14. Membalaskan dendam

Magara bangkit berdiri dan berjalan menuju rumah penduduk, Suara tawa para penduduk seolah tidak terjadi apa apa di desanya termasuk kematian anak kecil itu.

Magara yang mendengar suara tawa itu menjadi semakin marah, tanpa sadar magara sudah berubah ke wujud ularnya. Magara menyusuri rumah rumah penduduk itu dan bersiap menghabisi mereka semua.

Seeeetttssss....

Suara desisan magara memancing ular lain berdatangan.

Ular ular itu seolah mengerti apa yang di perintah magara, semua ular itu pun menyebar ke seluruh rumah penduduk dan menggigitnya satu persatu.

Arrrrrkkkkkkhhhhhhh...

Arrrrrrkkkkkkkhhhhhhh....

Suara teriakan dan jeritan terdengar dari seluruh rumah penduduk itu, Magara yang sedari tadi belum mendapat mangsanya terus menyusuri jalan.

Tidak jauh dari rumah para penduduk satu rumah besar dan megah berdiri di ujung desa, penjagaan yang sangat ketat membuat magara penasaran dengan rumah itu. Magara mencari sela lubang untuk masuk ke halaman rumah itu dan akhirnya diapun berhasil masuk.

Hahahahaha " Suara tawa seorang pria terdengar sangat keras dari dalam rumah itu.

" Ternyata penduduk itu tahu siapa yang harus di bela " kata pria itu lagi.

Magara yang mendengar perkataan pria itu akhirnya tahu, pria itu orang yang menyuruh dua pria untuk membunuh keluarga anak kecil itu. Magara semakin marah besar dia tidak menyangka ternyata manusia lebih sadis dari bangsa siluman.

Pria itu bernama ruang hi pejabat kaya yang baru saja pensiun, ruang hi memanfaatkan bekas pekerjaanya untuk memeras para penduduk. Keluarga anak kecil itu salah satu korbannya, sebenarnya orang tua anak kecil itu bukan tidak ingin memberikan apa yang mereka miliki tapi karena mereka memang benar tidak memiliki apa pun.

Ruang hi yang mengira orang tua anak kecil itu hanya ingin mencari masalah dengannya menyuruh dua anak buahnya untuk menghabisi kekuarga anak itu.

Seeeeeetttttsssss.... Suara desisan ular membuat semua orang yang berada di dalam rumah itu langsung berlari keluar.

" Kalian mau kemana " teriak ruang hi sambil melihat ke arah anak buah nya yang meninggalkan dirinya sendiri.

" Hanya suara ular, apa yang perlu di takuti " dalam hati ruang hi.

Ruang hi berdiri dari tempat duduknya dan bergegas masuk ke dalam kamarnya.

Seeeeeetttttsssss... Suara desisan ular terdengar lagi.

Ruang hi yang mendengarnya dengan jelas langsung memutar badannya, betapa terkejutnya dia melihat ular berada di belakangnya dan bersiap menggigitnya.

Arrrrrrrkkkkkkhhhhh... teriak ruang hi yang merasa kesakitan, badannya pun mulai melemas dan membuatnya tidak sadarkan diri.

Beberapa anak buahnya yang berlari keluar kembali masuk ke dalam, mereka semua terkejut melihat ruang hi sudah terbaring tidak bernyawa.

" Ternyata sudah mati " kata salah satu anak buahnya.

" Sekarang kita harus mencari tuan baru " sahut temannya.

Seeeeeeettttsssssss... suara desisan ular kembali terdengar, salah satu anak buah ruang hi yang melihat ular tidak jauh darinya langsung berlari keluar.

Arrrrrrrrrrkkkkkhhhh... Teriak temannya yang masih berada di dalam rumah.

Anak buah ruang hi yang mendengar jeritan temannya sudah tahu apa yang terjadi di dalam, dia pun bergegas membuka pintu gerbang dan ingin melarikan diri.

