Hari ke dua latihannya Magara masih tetap bersemangat, walau masih sama seperti kemarin yang hanya melatih pernafasan dan kuda-kudanya.
Ketua Luo ming berjalan ke arah Magara yang masih fokus memasang kuda-kudanya, dengan ekspresi datar ketua Luo ming berdiri di depan Magara.
" Bagaimana mau bisa di kembangkan kalau hanya latihan kuda-kuda seperti ini " kata ketua Luo ming sambil tersenyum sinis berjalan meninggalkan Magara.
Ketua Luo ming mengetuk pintu ruangan ketua Luang xi dan masuk ke dalamnya.
" Salam ketua " ucap ketua Luo ming.
" Duduklah apa yang membuat mu tiba-tiba datang kemari " sahut ketua Luang xi sambil melanjutkan tulisannya.
" Tidak ada hal yang terlalu penting, aku hanya ingin bertanya lima hari lagi akan di adakan pertarungan tantangan apakah murid ketua Luang xi akan ikut " kata ketua Luo ming sambil tersenyum.
" Semua tergantung anak itu, jika dia ingin ikut aku tidak akan melarangnya tapi jika dia tidak ingin ikut aku juga tidak memaksanya" Sahut ketua Luang xi.
Aku ingin murid mu itu ikut, aku ingin mempermalukannya hingga dia memutuskan keluar dari perguruan matahari " dalam hati ketua Luo ming.
" Baiklah kalau begitu aku tidak akan mengganggu ketua Luang xi, tapi aku berharap murid ketua luang xi bisa ikut " kata ketua Luo ming sambil berjalan keluar.
Ketua Luo ming kembali menghampiri Magara sambil membisikan sesuatu dan langsung bergegas pergi.
Ketua Luang xi yang melihatnya dari kejauhan hanya tersenyum, ketua Luang xi tahu betul maksud kedatangan ketua Luo ming yang sengaja bertanya tentang muridnya.
Ketua Luang xi keluar dari ruangannya dan berdiri di samping Magara, ketua Luang xi tersenyum kecil sambil terus memperhatikan posisi kuda-kuda Magara.
" Istirahatlah sebentar " kata ketua Luang xi sambil menatap Magara.
" Terima kasih ketua " ucap Magara sambil menundukan kepalanya.
" Apa kamu ingin mengikuti pertarungan yang di katakan ketua Luo ming tadi " tanya ketua Luang xi.
" Jika ketua menyuruh Lu xian akan mengikutinya " jawab Magara.
" Kalau gitu sudah di putuskan kamu akan ikut pertarungan itu, sekarang kamu harus berlatih lebih keras lagi " kata ketua Luang xi sambil berjalan masuk ke ruangannya.
" Baik ketua " sahut Magara.
Setelah beristirahat Magara kembali memasang kuda-kudanya hingga sore hari yang berganti dengan malam, Ketua Luang xi keluar dari ruangannya dan berjalan menghampiri Magara yang masih sibuk berlatih.
" Karena kamu akan mengikuti pertarungan yang hanya tinggal beberapa hari lagi, kamu harus berlatih lebih keras. Aku tidak ingin kamu mempermalukan ku " kata ketua Luang xi sambil menatap Magara.
Magara tidak menjawab dia hanya menganggukkan kepalanya dan terus fokus ke kuda-kudanya.
" Sudah cukup kuda-kuda mu, sekarang perlihatkan pada ku bagaimana cara menyerang yang benar " kata ketua Luang xi yang langsung duduk tidak jauh dari Magara.
Magara sebenarnya tidak tahu sama sekali bagaimana cara menyerang, waktu itu dirinya tiba tiba teringat saat di arena seorang anak laki laki menyerangnya.
Setelah mengingatnya dengan jelas Magara langsung mengikuti gerakan anak laki-laki
yang ada di ingatannya itu.
Ploook, ploook, ploook.
Ketua Luang xi bertepuk tangan dan kembali menghampiri Magara.
