BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU

Maria menghembuskan nafas kasar mengunjungi sang menantu. Deviana memasang ekspresi minta dikasihani oleh sang ibu mertua. Hembusan nafas kasar Maria kembali terlihat.

"Kenapa nggak ngomongin apa-apa kalau kamu sakit, sayang?" tanya Maria dengan nada kecewa pada sang menantu tercinta.

Devina mengulas senyum paksa. Meskipun ia menyembunyikan keadaannya. Maria tetap saja tahu pada akhirnya.

"Se—sekarang, aku sudah baik-baik saja kok, Mah!" sahut Devina dengan nada lembut.

Maria berdecak kecil. Perempuan paruh baya itu meraih tangan Devina dengan lembut. Sebelum mengusap permukaan punggung tangan Devina yang terasa agak dingin. Meski Devina sudah merasa lebih baik dari kemarin. Tetap saja wajah dan itu masih terlihat pucat. Karena berada pada fase tahap penyembuhan.

"Mama tahu. Kamu itu tidak mau membuat Mama sama Papa khawatir karena kamu sakit. Tapi kamu jangan lupa, Ayah dan Ibumu menitipkan kamu pada kami. Jika saja kedua orang tuamu tahu lebih dahulu tentang kondisimu dari pada kami. Mama dan Papa akan merasa bersalah pada Ayah dan Ibumu, Dev!" nasehat Maria pelan.

"Iya, Ma!" jawab Devina lembut,"maafkan aku, Mah! Aku tidak akan mengulanginya lagi. Sekali lagi, aku minta maaf, Mah! Membuat Mama kecewa padaku," lanjut Devina pelan.

Meria mengerakkan tangannya yang bebas terlihat mengusap pelan anak rambut Devina ke belakang. Menyelipkan di belakang daun telinga Devina.

"Ya, kali ini Mama maafkan. Jika terulang lagi. Mama benar-benar marah, loh!" sahut Maria memberikan peringatan pada sang menantu.

"Ya, Mah!" Devina menyahut dengan menganggukkan kepalanya.

"Jika kamu sakit begini bagaimana caranya kita menjalani rencana kita untuk membujuk Kaiden untuk honeymoon?"

Devina mengulum senyum di bibirnya."Mama tenang saja, Kaiden akan mau kok."

"Memangnya kamu sudah membicarakannya dengan Kaiden setelah Mama dan Papa pulang?"

"Ya, sudah."

"Lalu apa tanggapan Kaiden? Dia mau bukan?"

"Ya, mau."

"Kalian sudah memutuskan untuk mau liburan ke mana?"

Devina kembali mengangguk."Ya, rencana mau ke Bali saja, Mah. Tidak udah jauh-jauh. Setidaknya itu tidak akan membuat pekerjaan kami terangkai."

"Masih saja mikirin pekerjaan. Pekerjaan kalian itu sudah pasti ada yang kontrol. Lagian ditinggalkan satu mingguan sampai satu bulan pun. Perusahaan nggak bakalan bangkrut, Dev!" sahut sang ibu mertua kesal.

Ada apa dengan menantu dan sang putra. Masih saja memikirkan hal seperti itu. Bekerja dan bekerja. Tidak ada hal lain kah selain bekerja? Membuat kepala Maria pening saja. Dua orang penggila kerja saat disatukan. Ya, beginilah jadinya. Mau honeymoon yang kedua kali pun. Masih saja memikirkan tentang pekerjaan.

Devina terkekeh kecil mendengar jawaban sang ibunda. Ia dan Kaiden sering kali menjadikan pekerjaan sebagai kambing hitam. Agar tidak mendapatkan tekanan apapun dari sekelilingnya.

"Maaf, Mah!"

"Pokonya soal pakerjaan jangan diambil pusing. Kalau kamu dan Kaiden masih aja khawatir. Biar Mama dan Papa yang turun tangan. Kalau sudah begini. Sudah pas bukan?" tuntut Maria.

Devina kembali menganggukkan kepalanya."Ya, Mah!"

...***...

Makan malam berjalan lancar. Bedanya. Sekarang Devina berada di ruangan tengah bersama ibu mertuanya. Sedangkan Kaiden berada di gazebo dengan tuan besar Louis.

Ditemani oleh dua cup kopi panas yang mengepulkan asap. Keduanya tidak berbicara. Hanya duduk saling berbelahan.

"Bagaimana keadaan Devina?" tanya Antonio pada snag anak.

Antonio tidak banyak berbicara dengan sang menantu. Melihat kondisi Devina terlihat baru membaik.

