Si oyen dan si utih

Wira merupakan anak dari kakak sepupu Juwita, yaitu Gilang dan istrinya. Kini ia datang untuk menghadiri pernikahan adik sepupunya Bilqis. Namun ia telah di hubungi oleh Tate jauh jauh hari, bahwa ia harus membawa buket agar dapat menguji coba seberapa pencemburunya Ahmed.

Benar saja ketika ia datang bersamaan dengan Ahmed, dan Bilqis memilih untuk memeluk pemberian Wira. Ahmed menapakkan wajah tidak senangnya. Jelas saja Wira bersorak serang, berhasil membuat seorang Ahmed kesal bukan main.

Sementara di jalan Ahmed terus memainkan ponselnya beberapa kali, sembari mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kakak Iqis belum kawin ya, Iqis juga mau pergi bulan madu, belum mau isdet sekarang," protes Bilqis yang keluar entah sudah yang keberapa kalinya.

"Iya habis ini sudah, jangan berisik ah, ini semua gara gara tu cowok," kesal Ahmed masih teringat tentang buket yang di peluk olah Bilqis.

"Ya elah kak, siapa sih tu. Pingin Iqis jambak juga, gara gara dia nyawa Iqis rasanya di ubun ubun," gerutu Bilqis membuat Ahmed menoleh dan meletakkan ponselnya.

"Iya jangan ngomong gitu lagi, ini udah kakak letak ponselnya," ujar Ahmed menyadari kekesalan Bilqis. Ahmed kemudian berkonsentrasi menuju tempat pemotretan.

Sesampainya di tempat pemotretan, mereka segera turun dan mulai melakukan riasan pada wajah, kemudian baru mengganti pakaian mereka. Saat Bilqis masih berada dalam posisi wajah yang di rias, Ahmed datang berniat untuk memperbaiki mood wanita itu sebelum mereka melakukan sesi pemotretan.

"Qis coba lihat," Ahmed menunjukkan video lucu kepada Bilqis, membuat Bilqis tertawa, sehingga sang make-up artist sedikit kesulitan, pasalnya Bilqis terus tertawa.

"Sumpah tu kucing tenggilnya sama muka kakak kalau lagi jahilin Iqis," ucap Bilqis terus tertawa, Ahmed ikut terkeke.

"Berarti yang kucing putih ini kamu qis," Ahmed menunjuk kucing putih yang tengah di kejar kejar oleh kucing oren, atau biasa di panggil si oyen.

"Nah kan, kasian ih, dasar kucing oren, atau si oyen..." Bilqis semakin terkekeh kala melihat kucing putih terus berlari, tampaknya itu video ketika musim berkembang biak bagi kucing, sementara si kucing putih sedang tidak mau, jadi si oyen terus mengejarnya.

Mungkin saat ini posisinya akan sama seperti yang di rasakan Ahmed kepada Bilqis, Ahmed yang sudah tak tahan ingin berkembang biak, namun Bilqis yang masih belum memiliki rasa kepadanya.

"Wah... si oyen por*no aksi, wah mataku ternodai," Bilqis terkekeh ketika mengatakannya. Ahmed ikut terkekeh ketika mendengar perkataan dari bibir Bilqis.

^^^Iya si oyen memang ga tahan lagi, nanti awas saja si utih ya. Ahmed.^^^

Tampaknya Ahmed telah mendapatkan nama baru untuk mereka kelak, dan Ahmed boleh berbangga karena menurutnya itu lebih baik daripada nama si curut dan si kancil. Ahmed sudah dapat membayangkan le*ngu*han Bilqis yang menggema, lebih indah dari musik kesukaannya. Bibir Ahmed menukik membentuk senyuman manis, membuat orang orang tersenyum melihat pandangan Ahmed yang tertuju pada Bilqis yang tengah tertawa melihat video video lucu lainnya.

"Ayo calon mempelai kita mah foto prewedding," seorang fotografer datang menghampiri mereka. Bilqis menghentikan tawanya mengalihkan pandangan ke arah Ahmed yang tengah tersenyum senyum sendiri, entah sudah sampai mana hayalan nya.

"Kak," Bilqis menepuk pundak Ahmed, membuat laki laki itu tersadar dari lamunan panjang nan nyeleneh. "Kita udah di panggil buat foto."

"Ah iya," Ahmed segera berdiri dari duduknya.

^^^Ah gue seret sekarang, atau ci*pok sekarang bisa gaya, jadi pengen. Aduh si oyen jangan sekarang dong, malu kalau menunjukkan kegagahan sekarang, si utih belum siap. Ahmed.^^^

Pemotretan di mulai dengan memotret mempelai satu persatu, baru kemudian mereka berdua. Saat tengah melakukan pemotretan Ahmed di minta untuk memandang mata Bilqis, begitupun dengan Bilqis. Mereka di minta untuk beradegan romantis, namun bukannya romantis mereka justru sibuk tertawa.

"Kakak udah ah, jangan ketawa mulu," Bilqis masih sibuk mencoba menutup mulutnya, sembari menepuk nepuk pipinya.

"Lah kamu ngapain ketawa?" Ahmed masih mencoba melirik wajah memerah Bilqis akibat tawa lepas nya.

