Ketua qiuqiu yang melihat magara sudah tersadar bergegas memberikan cangkir yang berada di sampingnya.
" Minumlah, minuman ini akan menyembuhkan luka luar mu " kata ketua qiuqiu sambil menatap magara.
Magara yang baru tersadar langsung mengambil cangkir yang di berikan ketua qiuqiu dan langsung meminumnya, benar saja luka yang berada di bagian luarnya langsung sembuh bahkan tidak meninggalkan bekas sedikitpun.
" Selamat kamu sudah berhasil mengalahkan tiga lawan mu, sudah waktunya kamu memulai misi pelatihan mu " kata ketua qiuqiu.
" Misi seperti apa? " tanya magara.
" Menyelesaikan misi mu untuk segera naik ketingkat penggabungan empat unsur " jawab ketua qiuqiu.
" Caranya kamu harus kembali ke dunia manusia mencari mangsa mu sendiri, kamu harus menyerap seribu jiwa manusia untuk naik ke tingkat penggabungan empat unsur, kamu juga harus melatih kekuatan mu di dunia manusia. Ingat jangan pernah kembali sebelum kamu berhasil menyelesaikan tingkat penggabungan empat unsur itu " sambung ketua qiuqiu sambil berjalan keluar.
Magara segera berdiri dan mengikuti ketua qiuqiu dari belakang, Ketua qiuqiu tiba tiba saja menghentikan langkahnya dan memutar badannya menatap magara.
" Semakin kuat tingkat pelatihan manusia yang kamu serap jiwanya semakin mudah nantinya kamu menguasai empat unsur itu, mata mu yang sangat tajam bisa mengingat dengan cepat serangan musuh lebih baik kamu gunakan itu untuk mempelajari cara menyerang kembali musuh mu " kata ketua qiuqiu.
Magara menganggukkan kepalanya seakan mengerti, setelah berbicara ketua qiuqiu membaca sebuah mantra dan memasukannya ke dalam ingatan magara.
" Mantra itu berguna agar kamu bisa keluar masuk perguruan wuxing dengan mudah " ucap ketua qiuqiu.
Magara menatap ketua qiuqiu tanpa berkata lalu pergi, ketua qiuqiu yang melihat magara sudah keluar perguruan wuxing langsung berjalan kembali ke ruangannya.
" Ku harap dia bisa menjadi sangat kuat dan membalaskan dendam kita " dalam hati ketua qiuqiu.
Magara yang sudah berada di dunia manusia memulai perjalanannya, walau dia tidak tahu kemana dia harus mencari manusia yang akan di jadikan mangsanya.
Magara yang terus berjalan tanpa henti akhirnya tiba di sebuah perdesaan, senyum sapa ramah para penduduk di desa itu membuat magara tidak tega ingin menyerap jiwa mereka.
" Cepat bersembunyi dia datang lagi " teriak seorang pria tua sambil berlari ketakutan.
Semua penduduk yang mendengar teriakan pria tua itu langsung berlari masuk ke rumah masing-masing, pria tua itu yang melihat magara tidak melarikan diri langsung berpikir magara pendatang baru yang masih belum tahu tentang si dia. Pria tua itu yang tidak ingin terjadi sesuatu pada magara langsung menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.
" Anak muda kamu bukan dari desa ini ya? " tanya pria tua itu.
" iya aku pengembara yang tidak sengaja lewat di desa ini " jawab magara sambil menatap pria tua itu.
" Pantas saja kamu belum tahu, Si dia itu sangat kejam dia sangat kuat para penduduk di desa ini takut padanya " kata pria tua itu.
" Kenapa di sebut si dia, apa tidak ada yang mengetahui namanya " tanya magara lagi.
" Tidak ada yang mengetahui siapa namanya, dia datang dan pergi sesuka hatinya siapa yang melarangnya akan langsung di habisi " jawab pria tua itu.
" Lalu kenapa harus berlari bukannya dia hanya membunuh siapa saja yang berani melawan dan melarang apa maunya saja " kata magara yang masih penasaran.
" Si dia itu tidak bisa di tebak terkadang dia marah tanpa sebab dan langsung membunuh siapa saja yang di lihatnya, para penduduk semua sangat takut padanya " sahut pria tua itu.