"Sudah cukup baik, Pa!" sahut Kaiden pelan.

Antonio mengangguk-angguk kecil pertanda paham. Sebelum pria itu berdehem kecil.

"Katanya kalian sudah memutuskan untuk liburan ke Bali," ucap Antonio kembali.

Kedua alis mata tebal Kaiden langsung bersatu mendengar perkataan sang ayah. Mereka? Apakah yang dimaksud oleh sang ayah adalah dia dan Devina? Kata kedua yang membuat pemuda ini tidak mengerti adalah liburan ke Bali? Kapan? Perasaan Kaiden tidak pernah mengatakan untuk liburan ke Bali.

Bahkan belum ada pembicaraan dengan Devina. Apakah mereka akan berlibur ke Bali. Meskipun ada banyak destinasi untuk honeymoon. Namun rasanya bagi Kaiden ini berbeda. Karena ini bukan tentang liburan yang dia harapkan. Apa lagi bersama dengan Devina.

"Apakah Devina yang mengatakannya?" tanya Kaiden hati-hati.

"Ya, tentu saja. Katanya kalian sudah bersepakat untuk liburan ke Bali. Agar lebih mudah untuk bekerja dan pulang pergi lebih cepat," jawab Antonio menjelaskan apa yang tadi sang istri sempat katakan.

Kenapa sang istri malah berdusta. Mereka belum membahasnya. Tapi Devina sudah mengambil keputusan seenaknya saja. Tanpa berbicara.

"Tapi ... rasanya saat ini tidak bisa. Karena keadaan Devina yang sedang sakit, Pah!" balas Kaiden.

Antonio langsung menatap sang putra dengan pandangan lambat. Kenapa rasanya agak aneh. Satu hal yang tiba-tiba terlintas di otak Antonio. Namun pria paruh baya itu tidak mengatakan apapun. Memilih menyimlannya sendiri saja.

"Itu adalah keinginan Kakek. Yang mengusulkan untuk Mamamu memberikan kesempatan untuk honeymoon untuk kedua kali ini. Adalah penting Kakek," jelas Antonio,"jika kamu menolak atau menunda-nundanya. Kasihan Kakekmu."

Kaiden tercekat mendengar penjelasan sang ayah. Jadi tiket yang ia dapatkan dengan Devina adalah dari sang kakek? Kenapa kakeknya begitu keras ingin mendekatkan mereka berdua. Bahkan perjodohan ini dimulai dari sang kakek.

Kaiden mungkin bisa menolak permintaan kedua orang tuanya dengan keras kepala. Namun tidak dengan permintaan sang kakek terkasih. Kaiden tidak bisa membantah sang kakek.

"Tolong pertimbangan lagi, Kaiden. Papa tahu dan paham. Kamu tidak akan mengecewakan Kakekmu," sambung Antonio dengan nada serius.

Sialan sekali. Pada akhirnya ia harus mengalah. Karena permintaan sang kakek. Tiga tahun menikah dengan Devina. Yang membuat Kaiden bertahan dengan pernikahan palsu itu adalah sang kakek.

Kaiden tidak memiliki alasan kuat kenapa ia harus menolak permintaan kakek tercinta. Pada akhirnya, Kaiden menjali rumah tangga di atas kertas dengan Devina.

Tapi sekarang Kaiden punya alasan untuk bercerai dengan Devina. Karena perasaannya bukan untuk Devina lagi. Bisa dibilang, itulah alasannya nantinya. Tidak mungkin jika Kaiden mengatakan jika ia dan Devina tidak saling cinta dan bersandiwara. Bisa-bisa sang kakek makin marah.

"Ya, Pa!" sahut Kaiden lemah.

"Mungkin saat ini. Kamu merasa semua hal yang Kakekmu paksakan adalah hal yang paling kau benci. Tapi nanti. Suatu saat nanti. Kamu akan mengerti kenapa beliau sangat sering memaksamu ini dan itu, Kaiden." Antonio berucap sembari menepuk-nepuk kecil bahu sang putra bungsu.

Benarkah? Jika semua yang dipaksakan padanya adalah hal yang baik untuk dirinya. Ah, entahlah. Kaiden sediri tidak  paham dengan apa yang terjadi. Sampai ia harus terus menerus seperti ini.

"Ya, Pa!" sahut Kaiden lagi dengan terpaksa.

Atensi Kaiden langsung hertubrukkan dengan manik mata Devina yang entah sejak kapan menatap dirinya. Gadis cantik itu terlihat tersenyum dari kejauhan untuk dirinya. Kaiden langsung membuang muka.

