Oh My Ex-Husband

Oh My Ex-Husband

BAB 1. MARI BERCERAI

Sebuah surat disodorkan pada wanita cantik itu. Manik mata almond itu terlihat menatap surat di depannya dan juga pria bermata tajam itu, secara bergantian. Suasana terasa mencekam mendadak. Devina tidak mengerti. Saat sebuah surat disodorkan.

"Bukalah!" titah suara bariton itu mengalun.

Haruskah? Hati Devina meragu. Kenapa perasannya mendadak tidak enak. Apa yang sebenarnya ingin sang suami berikan padanya? Mereka sudah tiga tahun menikah tanpa ikatan cinta. Baik Kaiden maupun Devina. Hanya menjalankan peran sebagai sepasang suami-istri di depan khalayak banyak. Tentu tak luput di depan kedua orang tua masing-masing.

Di belakang itu. Mereka hidup sendiri-sendiri di rumah besar ini. Kaiden yang memiliki wilayah teritorial sendiri. Yang tidak boleh dimasuki oleh Devina. Ada dinding tinggi yang menjadi pembatas bagi mereka berdua.

"Apa ini?"

"Buka saja," pungkas Kaiden.

Tangan Devina terulur menyentuh berkas. Menariknya meletakan di atas paha. Tangannya berkerja cepat. Membuka surat dengan judul yang cukup besar. Dengan lambang hukum di sisi atas.

"Cerai?" cicit Devina pelan.

Sebelum melayangkan pandangan tidak percaya. Kaiden mengangguk kecil.

"Hem! Cerai. Bukankah kita sudah cukup lama bersama. Sepertinya dengan begini orang tua kita akan merasa jika kita memang tidak cocok. Kau maupun aku. Sudah sama-sama berusaha memenuhi keinginan mereka. Sekarang, sudah saatnya kita bebas tanpa ada yang menginkat," papar suara bariton itu dengan lugas.

Devina tercekat. Cincin yang tersemat di jari manisnya melingkar apik. Sedangkan di depan sana. Hanya ada bekas cincin yang melingkar. Kapan? Sejak kapan sang suami melepaskan benda bundar itu?

"Alasan?" tanya Devina pelan.

Bodoh. Apakah ia mendadak tuli? Bukankah sudah jelas. Kaiden mengatakan mereka tidak lagi perlu bersama. Sedari awal ia sadari. Mereka menikah hanya untuk memenuhi keinginan kedua orang tua pihak masing-masing.

"Bukankah ini sudah sangat jelas? Kau dan aku. Kita tidak saling cinta. Satu alasan itu saja sudah cukup untuk meletakkan berkas itu di atas meja pengadilan!" Kaiden menyahut dengan datar.

Oh, ya. Alasan sesimpel itu. Namun rasanya hati Devina tak rela. Gadis ini mencintai Kaiden Louis. Mencintai pemuda ini diam-diam. Pemuda yang ditemuinya tiga tahun lalu. Harusnya ia bergerak cepat. Agar semua ini tidak kandas, bukan? Tapi kenapa semuanya terasa serba mendadak bagi Devina? Atau hanya dia yang tidak peka.

Jika sedari awal Kaiden memang tidak mencintai ia. Ia hanyalah istri panjangan. Devina membawa atensinya ke arah Kaiden.

"Apakah ada wanita lain yang kamu temui?" tanyanya dengan pelan.

Kedua alis mata tebal itu langsung menyatu membentuk garis sejajar. Bahkan pangkal hidungnya mengerut.

"Apakah ini sebuah pertanyaan yang harus aku jawab untukmu?" balasnya malah balik bertanya.

Devina mengumpulkan semua keberanian yang ia punya hanya untuk mengangguk cepat. Iris almond itu langsung kalah. Berpindah kembali ke arah dokumen yang terkembang di atas pahanya. Ia tidak sanggup menatap lama-lama wajah sang suami.

"Ya," cicitnya.

"Yeah ... mungkin bisa dijawab seperti itu. Aku mungkin tidak bisa mengatakan jika aku memiliki perempuan lain di sisiku. Hanya saja saat ini aku ingin memiliki perempuan itu. Untuk bisa berada di sisiku. Kamu paham bukan? Hubungan ini hanyalah pernikahan sementara. Kau dan aku cepat atau lambat. Tetap akan berpisah," jelasnya.

"Ah, kau jatuh cinta padanya?"

"Ya."

Kepala Davina langsung menunduk. Pria ini jatuh cinta pada perempuan itu. Hatinya berdenyut pedih.

"Seperti apa perempuan itu?"

"Memangnya kenapa? Kenapa kau mau tahu?"