" Apa yang terjadi sebenarnya " teriak anak buah ruang hi yang ingin melarikan diri.

Dia melihat ratusan ular sudah mengepung rumah itu dan dia sudah tidak bisa lagi keluar.

Arrrrrrrrkkkkkkhhhhh...

Ular yang berada di depan gerbang langsung menyambutnya dan menggigitnya satu persatu.

Magara kembali ke wujud manusianya dan berjalan ke luar menghampiri ratusan ular yang sudah membantunya.

" Terima kasih sudah membantu ku, kalian silahkan pergi jangan sampai ada manusia yang menemukan kalian " kata magara.

Satu persatu ular di depannya pergi meninggalkan nya, tinggal satu ular putih yang masih terus menatapnya.

" Kenapa kamu tidak pergi " tanya magara sambil menatap ular itu.

Tiba tiba ular putih di depannya berubah menjadi manusia yang sangat cantik umurnya pun lebih tua darinya.

" Ternyata kamu juga siluman " kata magara sambil berjalan mendekati wanita itu.

" Darah sang raja mengalir di dalam tubuh mu, kalau boleh tahu siapa nama mu " tanya wanita itu.

" Magara " jawab magara dengan singkat.

" Yang mulia pangeran wieji memberi hormat" kata wanita itu sambil menundukan kepalanya.

" Tidak perlu seperti itu kamu lebih tua dari ku, aku tidak menyangka setelah pembantaian masih ada siluman ular yang masih hidup " kata magara sambil berjalan.

" Aku dari kecil sudah meninggalkan mahayara untuk mengembangkan kekuatan ku " Sahut wieji sambil mengikuti magara dari belakang.

" Setidak nya kamu beruntung tidak melihat kejadian itu, sekarang tidak ada lagi kerajaan mahayara tidak ada lagi ras siluman ular " kata magara yang tanpa sadar meneteskan air mata nya.

" Tapi pangeran..." wieji belum selesai berbicara.

" Jangan panggil aku pangeran aku tidak pantas " sahut magara.

" Sekarang kamu mau kemana " tanya wieji sambil menatap magara.

" Tidak tahu, aku ingin berlatih menjadi kuat aku harus membalas semua perbuatan manusia terutama perguruan nawa suci " jawab magara.

" Kalau begitu kamu ikut saja dengan ku " Sahut wieji sambil menarik tangan magara.

" Mau kemana " tanya magara.

" Ikut saja " jawab wieji sambil tersenyum.

Magara mengikuti wieji yang dia sendiri tidak tahu mau di bawa ke mana, perjalanan yang cukup jauh bahkan dua hari dua malam dia belum juga sampai ke tempat tujuan wieji.

Terpopuler

Comments

Genius Playmaker

Genius Playmaker

mantaap dendam kesumat thor.
full like tuk novelmu.

skalian ijin share ya,
baca juga novelku berjudul "Firdaus Sang Panglima Bayangan"
like and rate nya sangat membantu. mks