" Walau tidak sempurna cara menyerang seperti itu sudah lumayan, sekarang kamu bisa melihat cara ku menyerang yang benar itu seperti apa " kata ketua Luang xi sambil memperagakan gerakannya.
Magara yang memperhatikan setiap gerakan ketua Luang xi dan refleks tubuhnya langsung mengikuti gerakan ketua Luang xi dengan sendirinya.
Ketua Luang xi menghentikan gerakannya dan memperhatikan Magara yang langsung memperagakan gerakannya, Ketua Luang xi merasa sangat terkejut hanya hitungan menit Magara sudah bisa mengikuti gerakannya dengan sempurna.
" Cukup Istirahatlah sebentar " kata ketua Luang xi yang duduk di bawah pohon tidak jauh dari Magara.
" Baik ketua " ucap Magara yang langsung menghentikan gerakannya dan menghampiri ketua Luang xi.
" Aku sebenarnya masih tidak mengerti satu hal, bagaimana kamu bisa menguasai setiap gerakan yang ku peragakan " kata ketua Luang xi sambil menatap Magara.
" Tidak tahu, setiap gerakan itu terlihat jelas di mata ku dan tubuh ku langsung bergerak dengan sendirinya " kata Magara sambil menundukan kepalanya.
" Tubuh mu bergerak sendiri karena kamu masih belum bisa mengontrolnya, lambat laun kamu pasti akan terbiasa dan dengan mudah mengendalikannya " sahut ketua Luang xi.
Magara hanya menganggukkan kepalanya tanpa berbicara, Ketua Luang xi langsung berdiri dan menatap Magara.
" Sekarang kamu perhatikan gerakan menangkis serangan ini, jangan kamu peragakan sebelum aku menyuruh mu " kata ketua Luang xi.
" Baik " jawab Magara.
Ketua Luang xi memperagakan cara gerakan tangan dan kaki yang benar saat menangkis serangan tangan atau kaki. Magara mencoba memperhatikannya dengan serius, masih sama seperti sebelumnya tiba-tiba badannya langsung bergerak dan ingin mengikuti setiap gerakan ketua Luang xi.
" Tahan, ketua bilang tidak boleh mengikuti gerakan sebelum ketua menyuruhnya " dalam hati Magara.
Magara berusaha menahan tubuhnya sebisa mungkin, tidak butuh waktu lama tubuhnya kembali normal lagi hingga akhirnya ketua Luang xi selesai memperagakan gerakannya.
" Sekarang giliran mu " Kata ketua Luang xi yang langsung bersandar di bawah pohon.
Magara tidak menjawab dia langsung memperagakan setiap gerakan ketua Luang xi yang dia lihat tadi, kalau sebelumnya tubuhnya bergerak sendiri sekarang dia bisa mengendalikan tubuhnya melakukannsetiap gerakannya.
Ketua Luang xi hanya tersenyum melihat Magara memperagakan semua gerakannya dengan sempurna, tidak terasa matahari sudah keluar lagi hari baru menyambut magara yang masih terus berlatih.
" Beristirahatlah kamu sudah berlatih semalaman " kata ketua Luang xi yang langsung masuk ke kamarnya.
Magara tidak ingin beristirahat baginya berlatih jauh lebih penting dari pada beristirahat, Magara mengulang semua gerakan yang di ajarkan ketua Luang xi dari cara pernafasan kuda kuda bahkan sampai menyerang dan menangkis.
Tidak ada rasa lelah sedikit pun baginya, tidak perduli hujan atau panas magara terus mengulang semua gerakannya hingga lima hari berlalu dengan cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Natalia Layare
Bagus ceritanya,seharusnya kalau tidak yg mengganggu ketenangan kita dan tidak mengusik kehidupan kita yg tidak merugikan orang lain,jangan pernah cari perkara dan membuatnya marah dan mengakibatkan saling belas dendam satu sama lain👍👍👍
2024-02-04
0
Ummu Saif
bagus banget keren
2022-11-29
0
Edi yuzzardy
hebattttttt...cerita bagus...
2022-01-12
0