" Oh begitu " sahut magara yang seolah mengerti.
Pria tua itu bergegas berdiri dia hampir lupa memberi minum untuk magara walau hanya seadanya.
" Minum dulu nak " ucap pria itu yang baru mengambil air dari dapur.
" Ke mana dia " ucap pria tua itu lagi.
Pria tua itu merasa sangat kaget melihat magara yang sudah tidak ada di dalam rumahnya, pria tua itu berpikir mungkin magara hanya menganggap dia hanya bercanda dan tidak mempercayai omongannya. Pria tua itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berharap magara tidak terjadi apa apa.
Magara yang berubah ke wujud ularnya langsung mencari si dia yang di takuti para penduduk, dari jauh magara melihat seorang pria berbadan besar dengan golok di tangannya berjalan sangat santai menikmati sunyinya desa yang di lalui nya.
Magara sengaja berubah kembali ke wujud manusianya dan berjalan berlawanan dengan si dia, magara sangat penasaran apa yang di katakan pria tua itu benar atau tidak.
" Ada yang sudah bosan hidup " teriak pria itu yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Magara sengaja tidak menghiraukan pria itu dan melanjutkan kembali perjalanannya dengan santai, pria itu yang merasa dirinya tidak di hargai seketika langsung marah besar.
" Berlutut cium kaki ku, aku akan pertimbangkan untuk tidak membunuh mu " kata pria itu sambil berjalan di belakang magara.
Magara menghentikan langkahnya dan memutar badannya menatap pria itu dengan santai.
" Aku berlutut di kaki mu, kamu belum pantas" kata magara.
Pria itu yang mendengar perkataan magara semakin marah besar, pria itu langsung mengepalkan tangannya bersiap menyerang magara.
" Harusnya aku tahu kamu tidak pantas berlutut pada ku, karena seharusnya kamu lebih pantas mati " teriak pria itu yang langsung berlari ke arah magara.
Magara hanya tersenyum santai sambil menatap manusia bodoh yang akan menyerangnya, akhirnya dia dapat manusia yang akan menjadi mangsanya.
" Kamu harus mati " teriak pria itu sambil terus mengayunkan goloknya.
" Dasar sampah tidak berguna " teriak magara sangat keras.
Pria itu merasa sangat marah bukan hanya di tidak di takuti bahkan dirinya juga di hina, pria itu yang merasa tidak punya pilihan langsung melempar goloknya jauh-jauh dan tanpa berpikir panjang langsung meminum pil peningkat energi.
Magara memperhatikan dengan serius pria di depannya itu yang tiba-tiba sudah berada di tingkat alam bawah baka dan berusaha menerobos tingkat alam bawah surga.
Kekuatan pria itu yang semakin bertambah bahkan semakin menggila dengan terue berteriak sambil memegangi kepalanya membuat magara tersenyum, magara terus menatap pria itu tanpa berniat menyerangnya terlebih dulu.
Pria itu yang melepaskan tangannya dari kepalanya langsung bersiap menyerang magara kembali.
" Aku sudah bilang kamu harus mati " teriak pria itu sambil berlari ke arah magara.
Bruuuuuuuuuaaaaaaaaasaakkk....
Magara yang sudah melihat setiap gerakan pria itu langsung menyerangnya terlebih dulu, serangan dadakan dari magara membuat pria itu terlempar jauh ke belakang.
" Ini tidak mungkin aku sudah minum pil pemberian ketua bagaimana bisa aku tetap kalah " dalam hati pria itu.
Pria itu yang merasa tidak terima kembali bangkit berdiri dan langsung menyerang magara, Magara hanya tersenyum menyambut serangan pria itu dia juga sudah tidak ingin bermain main lagi.
Arrrrrrrrrrrrkkkkkkhhhhhhhhhhh.....
Teriak pria itu.
Bukan hanya tidak berhasil menyerang magara, pria itu dengan mudah di lumpuhkan magara dan langsung di serap jiwanya.
Magara yang sudah berhasil menyerap jiwa pria itu merasa ada aliran yang terus mengalir di dalam tubuhnya, aliran yang membuatnya sangat nyaman membuat magara merasa seperti ketagihan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments