Magara yang membuka matanya perlahan bergegas berusaha bangkit berdiri, Magara baru menyadari dia sudah tidak berada di tempat sebelumnya.
Tiba-tiba dari kejauhan magara melihat wanita dengan paras yang sangat cantik berjalan menghampiri dirinya.
" Ternyata kamu sudah sadar " kata wanita itu sambil tersenyum ke arahnya.
" Aku di mana? " tanya magara.
" Kamu berada di tempat peristirahatan ku, aku menemukan mu tidak sadarkan diri saat wujud mu masih menjadi ular " jawab wanita itu.
" Kamu siapa " tanya magara.
Wanita itu tidak menjawab dia hanya tersenyum dan memberikan dua pil untuk magara minum.
" Ini ..." magara belum sempat melanjutkan pertanyaannya.
" Minum saja " sahut wanita itu.
Magara langsung meminum pil yang di berikan wanita itu, walau rasa ragu masih menyelimuti dirinya.
Arrrrrrrrrrkkkkkkhhhhhhh... Teriak magara.
Badan mnya menjadi sangat panas seperti terbakar, rasa sakit menusuk hingga tembus ke dalam tulangnya. Magara yang tidak sanggup menahan langsung berubah ke wujud ularnya.
Braaaaaakk, braaaaaakk... Magara terus mengibaskan ekornya.
Rasa panas dan sakit itu tidak juga hilang, setiap dia berusaha menahan semakin menjadi rasa panas dan sakitnya itu.
Wanita itu yang sedari tadi hanya memperhatikan magara tiba tiba berjalan menghampirinya, Wanita itu menggigit jarinya hingga berdarah dan meneteskannya di kepala magara.
Perlahan panas yang membakar tubuhnya mulai menghilang rasa sakitnya pun mulai berkurang, wanita itu tersenyum menatap magara yang seketika kembali ke wujud manusianya.
" Sudah waktu nya aku pergi " kata wanita itu sambil berjalan menjauh.
" Sebenarnya pil apa yang kamu berikan pada ku, jika kamu ingin membunuh ku kenapa tidak langsung berhadapan dengan ku " kata magara sambil berusaha bangkit dan berjalan ke arah wanita itu.
" Kamu masih terlalu lemah, jika kamu sudah menjadi kuat temui aku di perguruan Nawa suci " sahut wanita itu sambil berjalan pergi.
Magara yang mendengar wanita itu menyebut perguruan Nawa suci baru teringat satu hal, Perguruan nawa suci tempat manusia yang membantai habis ras siluman ular termasuk kedua orang tuanya.
Magara baru tersadar ternyata wanita itu tidak membunuhnya hanya karena dirinya masih sangat lemah.
Arrrrrrrrkkkkkhhhhh....
Magara langsung berteriak sangat keras.
" Aku bersumpah akan membantai habis perguruan nawa suci hingga tidak tersisa satu manusia pun " teriak magara lagi.
Magara yang merasa sangat marah berlari meninggalkan tempat itu, Amarah masih menyelimuti perasaannya ingin sekali baginya memakan dan membunuh manusia.
Magara yang tidak bisa mengontrol amarahnya pun pergi ke sebuah perdesaan dan mencari mangsa, dengan santainya magara masuk ke desa itu tanpa ada yang mencurigai dirinya.
Arrrrrrrkkkkkhhhhhhhh...
Magara yang baru masuk beberapa meter langsung di sambut teriakan seorang anak kecil yang berasal dari sebuah rumah tidak jauh darinya.
Magara langsung berlari ke arah rumah itu dan betapa terkejutnya dia melihat darah mengalir memenuhi rumah itu, dua pria berbadan besar membawa pedang di tangannya berjalan menghampiri anak yang berteriak tadi.
" Huuuuuu, ibu ayah " teriak anak itu sambil terus menangis.
Anak itu tidak menyadari kalau salah satu pria itu berjalan ke arahnya dan bersiap mengarahkan pedangnya ke anak itu.
" Awas " teriak magara sambil berlari mendorong anak itu.
" Anak dari mana ini yang berani ikut campur urusan ku " kata pria itu sambil menatap magara.
" Aku tidak menyangka ternyata sifat manusia tidak berbeda dari hewan membunuh sesamanya menjadi sebuah kebanggaan " sahut magara.
" Hahahahaha " pria itu tertawa sangat keras.
" Tidak usah banyak bicara, kamu harus mati " teriak salah satu pria itu sambil mengarahkan pedangnya ke arah magara.
Wheeeeeessssss.... pedang itu di ayunkan sangat cepat hingga hampir saja mengenai tangan magara.
" Pergilah keluar " kata magara sambil menatap anak kecil itu.
Anak kecil itu menganggukkan kepalanya dan langsung berlari, dua pria itu merasa sangat marah melihat magara yang berusaha menjadi pahlawan.
" Mati kau " teriak pria itu sambil mengayunkan pedangnya.
Wheeeeeessssss... lagi lagi magara menghindari serangan pria itu.
Bruuuuuuuuuuaaakkk...
Magara berlari memutar dan menendang kaki pria itu hingga terjatuh.
" Anak kecil busuk aku akan menghabisi mu " teriak pria yang satunya lagi sambil berlari ke arah magara.
Braaaaaaaaaaaaak...
Magara yang sudah membaca gerakan pria itu, langsung berlari melompat menendang wajah pria itu.
" Kami tidak mungkin kalah dengan anak kecil seperti mu " Teriak pria yang di tendang kaki nya tadi.
Pria itu bangkit berdiri dan bersiap mengayunkan pedangnya lagi, magara yang merasa bosan berkelahi melawan dua pria itu langsung menyemburkan air liur nya yang beracun ke wajah dua pria itu.
Arrrrrrrrkkkkkhhhhh...
" Dia bukan manusia " teriak salah satu pria itu.
Braaaaaaaaaaaaakkk...
Kedua pria yang terkena racun itu langsung mati di tempat magara merasa sangat puas.
Magara berjalan keluar meninggalkan dua mayat pria itu ingin dirinya mencari anak kecil yang di suruhnya berlari tadi, belum sempat berjalan mencari anak kecil itu magara melihat penduduk desa berkumpul dan saling berteriak.
Magara yang merasa penasaran langsung menerobos kumpulan penduduk desa itu dan betapa terkejutnya dia, anak yang susah payah di selamatkannya sudah terbaring penuh luka di beberapa bagin tubuhnya.
Anak itu yang melihat magara di depannya langsung menatapnya sambil tersenyum.
" Terima kasih kak " ucap anak itu dengan suara lirih.
Setelah mengucapkan kata terakhirnya anak itu langsung menutup matanya, penduduk yang merasa puas berjalan bubar meninggalkan anak kecil itu yang baru saja meninggal dunia.
Magara meneteskan air matanya, walau dia dan anak itu berbeda bangsa tapi dia tidak tega melihat jasad anak itu. Magara mengusap air matanya dan menggendong jasad anak itu ke belakang rumah nya.
Magara mengubur jasad anak itu dan kedua orang tuanya, Magara mengepalkan tangannya sambil berjanji dia akan membalaskan dendam anak itu pada semua penduduk yang membuat kehilangan nyawanya.
Magara yang masih di depan kuburan anak itu merasa tidak habis pikir, kenapa manusia begitu kejam bukan hanya membunuh bangsa siluman bahkan sesama manusia saja saling membunuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Syeila Rahmadani
Sukses terus Thor. Sambil ngabisin waktu sambil baca novel "MUSIM SEMI TAK KUNJUNG DATANG" ☺️
2020-04-16
2