Bersambung....

Semoga aja Devina benar-benar mampu menaklukkan Kaiden. Hingga gak ada yang tersakiti.

Author bakalan slow up dulu ya, kakak-kakak. Mohon dukungannya kakak-kakak. Dengan cara masukan cerita ini ke perpus. Lalu berikan like dan komentarnya. Don't forget,🤭❤️

Terpopuler

Comments

mamah lia nia

mamah lia nia

KPK aku jadi juriga jangan jangan kaiden lah penyebab kecelakaan yang dialami devina ama tristan yah, dan sang kake yang tau...... 🤔🤔🤔

2022-01-16

0

mamah lia nia

mamah lia nia

lah bagai mana perasaan mamah kalo tau anaknya selingkuh pasti kecewa..... 😣😣😣

2022-01-16

0

SS

SS

kayanya memang PD akhirnya Devina cerai dr kaiden....kalau dilihat dr judul novelnya...

2022-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MARI BERCERAI
2 BAB 2. DINNER
3 BAB 3. KESEPAKATAN
4 BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5 BAB 5. KAPAN HAMIL?
6 BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7 BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8 BAB 8. BERHENTI SAJA!
9 BAB 9. TIDAK KEMBALI
10 BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11 BAB 11. HARAPAN DEVINA
12 BAB 12. TAHAP AWAL
13 BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14 BAB 14. KECEWA
15 BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16 BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17 BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18 BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19 BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20 BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21 BAB 21. PUKULAN TELAK
22 BAB 22. RAHASIA ARUMI
23 BAB 23. DATANG KE BALI
24 BAB 24. PENAWARAN
25 BAB 25. MALAM PERTAMA
26 BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27 BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28 BAB 28. LIRIK MELIRIK
29 BAB 29. IT'S HURT!
30 BAB 30. I'AM GONE!
31 BAB 31. CINTA YANG SALAH
32 BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33 BAB 33. HAMIL?
34 BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35 BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36 BAB 36. BERITA MENDADAK
37 BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38 BAB 38. TEGAR
39 BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40 BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41 BAB 41. EMOSI KAIDEN
42 BAB 42. SILAHKAN PILIH
43 BAB 43. VILLA
44 BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45 BAB 45. KEDATANGAN MAX
46 BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47 BAB 47. MENCOBA KABUR
48 BAB 48. GAGAL KABUR
49 BAB 49. KEBUSUKAN
50 BAB 50. COMEBACK
51 BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52 BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53 BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54 BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55 BAB 55. KABUR
56 BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57 BAB 57. KESERIUSAN MAX
58 BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59 BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60 BAB 60. RAMALAN
61 BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62 BAB 62. MANDUL
63 BAB 63. COMEBACK
64 BAB 64. ENDING
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1. MARI BERCERAI
2
BAB 2. DINNER
3
BAB 3. KESEPAKATAN
4
BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5
BAB 5. KAPAN HAMIL?
6
BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7
BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8
BAB 8. BERHENTI SAJA!
9
BAB 9. TIDAK KEMBALI
10
BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11
BAB 11. HARAPAN DEVINA
12
BAB 12. TAHAP AWAL
13
BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14
BAB 14. KECEWA
15
BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16
BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17
BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18
BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19
BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20
BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21
BAB 21. PUKULAN TELAK
22
BAB 22. RAHASIA ARUMI
23
BAB 23. DATANG KE BALI
24
BAB 24. PENAWARAN
25
BAB 25. MALAM PERTAMA
26
BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27
BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28
BAB 28. LIRIK MELIRIK
29
BAB 29. IT'S HURT!
30
BAB 30. I'AM GONE!
31
BAB 31. CINTA YANG SALAH
32
BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33
BAB 33. HAMIL?
34
BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35
BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36
BAB 36. BERITA MENDADAK
37
BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38
BAB 38. TEGAR
39
BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40
BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41
BAB 41. EMOSI KAIDEN
42
BAB 42. SILAHKAN PILIH
43
BAB 43. VILLA
44
BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45
BAB 45. KEDATANGAN MAX
46
BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47
BAB 47. MENCOBA KABUR
48
BAB 48. GAGAL KABUR
49
BAB 49. KEBUSUKAN
50
BAB 50. COMEBACK
51
BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52
BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53
BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54
BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55
BAB 55. KABUR
56
BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57
BAB 57. KESERIUSAN MAX
58
BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59
BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60
BAB 60. RAMALAN
61
BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62
BAB 62. MANDUL
63
BAB 63. COMEBACK
64
BAB 64. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!