya Saat Itu Aku mengijinkan Eyang untuk membunuhnya!
50
Ayah!
51
Aku Akan Menikahinya
52
Pertengkaran Suami-Istri Yang Tak Muda Lagi
53
Maafkan Aku
54
Ayah tetap Ayahku.
55
Akad nikah
56
Cinta Luar Biasa
57
Bila Waktu Bisa Ku Putar Kembali
58
Kalau Berani Lawan Aku Sini!
59
Terimakasih Sudah Mau Menjadi Istriku
60
Ayo Kita Lakukan Lagi
61
Siapa Yang Melakukan Ini?
62
Aku Tidak Akan Bodoh Lagi!
63
Hey Tuan! Kalau Berani Lawan Kami!
64
Sayang
65
Kemarahan Mawar
66
Kalau Begitu Pecat Jefry!
67
AA Suka Kok
68
Cinta Di Bawah Sower
69
Irma Sakit
70
Kegundahan Hati Mawar
71
Kematian Itu Takdir
72
Bintangmu Ada Dihadapanmu
73
Kertas Ancaman
74
Pertengkaran Alin dan Laila
75
Aku Takut Terjadi Sesuatu Denganmu
76
Aku Tidak Akan Tinggal Diam Saat Kau Meminta Istriku!
77
Perkelahian Dua Kubu
78
Kerja Yang Bagus Lusi!
79
Flash Back Perbuatan Sony
80
Diamnya Hasan
81
Aku Mencintaimu
82
Pengumuman untuk pembaca
83
Mau Pilih Cover Mana Nih?
84
Sesaon 2 babang Hasan sudah hadir
85
Siapa Yang Belum Mampir??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!