Hari hari di lalui magara dengan terus berlatih, berlatih cara cara menghindar melompat bahkan melatih tenaga dalamnya. Magara merasa sangat bahagia setiap latihan dan mendapatkan pengetahun baru.
Hari dan bulan telah berlalu, tahun demi tahun telah berganti tak terasa Magara sudah tiga tahun menjadi murid ketua Luang xi satu satu nya.
Hari itu magara baru mengingat kalau ketua Luang xi meminta dirinya menemuinya di halaman belakang. Tanpa banyak berpikir selesai latihan magara pergi ke halaman belakang, halaman yang penuh dengan rimbunnya pepohanan dan kolam kecil membuat susana hatinya menjadi terasa damai.
Tiba tiba ketua Luang xi berada di belakang magara dan menepuk pundaknya, Magara yang merasa terkejut langsung melompat.
" Apa yang harus lu xian lakukan ketua " kata Magara membuka pembicaraan.
" Teteskan darah mu di sini " sahut ketua Luang xi.
Magara memperhatikan kayu berwarna putih yang di pegang ketua Luang xi, kayu itu sama persis yang di pakai pengujian saat dia pertama masuk ke dalam perguruan matahari. Tanpa bertanya Magara langsung menggigit jarinya dan meneteskan darahnya di atas kayu itu.
Perlahan darahnya mulai naik dan berhenti di angka lima, magara melihat ketua Luang xi yang langsung tersenyum.
Tingkat lima sendiri biasa di bilang dengan tingkat alam bawah, tingkat alam bawah terbagi menjadi lima bagian.
Alam bawah jiwa, alam bawah raga, alam bawah dunia, alam bawah baka dan alam bawah surga.
Walaupun ketua Luang xi tahu Magara baru naik di alam bawah jiwa, ketua Luang xi merasa sangat puas. Selama tiga tahun ini magara sudah berusaha keras akhirnya berhasil mencapai tingkat emas bintang dua belas, hingga bisa naik tingkat alam bawah jiwa atas usaha nya sendiri.
" Berendamlah di kolam itu, apa pun yang terjadi jangan keluar dari kolam itu sebelum aku yang menyuruh mu keluar " Kata ketua Luang xi sambil kembali berjalan masuk ke dalam rumah.
" Baik " jawab Magara dengan penuh keyakinan.
Magara berjalan ke kolam kecil itu dan langsung membuka bajunya, tanpa ragu Magara langsung masuk ke dalam kolam itu dan berendam.
Air yang hanya terasa dingin tiba tiba menjadi sangat panas, buih mulai mengelilingi Magara. Ingin rasanya dia segera keluar dari kolam itu tapi perkataan ketua Luang xi tiba tiba teringat di pikirannya, dia tidak di izinkan keluar dari kolam itu sebelum ketua Luang xi yang menyuruhnya.
Magara menutup matanya mencoba menahan rasa panas itu sebisa nya, tidak bisa bertahan lebih lama lagi hanya hitungan menit Magara merasa tidak kuat bahkan magara merasa akan kembali ke wujud ular nya.
Magara terus menggelengkan kepalanya dia tidak ingin ketua Luang xi mengetahui kalau dirinya adalah siluman ular, ketua Luang xi tiba-tiba keluar dan memperhatikan magara yang terlihat sangat tersiksa.
Ketua Luang xi yang merasa tidak tega langsung berjalan menghampiri Magara dan duduk tidak jauh darinya.
" Kalau kamu ingin berubah, berubah saja " kata ketua luang xi sambil menatap magara.
Magara terdiam dan merasa heran, dari perkataan ketua Luang xi magara merasa kalau ketua Luang xi tahu bahwa dirinya bukan manusia.
Magara yang tidak bisa bertahan langsung kembali ke wujud ularnya. Magara melihat ke arah ketua Luang xi yang seperti tidak terjadi apa apa.
Perlahan air mulai kembali dingin dan ketua Luang xi berjalan menghampiri magara.
" Bukan maksud ku untuk membohongi ketua" kata Magara yang langsung kembali ke wujud manusianya.
" Aku tahu tidak mudah bagi mu untuk jujur kalau dirimu adalah siluman ular, aku bisa mengerti itu " sahut ketua Luang xi.
Magara hanya menundukan kepalanya dia pasrah andai ketua Luang xi ingin menghabisi nya.
" Naiklah dan cepat pakai baju mu " kata ketua Luang xi.
Magara langsung mengambil bajunya dan secepat mungkin memakainya, Ketua Luang xi menatap magara yang hanya menundukan kepalanya sambil berjalan menghampiri dirinya.
" Kolam itu bernama kolam pengendali wujud, jika manusia biasa yang masuk tidak akan terjadi apa apa begitu juga sebaliknya " kata ketua Luang xi sambil menatap Magara.
Magara tidak menjawab dia tidak perduli itu kolam apa, yang dia ingin tahu sejak kapan ketua Luang xi menyadari kalau diri nya bukan manusia.
" Kamu pasti ingin tahu sejak kapan aku mengetahui kalau kamu siluman " kata ketua Luang xi sambil tersenyum.
Magara menganggukkan kepalanya karena memang itu yang ingin dia ketahui.
" Waktu itu di hari pertama latihan mu saat kamu ke hujanan dan tidak sadarkan diri, aku yang mengganti baju mu tidak sengaja aku melihat sisik ular berada di bagian punggung mu. Dari situ aku menyadari kalau kamu bukan manusia biasa " Kata ketua Luang xi mencoba menjelaskan.
" Lalu mengapa ketua masih ingin mengajari ku walau aku siluman " sahut Magara yang masih menundukan kepalanya.
" Bagi ku kamu manusia atau siluman itu bukan hal penting, selagi kamu memiliki kemauan berlatih dengan sungguh sungguh aku akan terus melatih mu " Kata ketua Luang xi sambil mengelus kepala magara.
Tanpa ketua Luang xi dan Magara sadari, pembicaraan mereka di dengar Tan li yang tidak sengaja di suruh ketua luo ming memberikan sebuah kitab ilmu untuk ketua Luang xi.
Tan li yang dari awal tidak suka dengan magara bergegas pergi, berita besar seperti itu ketuanya harus segera mengetahuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments