Lu peng setiap hari memperhatikan Magara yang hanya mengurung diri di kamarnya, Lu peng yang merasa kasihan pada Magara memutuskan untuk memasukan Magara ke perguruan ilmu bela diri agar Magara bisa memiliki aktifitas seperti anak seusianya.
Lu peng yang ingin memberi tahu Magara langsung masuk ke kamar Magara tanpa mengetuk pintu, Lu peng menggelengkan kepalanya melihat Magara hanya terdiam di atas tempat tidurnya dan terus melamun.
" Apa yang kamu pikirkan " tanya Lu peng sambil duduk di samping magara.
Magara hanya menggelengkan kepalanya, Lu peng merasa Magara tidak seperti anak seusianya pada umumnya yang harusnya penuh keceriaan.
" Apakah kamu mau mengikuti pelatihan ilmu bela diri " tanya Lu peng sambil menatap magara.
Magara menatap ayah angkatnya dia tidak tahu apa yang di maksud ilmu bela diri.
" Kamu tidak tahu ilmu bela diri itu apa ya " tanya Lu peng lagi.
Magara hanya menganggukkan kepalanya.
" Begini ilmu bela diri adalah cara agar kamu bisa menjadi sangat kuat dan mengalahkan musuh musuh yang berani mencari masalah dengan mu " kata Lu peng yang mencoba menjelaskan.
" Menjadi kuat " tanya Magara sambil menatap ayah angkatnya.
" Iya menjadi sangat kuat hingga kamu di hormati dan di takuti semua orang " sahut Lu peng.
" Mau " jawab Magara dengan cepat.
" Tidak bisa " teriak Lu xin yang dari tadi sudah mendengar pembicaraan ayahnya dan magara.
" Lu xin kamu tidak bisa melarang adik mu dia harus menentukan jalan hidup yang akan dia lalui sendiri " kata Lu peng sambil menatap anak nya.
" Ayah jahat " teriak Lu xin sambil berlari kembali ke kamarnya.
Keputusan ayahnya tidak bisa lagi dia hentikan, Lu xin yang melihat dari jauh adik angkatnya menaiki kereta kuda dan berjalan menjauh membuatnya menjadi sedih.
" Cepatlah kembali lagi Lu xian " dalam hati Lu xin sambil terus menangis.
Kereta kuda yang di naiki Magara berhenti di depan pintu gerbang yang tertutup sangat rapat, seorang pelayan kepercayaan keluarga lu membantu Magara turun dari kereta dan berdiri di depan pintu.
" Untuk apa datang ke sini " suara dari balik pintu gerbang.
" Aku pelayan keluarga lu di utus mengantar anak angkat keluarga lu untuk berguru di sini" kata pelayan itu.
Pintu gerbang akhirnya terbuka seorang pria dewasa berjalan menghampiri Magara dan berdiri di depannya.
" Kami akan membawanya, kamu bisa kembali " kata pria itu sambil menatap pelayan yang mengantar Magara.
" Terima kasih sudah menerima tuan muda Lu xian " kata pelayan itu sambil berjalan pergi.
Pria itu bernama Zheng salah satu dari lima ketua perguruan matahari. ketua Zheng menarik tangan magara masuk ke dalam sebuah ruangan dan meminta magara memegang batu kristal kekuatan.
Tanpa bertanya Magara langsung memegang batu kristal itu, tiba tiba batu kristal itu mengeluarkan warna hijau kehitaman ketua Zheng yang melihatnya merasa sangat terkejut.
Selama ini dia hanya tau warna hijau cerah pertanda kekuatan berada di tingkat menengah, dia belum pernah melihat warna hijau kehitaman sebelumnya.
Ketua Zheng mengalihkan rasa terkejutnya dia langsung menyuruh magara meneteskan darahnya di sebuah kayu putih, lagi lagi Magara tidak bertanya dia langsung menggigit jari nya hingga berdarah dan meneteskan darahnya ke ujung kayu putih itu.
Perlahan darah Magara naik sedikit demi sedikit ke atas kayu itu dan berhenti di garis berangka tiga. ketua Zheng lagi lagi merasa terkejut dia tidak percaya anak yang polos di depannya sudah berada di tingkat tiga atau bisa di bilang sudah berada di tingkat emas.
" Sebelumnya apa kamu sudah pernah berlatih? " tanya ketua zheng.
Magara tidak menjawab dia hanya menggelengkan kepalanya, ketua Zheng merasa sangat heran kalau benar anak laki laki di depannya tidak pernah berlatih bagaimana dia bisa sudah berada di tingkat emas.
" Aku masih tidak percaya, apa mungkin alat penguji nya sudah tidak berfungsi dengan benar. aku harus meminta anak setingkatnya untuk mengetesnya " dalam hati ketua Zheng.
" Ikutlah dengan ku " kata ketua Zheng sambil berjalan keluar dari ruangan.
Magara langsung mengikuti pria di depannya, ketua Zheng berhenti di arena pelatihan dan meminta magara naik ke atas arena.
" Siapa yang berada di tingkat emas satu orang naik ke atas " teriak ketua Zheng sambil menatap kerumunan yang mengelilingi arena.
" Aku ketua " sahut seorang anak laki laki bernama Tan li.
Ketua Zheng masih memperhatikan sekitarnya tidak ada satu pun yang ingin naik ke atas arena selain Tan li, ketua zheng terpaksa hanya bisa menerima Tan li untuk melawan Magara walau kekuatannya jauh lebih unggul dari Magara.
" Tan li ingat untuk tidak berlebihan, ini hanya untuk mencoba kekuatan Lu xian sebagai murid yang baru masuk ke perguruan matahari " kata ketua zheng sambil menatap Tan li.
" Baik ketua " sahut Tan li.
Magara benar benar tidak tahu tentang apa yang akan di lakukan nya di sana, sedangkan Tan li dengan serius ingin menyerang Magara, Tan li tanpa banyak berbicara langsung ke arah Magara dan menendangnya.
Wheeeeresssssss...
Tendangan Tan li yang di tangkis dengan kaki kiri Magara membuat terkejut semua murid, Magara sendiri tidak tahu mengapa dia bisa langsung menggerakan kaki kirinya.
Tan li merubah serangannya dia menggunakan tinjunya untuk memukul perut magara berulang kali, Magara yang bisa melihat gerakan Tan li dengan cepatnya mengarahkan tangannya ke perut dan menagkis tinju Tan li.
Tan li merasa sangat kesal serangannya tidak ada yang berhasil mengenai Magara dia merasa seperti sedang di permalukan di depan banyak orang.
Magara yang melihat Tan li tidak fokus menyerangnya langsung mengambil kesempatan itu untuk menendang Tan li hingga terlempar, ketua Zheng yang melihat Tan li terlempar bergegas menghentikan pertarungan di depannya.
" Sudah cukup " teriak ketua Zheng sambil melompat masuk ke arena.
Tan li berusaha kembali berdiri, dia menatap Magara dengan penuh kebencian dan turun dari arena.
Ketua Zheng yang sudah melihat gerakan Magara akhirnya percaya kalau Magara memiliki kekuatan tingkat emas walau di tidak tahu Magara sudah di tingkat emas bintang berapa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
?????
untk mc jgn cuma menggeleng kepala atau diam saat ditanya, atau di ajak bicara
2020-10-27
1