2020-04-17

3

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

keren

2020-04-16

2

ig.sayventoon

ig.sayventoon

yuk saling support kak

2020-04-16

2

lihat semua
Episodes
1 1. Tragedi
2 2. Di angkat anak
3 3. Dendam jangan di pendam
4 4. Perguruan matahari
5 5. Menjadi murid inti
6 6. Hari pertama latihan
7 7. Latihan keras
8 8. Pertandingan pertama
9 9. Pertandingan lanjutan
10 10. Tiga tahun berlalu
11 11. Rencana ketua luo ming
12 12. Pembantaian keluarga lu
13 13. Wanita misterius
14 14. Membalaskan dendam
15 15. Perguruan Wuxing
16 16. Bertapa
17 17. Menyerap jiwa manusia
18 18. Uji kekuatan
19 19. Memulai misi pelatihan
20 20. Siluman beruang pemakan manusia
21 21. Kota Cahaya - Anak perdana menteri
22 22. Kota cahaya - Menjadi guru
23 23. Kota Cahaya - Penjahat di lindungi.
24 24. Kota Cahaya - Menghabisi Pengawal kiliu li
25 25. Murid Perguruan nawa suci
26 26. Engiu ji sang master
27 27. Pelatihan Menembus Tingkat
28 28. Siluman wanita kelinci
29 29. Kitab Api Suci Dewa
30 30. Kitab Mata Dewa
31 31. Kitab Telapak Tangan Dewa
32 32. Kitab Pemanggil Jiwa
33 33. Kitab Perubah Wujud
34 34. Melanjutkan Perjalanan
35 35. Kota Api Gila - Korban Pertama Perubah Wujud
36 36. Kota Api Gila - Memasuki Pagoda Api
37 37.Kota Api Gila - Ruangan Tingkat Pertama
38 38. Kota Api Gila - Darah berganti api
39 39. Berhasil menguasai unsur api
40 40. Segel Tiga Titik
41 41. Lautan Kematian Yang Sebenarnya
42 42. Terbebasnya Dewi air
43 43. Berhasil menguasai unsur air
44 44. Padang Tandus Zigan
45 45. Membantu para warga
46 46.Menguasai unsur Tanah
47 47. Dewi Megisia
48 48. Menguasai unsur Angin
49 49. Bertemu kembali siluman beruang
50 50. Kembali keperguruan wuxing
51 51. Mengusai tiga jurus
52 52. Pertandingan persahabatan
53 53. Pertarungan Pertama
54 54. Pertarungan lanjutan
55 55. Pengumuman pemenang
56 56. Ketua Luang xi
57 57. Pembalasan
58 58. Terbongkarnya identitas Magara
59 59. Kematian ketua Luo ming
60 60. Kakak Ning en dan Ning an
61 61. Pertemuan tidak terduga
62 62. Titipan sang kakek
63 63. Membawa ke perguruan
64 64. Goa Yin
65 65. Meningkatkan tingkatan
66 66. Menyusun rencana
67 67. Penyerangan bagian Utara
68 68. Kemenangan
69 69. Penyerangan bagian Barat
70 70. Penyerangan lanjutan
71 71. Hancurnya perguruan bagian barat
72 72. Kabut hitam
73 73. Tipuan Manusia
74 74. Penyerangan bagian timur
75 75. Lu xin
76 76. Dendam Lu xin
77 77. Senjata pemberian dewi Megisia
78 78. Sambutan besar
79 79. Penjelasan Magara
80 80. Kepergian Lu xin
81 81. Kekalahan Siluman
82 82. Bertemu Dewi Megisia
83 83. Dunia ciptaan
84 84. Berburu inti hati spiritual
85 85. Berburu inti hati spiritual 2
86 86. Pria berjubah hitam
87 87. Pertarungan sengit
88 88. Kekalahan pria berjubah hitam
89 89. Kolam Beracun
90 90. Penyerangan
91 91. Kekalahan Perguruan Nawa suci
92 92. Perpisahan
93 93. Memulai kembali
94 94. Ritual pernikahan
95 95. Wanita akar
96 96. Ujian
97 97. melanjutkan perjalanan
98 98. Kembali ke kota Api gila
99 99. Mengambil tanaman tiga rantai
100 100. Kotak misterius
101 Bab 101. Hutan Ilusi
102 102. Rawa indah
103 Desa Kiasan