"Aku hanya penasaran. Bagaimana perempuan yang bisa mencairkan hatimu yang dingin itu."

Kaiden kembali mengerutkan pangkal hidungnya mendengar penuturan Devina. Gadis ini bukan perempuan buruk. Devina adalah pribadi tertutup. Selama mereka menikah. Hanya beberapa kali tegur sapa. Mungkin dikarenakan ia juga. Kaiden bukan pria yang ramah. Sulit untuk didekati oleh perempuan manapun. Termasuk perempuan di depannya saat ini.

Sampai. Perempuan itu datang. Kaiden merasa tercuri. Manik mata abu-abu memukau, senyum bersahaja. Dan rasa percaya diri yang membuat Kaiden merasa berdebar. Kaiden jatuh cinta.

"Dia perempuan yang memukau. Semua hal yang ada pada dirinya benar-benar membuat aku merasa asing," jawab Kaiden dengan penuh perasaan bahagia.

Bahkan di kedua iris mata tajam itu terlihat berbinar-binar. Saat menjelaskan betapa terpesonanya Kaiden pada wanita tersebut. Devina iri. Sungguh.

"Sebegitu hebatnya dia?"

"Hem! Sangat!" sahut Kaiden terdengar memuja.

Bibir bawah digigit pelan."Lalu bagaimana dengan aku?" tanya Devina serak.

"Eh?"

"Aku. Bagaimana dengan aku? Apakah aku tidak bisa seperti dia?" tanya Devina pelan.

"Hei! Apa yang kau maksud?" tanya Kaiden dengan ekspresi tidak mengerti.

Devina membawa tatapan matanya ke arah Kaiden. Mengunci iris mata hitam legam tajam itu.

"Apakah selama ini aku tidak terlihat memukau di matamu?" tanya Devina terdengar tidak tahu malu memang.

Devina rela menelan ego dan rasa malunya untuk mempertanyakan perasaan Kaiden.

Kaiden mengerutkan dahinya."Apa yang kau maksud, Devina?" tanya Kaiden.

Baru pertama kalinya Kaiden memangil namanya. Devina mengontrol nada yang akan keluar dari pita suaranya.

"Selama ini aku juga berusaha untuk bisa merebut hatimu. Aku berjalan pelan-pelan. Mendekati kamu, Kaiden. Tapi kamu terus dingin padaku. Ini rasanya tidak adil," balas Devina serak.

"Kau——"

"Aku jatuh cinta padamu. Jatuh cinta saat kau mengulurkan tanganmu dua tahun lalu. Aku berusaha keras untuk kamu. Agar kamu melihat ke arahku. Tapi ternyata, dia yang tidak perlu berusaha keras untuk mendapatkan hatimu. Dengan begitu mudahnya merebutmu." Devina memotong perkataan Kaiden.

Kaiden terperangah. Perempuan ini mencintai dirinya? Kapan? Sialan. Meskipun perempuan ini memiliki perasaan terhadapnya. Namun hatinya bukan untuk Devina Deborah. Perasaan Kaiden Louis hanya untuk Arumi Kasandra. Perempuan berdarah campuran Russia-Indonesia itu.

"Kau bercanda?" sahut Kaiden tidak percaya.

Davina mengeleng tegas."Tidak. Aku tidak pernah becanda pada perasan hatiku."

Kaiden diam beberapa saat. Perasannya benar-benar untuk dokter cantik itu. Tidak ada getaran untuk gadis ini. Meskipun Kaiden tahu betul. Devina adalah perempuan baik. Selama mereka menikah. Tidak ada hal buruk yang dilakukan oleh Devina. Gadis ini selalu bertingkah seperti biasanya. Hanya saja mungkin Devina sedikit tertutup. Karena pribadi introvernya.

"Aku tidak bisa mencintaimu!" tegas Kaiden begitu saja.

Kedua pupil mata Devina bergetar. Hatinya mengiba mendengar jawaban Kaiden.

"Sedikit saja tidak ada?" tanya Devina kembali.

"Ya, tidak ada."

Devina menarik nafas perlahan sebelum menghembuskan perlahan pula.

"Mari kita bicara hal ini nanti saja!" Devina berdiri dari posisi duduknya.

Ia membungkuk meletakkan kembali dokumen surat itu di atas meja. Sebelum kembali berdiri tegak

"Kapan?" tanya Kaiden cepat.

"Aku. Aku butuh waktu untuk berpikir. Setidaknya, saat ini kau sudah tahu perasaanku untukmu. Dan perasanmu untuk aku. Bisakah kamu memberikan aku sedikit waktu, Kaiden?" pinta Devina semakin serak.

