Magara yang keluar dari wilayah siluman terus berjalan tanpa tujuan, Magara hanya bisa mengikuti langkah kakinya yang tidak berhenti walau sudah merasa kelelahan.
Magara yang tidak tahu dirinya sudah berada di mana tiba-tiba menatap pepohanan di depannya, rasa lelah yang sudah tidak dapat di tahannya membuatnya memutuskan beristirahat sejenak di salah satu pohon di depannya itu.
Lima kereta kuda berjalan beriringan dan berhenti tidak jauh dari tempat di mana magara beristirahat, seorang pria tua yang tidak sengaja melihat kaki anak kecil di balik pohon langsung berlari mendekatinya. Pria itu merasa sangat terkejut melihat anak berumur sepuluh tahun terbaring sendirian dengan kaki yang penuh luka.
" Nak bangun " kata pria tua itu sambil menepuk pundak Magara.
Magara yang membuka matanya dengan perlahan langsung melompat menjauhi pria tua di depannya itu, Pria tua itu walau merasa sedikit heran tetap berusaha mendekati magara kembali.
" Tidak perlu takut aku orang baik, di mana orang tua mu " kata pria tua itu dengan nada pelan.
Magara yang mendengar pria tua itu bertanya tentang orang tuanya langsung merasa sedih dan menangis.
" Huuuuuu, huuuuuuu " Magara menangis dengan sangat keras.
" Tenang nak, jika kamu tidak memiliki orang tua anggap saja aku sebagai orang tua mu" kata pria tua itu sambil mendekati Magara.
Magara terus menatap pria tua itu yang sepertinya memang berniat baik padanya.
" Siapa nama mu nak " tanya pria tua itu.
Magara menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin ada yang mengetahui nama aslinya sebelum dia berhasil membalas dendam.
" Kalau begitu ikut aku saja dulu, aku berjanji akan merawat mu dengan baik " kata pria tua itu sambil tersenyum.
Pria tua itu memegang tangan Magara membawanya naik kereta kuda yang langsung kembali berjalan.
" Nama ku Lu peng mulai dari sekarang kamu bisa memanggil ku ayah " kata pria itu sambil tersenyum.
Magara yang mendengar perkataan pria tua itu memutuskan untuk tidak menjawabnya, Magara terus menatap keluar jendela melihat indahnya pemandangan yang di laluinya.
" Manusia " ucap Magara yang melihat anak kecil bermain tidak jauh dari kereta yang di naikinya.
" Semua di sini manusia tidak ada yang siluman kamu tenang saja " kata pria tua itu.
Magara langsung terdiam dan berpikir apa semua manusia membenci siluman, apa alasan mereka.
Pria itu mengelus kepala Magara dan terus tersenyum menatapnya, tidak butuh waktu lama kereta akhirnya berhenti dan pak tua itu turun dari keretanya.
" Turunlah " kata pria itu sambil mengulurkan tangannya.
Magara menggenggam tangan pak tua itu dan turun dari kereta, betapa terkejutnya Magara melihat seorang wanita tua dan anak perempuan berumur lebih tua darinya yang terus menatap ke arahnya.
" Kemarilah nak " kata wanita itu sambil tersenyum.
Magara berjalan dengan ragu, rasa waspada terus menyelimutinya.
" Kemarilah aku tidak akan memakan mu " kata wanita itu lagi sambi tersenyum menatap Magara.
Magara berjalan ke arah wanita itu dan menundukan kepalanya.
" Mulai dari sekarang kamu adalah anak angkat kami, jangan pernah ragu lagi ya " kata pria tua itu.
Magara menganggukkan kepalanya tanpa sadar Magara melirik ke arah anak perempuan itu yang tersenyum ke arahnya.
" Mari kita main " kata anak perempuan itu sambil menarik tangan magara masuk ke dalam rumah.
Magara hanya bisa mengikuti anak perempuan itu dan melihat apa yang akan di lakukan anak perempuan itu padanya.
" Nama mu siapa " tanya anak perempuan itu.
Magara menggelengkan kepala dan menunduk.
" Mulai dari sekarang nama nya Lu xian, ayah harap Lu xin tidak jahil pada adik baru mu ya " kata pria tua itu sambil menatap anak perempuannya.
" Ayah menyebalkan " sahut anak perempuan itu sambil berjalan pergi.
" Lu xian kamu bisa istirahat atau berkeliling sesuka mu, tapi jangan pernah pergi keluar dari halaman rumah ayah tidak ingin kamu tersesat. Kamu mengerti " kata pria tua itu.
Magara menganggukan kepalanya dan berjalan pergi mengelilingi taman yang berada di belakang rumah.
" Dunia manusia ternyata begitu indah " magara berbicara sendirian.
" Lu xian apa yang kamu lakukan? " tanya Lu xin sambil berjalan mendekati magara.
Magara hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan pergi meninggalkan Lu xin.
" Kenapa dia sombong seperti itu " ucap Lu xi yang merasa kesal di tinggal pergi.
Lu xin berbalik dan berlari di jembatan yang tidak ada pegangannya, papan jembatan yang licin membuat Lu xin terpeleset dan tercebur ke dalam air.
" Tolong " teriak Lu xin yang tidak bisa berenang.
Magara yang mendengar teriakan langsung berlari dengan cepat dan melompat membawa Lu xin naik ke atas.
" Apa yang terjadi " teriak pak Ndoh penjaga rumah keluarga Lu.
Penjaga rumah keluarga Lu yang belum pernah melihat Magara mengira kalau Magara yang sengaja mendorong anak majikannya.
" Anak nakal kamu berani ingin membunuh nona Lu xin " kata pak Ndoh sambil memukul Magara dengan kayu besar.
Magara hanya diam walau terus di pukul, Lu xin yang tadinya pingsan akhirnya terbangun dan betapa kagetnya dia melihat Magara di pukuli tepat di depannya.
" Apa yang pak Ndoh lakukan " tanya Lu xin yang tiba tiba memegang tangan Magara.
" Maaf nona Lu xin anak nakal ini yang mendorong mu dia ingin membunuh mu " kata pak Ndoh sambil terus menatap magara.
" Dia tidak mendorong ku, aku yang terjatuh sendiri aku melihat dia berlari dan melompat menolong ku " sahut Lu xin.
Pak Ndoh langsung terdiam dan menatap magara dengan sangat kesal, Karena magara nona Lu xin memarahi dirinya.
" Tunggu saja kamu " kata pak ndoh dengan sangat pelan.
Magara mengepalkan tangannya, dia diam bukan karena dia merasa bersalah. mengapa manusia bertindak tanpa mencari kebenarannya.
" Dunia manusia sangat keras, aku akan berusaha bertahan sampai membalas dendam orang tua ku dan semua ras siluman ular " dalam hati Magara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Yurnita Yurnita
suka ceritanya
2023-04-10
0
Edi yuzzardy
sayang nya kurang mendetail cerita..pendeskripsiannya kurang..kyak cerita saduran dr luar mncanegara...cerita sbenarnya bagus,cuma beda sama cerita lokal yg pndeskripsiannya lbh bagus dan mendetail
2022-01-12
0
Yuuna
makan dia magara... ciihhh gemes aku
2021-05-20
0