104 104. Menolong warga
105 Pengumuman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Tragedi
2
2. Di angkat anak
3
3. Dendam jangan di pendam
4
4. Perguruan matahari
5
5. Menjadi murid inti
6
6. Hari pertama latihan
7
7. Latihan keras
8
8. Pertandingan pertama
9
9. Pertandingan lanjutan
10
10. Tiga tahun berlalu
11
11. Rencana ketua luo ming
12
12. Pembantaian keluarga lu
13
13. Wanita misterius
14
14. Membalaskan dendam
15
15. Perguruan Wuxing
16
16. Bertapa
17
17. Menyerap jiwa manusia
18
18. Uji kekuatan
19
19. Memulai misi pelatihan
20
20. Siluman beruang pemakan manusia
21
21. Kota Cahaya - Anak perdana menteri
22
22. Kota cahaya - Menjadi guru
23
23. Kota Cahaya - Penjahat di lindungi.
24
24. Kota Cahaya - Menghabisi Pengawal kiliu li
25
25. Murid Perguruan nawa suci
26
26. Engiu ji sang master
27
27. Pelatihan Menembus Tingkat
28
28. Siluman wanita kelinci
29
29. Kitab Api Suci Dewa
30
30. Kitab Mata Dewa
31
31. Kitab Telapak Tangan Dewa
32
32. Kitab Pemanggil Jiwa
33
33. Kitab Perubah Wujud
34
34. Melanjutkan Perjalanan
35
35. Kota Api Gila - Korban Pertama Perubah Wujud
36
36. Kota Api Gila - Memasuki Pagoda Api
37
37.Kota Api Gila - Ruangan Tingkat Pertama
38
38. Kota Api Gila - Darah berganti api
39
39. Berhasil menguasai unsur api
40
40. Segel Tiga Titik
41
41. Lautan Kematian Yang Sebenarnya
42
42. Terbebasnya Dewi air
43
43. Berhasil menguasai unsur air
44
44. Padang Tandus Zigan
45
45. Membantu para warga
46
46.Menguasai unsur Tanah
47
47. Dewi Megisia
48
48. Menguasai unsur Angin
49
49. Bertemu kembali siluman beruang
50
50. Kembali keperguruan wuxing
51
51. Mengusai tiga jurus
52
52. Pertandingan persahabatan
53
53. Pertarungan Pertama
54
54. Pertarungan lanjutan
55
55. Pengumuman pemenang
56
56. Ketua Luang xi
57
57. Pembalasan
58
58. Terbongkarnya identitas Magara
59
59. Kematian ketua Luo ming
60
60. Kakak Ning en dan Ning an
61
61. Pertemuan tidak terduga
62
62. Titipan sang kakek
63
63. Membawa ke perguruan
64
64. Goa Yin
65
65. Meningkatkan tingkatan
66
66. Menyusun rencana
67
67. Penyerangan bagian Utara
68
68. Kemenangan
69
69. Penyerangan bagian Barat
70
70. Penyerangan lanjutan
71
71. Hancurnya perguruan bagian barat
72
72. Kabut hitam
73
73. Tipuan Manusia
74
74. Penyerangan bagian timur
75
75. Lu xin
76
76. Dendam Lu xin
77
77. Senjata pemberian dewi Megisia
78
78. Sambutan besar
79
79. Penjelasan Magara
80
80. Kepergian Lu xin
81
81. Kekalahan Siluman
82
82. Bertemu Dewi Megisia
83
83. Dunia ciptaan
84
84. Berburu inti hati spiritual
85
85. Berburu inti hati spiritual 2
86
86. Pria berjubah hitam
87
87. Pertarungan sengit
88
88. Kekalahan pria berjubah hitam
89
89. Kolam Beracun
90
90. Penyerangan
91
91. Kekalahan Perguruan Nawa suci
92
92. Perpisahan
93
93. Memulai kembali
94
94. Ritual pernikahan
95
95. Wanita akar
96
96. Ujian
97
97. melanjutkan perjalanan
98
98. Kembali ke kota Api gila
99
99. Mengambil tanaman tiga rantai
100
100. Kotak misterius
101
Bab 101. Hutan Ilusi
102
102. Rawa indah
103
Desa Kiasan
104
104. Menolong warga
105
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!