Pita suaranya jauh ke dalam. Kedua matanya terlihat panas. Ia kalah. Devina akui. Ia kalah. Tidak ada jawaban dari Kaiden. Air matanya runtuh. Devina melangkah cepat menuju tangga.

Kaiden menghela nafas. Cobaan apa lagi ini. Dirinya benar-benar tidak bisa mencintai gadis itu. Karena perasaannya benar-benar bukan untuk Devina. Tapi untuk Arumi.

...Bersambung.......

Mohon dukungannya kakak-kakak.🙏🏻☺️ Kisah ini roman-sad.🙃sipakan hati....

Terakhir, Follow IG Official aku "Dhanvi Hrieya" aku tunggu.

Terpopuler

Comments

v_cupid

v_cupid

begitulah wanita.. awalnya kontrak tapi akhirnya jatuh cinta.. ini yg dinamakan tresno jalaran soko kulino

2023-08-17

1

v_cupid

v_cupid

ceritanya bagus pgn lanjut terus..

2023-08-16

0

v_cupid

v_cupid

harusnya semua dibicarakan di awal dan terbuka.. shg kalo tjd sprt ini ya sudah resiko.

2023-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MARI BERCERAI
2 BAB 2. DINNER
3 BAB 3. KESEPAKATAN
4 BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5 BAB 5. KAPAN HAMIL?
6 BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7 BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8 BAB 8. BERHENTI SAJA!
9 BAB 9. TIDAK KEMBALI
10 BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11 BAB 11. HARAPAN DEVINA
12 BAB 12. TAHAP AWAL
13 BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14 BAB 14. KECEWA
15 BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16 BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17 BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18 BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19 BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20 BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21 BAB 21. PUKULAN TELAK
22 BAB 22. RAHASIA ARUMI
23 BAB 23. DATANG KE BALI
24 BAB 24. PENAWARAN
25 BAB 25. MALAM PERTAMA
26 BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27 BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28 BAB 28. LIRIK MELIRIK
29 BAB 29. IT'S HURT!
30 BAB 30. I'AM GONE!
31 BAB 31. CINTA YANG SALAH
32 BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33 BAB 33. HAMIL?
34 BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35 BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36 BAB 36. BERITA MENDADAK
37 BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38 BAB 38. TEGAR
39 BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40 BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41 BAB 41. EMOSI KAIDEN
42 BAB 42. SILAHKAN PILIH
43 BAB 43. VILLA
44 BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45 BAB 45. KEDATANGAN MAX
46 BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47 BAB 47. MENCOBA KABUR
48 BAB 48. GAGAL KABUR
49 BAB 49. KEBUSUKAN
50 BAB 50. COMEBACK
51 BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52 BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53 BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54 BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55 BAB 55. KABUR
56 BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57 BAB 57. KESERIUSAN MAX
58 BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59 BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60 BAB 60. RAMALAN
61 BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62 BAB 62. MANDUL
63 BAB 63. COMEBACK
64 BAB 64. ENDING
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1. MARI BERCERAI
2
BAB 2. DINNER
3
BAB 3. KESEPAKATAN
4
BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5
BAB 5. KAPAN HAMIL?
6
BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7
BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8
BAB 8. BERHENTI SAJA!
9
BAB 9. TIDAK KEMBALI
10
BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11
BAB 11. HARAPAN DEVINA
12
BAB 12. TAHAP AWAL
13
BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14
BAB 14. KECEWA
15
BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16
BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17
BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18
BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19
BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20
BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21
BAB 21. PUKULAN TELAK
22
BAB 22. RAHASIA ARUMI
23
BAB 23. DATANG KE BALI
24
BAB 24. PENAWARAN
25
BAB 25. MALAM PERTAMA
26
BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27
BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28
BAB 28. LIRIK MELIRIK
29
BAB 29. IT'S HURT!
30
BAB 30. I'AM GONE!
31
BAB 31. CINTA YANG SALAH
32
BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33
BAB 33. HAMIL?
34
BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35
BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36
BAB 36. BERITA MENDADAK
37
BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38
BAB 38. TEGAR
39
BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40
BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41
BAB 41. EMOSI KAIDEN
42
BAB 42. SILAHKAN PILIH
43
BAB 43. VILLA
44
BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45
BAB 45. KEDATANGAN MAX
46
BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47
BAB 47. MENCOBA KABUR
48
BAB 48. GAGAL KABUR
49
BAB 49. KEBUSUKAN
50
BAB 50. COMEBACK
51
BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52
BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53
BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54
BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55
BAB 55. KABUR
56
BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57
BAB 57. KESERIUSAN MAX
58
BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59
BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60
BAB 60. RAMALAN
61
BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62
BAB 62. MANDUL
63
BAB 63. COMEBACK
64
BAB 64. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!