Keributan terdengar sampai ke telinga Lu peng, tanpa memperdulikan rasa lelah perjalanannya Lu peng menghampiri Lu xin dan Magara yang masih berada di sekitar kolam.
" Apa yang terjadi? " tanya Lu peng sebagai seorang ayah yang merasa khawatir.
" Ayah aku terjatuh sendiri tapi pak Ndoh memukuli Lu xian hingga luka seperti itu, huuuu huuuuuuu " lu xin terus menangis karena merasa bersalah pada Magara.
" Kamu tidak apa apa nak?," tanya lu peng yang langsung menatap magara.
Magara menggelengkan kepalanya dan langsung berdiri, seorang pelayan membawa magara kembali ke kamar yang sudah di siapkan keluarga Lu.
Brrraaaaakkk....
Magara membanting pintu kamarnya dan berlari ke atas tempat tidurnya.
Amarah membuat magara tidak bisa mengontrol perubahan pada tubuhnya, Seketika itu juga Magara kembali ke wujud ularnya.
" Harusnya kamu tidak mencari masalah dengan ku manusia, kamu harus membayarnya " kata Magara yang langsung keluar dari kamarnya.
Magara langsung mencari pak Ndoh yang berani memukulnya hingga penuh luka di badannya, dari jauh magara bisa mencium bau pak Ndoh yang berada di sebuah ruangan dan langsung mendekatinya.
Ssssseeeetttt....
Suara desisan ular membuat pak Ndoh terkejut.
" Kenapa bisa ada ular di sini " dalam hati pak Ndoh.
Magara semakin mendekati pak Ndoh yang terus berjalan mundur.
" Tolong " teriak pak Ndoh.
Wheeeeeeeeseeeesss...
Magara tanpa banyak berpikir langsung melompat dan menggigit kaki pak Ndoh yang berada di depannya.
Suara langkah kaki membut Magara terkejut, Magara yang tidak ingin ada yang mengetahui kalau dirinya adalah siluman bergegas sembunyi di balik lemari tidak jauh dari pak Ndoh yang sudah terbaring.
Dua pelayan wanita berjalan menghampiri pak Ndoh yang terbaring dengan wajah pucat, sebagian tubuhnya yang membiru membuat kedua pelayan itu terkejut.
" Pak Ndoh kenapa " tanya salah satu pelayan wanita itu.
" Tidak tahu, kita harus beritahu tuan sekarang juga " sahut pelayan wanita satunya.
Dua pelayan wanita itu akhirnya keluar dengan wajah yang ketakutan, Magara mengambil kesempatan itu untuk langsung kembali ke kamarnya dengan sangat cepat.
Sampai di kamarnya Magara kembali ke wujud manusianya dan berpura pura tertidur.
" Dendam jangan di pendam, kamu yang mencari masalah dengan ku dan aku hanya membalasnya " Dalam hati Magara.
Walaupun ada sedikit penyesalan menyelimuti lubuk hatinya tapi Magara merasa sangat puas bisa membunuh untuk yang pertama kali nya.
Suara langkah kaki berlarian terus terdengar di depan pintu kamar Magara, Magara mencoba menutup matanya berusaha melupakan semua yang terjadi sebelumnya.
Tok, tok, tok...
Suara pintu kamarnya yang tiba tiba di ketuk membuat Magara berjalan perlahan membuka pintu kamarnya.
" Cepatlah ayah memanggil mu " kata Lu xin sambil menarik tangan Magara.
Lu xin mambawa magara ke depan ayahnya yang sedang berbicara dengan tamu pentingnya.
" Ayah kami sudah datang " kata Lu xin dengan santainya.
Lu xin tidak perduli dengan tamu yang masih berada di depan ayahnya, tamu yang hanya bisa mencari muka membuatnya merasa kesal.
" Kalau begitu aku pamit pulang, lain kali aku akan kembali berkunjung lagi " kata tamu ayahnya sambil terus menatap Magara.
" Ayah kenapa mamanggil kami " kata Lu xin sambil berdiri di samping ayahnya.
" Pak Ndoh meninggal di gigit ular yang sangat beracun, ayah mau kalian berdua saling menjaga kalau ada melihat hewan yang berbahaya tidak perlu di lawan. Ayah tidak ingin kalian terjadi apa apa " sahut ayahnya.
Magara hanya menganggukkan kepalanya, Lu xin yang mendengar ayahnya selesai berbicara langsung menarik tangan Magara pergi ke belakang rumah.
" Haaaah " Lu peng menghela nafas.
Sebagai salah satu dari tiga saudagar besar bagaimana bisa di rumahnya ada ular bahkan sampai memakan jiwa, Lu peng benar-benar merasa tidak habis pikir.
Lu xin mengajak magara duduk di dekat kolam tempatnya terjatuh sebelumnya, Lu xin menatap magara dengan perasaan penasaran tentang asal usul magara tapi Lu xin tidak berani bertanya padanya.
" Menurut mu, kenapa pak Ndoh bisa mati secepat itu. padahal pak Ndoh belum dapat hukuman dari ayah " kata Lu xin yang langsung mengalihkan pertanyaan lain.
" Tidak tahu " jawab Magara yang langsung mengalihkan pandangannya.
Lu xin menatap magara yang seperti menyembunyikan sesuatu darinya.
Di sisi lain Lu peng berusaha keras menutupi kematian pak Ndoh agar tidak tersebar di luar kediamannya, demi nama baik keluarganya Lu peng memberikan beberapa keping emas ke keluarga pak Ndoh dan meminta agar kematian pak Ndoh di rahasiakan, kesepakatan yang akhirnya terjadi membuat Lu peng akhirnya bisa bernafas dengan lega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Harsam
Bagus ceritanya
2021-12-15
1
Mr Crabb
Thor aku sudah Like dan rate Bintang 5 loh🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jika berkenan silahkan mampir di karyaku ya😇😇😇😇😇😇😇😇😇
>>Legenda 7 Bintang<<
Jangan lupa tinggal kan jejak juga di sana. Terimakasih author kesayangan.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2020-05-06
2
Manusia hidup
lanjut
2020-04-30
2