"Ingat si oyen soalnya, mukanya tengil kayak muka kakak," Bilqis justru mengapit wajah Ahmed dengan kedua tangannya. Ahmed menyunggingkan senyumnya, tampaknya otak liciknya telah kembali bekerja.

"Iya kakak juga ingat si utih," ujar Ahmed segera menarik pinggang Bilqis mendekat ke arahnya. Seketika mata Bilqis terpejam karena terkejut. Ahmed mendekatkan wajahnya membuat Bilqis menegang tanpa sengaja menekan pipi Ahmed dengan kencang. "Ah!!! Iqis sakit tau."

"Kakak sih kegatelan, masih banyak orang juga," seru Bilqis menjulurkan lidahnya.

^^^Gue sedot juga tu lidah biar ga usah melet melet lagi. Ahmed.^^^

"Berarti kalau orangnya sedikit boleh dong," Ahmed.

"Mesum..."

......................

Brayen baru saja selesai mandi, ia keluar dari kamarnya mencari istri tercinta, namun langkahnya terhenti kala Tate mengejutkan dirinya.

"Baa..." Tate berseru ketika keluar dari persembunyiannya. "Terkejut ya..."

"Tate... kamu ngapain? Ga kerja? Malah ngerecokin orang tua, ga sopan kamu," Brayen mencari benda terdekat untuk dilemparkan ke arah Tate. "Minggir sana."

"Lah kan papi sendiri yang nyuruh ke sini," Tate berucap tanpa merasa bersalah.

"Kapan? Lagian siapa yang papi suruh? Mami... liat ini anak kamu, kurang ajar banget..." suara Brayen menggema dari arah ruang makan hingga menuju ruang keluarga.

"Tu dengar, pasti Tate lagi ngejahilin papinya, sampai sampai papi nya teriak begitu," Juwita menunjuk ke arah ruang makan yang membuat Dini tersenyum kaku.

^^^Pantas jahil banget, jangankan dengan aku, dengan papinya aja jahil banget. Pasti papinya ga kuat kalau di samping kak Tate. Dini. ^^^

"Iya Tante sama kok," ujar Dini tersenyum manis.

"Sama ya? Pasti kamu suka di jahilin juga kan?" Juwita mengangguk paham dengan sikap anaknya. "Jangan kan kamu, papi sana adiknya aja sering di jahilin. Sama kakaknya aja dia sedikit segan, soalnya kakaknya sedikit pendiam."

Tak tahu saja Juwita bahwa akibat kejahilan Tate terhadap kakaknya membuat sekertaris baru Atlas menderita. Yang bisa di pastikan saat ini tengah menderita dengan seluruh tugas dari bos kejamnya. Bahkan dulu wanita itu sempat kehilangan pekerjaan dikarenakan Tate yang menjahili Atlas.

"Haccim," Atlas tiba tiba bersin ketika tengah menerima sodoran berkas dari Anisa.

^^^Aduh virus ini, ga apa apa kalau virus flu bisa, paling izin sakit aja kalau di kasih. Tapi jangan sampai virus sombong, arogan, pemarah dan pendendam membelunggu di hati ku ya Allah. Jangan sampai terkena virus rezim iblis muka datar kulkas dua pintu. Anisa.^^^

"Kenapa kamu? Kamu ngeledek saya di dalam hati kamu," Atlas memandang ke arah Anisa. Seketika gadis itu tergagap entah bagaiman pikirannya bisa terbaca oleh CEO angkuhnya.

^^^^^^Aduh bahkan ngedumel saja tidak boleh dasar rezim iblis. Anisa.^^^^^^

"Engga pak, saya penasaran saja, bapak minum obat apa kira kira, nanti saya pesankan dengan orang ob," Anisa mencoba menghindar dari pertanyaan tersebut.

"Saya ga sakit nis... sekarang kamu kembali ke ruangan mu," kesal Atlas segera mengusir Anisa.

"Baik pak permisi," Anisa segera keluar, sebelum akhirnya tugas dadakan dan super banyak kembali menggunung di meja kerjanya.

Sementara itu di rumah besar keluarga Lyansi, Tate tengah terkekeh mendengar penuturan paoinya yang mengadu secara berteriak kepada maminya. "Wah emang Tate anak mami sama siapa Pi?" Tate sungguh pintar mengeluarkan pertanyaan yang akan mampu membuat Brayen mendidih sendiri karena kesal.

"Ya sama papi lah, memang siapa lagi?" Brayen benar benar kesal dengan pertanyaan Tate.

"Oh kirain, soalnya papi hobi bilang anak kamu mi," ujar Tate dengan wajah sok polosnya.

"Tate... papi pukul kamu pakai sendal..." Brayen kembali kesal di buat pernyataan dari Tate.

"Ampun Pi... ampun," Tate segera berlari ke ruang keluarga menemui maminya dan temannya, Dini.

.

.

.

.

Hai othor benar benar minta maaf ya soalnya lagi sibuk pakai bgt, ada pesanan dadakan buat wisuda, jadi sedikit kesulitan ya guys...

Terpopuler

Comments

wen cavan

wen cavan

Tate...Tate... usil banget pake nanya anak mami sama siapa?🤣🤣🤣

2022-01-20

0

Lili Suryani Yahya

Lili Suryani Yahya

Dasar si Tate jail abieeeesss😂😂😂😂😂

2022-01-19

0

lina

lina

next anna

2022-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!